Penyihir kegelapan di dunia magus

Mantra



Mantra

0Mantan ratu Silverymoon tersebut telah menjadi penguasa yang melindungi benteng manusia di wilayah utara. Orang yang menjadi harapan terakhir umat manusia itu melihat ke arah pasukan yang ada di bawahnya, sebuah senyum getir tersembunyi di balik sosoknya yang mengesankan.     

Sebagai putri kandung Mystra, Alustriel pernah merasa seolah langit akan runtuh ketika dewi itu meninggal dunia. Meskipun dia seorang penyihir berperingkat Legenda yang sangat kuat dengan seberkas jejak keilahian di dalam darahnya, namun dia sangat memahami bahwa memimpin umat manusia di wilayah utara tanpa dukungan dari ibunya akan menjadi pekerjaan yang sangat sulit. Terlebih dengan bayangan Kekaisaran Orc sudah menjulang di atas kepala mereka...     

Selain itu, Aliansi Silverymoon merupakan aliansi penyihir yang sebagian besar pasukannya dipimpin oleh para penyihir. Hancurnya Weave benar-benar menghancurkan persatuan mereka.     

Untungnya, serangan para Magus membuat para Orc bersedia membuat sebuah kesepakatan dengan mereka. Sehingga Kekaisaran Orc tidak akan mengirim pasukan untuk memusnahkan aliansi tersebut.     

Namun, situasi di wilayah utara menjadi lebih buruk dari sebelumnya setelah selang beberapa hari. Wabah-wabah mengerikan telah melanda wilayah mereka dan Zaman Kegelapan sudah mulai menampakkan diri.     

Alustriel sendiri termasuk orang yang beruntung. Kekuatannya yang berada di puncak peringkat Legenda membuatnya bisa menggunakan mantra-mantra tanpa harus bergantung pada Weave, jadi meskipun pada awalnya dia mengalami kesulitan besar, namun dia berhasil mendapatkan kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Para penyihir di bawah peringkat 20 seperti janin-janin yang belum lahir, mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa dukungan dari Weave, tetapi saat ini, para penyihir berperingkat Legenda setidaknya seperti bayi-bayi yang baru lahir dan mampu mengatasi masalah yang muncul akibat hancurnya Weave.     

Namun yang lebih penting lagi, jejak keilahian yang Alustriel warisi dari Dewi Weave membuatnya memiliki kesempatan untuk menggantikan posisi ibunya sebagai sang Dewi Weave. Meskipun hanya sedikit, namun para dewa ikut membantu mengamankan kekuasaan Aliansi Silverymoon.     

Namun tetap saja Alustriel harus meninggalkan sebagian besar wilayahnya dan membangun benteng terakhir ini untuk berlindung dari serangan mematikan yang dilancarkan oleh Serangga Lightkiller. Jika para Orc tidak bersikap bijaksana, maka para korban selamat yang berada di kamp ini akan menjadi para manusia terakhir di wilayah utara.     

'Apakah aku sudah melakukan tindakan yang benar?' Alustriel adalah seorang ratu pada zaman yang penuh kedamaian. Sehingga pada di saat-saat genting seperti sekarang, dia justru didera kebingungan.     

"Saya mendapatkan informasi terbaru dari wilayah selatan, Yang Mulia Ratu!" Pada saat ini Old Mage Elminster melangkah keluar dari sebuah portal, dia mengenakan sebuah jubah rami sederhana dan berdiri di belakang Alustriel seperti seorang bawahan rendah hati yang tunduk pada kata-kata wanita itu.     

"Saya baru saja mendapat informasi bahwa ada sebuah sarang serangga yang muncul dalam radius sekitar seratus mil ke arah selatan kita. Gloomwood juga telah terkorosi oleh tanah rawa..."     

Jantung Alustriel berdetak kencang. Informasi ini jelas merupakan kabar terburuk bagi kamp ini! Dia sudah mengetahui bahwa gelombang serangan serangga ini berasal dari koloni-koloni serangga yang sangat besar. Munculnya sebuah sarang di suatu wilayah sama artinya dengan kehancuran wilayah tersebut, sebuah gelombang serangan serangga yang tak ada habisnya akan menelan seluruh daratan itu dan mengubahnya menjadi tanah tandus.     

