Penyihir kegelapan di dunia magus

Medan Pertempuran



Medan Pertempuran

0Kedua makhluk peringkat 9 itu benar-benar sangat cepat. Dalam sekejap mereka telah menjauhkan diri mereka selama terjadinya ledakan dan dengan sabar menunggu semua bencana tersebut berakhir.     

"Apa... ini?" Mata Leylin memancarkan keterkejutan ketika dia melihat ke arah titik pertemuan kedua dunia tersebut. Wilayah yang telah menyatu tersebut sedang saling melahap satu sama lain di depan matanya, dan mencapai sebuah kondisi berhenti total ketika Dunia Para Dewa dan Dunia Magus tampaknya mencapai sebuah keseimbangan yang sempurna. Pada saat ini, kedua dunia tersebut tampak seperti sebuah barbel, kedua dunia itu telah disatukan oleh titik pertemuan ini.     

Leylin langsung beralih ke wilayah yang baru terbentuk ini. Segala sesuatu yang semula berada di tempat ini kini telah menghilang, tetapi sebuah benua berwarna hitam telah terbentuk setelah terjadinya ledakan tersebut.     

"Kekuatan Hukum Ruang dan Waktu telah memadat..." Ketika memindai seluruh benua raksasa tersebut, Leylin mendapati bahwa semua jenis Kekuatan Hukum yang ada di benua ini telah menjadi stabil. Tanah menjadi lebih keras dari logam campuran sihir dan ruang hampa menjadi sangat stabil. Jangankan menerobos ruang hampa, bahkan para Magus Breaking Dawn akan merasa kesulitan untuk terbang ke tempat ini.     

Leylin menggunakan Kekuatan Hukum Dosa Utama untuk memindai seluruh benua tersebut demi mencari tahu dimana tepatnya dia berada. Ukuran benua itu sepersepuluh ukuran dunia nyata utama dan tidak ada tanda-tanda kehidupan di wilayah yang berwujud padang pasir berbatu tersebut.     

"Kemana perginya Dewa Tertinggi dan Kehendak Dunia Magus itu?" Leylin bertanya kepada Mother Core yang berada di sampingnya.     

"Tempat ini berada di tengah titik pertemuan antara kedua dunia itu dan memiliki sebuah keseimbangan yang aneh..." Mother Core benar-benar sebuah keberadaan yang selamat dari Perang Akhir. Wawasan dan pengalamannya yang melimpah membuatnya bisa memahami situasi ini, "Meskipun Dewa Tertinggi menderita cedera serius karena hancurnya Weave, tapi pertarungan antara makhluk peringkat 9 melampaui batas pemahamanku..."     

"Meskipun Dewa Tertinggi sedikit lebih lemah dari Kehendak Dunia Magus, tetapi kurasa mereka tidak akan bisa segera menentukan siapa pemenang dalam pertarungan ini. Seharusnya saat ini mereka sedang terjebak di dalam sebuah dimensi yang tidak dapat kita deteksi dan menyerahkan tugas menyelesaikan Perang Akhir kepada para makhluk Kekuatan Hukum..."     

"Maksudmu..." Leylin melihat ke arah benua besar yang ada di bawah mereka. Meskipun benua itu tidak cocok untuk ditinggali, namun benua tersebut memang dapat digunakan sebagai sebuah medan pertempuran bagi para makhluk Kekuatan Hukum.     

"Benar sekali... Karena kedua dunia itu yang telah bergabung menjadi satu, proses pelahapan mereka telah menemui sebuah jalan buntu. Sisanya tergantung pada kekuatan para makhluk Kekuatan Hukum... "     

Mother Core menunjuk ke arah benua tersebut, "Ini adalah medan pertempuran terakhir, sebuah tanah nirwana di mana pihak yang kalah akan kehilangan segalanya. Jika kita bisa meraih sebuah kemenangan vital di tempat ini, maka Kehendak Dunia Magus akan dapat langsung melahap Dewa Tertinggi... Demikian pula sebaliknya!"     

"Dengan kata lain," Gumam Leylin, "Kekuatan Kehendak Dunia ditentukan oleh kekuatan penduduk mereka. Kemenangan dari pertempuran yang dilakukan di tempat ini akan menentukan kemenangan terakhir antara dua makhluk Kekuatan Hukum yang sedang bertarung itu..."     

"Benar sekali. Dengan rencana penyatuan dua dunia dan keuntungan kita karena bertindak terlebih dahulu, saat ini kita memiliki sebuah keuntungan yang besar... Jangan disia-siakan!"     

