Penyihir kegelapan di dunia magus

Aliansi



Aliansi

0Meskipun keberadaan para pengikut Leylin di dalam kerajaan ilahinya akan memberikan keuntungan jangka pendek kepadanya, namun lama kelamaan jumlah mereka akan terus berkurang. Situasi ini akan sama dengan melakukan bunuh diri secara perlahan.     

Namun Leylin benar-benar tidak peduli pada masalah ini. Yang paling tidak dia miliki saat ini adalah waktu, dan semakin banyak hal yang bisa dia selesaikan, semakin banyak keuntungan yang akan dia dapatkan.     

Selama Leylin bisa menyelesaikan misinya untuk menjadi seorang Dewa Kematian sebelum kekuatan keyakinan yang diberikan oleh para pengikutnya benar-benar habis, dia akan bisa mendatangkan tubuh sejatinya dan kembali memulai Perang Akhir. Para dewa berperingkat tinggi akan dipaksa untuk menghadapi para Magi yang berada di puncak peringkat 8 dan dia tidak perlu takut kepada mereka lagi.     

"Tapi sepertinya aku membutuhkan sesuatu yang lebih kuat untuk memahami Kekuatan Hukum Kematian..." Mata Leylin bersinar dan dia berpikir serius, "Proses ini akan lebih cepat selesai jika ada lebih banyak jiwa yang digunakan sebagai bahan percobaan..."     

Namun, tidak mudah untuk menemukan sejumlah besar jiwa yang dibutuhkan untuk melakukan simulasi dengan menggunakan A.I. Chip. Leylin memperkirakan bahwa dia membutuhkan sekitar sepuluh ribu jiwa biasa untuk setiap tahap perkembangan dan total jumlah jiwa yang dia butuhkan untuk melakukan simulasi tersebut akan membuatnya perlu mengorbankan semua pengikutnya. Bahkan seseorang seperti dia pun tidak bisa melakukan hal semacam itu.     

"Aku hanya bisa mencari jiwa di dunia nyata utama, Jurang Kegelapan atau Baator..." Para iblis dan monster sama-sama terbentuk dari serangga-serangga jiwa, sehingga mereka memenuhi syarat untuk menjadi bahan percobaan A.I. Chip. Leylin tidak ingin membantu para iblis atau para monster memulai perang berdarah di dunia nyata utama - bahkan jika hal tersebut akan meningkatkan pemahamannya tentang Kekuatan Hukum Kematian dan sesuai dengan peran ilahinya. Hal semacam itu tidak akan terlalu bermanfaat baginya. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang dewa, tidak seperti para bangsawan iblis Baator lainnya.     

Leylin juga tidak perlu bertarung melawan para monster. Saat ini dia sudah menguasai sepertiga wilayah Neraka Baator dan jumlah Kekuatan Asal yang mendukung kerajaan ilahinya membuatnya tidak perlu merasa khawatir.     

"Dengan kata lain... Sepertinya aku hanya memiliki satu pilihan?" Tatapan mata Leylin menembus kerajaan ilahinya, melihat ke tepian wilayah Phlegethos.     

"Sepertinya mereka juga memikirkan hal yang sama..." Phlegethos dipenuhi dengan sebuah pasukan iblis. Para pengikut Leylin mengenalinya sebagai bangsawan iblis Baator, jadi sudah dapat dipastikan bahwa dia juga akan mengambil alih tingkat neraka lainnya. Para bangsawan iblis lainnya pasti sudah bersiap melawannya.     

Meskipun semua bangsawan iblis tetap saling menjaga antara satu sama lain dan menghilangnya pemimpin resmi mereka membuat mereka semakin tercerai-berai, namun mereka masih mempertahankan sebuah pasukan gabungan untuk melawan Leylin. Mereka berhasil menghentikan upayanya untuk menginvasi Neraka Tingkat Keempat, dan kemungkinan besar Samuel yang sangat kuat itu bisa melarikan diri meskipun Leylin mencoba menyerang bangsawn iblis tersebut dengan menggunakan kota melayangnya. Pada saat itulah para bangsawan lainnya akan datang untuk membantu Samuel dan menghentikan serangan diam-diam lain yang dia lancarkan.     

