Penyihir kegelapan di dunia magus

Tanda



Tanda

0"Pertarungannya berjalan dengan cukup sengit!" Thultanthar melayang di luar ruang hampa, tersembunyi di antara celah-celah spasial yang berada di luar jangkauan petir dahsyat yang menyambar-nyambar di kerajaan ilahi para dewa Orc. Kota melayang itu tampak seperti sebuah gunung yang tak tergoyahkan dengan kekuatan yang tak bisa diperkirakan.     

[Beep! Thultanthar disamarkan dengan menggunakan Shadow Weave, mengatur level pertahanan ke tingkat A1...] Sebuah jaring berwarna hitam menyebar di sekitar kota melayang tersebut dan perlahan-lahan menghilang ketika jaring itu terjalin dengan Weave yang ada di sekitar tempat tersebut. Metode itu segera menyembunyikan aura yang dipancarkan kota tersebut dan membuatnya menjadi tidak bisa dideteksi tidak peduli sedekat apapun posisi kota itu dengan medan pertempuran.     

"Mulai melaksanakan rencana," Perintah Leylin dengan acuh tak acuh, matanya memperlihatkan tatapan tanpa perasaan.     

Sebelumnya Leylin sudah mengambil risiko dengan avatarnya, dia terlibat dalam pertempuran melawan Malar serta para dewa Orc untuk membantu Mystra dan Tyr menghadapi para dewa Orc tersebut. Namun dia tidak berniat untuk mengganggu para Orc. Bagaimanapun juga, mereka berada di pihak yang sama dan keberpihakannya sendiri lebih dekat dengan mereka daripada dengan Mystra dan Tyr.     

Namun tetap saja, Leylin adalah seorang dewa jahat. Satu-satunya hal yang bisa menyatukan para dewa seperti dia adalah keuntungan dan dia tidak akan ragu untuk mengkhianati mereka demi keuntungannya sendiri. Karena saat ini para dewa berperingkat tinggi sedang terlibat dalam pertempuran, maka ini adalah waktu terbaik baginya untuk melaksanakan rencana-rencananya tersebut.     

[Beep! Misi ditetapkan, melacak target... Target ditemukan!] A.I. Chip mengumumkan dan sejumlah besar informasi dikirimkan kepada Leylin. Trik rahasia yang telah dia pasang dengan menggunakan titik cahaya berwarna merah itu kini telah diaktifkan, sehingga memampukan A.I. Chip untuk menjalankan misinya.     

[Beep! Target telah dipastikan! Pertahanan kerajaan telah ditembus, memulai teleportasi.] Bersama dengan terdengarnya pengumuman dari A.I. Chip tersebut, sebuah badai yang sangat kuat menyelimuti Thultanthar dan angin kencang yang mengerikan itu mulai bersinar ketika kota tersebut melesat melintasi ruang hampa seperti sebilah pedang tajam.     

*Buzz!* Thultanthar menghilang ke dalam cahaya dan kembali muncul di dalam dataran tandus para Orc, tepat di atas sebuah istana emas yang megah.     

Di tempat tersebut terdapat banyak Petitioner Orc yang sedang berdoa di depan sebuah patung Orc yang aneh. Mereka ketika dikejutkan oleh kemunculan Thultanthar dan meraung dengan penuh amarah.     

[Meriam kedua telah diaktifkan.] Suara robot A.I. Chip menjadi satu-satunya jawaban untuk teriakan para Petitioner tersebut. Sejumlah besar meriam yang terdapat di bagian atas Thultanthar menembakkan cahaya yang kekuatannya bahkan mampu melenyapkan roh-roh suci. Sebuah jaring berwarna hitam menyebar melintasi langit dan mengunci ruang hampa sebelum tembakan demi tembakan meriam meruntuhkan istana itu hingga rata dengan tanah.     

Tubuh sejati dari seorang dewa terungkap di bawah istana tersebut. Dewa itu mengenakan jubah longgar berwarna hitam, tubuhnya yang diselimuti dengan energi berwarna hitam dikelilingi oleh sebuah lingkaran cahaya berwarna hitam emas. Setelah menderita karena kehilangan sejumlah besar energi ilahi dan dipaksa untuk berhibernasi, dewa tersebut berteriak marah kepada Leylin.     

