Penyihir kegelapan di dunia magus

Lembah



Lembah

0"Satu-satunya hal yang membuat benua tengah waspada adalah masalah yang terjadi di wilayah utara dan gurun wilayah barat. Sementara yang lainnya hanyalah masalah-masalah kecil..." Xena berhenti setelah mengatakan ini, matanya yang indah bergerak untuk menatap Leylin, "Tapi tentu saja, jika berita tentang anda sampai bocor, itu akan menciptakan sebuah kegaduhan yang benar-benar baru, Tuanku..."     

'Sebenarnya dua masalah itu berhubungan denganku!' Pikir Leylin sambil menggosok hidungnya, tetapi dia tidak berencana untuk mengakuinya.     

Xena mengecilkan suaranya dan berbisik di telinga Leylin, "Kelahiran seorang manusia setengah dewa baru dan penaklukan lebih dari satu juta penduduk asli hanya dengan lima ribu kru bajak laut... Dua peristiwa ini dapat mengejutkan benua tengah dan bahkan mempengaruhi dunia luar..."     

"Untuk saat ini aku lebih suka tidak mengumumkannya. Aku tidak ingin menarik perhatian gereja Dewa Helm." Leylin dengan tegas memberikan larangan kepada Xena, tetapi tindakan ini hanya membuat mata pendeta tersebut memperlihatkan tatapan licik.     

"Tenang saja, tuanku. Gereja kami telah bekerja dengan orang-orang seperti anda sebelumnya, dan kedua belah pihak telah mendapatkan hasil yang memuaskan..."     

"Hm? Kurasa malam ini kita harus membahas masalah ini secara lebih terperinci." Mata Leylin bergerak-gerak ketika mendengar kata-kata Xena yang tampaknya mengisyaratkan bahwa pendeta tersebut bisa membantunya menyelesaikan masalah dengan Dewa Perlindungan. Meskipun dia merasa tidak yakin jika semua yang dikatakan oleh wanita itu memang benar, namun selalu lebih baik jika dia memiliki lebih banyak pengetahuan...     

Kelompok tersebut tiba di desa kecil yang dibicarakan Xena tanpa mengalami masalah apapun. Namun, dalam waktu singkat Leylin mendapati ada keanehan dengan tempat itu.     

"Tidak ada orang biasa di tempat ini? Mereka semua adalah para Profesional." Pancaran cahaya dari jiwa para Profesional sangat berbeda dari manusia biasa. Jika jiwa para Profesional seperti sebutir pasir, maka jiwa manusia seperti kunang-kunang. Meskipun keduanya sangat kecil untuk Leylin, namun masih ada sebuah perbedaan yang terlihat.     

"Begitu kami menemukan lembah ini, gereja kami membeli wilayah di sekitarnya dan menempatkan para Knight kami untuk berpatroli serta menjaga wilayah itu." Kecepatan para Knight tersebut menunjukkan bahwa mereka adalah para Knight berperingkat tinggi.     

"Pendeta! Tuanku!" Empat Knight berperingkat tinggi itu tampak sangat rendah hati ketika mereka berjalan di depan kuda kedua tersebut seperti para pelayan.     

Pemandangan tersebut membuat Leylin tidak bisa mengatakan apa-apa. Beberapa saat kemudian dia menghela napas, lalu berkata, "Seperti yang diharapkan dari gereja kekayaan. Mereka sombong..."     

Xena tidak segera menanggapi kata-kata ini, tetapi matanya menunjukkan harga dirinya.     

"Siapa yang menjaga lembah itu sekarang?" Tanya Xena pada seorang Knight di depannya yang mengenakan baju pelindung berwarna hitam.     

"Tuan Jeffries sang Spear Crusader!" Tanpa sadar Knight itu menunjukkan ekspresi memuja, "Belum lama ini kami telah mengalahkan beberapa gelombang serangan siluman serigala. Sekelompok petualang dari kerajaan juga tertarik pada tempat ini, tapi di antara mereka tidak ada yang kuat."     

Gereja-gereja yang ada di Dunia Para Dewa memiliki mantra ilahi dan kekayaan yang tak terbatas. Mereka juga memiliki sejumlah besar pengikut yang taat dan para dewa sejati dan abadi yang mendukung mereka. Mereka bisa disebut sebagai organisasi-organisasi paling kuat di dunia nyata utama. Bahkan kerajaan manusia harus tunduk kepada gereja dan memberikan hak beribadah bagi rakyat mereka.     