"Kurasa makhluk Kekuatan Hukum tidak akan cukup... Kita juga membutuhkan sejumlah besar martir," Leylin merenung, "Kita membutuhkan sebuah pasukan Magus Breaking Dawn yang dipimpin oleh sebuah keberadaan Kekuatan Hukum untuk mengalahkan para dewa berperingkat rendah dan menengah..."     

"Cadangan kekuatan kita terdiri dari semua Magus yang ada di seluruh dunia astral. Jumlah kekuatan kita jauh melebihi lawan kita..."     

"Kita akan mengumpulkan pasukan kita dan segera mengerahkan mereka untuk perang..." janji sejumlah makhluk Kekuatan Hukum.     

Di sisi lain, Leylin sedang melihat ke arah benua raksasa berwarna hitam itu. Tempat ini akan menjadi sebuah medan pertempuran terakhir, tanah yang akan mengakhiri segalanya. Seseorang bisa membayangkan bagaimana tempat tersebut akan berubah menjadi sebuah tanah kematian yang mengerikan dalam waktu dekat.     

...     

Di bagian lain dari medan pertempuran tersebut, ruang hampa bergetar ketika sejumlah besar kerajaan ilahi turun ke benua itu. Kerajaan-kerajaan ilahi tersebut membentuk sebuah bangunan yang tampak seperti sebuah sarang lebah yang aneh, bangunan ini berfungsi seperti sebuah benteng yang kuat. Terdengar sejumlah besar suara doa-doa yang sedang dipanjatkan ketika roh-roh suci bersiap untuk mempertahankan benua tersebut. Para dewa telah benar-benar mengabaikan semua gagasan tentang pihak yang baik dan yang jahat, serta bertempur bersama-sama.     

Pasukan-pasukan dari para dewa elemen memasuki medan pertempuran tersebut bersama dua bangsawan monster Jurang Kegelapan. Sejumlah besar pasukan monster bergerak ke depan.     

"Kerajaan-kerajaan ilahi telah turun dan semua ras telah membentuk aliansi bersama... Sepertinya para dewa juga sedang mempertaruhkan segalanya pada bagian ini..." Leylin menyeringai pada formasi pasukan lawannya tersebut.     

"Perang Akhir akan segera terjadi... Skala perang ini telah melampaui puncak dari Perang Akhir yang dulu," Tambah Mother Core.     

"Sepertinya begitu! Kita juga harus memulai persiapan kita."     

Sejumlah besar Kekuatan Hukum para Magus bergemuruh. Kekuatan-kekuatan Hukum yang bergabung menjadi satu di tempat ini membuat mereka bisa mengeluarkan kekuatan penuh mereka tanpa perlu menggunakan Baju Pelindung Perang Dunia.     

Hal yang sama juga dilakukan oleh para dewa. Namun, 'tindakan yang sama' itu sebenarnya tidak benar-benar sama.     

"Tujuan kita adalah untuk terus melangkah ke depan... Hari ini, semua hal yang sudah susah payah kita dapatkan dari dunia astral akan ditunjukkan di medan pertempuran ini. Kemuliaan para Magus akan menutupi segalanya!" Para Magus berteriak keras dan membuka saluran-saluran ke berbagai dunia.     

Dunia Kegelapan, Purgatory World, Icy World... Sebuah aliran pasukan yang stabil mengalir dari dunia-dunia tersebut. Wajah-wajah pasukan itu dipenuhi dengan perasaan yang haus akan darah dan tekad yang kuat. Para Magus Morning Star yang kekuatannya setara dengan Profesional berperingkat Legenda di Dunia Para Dewa menjadi anggota pasukan yang paling lemah dari pihak Magus dan mereka akan berperan sebagai martir!     

Demi menempuh jalan kebenaran dan untuk meningkatkan kemampuan jiwa sejati mereka, para Magus ini berangkat ke medan pertempuran tanpa merasa ragu-ragu. Suara genderang perang yang mengerikan bergema di seluruh dunia astral!     

Sebuah kastil besar yang mengerikan menampakkan dirinya di wilayah yang telah Leylin tentukan, kastil itu seperti seekor ular hidup yang mengeluarkan suara raungan yang haus akan darah.     

"Ayah!" Dua Warlock muda muncul di dalam aula besar dan Leylin menatap mereka sambil menunjukkan sebuah senyuman lembut di wajahnya. "Aku hanya berencana untuk menggunakan kekuatan yang sudah kukumpulkan di Dunia Mimpi dan kerajaan ilahi avatarku dalam Perang Akhir ini. Aku tidak menyangka kalian bersikeras untuk datang, Klan Ouroboros terlalu lemah untuk membantu."     

