Penyihir kegelapan di dunia magus

Teleportasi



Teleportasi

1Leylin menjadi lebih ganas dalam melancarkan serangannya, dan tampaknya dia telah dibutakan oleh pembunuhan ini. Dia akan mengalahkan mereka di permainan yang mereka buat sendiri, dan setelah melihat lawan mana yang akan menyerangnya, dia akan menunjukkan kekuatannya serta mengintimidasi yang lainnya. Pada dasarnya sekarang dia sedang menunjukkan kekuatan penuhnya.     

Itu adalah kekuatan penuh dari seorang manusia setengah dewa! Dukungan dari sebuah aliran kekuatan keyakinan dan emosi yang tak ada habisnya dikombinasikan dengan pengalaman Leylin sebagai seorang Magus yang hampir mencapai peringkat 7 memberikannya sebuah daya tempur yang bahkan membuat dia sendiri merasa terkejut.     

Leylin menggunakan tangan kosong untuk mengoyak dua makhluk kabut raksasa tersebut hingga hancur berkeping-keping, dan tiba-tiba dia melompat. Begitu dia menyentuh tanah, dia menangkap Jeffries yang mundur dengan cepat.     

Tombak dan kalung perak di leher Jeffries hancur setelah dipukul dengan mantra Great Disjunction. Selain itu jubah dan sepatu juga ikut hancur...     

"Sebagai seorang Legenda, anda masih memiliki sedikit martabat." Leylin menilai dengan acuh tak acuh. Meskipun gerakan tangannya tidak pernah terlihat, sebuah Pedang Sihir warna-warni terbentuk di genggaman tangannya. Pedang yang dibentuk dengan menggunakan kekuatan spiritualnya tersebut kini bahkan dapat dibandingkan dengan senjata-senjata ilahi.     

"Selamatkan sekutu kita!" Beberapa pendeta yang mengenakan seragam dari gereja Helm itu terlihat waspada, dan dengan cepat menggunakan mantra Holy Shield pada tubuh Jeffries.     

"Jangan menggangguku!" Leylin sedikit mengernyit, dan Pedang Sihirnya mengeluarkan beberapa tebasan berbentuk salib yang indah di udara.     

*Swish!* Dua pendeta Helm terkena tebasan pedang tersebut dan sejumlah besar mantra pertahanan di tubuh mereka hancur berkeping-keping. Setelah itu, tubuh mereka ditebas. Hal itu menciptakan sedikit celah, dan Jeffries melanjutkan langkahnya untuk melarikan diri.     

"Meskipun saya mengagumi anda, tetapi mustahil anda bisa mengubah takdir anda..." Leylin dengan cepat mengejar Jeffries dengan tatapan kasihan di matanya. Pedang Sihir di tangannya ditusukkan ke depan dan menghancurkan lapisan pertahanan terakhir Legenda tersebut.     

"Hehe... Saya tidak menyangka jika anda sangat kuat... Uhuk uhuk... Sayang sekali. Saya tidak akan pernah bisa melihat Bunga Musim Panas Warbler yang indah di laut utara lagi..." Pada saat ini Jeffries telah terluka parah, dan sudah tidak memiliki kemampuan untuk mundur lagi. Ketika mendengar kata-kata Leylin tersebut, perlahan dia memejamkan matanya untuk menyambut kematiannya.     

"Mohon maafkan Jeffries, Leylin Faulen." Sebuah telapak tangan ramping meraih kerah baju Jeffris, dan dalam waktu singkat telah berteleportasi keluar dari medan pertempuran tersebut.     

"Xena... Tidak, Nona!" Jeffries menatap 'Xena'.     

Pada awalnya pendeta emas itu merasa sangat ketakutan dan merasa sangat lemah sehingga dia meringkuk di sudut. Meskipun Xena cukup beruntung karena tidak terlibat dalam pertempuran tersebut tetapi wajahnya terlihat pucat dan membeku.     

Meskipun sekarang ekspresi wajah Xena masih terlihat pucat namun setiap tindakan yang dia lakukan dipenuhi dengan martabat dan kepercayaan diri yang tak tergoyahkan. Dia bahkan bukan seorang Legenda sehingga dia tidak akan memiliki sebuah pancaran cahaya ilahi di tubuhnya dan juga tidak akan bisa menyelamatkan Jeffries.     

Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah Xena sedang dirasuki oleh sebuah keberadaan yang sangat kuat dan satu-satunya makhluk yang akan diizinkan untuk merasuki pikiran serta tubuh seorang pendeta adalah dewa yang mereka sembah.     

"Senang bertemu dengan anda, Nyonya Waukeen!" Leylin membungkuk dengan elegan, dan kemudian dengan mudah memenggal kepala dua pendeta lain dari gereja Helm. Kebiadaban dan ketenangan seperti itu terlihat sangat bertolak belakang.     