Pada saat ini, jumlah pasukan di wilayah perbatasan bahkan telah menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Sepertinya mereka tidak terlalu yakin dengan kekuatan pertahanan mereka dan lebih memilih untuk menyerang kerajaan ilahi Leylin!     

"Menarik... Para pasukan yang penuh dengan kebanggaan dan hawa nafsu?" Tujuan dari kehadiran pasukan bantuan dari para bangsawan iblis lainnya itu terlihat sangat jelas bagi kehendak ilahi Leylin, "Akhirnya mereka memutuskan bersekutu untuk melawanku, huh?" dia menyeringai.     

'Bahkan jika Asmodeus sedang dalam kondisi terbaiknya, dia tidak akan bisa membuat mereka bersatu seperti ini. Mereka tidak akan bersatu meskipun aku terus berusaha menjadi Penguasa Tertinggi... Selain itu, bagaimana mungkin Asmodeus bisa memulihkan diri dalam waktu yang sangat cepat tanpa bantuan dari seorang dewa berperingkat tinggi?'     

Leylin segera memahami bahaya yang dia hadapi kali ini. Asmodeus pasti telah mendapatkan bantuan dari seorang dewa berperingkat tinggi dan menyatukan para bangsawan iblis Baator lainnya untuk berhadapan dengannya. Para dewa perlu berlatih selama sepuluh ribu tahun agar bisa membuat rencana untuk melawannya.     

'Jadi kalau begitu... Apakah Gruumsh atau Mystra yang melakukannya?' Leylin segera membuat daftar para dewa yang dicurigai dan secara pribadi dia lebih cenderung mencurigai Mystra. 'Kemungkinan besar Mystra adalah pelakunya. Dia sudah lama mengincarku.'     

Kemarahan memenuhi benak Leylin. Dia segera memahami niat Mystra, 'Pertama-tama dia bekerjasama dengan Kelemvor dan membuatku tidak bisa mendapatkan jiwa-jiwa pengikutku yang telah mati. Selanjutnya dia menggunakan bantuan dari para iblis dan menggunakan mereka untuk menyerang kerajaan ilahiku... Dia siap untuk menguras seluruh kekuatanku sampai aku terpaksa untuk melakukan perjalanan ke Dunia Fugue. Lalu dia akan menyergapku?'     

"Namun... Satu-satunya kesalahan perhitungan yang kamu lakukan adalah kekuatanku..." Leylin tertawa sinis, kesadarannya sedang melakukan perjalanan menembus kerajaan ilahinya untuk membawa dua orang ke hadapannya.     

"Para pemburu iblis sudah bersiap dan sedang menunggu perintah, Yang Mulia..." Isabel mengenakan baju pelindung berwarna merah tua dan sesuatu yang tampak seperti sebuah jubah api yang memancarkan sebuah aura penuh keberanian. Dia sudah menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya dan tampak seperti seekor binatang buas raksasa di zaman purba setelah Leylin membuat darah naga di tubuhnya menjadi semakin murni. Saat ini kekuatannya berada di puncak peringkat Legenda.     

Di samping Isabel terdapat Phoenix yang merupakan mantan Nona Harapan. Semakin besar tingkat ketaatan seseorang sebelum dia berubah menjadi iblis, semakin besar kekuatan yang akan dia dapatkan setelah berubah menjadi iblis. Keyakinan Rafiniya yang sangat kuat telah membuatnya menjadi seorang iblis Legenda berperingkat tinggi ketika dia berubah menjadi iblis.     

Meskipun Phoenix bisa menggunakan wujud dari seorang iblis lubang, namun Leylin akhirnya memilih untuk membuat wujudnya menjadi seperti Glasya. Wujud Erinyes memberi Phoenix kekuatan yang setara dengan seorang iblis berperingkat tinggi dan pasti akan sangat menyenangkan untuk menyaksikan ekspresi wajah Glasya jika Phoenix akhirnya berevolusi menjadi seorang Ratu Erinyes.     