"Sialan... Kita sudah berusaha keras untuk membuat tempat ini bisa ditanami... Kita sudah membersihkan tanah... Satu panen saja..." Alustriel menurunkan volume suaranya, "Sudah terlambat untuk bertindak lagi. Kita sudah menghabiskan semua sumber daya yang kita miliki untuk membangun benteng ini. Meskipun kita ingin bertindak, namun sekarang serangga-serangga itu sudah ada di mana-mana. Kemanakah kita bisa lari?"     

Hati Elminster dipenuhi dengan kegetiran ketika dia menyaksikan senyum sedih Alustriel.     

"Bagaimana keadaan para penyihir?" Beberapa saat kemudian tampaknya Alustriel telah membuat keputusan untuk melakukan sesuatu.     

"Mereka masih berlatih. Bahkan penyihir yang terbaik diantara mereka hanya bisa menggunakan mantra-mantra peringkat 4 dan dia adalah seorang penyihir yang berada di peringkat 20 sebelum terjadinya bencana itu. Dia hanya tinggal satu langkah sebelum mencapai peringkat Legenda..." Elminster menghela napas.     

Hancurnya Weave membuat para penyihir harus kembali mempelajari teknik-teknik dasar sihir dan menggunakan partikel elemen dunia untuk mengumpulkan energi dari kekuatan spiritual mereka sebelum menggunakan mantra. Untungnya para penyihir selalu melakukan penelitian pada para Arcanist dan menemukan metode-metode pelatihan di bidang itu bukanlah sebuah masalah besar.     

Para penyihir tersebut telah mempersiapkan segalanya dalam waktu yang cukup cepat karena mereka memiliki bakat dan kumpulan informasi dari Kota Silverymoon. Bahkan dalam situasi semacam ini, para dewa tidak bisa melarang penggunaan warisan para Arcanist. Gereja-gereja tidak menghapus larangan itu secara terang-terangan karena hal tersebut akan merusak martabat para dewa, tetapi penelitian tentang warisan Arcanist itu bukanlah sesuatu yang dirahasiakan.     

Sayangnya, semua penyihir 'berbakat' tersebut menjadi kurang cakap ketika berhadapan warisan para Arcanist. Kemudahan yang Weave berikan kepada mereka membuat kualitas mereka menurun. Baru setelah jaringan kekuatan itu hancur banyak penyihir yang mulai menyadari bahwa mereka sangat tidak cakap. Cara berpikir mereka yang kaku bahkan membuat beberapa penyihir yang berusia lebih tua tidak mau menerima kemungkinan untuk mengubah jalan menuju kekuatan mereka, sehingga mereka memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri.     

Meskipun mendapatkan dukungan tanpa syarat dari Alustriel dan Kota Silverymoon adalah tempat yang kaya dengan sumber daya, namun menggunakan mantra peringkat 4 adalah hasil terbaik yang saat ini bisa dicapai oleh para penyihir itu. Setelah terpisah dari Weave, kini para penyihir tersebut menyadari bahwa mengendalikan mantra adalah pekerjaan yang sangat sulit dan membutuhkan lebih banyak kemampuan serta keahlian. Banyak penyihir yang mati karena mencoba untuk merapalkan mantra-mantra baru.     

"Tinggalkan kelompok terakhir, tetapi bawa yang lainnya." Alustriel membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membuat keputusan sulit ini dan sebuah tetesan air mata bergulir di pipinya. Dia tiba di atas para pasukan tersebut dan melambaikan tangan untuk membuat mereka diam.     

"Serangga-serangga ini telah mengambil semua yang kita miliki dan sekarang mereka datang untuk mengambil nyawa kita." Suara Alustriel bergema di seluruh wilayah tersebut, "Sebuah koloni makhluk jahat telah muncul di dekat wilayah kita dan jaraknya kurang dari seratus mil. Kita sudah kehabisan persediaan dan gulungan-gulungan mantra penguat. Kita juga tidak akan bisa membangun kota lain..."      

"Kalau begitu katakan padaku. APAKAH KITA AKAN DIAM SAJA KETIKA MENGHADAPI ANCAMAN INI?"     