Situasi tersebut membuat sekitar setengah makhluk kuat yang ada di dunia itu dipastikan telah berafiliasi dengan gereja. Tidak seperti para prajurit dan petualang, para prajurit gereja memiliki peralatan yang lebih baik, mendapatkan bimbingan yang lebih banyak, serta memiliki kehidupan yang lebih baik. Jika bukan karena keuntungan-keuntungan ini, mereka akan mempertimbangkan untuk berpindah keyakinan.     

"Malam ini kita akan beristirahat di sini, dan besok kita memasuki gunung itu untuk bertemu dengan Tuan Jeffries. Bagaimana menurutmu?" Pada saat ini Xena bersikap seperti penguasa wilayah sini.     

"Ya, kedengarannya bagus." Leylin tidak merasa keberatan, meskipun ada sebuah cahaya gelap yang terpancar di matanya.     

'Sepertinya tidak ada jebakan, atau mungkin jebakan-jebakan itu dikubur terlalu dalam…' Malam segera tiba. Leylin menatap langit berbintang dan kemudian melihat ke arah Xena dan para Knight lain yang memiliki terlalu sedikit pengetahuan. Matanya menunjukkan bahwa dia sangat tidak peduli dengan kondisi itu.     

"Mereka semua dapat digantikan... Para dewa itu tidak berperasaan, huh," Gumam Leylin, suaranya begitu pelan sehingga tidak ada yang mendengar kata-katanya tersebut.     

...     

"Ini adalah lembah tempat kejadian aneh itu terjadi. Tuan Jeffries sedang menunggu anda di depan!" Tanpa sadar Xena menjadi seorang pemandu. Dia bahkan berusaha untuk membuat Leylin bergabung dengan gerejanya, meskipun semua upaya yang dia lakukan itu ditakdirkan menjadi upaya yang sia-sia.     

"Ah, Tuan Jeffries!" Xena berlari ke depan dan membungkuk ke arah Legenda yang sebelumnya Leylin pernah temui itu, "Maafkan saya karena anda harus datang jauh-jauh ke tempat ini demi menemui kami..."     

"Tuan Leylin! Baru beberapa tahun sejak terakhir kali kita bertemu, dan anda sudah mencapai banyak hal!" Jeffries tidak mempedulikan Xena. Bagi para legenda, orang-orang yang berada di bawah peringkat mereka adalah semut-semut yang tidak layak untuk diperhatikan.     

Namun, Leylin berbeda! Perasaan haus akan darah dan perasaan iri yang kuat terlihat di mata Jeffries.     

Semua Legenda ingin menjadi dewa. Meskipun Jeffries memiliki kemuliaan yang bahkan tidak dapat mulai bayangkan oleh sebagian besar orang, namun selama dia tetap berada di gereja Waukeen, dia tidak akan pernah bisa melepaskan dirinya dari belenggu yang mengikatnya tersebut. Dia menunjukkan ekspresi wajah yang aneh ketika melihat Leylin yang telah mengambil langkah penting itu dan telah jauh meninggalkannya.     

'Sangat disayangkan... Tidak peduli sekuat atau sehebat apapun bakatmu, kamu tidak akan bisa melawan nasib dan para dewa...' Jeffrie menghela napas, kemudian menguatkan keyakinannya yang sudah berada di ambang kehancuran sambil menunjukkan senyum ramah di wajahnya.     

"Anda memberikan kesan yang sangat baik terhadap saya selama upacara, Tuan Jeffries." Leylin menjawab dengan santai dan bercakap-cakap sedikit lebih lama. Setelah itu mereka segera memasuki lembah yang diselimuti oleh kabut.     

"Aura elemen yang ada di sini terasa aneh, dan kabut itu tampaknya memiliki sebuah kekuatan penyegelan yang kuat. Berhati-hatilah!" Jeffries berjalan di depan. Semakin banyak tanaman merambat berwarna hitam yang menghilang ketika wilayah itu berubah menjadi lebih berpasir, dan kabut berwarna abu-abu di sekitar mereka menjadi semakin tebal.     

'Kekuatan penyegelan yang luar biasa... Bahkan sebuah formasi mantra berskala besar tidak dapat dipertahankan terlalu lama karena akan menghabiskan terlalu banyak energi. Masuk akal jika kekuatan ini berasal dari radiasi sebuah senjata ilahi, karena kabarnya Tongkat Savras memiliki kemampuan penyegelan yang kuat...'     

"Sepertinya para siluman serigala, pasukan manusia, dan para petualang telah terkontaminasi oleh kabut itu. Mereka berubah menjadi makhluk yang berbeda sehingga mereka menjadi sulit untuk dihadapi." Tepat setelah Jeffries berbicara, angin berhembus kencang dan suara-suara aneh bergema ketika seekor siluman serigala melesat keluar dari dalam kabut. Bau menyengat yang keluar dari tubuhnya membuat Xena mengernyit.     

