Penyihir kegelapan di dunia magus

Menyerang



Menyerang

0"Tunggu sebentar, lihat! Apa itu?" Doron masih tenggelam dalam lamunannya, sehingga Jimmy harus mendorongnya jatuh ke atas sebuah gundukan berlumpur untuk menyadarkannya. Sejumlah besar tanah lumpur yang menjijikkan masuk ke dalam mulutnya. Tanah yang sangat busuk itu bisa membuat seseorang muntah selama berhari-hari dan kehilangan nafsu makannya selama berbulan-bulan.     

Namun Doron tidak peduli dengan hal semacam itu. Dia bahkan tidak punya waktu untuk membersihkan tanah tersebut dari mulutnya sebelum dia melihat sejumlah besar sosok bayangan yang bergerak mendekati mereka dengan sangat cepat itu.     

Bayangan-bayangan tersebut bergerak dengan kecepatan tinggi dan tiba di depan mereka hampir dalam hitungan detik saja. Mereka adalah para Penunggang Serigala, makhluk yang menjadi mimpi buruk bagi wilayah utara!     

"ORC! ITU PARA ORC!" Teriak Jimmy, wajahnya terlihat terkejut ketika dia melihat para Orc tersebut. Ras mereka sudah lama berperang dan saling membunuh antara satu sama lain bahkan jika mereka bertemu secara kebetulan.     

*Whoosh!* Para Penunggang Serigala itu tiba di hadapan mereka dalam waktu sepersekian detik saja. Melarikan diri bukanlah sebuah pilihan.     

"Apakah aku akan mati di sini? Lina..." Perasaan terkejut dan ketakutan yang sangat besar membuat Doron merasa pusing, dia merasa seolah ini adalah pikiran terakhirnya.     

Namun, ketika jiwa-jiwa yang malang ini sudah siap untuk mengorbankan hidup mereka demi wilayah utara, keadaan berubah ke sebuah arah yang tidak disangka-sangka. Para Penunggang Serigala itu memang sudah mengepung mereka, tetapi mereka tidak diserang. Para Penunggang Serigala tersebut justru menyingkir ke samping untuk memberi jalan bagi seorang manusia serigala yang menunggangi seekor tunggangan raksasa.     

"Aku adalah Golden Ivory Warwolf, pemimpin para Penunggang Serigala. Aku perlu bertemu dengan pemimpin kalian, sekarang..." Ujar manusia serigala itu dengan nada kaku.     

Jimmy dan Doron saling berpandangan ketika mereka mendengar kata-kata ini, mereka merasa seolah mendapatkan sebuah kehidupan baru...     

...     

Jauh di atas langit, Saladin sang Kaisar Orc sedang memandang ke mata Alustriel, "Kelangsungan hidup para Orc juga telah terancam oleh koloni serangga itu. Yang Mulia telah memerintahkan kami untuk berada di pihak yang sama denganmu untuk menghadapi ancaman para Magus."     

"Saladin! Tanganmu telah ternoda oleh darah orang-orang wilayah utara! Orang-orangmu adalah musuh bebuyutan kami! Meskipun kami disapu bersih oleh serangga-serangga itu, kami tidak akan bersedia-" Seorang penyihir yang berada di samping Alustriel mencoba untuk memotong pembicaraan mereka.     

"Ini adalah sebuah perintah dari para dewa..." Elminster mengungkapkan sebuah pendapat yang berbeda, sambil perlahan menarik pipa rokok dari mulutnya.     

"Yang Mulia Ratu..." Teriak penyihir lainnya dengan penuh semangat sambil memandang wajah Alustriel yang terlihat ragu-ragu. Sepertinya penyihir ini sangat membenci para Orc.     

"Aku tidak akan meminta apapun darimu..." Alustriel melambaikan tangannya kepada para penyihir itu dan berbalik menghadap ke arah Saladin, "Aku setuju."     

"Bagus!" Saladin mengangguk, "Aku membawa Palu Dewa Petir dan aku juga akan mengirimkan para Penunggang Serigala terbaik serta para Orc petarung. Kamu akan bersyukur karena telah hari ini telah membuat keputusan ini..."     

"Aku hanya berharap kamu akan menepati janjimu," Alustriel melihat jauh ke dalam mata Saladin. "Namun kita sudah bermusuhan untuk waktu yang sangat lama. Aku ingin agar pasukanmu menggunakan rute yang berbeda, kita bisa bertemu di rawa-rawa."     