"KUKULKAN! DAN THULTANTHAR!" Suara dewa tersebut mengandung amarah dan rasa terkejut yang sangat besar, tetapi pada saat yang sama, suara itu juga mengandung sejumlah besar rasa takut. Dia benar-benar tidak siap untuk menghadapi kota melayang.     

"Pelacak itu benar-benar efektif," Leylin memandang Yurtrus yang terlihat putus asa di hadapannya, matanya bersinar seperti mata seekor pemangsa yang sedang memandangi mangsanya.     

Malar tidak pernah menjadi sasaran Leylin. Kera itu tidak lebih dari seekor binatang buas yang telah menguasai sebagian Kekuatan Hukum Pembantaian dan tidak layak untuk dia perhatikan. Satu-satunya dewa pembantaian yang akan dia pertimbangkan untuk menjadi targetnya adalah Cyric.     

Tidak, target Leylin yang sebenarnya adalah Yurtrus, sang Dewa Kematian para Orc. Pembantaian dan kematian adalah kombinasi yang sempurna, domain dari kedua kekuatan tersebut bisa mendukung seorang dewa berperingkat tinggi. Keduanya dapat bersinergi dengan sangat baik dan kekuatan keduanya saling melengkapi antara satu sama lain. Kekuatan-kekuatan itu pasti akan sangat berguna untuk menjadi senjata andalan terakhirnya.     

Ketika dulu di Pulau Debanks, kematian yang tak terhitung banyaknya yang disebabkan oleh wabah telah membuat Leylin mendapatkan sedikit pemahaman tentang Kekuatan Hukum Kematian. Namun, hal itu tidak membuatnya mendapatkan banyak pemahaman tentang kekuatan tersebut, dan dia masih sangat jauh dari mendapatkan pemahaman yang utuh tentang Kekuatan Hukum Kematian.     

Namun, ini adalah Dunia Para Dewa dan dia adalah seorang Magus! Untuk apa dia memahami Kekuatan Hukum secara perlahan-lahan jika dia cukup membunuh seorang dewa dan langsung mencuri domainnya?     

Ada banyak Dewa Kematian di Dunia Para Dewa dan yang paling kuat di antara mereka adalah Kelemvor, sang Dewa Kematian berperingkat tinggi. Namun pada saat ini, dewa itu adalah seorang dewa yang terlalu kuat untuk dilawan dengan rencana Leylin. Selain itu, masih ada dewa-dewa dari aliansi berbeda yang bisa dia jadikan sebagai target. Dia telah memilih Yurtrus, karena sebagai seorang dewa berperingkat rendah, dewa Orc itu jauh lebih lemah daripada para Dewa Kematian lainnya. Seorang dewa Orc akan jauh lebih mudah untuk dihadapi daripada para dewa dari aliansi lainnya.     

Namun yang lebih penting lagi, saat ini para dewa Orc sedang berperang! Ini adalah kesempatan terbaik untuk menyerang! Berbagai alasan tersebut membuat Leylin akan menyesal jika dia tidak memanfaatkan kesempatan itu. Itulah sebabnya dia mengatur semua kejadian ini.     

Untuk memenuhi tujuannya membunuh Yurtrus, Leylin menggunakan Malar sebagai sebuah pengalih perhatian. Dia berpura-pura terjebak ke dalam rencana jahat Malar di Hutan Moonwood dan menggunakan avatarnya sebagai umpan serta memberitahukan lokasinya sendiri kepada Mystra dan Tyr untuk membuat mereka bisa melenyapkan para dewa Orc tersebut dalam satu serangan. Seluruh proses pelaksanaan rencana itu terbilang sangat berbahaya. Jika bukan karena banyaknya senjata andalan yang dia miliki, avatarnya akan mati di tangan Mystra dan Tyr.     

Namun semua upaya tersebut kini telah terbayar. Para Orc menderita kerugian yang sangat besar dan Gruumsh terpaksa terlibat dalam sebuah perang ilahi yang membuatnya harus mengerahkan semua pertahanannya. Hal itu membuat Yurtrus tidak dilindungi oleh siapapun, jadi sekarang adalah waktu terbaik untuk menyerangnya.     