Yang sedang berdiri di depan Leylin itu adalah dua putra tertuanya sendiri, Syre dan Daniel. Keduanya telah mewarisi garis keturunannya dan mendapat keuntungan dari kekuatan Nightmare Hydra. Mereka sudah mendekati peringkat makhluk Kekuatan Hukum, sama seperti dia ketika dia masih berada di puncak peringkat 6.     

Tahap-tahap awal kenaikan peringkat bagi seorang Warlock hampir hanya mengandalkan kekuatan garis keturunan yang dia miliki. Terkait dengan masalah ini, garis keturunan apa yang bisa melampaui garis keturunan Nightmare Hydra?     

"Apakah kalian sadar betapa berbahayanya Perang Akhir ini? Bahkan para Magus Breaking Dawn masih menjadi martir dalam perang ini... Apa yang dikatakan ibu kalian tentang keputusan kalian ini?" Leylin melihat ke arah kedua putra tertuanya tersebut. Mereka sudah berusia seribu tahun dan telah menjadi sosok leluhur bagi Klan Ouroboros yang memiliki anak-anak dan cucu-cucu sendiri.     

"Catatan-catatan tentang perang kuno yang ada di perpustakaan telah menggambarkannya dengan cukup baik..." Syre dan Daniel saling berpandangan sebentar sebelum Daniel berbicara, "Kami sudah memberitahu ibu dan bibi sebelum kami pergi..."     

"Kalian..." Leylin menghela nafas. Dia bisa melihat bayangan dirinya yang dulu di mata anak-anaknya tersebut, mereka memiliki sebuah rasa haus akan kebenaran yang takkan pernah terpuaskan.     

Selain itu, sulit bagi seorang Magus Breaking Dawn untuk naik ke peringkat 7. Bahkan Leylin harus mengandalkan penjarahan besar-besaran pada Dunia Mimpi dan Dunia Para Dewa agar bisa naik peringkat.     

Meskipun Syre dan Daniel sudah satu langkah lebih maju ketika memulai dengan garis keturunan mereka, namun mereka masih membutuhkan banyak pengalaman dalam jangka waktu yang sangat lama agar bisa berkembang. Dunia Para Dewa adalah jalan pintas untuk mendapatkan kesempatan semacam ini. Selama mereka berhasil membunuh seorang dewa sejati dan merebut sebagian api ilahi atau keilahian dewa tersebut, mereka akan dapat langsung memperoleh pemahaman Kekuatan Hukum.     

Tidak ada Magus di dunia astral yang bisa menahan godaan semacam ini. Inilah alasan mengapa ada begitu banyak Magus berperingkat rendah yang bergabung dalam perang ini meskipun tingkat korban jiwa yang jatuh sangat besar.     

"Aku menghargai pilihan kalian..." Leylin menatap putra-putranya tersebut, kelembutan dapat terlihat di matanya. "Namun... Karena kalian telah memutuskan untuk mengambil jalan ini, terlepas apapun hasilnya kalian harus siap untuk bertanggung jawab atas pilihan kalian..."     

"Baik, ayah!" Terdengar suara penuh semangat dari kedua Warlock tersebut. Mereka tidak menyangka bahwa segalanya akan berjalan dengan sangat lancar...     

Leylin menepuk tangannya begitu mereka berdua pergi, kemudian dua Raja Bencana berjalan memasuki aula sambil sedikit membungkuk ke arahnya.     

"Ikuti mereka dan lindungi nyawa mereka. Sebagai gantinya, aku akan menaikan jatah penyerapan Kekuatan Asal kalian selama seratus tahun." Para Dewa Bencana itu merasa senang dengan kesepakatan ini. Mereka membungkuk dan meninggalkan aula tersebut.     

"Perlindungan dari dua makhluk peringkat 8, seharusnya ini sudah cukup..." Leylin menggelengkan kepalanya. Anak-anak ini tidak bisa memahami kekejaman Perang Akhir. Meskipun para Raja Bencana itu melindungi mereka, mereka masih bisa kehilangan nyawa jika mereka cukup sial karena bertemu dengan seorang dewa berperingkat tinggi atau makhluk semacam itu.     

Namun Leylin sudah memutuskan untuk tidak mempedulikan masalah itu lagi. Sebelumnya dia sudah memberi peringatan kepada mereka dan mengutus para penjaga. Dia sudah memenuhi kewajibannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.