"Konyol sekali!" Jeffries mengayunkan tombaknya dan seberkas cahaya berwarna putih susu membelah siluman serigala itu menjadi dua, memperlihatkan organ dalam serta tulang-tulangnya yang berwarna hitam.     

"Begitu makhluk-makhluk ini terkontaminasi, mereka mendapatkan vitalitas yang besar. Butuh waktu yang lama untuk membunuh mereka..." Jelas Jeffries. Kemudian dia melihat Leylin yang berjongkok di tanah dan sepertinya dia merasa tertarik ketika mengamati daging siluman serigala yang telah dibelah menjadi dua itu.     

"Ini adalah kontaminasi yang terjadi di wilayah terluar kabut itu. Kontaminasi itu bahkan semakin memburuk di bagian dalamnya. Jika bukan karena ada jejak-jejak dari senjata ilahi yang ada di sini, saya akan memberitahu asosiasi druid dan menginformasikan tentang polusi alami ini..." Kekesalan Jeffries bisa terdengar dari suaranya.     

"Oh maafkan saya. Ini pertama kalinya saya melihat makhluk seperti ini!" Leylin berdiri dan meminta maaf, kemudian kelompok itu kembali bergerak maju di tengah kabut tersebut.     

"Kami sudah menguji tempat ini. Bahkan para Legenda berperingkat tinggi tidak dapat menembus setengah bagian dari lembah itu..." Tiba-tiba, Jeffries berhenti. Dia memperlihatkan ekspresi wajah yang aneh ketika melihat ke arah Leylin yang terlihat tenang dan Xena yang sudah tampak tegang.     

"Bertarunglah denganku," Pinta Jeffries secara tiba-tiba.     

"Tuan Jeffries, Tuan Leylin adalah tamu kehormatan gereja kita! Bagaimana mungkin anda bisa melakukan ini?" Seru Xena dengan suara keras sebelum Leylin sempat menjawab.     

"Hmm... Anda menyerang sekarang? Saya penasaran, mengapa anda tidak membawa saya ke tempat yang lebih jauh dan mengepung saya?" Leylin mengangkat alisnya karena merasa ragu.     

"Apa? Menyerang sekarang?" Xena mundur beberapa langkah, tiba-tiba pendeta itu menyadari bahwa dia tidak tahu apa-apa. Dia telah dipermainkan seperti sebuah boneka.     

"Tidak seru kalau menyerang anda bersama yang lainnya. Seorang Legenda yang memiliki harga diri tidak boleh mati begitu saja! Saya juga sudah lama ingin bertarung melawan anda." Sebuah tombak berwarna putih susu tiba-tiba muncul di tangan Jeffries, ujung tombak yang tajam mengeluarkan aura dingin yang mengerikan. "Selain itu, anda sudah menyadarinya bahkan sebelum saya memberitahu anda, bukan?"     

"Mm," Leylin tidak menyangkal pernyataan itu. "Saya hanya ingin memastikan kecurigaan saya dan melihat sejahat apa anda."     

Pancaran cahaya berwarna emas terpancar dari tubuh Leylin, seolah memberinya baju pelindung emas. Domain pembantaian berwarna merah gelap tiba-tiba meluas dan membuat napas Jeffries terengah-engah.     

"Tidak perlu bersembunyi lagi. Keluarlah!" Saat suara teriakan marah Jeffries terdengar, gelombang energi yang kuat mengeluarkan suara gemuruh sebelum beberapa sosok muncul di sekitar Leylin. Perlahan-lahan kabut berwarna abu-abu tersebut memadat menjadi bangunan yang berbentuk seperti sebuah kurungan dan mengungkapkan sebuah wilayah yang tandus.     

"Jadi, kamu, Benedict. Apakah kamu sudah menyelesaikan masalah-masalah di wilayah utara?" Leylin tidak pernah menyangka bahwa dia akan bertemu seorang kenalan.     

"Leylin! Saat itu kamu hampir menghancurkan rencana tuan kami, dan berubah menjadi pendosa dari wilayah utara!" Uskup dari Dewa Tyr itu berdiri tepat di depan Leylin. Sebelumnya orang ini pernah satu kali menyerang Leylin. Di belakangnya terdapat sekelompok prajurit gereja, dan di sebelah mereka terdapat para pendeta serta penyihir yang menjadi pengikut Mystra.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.