"Aku minta maaf... Kamu adalah anak yang kuanggap baik, tapi aku sudah punya sebuah kesepakatan dengan Mystra, dan aku perlu mematuhi kesepakatan itu..." Waukeen menarik Jeffries sambil bergerak mundur dan berbicara dengan cara yang tenang serta dengan anggun.     

"Tapi itu hanya sebuah kesepakatan tunggal. Aku bisa menjamin bahwa wilayahmu tidak akan terpengaruh, tetapi itu hanya terjadi jika kamu selamat dari situasi ini dan menunjukkan kemuliaan dari seorang dewa sejati kepada mereka..."     

Pada saat kata terakhir tersebut diucapkan, Waukeen sudah membawa Jeffries menjauh dari lembah tersebut. Sebuah jejak cahaya berwarna emas yang mempesona dengan cepat keluar dari tubuh Xena, membentuk sosok dari seorang wanita elegan yang mengenakan jubah emas. Hanya setengah bagian tubuhnya saja yang ditampilkan.     

Sebagai orang yang menjadi wadah bagi Dewi Waukeen, Xena telah ditinggalkan. Wajahnya kembali memucat dan jatuh dalam keadaan koma, jelas dia tidak sedang berada dalam kondisi yang baik. Kemungkinan kejadian ini akan mengurangi usianya.     

"Kemampuan ilahi, Space-time Shift!" Ketika sedang berada di udara, sosok Waukeen itu menunjuk ke arah Leylin sebelum akhirnya meledak dan menghilang ke dalam ruang hampa.     

Di sisi lain Leylin, merasa seolah segalanya berputar. Pada saat dia mendapatkan kembali kesadarannya, dia sudah hampir keluar dari lembah tersebut, dan berada di sebuah wilayah yang pernah dia masuki sebelumnya. Puluhan binatang kabut raksasa melihat ke arahnya seolah dia adalah mangsa.     

'Seorang dewa berperingkat menengah memiliki kemampuan semisterius itu...' Leylin tersenyum lebar. 'Apakah kata-kata terakhir yang dia katakan itu merupakan ungkapan niat baik atau sebuah ancaman? Tetapi setidaknya aku bisa merasa yakin bahwa dia berkomplot melawanku karena adanya kesepakatan tersebut. Setelah ini, mereka tidak akan saling berutang budi lagi.. '     

"Kalau begitu hanya ada tiga musuh sejati." Meskipun orang-orang dari gereja kekayaan itu telah pergi, namun para makhluk kuat yang telah hancur berkeping-keping akibat ledakan tiba-tiba yang Leylin keluarkan tersebut mendapatkan waktu untuk kembali bersatu.     

"Haha... Kamu ditakdirkan untuk mati di sini!" Pembuluh-pembuluh darah terlihat menonjol di mata Benedict, seolah dia adalah seorang penjudi gila yang telah berjudi selama tiga hari penuh.     

"Oh? Kamu merasa begitu percaya diri bisa membunuhku?" Setelah selesai membereskan para prajurit gereja dan binatang buas kabut raksasa tersebut dengan cepat, Leylin memandang ke arah Benedict yang terlihat seperti orang yang menyembunyikan sebuah senjata rahasia.      

'Pada dasarnya para makhluk setengah dewa merupakan kekuatan tertinggi di dunia nyata utama. Kecuali tubuh sejati dari para dewa turun sebagai orang suci, tidak ada yang bisa menandingi mereka meskipun terdapat sekelompok Legenda berperingkat tinggi yang tidak takut mati menyerang mereka. Pilihan lain adalah menggunakan beberapa avatar untuk melancarkan serangan diam-diam, tetapi karena Tyr mungkin tidak akan mau membayar harga yang setinggi itu maka hanya ada satu metode yang tersisa...'     

Bahkan para dewa yang berperingkat tinggi harus mematuhi aturan-aturan yang berlaku di Dunia Para Dewa. Para avatar tidak terlalu kuat ketika berada di dunia nyata utama, dan satu-satunya hal yang akan membuat sebuah perbedaan adalah jumlah mereka. Namun, terlalu boros jika harus mengerahkan beberapa avatar atau para Legenda berperingkat tinggi untuk mati demi membunuh Leylin. Kecuali ada permusuhan di antara mereka yang hanya bisa diselesaikan dengan kematian, mustahil bagi mereka untuk bertindak sejauh itu.     

"Sudah selesai!" Pada saat itu terdengar suara gembira Benedict dan kabut yang ada di sekitar tersebut dengan cepat menghilang untuk mengungkapkan sebuah formasi sihir empat sisi yang besar.     

*Bzzt! Bzzt!* Satu demi satu pilar cahaya berwarna abu-abu terbang ke langit dan membentuk sebuah kurungan mengerikan yang menyegel Leylin di dalamnya. Benedict menggunakan sebuah inti kristal untuk mengendalikan kurungan tersebut.     

"Gelombang energi ini... Sepertinya ini benar-benar..." Mata Leylin bersinar, dan dia menunjuk lurus ke arah Benedict, "Order of Law, Death!"     