Doron memegang erat-erat senjata yang ada di tangannya, seolah-olah tindakan itu adalah satu-satunya cara agar dia bisa mendapatkan rasa aman.     

'Jadi kita benar-benar berada dalam situasi yang sangat berbahaya?' Diam-diam, sebuah pikiran yang diliputi dengan kemarahan muncul di benak Doron.     

"Tidak! Saya adalah bagian dari tempat ini, saya tidak akan pernah pergi!" Jimmy mulai memukul perisainya dengan menggunakan kapaknya.     

"TIDAK AKAN PERNAH! KAMI TIDAK AKAN PERNAH PERGI!" Sebuah suara geraman mengerikan mengguncang seluruh benteng tersebut.     

"Bagus! Aku akan menemani kalian semua dalam perang hidup dan mati ini, mari kita berjuang untuk mempertahankan hidup kita!" Janji Alustriel.     

"UNTUK BERTAHAN HIDUP!" Pasukan itu segera berangkat dengan emosi yang berapi-api.     

Alustriel menepati janjinya, dia mengendarai kuda putihnya untuk memimpin di depan pasukan tersebut. Keilahiannya membuatnya bisa mempertahankan kekuatannya ketika Weave dihancurkan. Kehadiran seorang pemimpin yang sangat kuat ini jelas mengangkat semangat pasukan itu.     

...     

"Kelompok kami akan bertanggung jawab untuk melakukan patroli hari ini." Pasukan itu memisahkan diri sambil terus melaju ke depan. Tidak seperti pasukan biasa, kelompok Doron sedikit kacau. Mereka tidak bersemangat, meskipun telah mendapatkan dorongan semangat dari Jimmy.     

Kota itu adalah harapan terakhir mereka. Jika harapan ini hancur, bahkan Doron akan kehilangan keberanian untuk bertahan hidup di dunia yang kacau ini.     

"Ikuti aku, Doron. Ayo kita berpatroli!" Jimmy melambaikan kapaknya ketika dia tidak mampu bertahan di suasana semacam itu.     

"Baiklah." Doron juga tidak menyukai suasana yang menyesakkan tersebut, jadi dia dengan cepat berdiri ketika Jimmy memanggilnya.     

Karena diselimuti oleh kegelapan, benua itu dipenuhi dengan bahaya yang tidak diketahui. Meskipun banyak makhluk yang telah mati dan tidak mampu beradaptasi dengan kondisi baru ini, namun makhluk-makhluk yang berhasil bertahan hidup menjadi lebih licik serta kejam.     

Doron telah mendengar kabar-kabar tentang makhluk-makhluk yang berasal dari Underdark, para Drider [1][1] dan monster-monster bercakar mengerikan yang ingin menggunakan hilangnya matahari untuk keluar dari penjara-penjara mereka dan menginvasi benua tengah secara terang-terangan. Mereka didukung oleh aliansi mereka sendiri yang dipimpin oleh Lolth, sang Ratu Laba-laba.     

Lolth membuat keputusan yang sangat tepat. Di Zaman Kegelapan, para dewa di Dunia Celestial harus memberi jalan kepada Underdark untuk mendapatkan pasukan dan persediaan, membiarkan mereka bermigrasi dari dunia bawah tanah ke benua tengah. Kabarnya para peri kegelapan telah membangun sebuah kota di wilayah permukaan.     

Banyak kabar yang menyebutkan bahwa di samping makhluk-makhluk dari spesies lainnya, para manusia laki-laki merupakan para budak terendah di kalangan para peri kegelapan. Mereka bisa sewaktu-waktu dikorbankan kepada para dewa. Terlepas dari semua masalah ini, sejumlah besar makhluk dari spesies yang hidup secara nomaden mencari perlindungan dari peri kegelapan agar bisa bertahan hidup.     

'Sayangnya... Lolth adalah seorang dewa jahat, dan dewa yang kusembah...' Mata Doron terlihat menderita, tetapi dia segera kembali tenang. Meskipun para dewa tidak semulia dulu, namun perintah mereka tetap cukup mempengaruhi seluruh dunia nyata utama. Pertempuran antara yang baik dan yang jahat itu telah membayangi pikiran Doron...     

[1] Drider : Peri kegelapan yang telah berevolusi menjadi makhluk berkaki banyak mirip laba-laba.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.