Penyihir kegelapan di dunia magus

Kebangkitan



Kebangkitan

0Beberapa tahun berlalu dalam sekejap mata. Banyak peristiwa yang telah terjadi dan peristiwa yang paling menyita perhatian adalah pertempuran antara manusia melawan para Orc yang terjadi di wilayah utara.     

Setelah mengalami kekalahan dalam perang ilahi, para Orc mundur diantara beberapa pertempuran yang berakhir dengan kekalahan. Mereka akhirnya dipaksa mundur ke Kota Silverymoon yang lama dan bahkan seorang pemimpin alami seperti Saladin tidak bisa mengubah keadaan.     

Kota Silverymoon yang lama bisa bertahan dari serangan karena memiliki benteng yang kuat dan didukung oleh kekuatan Palu Dewa Petir. Saladin akhirnya berhasil mengusir Elminster dan Alustriel, dia menyebabkan jatuhnya banyak korban bagi pihak Aliansi Silverymoon serta memaksa mereka untuk mundur dan kembali mengatur ulang kekuatan mereka.     

Namun, para Orc juga mengalami cedera dan harus memulihkan diri juga. Bahkan jika mereka sudah siap untuk berjuang demi merebut kembali wilayah mereka yang hilang, mereka tidak memiliki kemampuan untuk memulai perang lainnya. Oleh karena itu, akhirnya wilayah utara terbelah menjadi dua bagian dan memasuki masa tenang yang mengerikan serta tidak stabil.     

...     

Di dalam dataran tandus yang merupakan gabungan kerajaan ilahi para anggota Aliansi Orc.     

Meskipun Mystra dan Tyr sudah mundur dari wilayah tersebut, tetapi Gruumsh sudah mengalami kerugian. Kematian Yurtrus sendiri lebih merugikan daripada kehilangan seratus ribu Petitioner, meskipun bukan mereka berdua yang melakukannya.     

Nama besar Leylin kembali menyebar di antara para dewa dan membuat munculnya sebuah gelombang rasa takut dan benci yang baru. Namun dia benar-benar tidak peduli dengan masalah semacam itu.     

Tepat setelah pertempuran tersebut berakhir, Leylin menemui seseorang yang dia kenal.     

"Sudah lama sekali, Rafiniya," Ujar Leylin dari atas singgasananya sambil memandang ke bawah, ke arah bawahan barunya yang merupakan teman lamanya itu.     

"Saya sudah membuang nama lama saya, Yang Mulia. Mohon panggil saya Phoenix - Phoenix sang Api Neraka," Mantan prajurit gereja itu berkata tanpa menunjukkan emosi sambil berlutut di depan Leylin.     

Perubahan 'Phoenix' menjadi iblis telah menyebabkan banyak perubahan pada dirinya. Dia menjadi semakin menawan dibandingkan sebelumnya, kulit putihnya yang lembut memancarkan kilauan berwarna putih susu. Sepasang sayap indah yang terkatup di punggungnya membuatnya tampak seperti seorang malaikat yang jatuh ke bumi. Dia memiliki kecantikan tak biasa yang mewakili kecantikan dari Sembilan Neraka.     

"Baiklah kalau begitu, Phoenix. Katakan padaku, apa arti keadilan dan kejujuran?" Leylin bertanya dengan tatapan mata bingung.     

"Mendapatkan jawaban dari pertanyaan semacam itu adalah tujuan hidup saya," Ujar Phoenix sambil mengangkat kepalanya, wajahnya yang cantik terlihat dipenuhi dengan tekad. "Namun, dunia yang kejam dan kotor ini tidak bisa memberi saya jawaban pertanyaan tersebut. Kesetaraan hanya bisa tercapai ketika seluruh dunia dihancurkan dan dibangun kembali dari awal. Saya akan menggunakan api neraka untuk membersihkan dunia yang kotor ini!"     

"Kata-kata yang bijaksana..." Meskipun dari luar Leylin terlihat memuji Phoenix, namun sebenarnya dia sedang memutar matanya, 'Jadi sekarang dia adalah seorang pendukung upaya pembersihan? Tetapi Rafiniya adalah Rafiniya, meskipun dia telah berubah...' Namun semua itu tidak menjadi masalah. Mendapatkan iblis berperingkat Legenda lainnya untuk menjadi pengikutnya bukanlah sesuatu yang sia-sia.     