Di tengah pertempuran, Leylin berhasil menanamkan sebuah alat pelacak di tubuh Yurtrus dan membuat kota melayang bisa langsung berteleportasi ke lokasi tempat Yurtrus berada serta membunuhnya.     

Karena sebelumnya Thultanthar telah digunakan untuk melawan Sekolah, para dewa pasti telah bersiap untuk melawan seorang dewa berperingkat tinggi yang menggunakan sebuah kota melayang dari Kekaisaran Netheril. Mereka menyembunyikan tubuh sejati mereka untuk mencegah teleportasi cepat ke dalam kerajaan ilahi mereka. Jika Leylin tidak melakukan semua persiapan ini, dia pasti harus memasuki kerajaan ilahi Yurtrus dan melacaknya di dalam kerajaan ilahi tersebut. Pada saat A.I. Chip menyelesaikan pemindaiannya, Gruumsh akan muncul untuk membantu anggota aliansinya itu.     

Namun, di dunia ini tidak yang namanya seandainya. Rencana Leylin telah berhasil dan dia akan menikmati rampasan perangnya.     

"Apa yang sedang kamu lakukan? Ini adalah dataran tandus Orc. Kerajaan ilahiku sangat dekat dengan kerajaan ilahi Gruumsh. Dia bisa segera mengirimkan avatarnya kemari..." Pada saat ini, wajah Yurtrus yang berwarna emas itu terlihat sedang kebingungan dan ini merupakan sebuah ekspresi yang sangat jarang terlihat di wajah seorang dewa.     

Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras Leylin. Beberapa avatar Yurtrus telah dibunuh oleh Mystra dan Tyr, sehingga menyebabkan kerusakan yang cukup besar untuk membuatnya berhibernasi. Meskipun saat ini dewa Orc itu merasakan datangnya bahaya, namun akan menjadi sebuah keajaiban jika dia bisa menggunakan 60% kekuatannya dan sekarang dia sedang menghadapi wujud terkuat Leylin yang datang bersama Thultanthar.     

"Yurtrus... Atas nama Dewa Pembantaian, aku menyatakan kematianmu..." Bayangan dari seekor ular bersayap yang sangat kuat muncul di belakang punggung Leylin, sayap iblis ular tersebut dibentangkan hingga menutupi setengah bagian dari kerajaan ilahi Yurtrus. Sebuah kegelapan mencekam yang mengerikan muncul di atas Yurtrus dan melahapnya sampai habis.     

Mata ular yang hanya dipenuhi dengan ketidakpedulian dan keserakahan itu membuat Yurtrus diliputi dengan keputusasaan.     

...     

*Rumble!* Tiba-tiba petir kuat di kerajaan ilahi Gruumsh berhenti menyambar dan dewa itu berteriak marah.     

"Ada apa?" Mystra dan Tyr melihat ke depan dengan ekspresi terkejut, mereka menyaksikan terjadinya sebuah adegan yang mengerikan.     

"Yurtrus... Dasar makhluk hina rendahan sialan, penjahat dari neraka, kamu benar-benar berani..." Gruumsh meraung tapi sudah terlambat. Sebuah kerajaan ilahi yang berada di dataran tandus Orc kini telah meredup, kemudian meninggalkan dataran tersebut untuk pergi ke ruang hampa dan jatuh ke dalam kegelapan. Suara ratapan menyedihkan terdengar dari para Petitioner Yurtrus ketika mereka mati tanpa mendapatkan peringatan, dan para pendeta Yurtrus yang berada di dunia-dunia lainnya mendapati diri mereka kehilangan hubungan dengan mantra-mantra dewa mereka.     

Semua ini hanya menunjukkan satu hal, bahwa Yurtrus sang Dewa Kematian Orc... Dia telah mati!     

"Itu Dewa Pembantaian!" Mystra dan Tyr segera memahami penyebab kejadian ini, tetapi mereka tidak dapat mengubah hasilnya. Pasukan Orc hanya berhenti untuk sesaat, sebelum mereka kembali menyerang bahkan dengan cara yang lebih ganas dari sebelumnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.