"Menyingkir!" Para pendeta yang ada di sekitar tempat itu segera berteriak.     

Jika pada saat ini Benedict melepaskan kristalnya, dia pasti akan memiliki sebuah kesempatan untuk selamat. Namun, dia tidak melakukan apapun. Sepertinya dia sudah siap mati ketika dia terus mengirimkan energi dari tubuhnya ke dalam inti kristal tersebut.     

*Bang!* Mayat Benedict terjatuh ke tanah, dan pilar-pilar berwarna abu-abu tersebut menyusut, berubah menjadi sebuah formasi mantra penyegelan dan teleportasi. Bersama dengan sebuah kilatan cahaya, sosok Leylin menghilang dari dalam formasi mantra itu.     

"Benedict..." Beberapa prajurit gereja berkumpul, mereka menatap ke arah Benedict yang sudah tidak bernapas lagi itu. Ada sebuah senyum puas di bibir uskup tersebut.     

"Kamu akan mendapatkan cahaya. Semoga jiwamu beristirahat di dunia ilahi... "Setelah beberapa ucapan berduka cita, orang-orang yang berhasil selamat tersebut berkumpul dan mulai berdoa untuk Benedict.     

"Kita mungkin jatuh ke dalam keabadian, mati di jalan kita saat kita sedang membasmi kejahatan. Namun, keadilan akan selalu menyertai kita!" Seorang prajurit gereja yang lengannya patah akibat pertarungan melawan Leylin tersebut berbicara sambil menghela napas. Pemikiran seperti itu segera mendapatkan persetujuan dari para pendeta dari gereja Helm, sementara semua pendeta dari gereja Mystra terdiam.     

Namun, pendeta berambut warna perak itu tiba-tiba berseru, "TIDAK!"     

"Ada apa?" Tindakan tiba-tiba ini segera memancing tatapan mata dari para prajurit gereja tersebut. Pendeta wanita itu melanjutkan tanpa ragu-ragu, "Tidak ada jejak Leylin di dunia ilahi dewa kita! Dewa palsu tersebut tidak diteleportasikan ke sana!"     

Tekanan kuat dari dunia nyata utama membuat perbedaan kekuatan antara para avatar dan makhluk setengah dewa menjadi sangat kecil, sehingga mereka hampir berada pada tingkat kekuatan yang sama. Namun segalanya berbeda di dunia luar. Meskipun ketika di dunia nyata utama kekuatan dari avatar seorang dewa berperingkat rendah tidak jauh berbeda dari avatar seorang dewa berperingkat tinggi, namun ketika berada di dunia luar perbedaan kekuatan di antara mereka seperti bumi dan langit!     

Perbedaan kekuatan ini bahkan terlihat lebih jelas ketika berada di dunia ilahi. Tidak peduli dunia ilahi manapun yang Leylin masuki, satu-satunya nasib yang menantinya ketika bertemu dengan tubuh sejati para dewa yang sedang berada di sarang mereka sendiri adalah kematian.     

Ini adalah rencana yang selama ini mereka jalankan. Karena Mystra adalah seorang dewa berperingkat tinggi dan orang yang merencanakan serangan ini, maka formasi mantra teleportasi yang telah dipasang tersebut mengarah ke dunia ilahinya. Itulah alasan mengapa formasi mantra itu sangat sulit untuk diaktifkan.     

Namun, meskipun formasi mantra itu telah bekerja dengan baik, namun formasi mantra tersebut belum mencapai hasil yang diharapkan. Wajah kelompok itu berubah menjadi suram, ketika melihat ke arah tubuh rekan-rekan mereka dan ke arah Benedict yang tersenyum dalam kematian. Pemandangan tersebut telah menjadi sebuah ironi terbesar di dunia ini.     

...     

Dua dewa berdiri berdampingan di dalam celah spasial yang luas. Baik itu badai spasial atau serangan dari empat elemen, semuanya menyebar secara otomatis ketika mendekati mereka dan membentuk sebuah zona aman. Kekuatan ini menunjukkan bahwa setidaknya mereka adalah para avatar dewa berperingkat tinggi! Leylin juga sangat mengenal mereka berdua.     

Di antara kedua dewa tersebut terdapat seseorang yang tampak seperti seorang prajurit veteran tua dengan tangan dan mata kanan yang telah menghilang. Sedangkan dewa lainnya adalah seorang gadis muda yang tampak seperti seorang penyihir dengan kekuatan Weave yang mengalir di dalam tubuhnya. Mereka adalah Mystra dan Tyr, sang Dewi Weave dan sang Dewa Keadilan!     

Butuh waktu lama bagi Mystra untuk membuka matanya dan berbicara, "Teleportasi itu terganggu. Dia tidak mencapai dunia ilahiku."     

"Aku sudah memeriksa wilayah ini, termasuk celah-celah spasial. Tidak ada tanda-tanda keberadaan kota melayang," Jawab Tyr.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.