"Anda sudah membuat keputusan yang baik..." Elminster menghela napas penuh rasa syukur setelah Saladin pergi.     

"Tidak. Aku merasa sepertinya aku telah banyak berubah dan menjadi lebih kejam, serta lebih realistis..." Jawaban Alustriel itu disampaikan dengan ekspresi acuh tak acuh.     

"Percayalah pada saya, putriku yang baik, ini semua adalah bagian dari hidup kita..." Elminster meniup sebuah asap berbentuk lingkaran berwarna putih.     

"Jadi selama ribuan tahun ini kamu berpikir bahwa aku adalah seorang gadis kecil? Kamu benar-benar seorang pedofil!" Alustriel menatap Elminster, rona merah yang samar memenuhi wajahnya.     

...     

Sebuah perjanjian telah dibuat dengan pasukan Orc. Jimmy dan Doron memanfaatkan kesempatan itu untuk kembali dengan selamat ke kelompok mereka.     

Namun tampaknya Doron merasa ragu terhadap sesuatu. Dia berkali-kali mencoba untuk mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya dia menghentikan tindakannya sendiri. Dia menunggu sampai semua orang tertidur sebelum bergerak mendekati Jimmy dan bertanya dengan suara yang sangat pelan, "Hei kapten, apakah para Orc benar-benar berada disini untuk membantu kita?"     

Jimmy membalikkan tubuhnya dan menjawab dengan suara pelan, "Kurasa begitu. Di dunia ini tidak ada makhluk yang berani menentang perintah para dewa, kecuali makhluk-makhluk jahat dari dunia lain..."     

'Tapi bukankah kita masih berperang dengan mereka?' Doron ingin mengucapkan kata pembalasan, tetapi dia tidak mengingat ada teman atau kerabat baiknya yang mati di tangan para Orc tersebut. Justru banyak teman dan kerabatnya yang dibunuh oleh para penjaga kota atau menjadi korban perampokan, jadi sepertinya kata-kata itu kurang tepat untuk digunakan dalam situasi ini.     

"Dengar ini Doron, politik itu rumit... Baiklah, hari ini aku benar-benar lelah, berhentilah menggangguku!" Jimmy kembali membalikkan badannya. Doron hanya melihat ke balik penutup tenda, tatapan matanya menunjukkan emosi yang sangat rumit...     

*Duk! Duk!* Roda kayu dari gerobak-gerobak itu menghantam permukaan tanah yang tidak rata ketika sedang melaju dan mengeluarkan bunyi benturan keras karena gerobak-gerobak tersebut membawa beban yang berat. Doron hanya bergerak mengikuti Jimmy dengan pedang kesayangannya yang tergantung di pinggangnya. Lingkaran-lingkaran hitam tampak jelas di bawah matanya ketika dia tampak tidak fokus. Terlihat jelas bahwa tadi malam tidak cukup beristirahat.     

Pasukan itu berkumpul dalam formasi naga, mereka semua dilengkapi dengan senjata dan perisai. Mereka membuat semua predator ketakutan dan membuat perjalanan tersebut menjadi relatif aman.     

"Doron! Bangunlah, apakah kamu ingin Lina menjadi seorang janda?" Jimmy menepuk pundak Doron. Namun tiba-tiba, matanya bergerak.     

"Hati-hati!" Pada saat yang bersamaan Doron menyadari kehadiran sosok berwarna hitam yang bergerak cepat menembus semak-semak.     

Seberkas sinar berwarna perak melesat sebelum Doron sempat bertindak, sinar itu ditembakkan dari tangan Jimmy ke arah semak-semak dan terdengar sebuah suara teriakan.     

"Luar biasa!" "Ha ha, kapten memang yang terbaik!" "Kita berhasil mendapatkan sesuatu!"     

Semua orang berkerumun, mereka melihat ke arah Doron dengan tatapan mata penasaran saat pemuda itu menarik seekor tikus raksasa keluar dari semak-semak. Ada sebilah pisau perak yang tertancap di tengkorak binatang tersebut.     

"Mmm, daging yang besar. Malam ini kamu harus menjamu kami!" Mata semua orang bersinar ketika mereka melihat ke arah binatang yang ada di tangan Doron tersebut.     

Makanan sulit didapatkan di Zaman Kegelapan, daging adalah sebuah hidangan yang hanya bisa didapatkan oleh orang-orang dari kalangan kelas atas. Orang biasa hampir tidak pernah melihat daging.     