Begitu Phoenix telah meninggalkan tempat itu sambil membungkuk hormat, Leylin melambaikan tangannya dan sebuah cermin yang terhubung ke dunia nyata utama muncul di tangannya. Seorang pemburu iblis berperingkat Legenda muncul di permukaan cermin tersebut, ini adalah pemburu iblis yang sama yang telah melakukan perjalanan bersama Kelompok Pedagang Neon ke Kekaisaran Orc. Pemburu iblis itu memberi salam hormat kepadanya.     

"Yang Mulia Kukulkan, engkau adalah Dewa Pembantaian sang Penjaga Ketertiban. Engkau adalah Penguasa Iblis..."     

"Saya sudah melakukan sesuai perintah anda, Yang Mulia. Selain Rafiniya, para prajurit gereja dan pendeta lainnya telah mati. Jiwa-jiwa mereka terperangkap di dalam kerangka mereka yang terbakar. Saya bisa mengubah mereka menjadi iblis begitu mereka dipindahkan ke kerajaan ilahi anda..."     

Leylin mengangguk pelan ketika melihat doa dan laporan yang ditampilkan di dalam cermin tersebut. Perubahan Rafiniya menjadi iblis merupakan sesuatu yang sudah lama dia atur, tetapi seorang prajurit gereja atau pendeta akan bisa membuatnya batal berubah menjadi iblis. Itulah alasannya mengapa dia membuat para pemburu iblis untuk berkonsentrasi menyerang mereka dan membuat mereka tidak bisa membantu sang Nona Harapan. Seperti itulah cara dia menjadikan Phoenix sebagai seorang Erinyes berperingkat Legenda yang baru.     

"Kamu sudah bekerja dengan baik. Kita telah mendapatkan semua yang bisa kita dapatkan di wilayah utara dan sekarang adalah saatnya untuk kembali. Tinggalkan para pendeta dan saluran informasi yang diperlukan, tetapi bawa pulang Barbara dan para pemburu iblis lainnya..." Leylin memutuskan.     

Leylin sangat memahami bahwa kejadian ini telah membuatnya bermusuhan dengan aliansi Mystra dan para Orc. Tekanan yang akan dia hadapi akan segera meningkat beberapa kali lipat dan dalam keadaan seperti itu, sebaiknya dia menarik kembali para elitnya sebelum dia menderita kerugian yang tidak perlu. Jika Mystra dan Tyr mengerahkan para pasukan mereka, dia pasti akan kehilangan sebagian pengikutnya.     

Sebagai seorang dewa baru, Leylin tidak memiliki banyak orang kuat berperingkat Legenda atau kekayaan dalam jumlah yang sangat besar. Dia akan mengalami kerugian tiap kali dia kehilangan pengikutnya. Lagipula, dia sudah mendapatkan Kekuatan Hukum Kematian yang dia incari di dunia nyata utama, jadi sekarang tidak banyak hal yang dia inginkan dari wilayah tersebut. Kekuatan keyakinan yang datang dari Pulau Debank ke kerajaan ilahinya sudah cukup untuk mendukungnya.     

Oleh karena itu, Leylin mengalihkan perhatiannya dari dunia nyata utama dan memeras otaknya sambil memikirkan Kekuatan Hukum barunya tersebut.     

'Pembantaian dan kematian, sebuah pasangan yang sempurna...' Leylin telah mendapatkan pemahaman pada tingkat yang lebih tinggi tentang perannya sebagai seorang dewa, 'Kekuatan Hukum Pembantaian mendapatkan tambahan kekuatan dari kematian musuh... Seharusnya ada sebuah katalis untuk semua proses ini... Kedua Kekuatan Hukum ini bisa mendukung seorang dewa berperingkat tinggi, jadi jika aku mengubahnya menjadi sebuah siklus...'     

Mata Leylin memancarkan ambisi liar. Pada dasarnya dia adalah seorang Magus dan dengan bantuan A.I. Chip serta pemahaman Kekuatan Hukumnya, sudah sewajarnya jika dia sudah mengetahui jalan yang harus dia tempuh. Dia sudah sangat memahami seperti apa perkembangan kekuatannya selanjutnya.     

Para Magus memulai latihannya dengan mengkultivasi kekuatan spiritual sebelum melakukan perubahan pada jiwa untuk membuat mereka bisa memahami Kekuatan Hukum. Bahkan ketika dahulu Leylin hanya seorang Magus peringkat 7, dia sudah bisa membayangkan jalan yang dia tempuh sebagai seorang Magus yang berada di puncak peringkat 8. Ini adalah masalah yang sangat mengkhawatirkan bagi seluruh dunia astral!     

"Domain kematian..." Energi kegelapan menyebar dari istana Leylin dan memasuki lingkungan di sekitarnya. Dia merasakan peningkatan kendali atas kehidupan dan kematian semua makhluk yang berada di dalam jangkauannya, sehingga dia mampu melihat setiap organisme yang berada di dalam kerajaan ilahinya tersebut.     

'Kematian tidak bisa dipisahkan dari jiwa. Untungnya jumlah penelitian jiwa yang kulakukan sudah cukup untuk membuatku tidak kalah dari para dewa...' Leylin tersenyum, "A.I. Chip, bagaimana perkembangan simulasi Kekuatan Hukum Kematian?"     

[Beep! Pemahaman Kekuatan Hukum Kematian mencapai 50%. Memulai simulasi jiwa dengan data yang tersimpan...] A.I. Chip mengumumkan.     

Pemberitahuan lain segera muncul pada tampilan Chip:     

[Beep! Kekuatan Hukum Pembantaian telah mempengaruhi domain kematian dan memberinya kemampuan Dekrit Kematian.]     

Dekrit Kematian: Pengguna domain ini bisa mendatangkan kematian pada semua makhluk yang dia inginkan. Para makhluk yang tidak memiliki kekuatan ilahi akan segera kehilangan nyawanya dan efek kemampuan ini pada makhluk ilahi bergantung pada peringkat ilahi mereka.]     

Kemampuan menghitung A.I. Chip yang sangat kuat telah membuat Leylin bisa segera mendapatkan sebuah kemampuan baru.     

"Domain kematian memang benar-benar sangat kuat..." Leylin menghela napas kuat-kuat setelah melihat hasilnya, "Para orang kuat berperingkat Legenda yang tidak memiliki keilahian akan segera mati dan bahkan jiwa mereka akan lenyap tanpa terkecuali. Bahkan peluang kematian para makhluk setengah dewa mencapai 50%..."     

Dekrit Kematian akan menjadi tidak berguna ketika menghadapi para dewa yang lebih kuat, tetapi dengan kekuatan yang Leylin miliki, kemampuan itu akan menjadi sebuah senjata yang sangat kuat untuk melawan para dewa berperingkat rendah lainnya. Kini dia memiliki kesempatan untuk membunuh mereka secara langsung dan semakin lemah lawan yang dia hadapi, semakin besar kesempatannya untuk membunuh mereka. Namun yang lebih mengerikan adalah kemampuan ini akan berkembang bersamanya, sehingga seiring dengan berjalannya waktu, efek kemampuan ini akan menjadi semakin kuat!     

'Dekrit Kematian... Benar-benar sebuah kemampuan yang luar biasa, Kelemvor juga memiliki kemampuan ini huh?' Namun, keraguan segera memenuhi pikiran Leylin, 'Tunggu. Aku belum pernah mendengar informasi bahwa Kelemvor atau para dewa kematian lainnya memiliki kemampuan semacam ini...'     

Sebuah kemungkinan yang muncul di dalam pikiran Leylin membuatnya merasa senang. 'Mungkinkah... Hanya para dewa yang memiliki domain pembantaian dan kematian saja yang mendapatkan kemampuan semacam ini, atau hanya bisa mendapatkannya jika mereka telah memenuhi beberapa persyaratan lainnya? Jika itu masalahnya, begitu aku menyelesaikan pemahaman Kekuatan Hukum Kematian, bukankah aku akan bisa...'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.