"Tentu saja!" Jimmy melihat ke sekelilingnya dan tanpa ragu menyetujui permintaan tersebut," Semua orang diundang ke perkemahan kami!"     

Semua petualang itu bersorak ketika mendengar kemurahan hati Jimmy, mereka merasa sangat gembira. Doron melihat ke arah mereka dengan tatapan mata iri, 'Benar sekali, aku harus bekerja lebih keras, setidaknya aku harus pulang dengan membawa sesuatu! Para pemimpin akan mengurus para Orc...'     

Namun, tepat pada saat itu tekad Doron hancur berkeping-keping. Sebuah bola api besar ditembakkan dari langit dan mengarah ke tempat Jimmy berada. Dalam sekejap sebuah ledakan besar telah mengoyak tubuh Jimmy dan membakar mayatnya yang telah kehilangan beberapa bagian tubuhnya itu.     

Doron berhasil terhindar dari cedera parah karena sebelumnya dia telah berlari menjauh untuk mengambil binatang buruan. Namun tetap saja, meskipun terhindar dari kematian, bahkan pada jarak tersebut sebagian besar rambutnya ikut terbakar. Matanya memancarkan tatapan tanpa perasaan ketika melihat wilayah yang dipenuhi korban bencana itu.     

"Mantra Fireball... Serangan penyihir!" Holdman membuat Doron mengetahui betapa hebatnya para penyihir itu. Ketika menyadari bahwa lawannya ini adalah para pengguna mantra yang sangat kuat, dia tidak tergesa-gesa maju untuk membalaskan dendam kaptennya tersebut, namun dia justru berguling ke dalam semak-semak.     

Doron telah membuat keputusan yang tepat ketika sebuah gelombang serangan mantra yang mengerikan menyusul serangan yang pertama.     

Cloudkill! Summon Monster! Ice Awl! Wail of Banshee! Tembakan demi tembakan mantra-mantra tingkat menengah yang memancarkan cahaya menyilaukan itu menghantam tubuh pasukan tersebut. Mantra-mantra yang sangat kuat itu mencabut banyak nyawa.     

"Ini adalah sebuah serangan dari langit!" Mata Doron terbelalak ketika dia berusaha keras untuk mengangkat kepalanya. Dia melihat sepasang sayap besar yang membuat bayangan-bayangan gelap itu bisa terbang di udara, sayap tersebut jelas dihasilkan dengan mantra Flight of The Dragon.     

Bayangan-bayangan gelap itu mengenakan jubah-jubah penyihir tradisional, tetapi ada satu hal yang berbeda pada jubah-jubah tersebut, di jubah itu terdapat sepasang mata berwarna ungu yang berkedip-kedip. Mata tersebut terletak di samping sebuah lambang suci berwarna hitam yang dikelilingi oleh sebuah lingkaran berwarna ungu.     

"Para penyihir bayangan!" Pekik Alustriel dan Elminster. Meskipun mereka memiliki beberapa penyihir berperingkat tinggi dan para Profesional berperingkat Legenda di pihak mereka, namun serangan sihir ini merupakan sebuah tamparan keras bagi Aliansi Silverymoon yang terkenal karena kemampuan sihirnya itu.     

Pasukan Silverymoon bersiap-siap untuk melancarkan serangan balik, tetapi para penyihir bayangan itu telah mundur ke dalam sebuah portal.     

"Ini baru permulaan!" Pemimpin penyihir bayangan itu memberi peringatan sebelum melangkah ke dalam portal tersebut.     

Portal tersebut langsung menghilang. Wajah Alustriel dan Elminster yang sama-sama mencoba untuk menggunakan mantra Dimensional Anchor itu kini terlihat pucat pasi.     

"Para penyihir manusia, mengapa mereka menyerang pasukan kita?" Mata Doron dipenuhi kemarahan. Dia benar-benar tidak bisa memahami mengapa para penyihir bayangan itu menyerang mereka.     

"Selain itu... Apa-apaan dengan para penyihir bayangan itu?" Doron memikirkan istilah baru yang dia dengar hari ini tersebut. Dia melihat ke arah para prajurit yang tercerai berai dan sisa-sisa mayat rekan-rekannya itu. Dia mengepalkan tinjunya erat-erat dan bersumpah di dalam hatinya.     

"Tidak peduli apapun yang terjadi, Jimmy, AKU AKAN akan membalaskan dendammu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.