"Bagus! Ingat, misi kalian adalah untuk bertahan dan kalian dilarang keluar dari perbatasan kerajaan. Para avatarku akan membantu jika dibutuhkan." Leylin melanjutkan rencananya setelah memberikan wewenang atas para pemburu iblis kepada mereka berdua.     

Kekuatan terbesar yang dimiliki oleh para pemburu iblis adalah kemampuan mereka dalam menyegel kekuatan para iblis. Perang melawan para bangsawan iblis Baator lainnya yang masih terus berlangsung sampai sekarang akan membuktikan bahwa kemampuan yang mereka miliki tersebut benar-benar menguntungkan mereka. Selama mereka tetap tinggal di dalam kerajaan ilahi Leylin dan tetap dilindungi oleh Kekuatan Hukumnya, mereka hanya akan menjadi lebih kuat setiap kali ada gelombang serangan para iblis yang datang untuk bertarung melawan mereka. Lalu bagaimana jika banyak pemburu iblis yang mati? Leylin cukup mengubah lebih banyak pengikutnya menjadi pemburu iblis.     

Leylin sudah mempertimbangkan semua masalah itu ketika dia merancang profesi ini, sehingga bakat alami yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemburu iblis tidak terlalu tinggi. Kekuatan mereka hampir hanya bergantung pada kekuatan para iblis yang berhasil mereka segel. Oleh karena itu, pasukan iblis tersebut terlihat seperti surga bagi para pemburu iblis yang ingin berkembang!     

...     

Pada saat yang sama, Ratu Nafsu membungkuk ke arah seorang iblis tua yang berada di dalam ruang hampa tak berujung, "Persiapannya sudah selesai, ayah," Ujar sang Nona Malbolge.     

"Uhuk... Bagus sekali, Glasya..." Iblis tua itu tampak lemah dan dipenuhi dengan penyakit. Dia memiliki mata berwarna hitam, janggut dan sebuah tanduk di kepalanya. Iblis ini adalah Asmodeus, bangsawan iblis dari Neraka Tingkat Kesembilan sang Pemimpin Tertinggi Baator!     

"Samuel, Levistus, Baalzebul, Mephistopheles... Terima kasih karena kalian semua sudah bersedia berkumpul di sini, sebagai bangsawan iblis, kita belum pernah bertemu dalam waktu yang sangat lama..." Asmodeus melihat ke arah sosok para iblis lain yang berada di sekitarnya. Berkumpulnya semua bangsawan iblis Baator yang masih tersisa itu bahkan membuat ruang hampa di sekitar mereka mengeluarkan suara gemuruh mengerikan karena menahan tekanan yang sangat besar.     

"Ada beberapa wajah-wajah yang sudah tidak ada dan digantikan dengan wajah-wajah baru lainnya. Beelzebub, Mammon, dan Hag Countess sudah tidak ada lagi di neraka ini, tetapi sekarang anak perempuanku tercinta berada di antara kita!" Asmodeus berbicara dengan suara yang sulit dipahami.     

"Cukup!" Teriak Samuel, api kemarahan berkobar di tubuhnya, "Kami berkumpul di sini untuk satu tujuan dan tujuan itu adalah untuk menghadapi Kukulkan!"     

Para bangsawan iblis lain yang ada di sini mungkin hanya datang untuk memenuhi rasa ingin tahu mereka, tetapi Samuel sendiri tidak bisa tetap bersikap tenang. Posisi Phlegethos tepat berada di bawah kerajaan ilahi Leylin sehingga hal itu memberikan tekanan yang sangat besar kepadanya. Sejak Leylin membunuh Mammon, dia harus bersembunyi di bagian dalam Neraka Tingkat Keempat, menyembunyikan dirinya di dalam kastilnya yang dibentengi dengan kutukan-kutukan dan perangkap-perangkap sehingga dia bisa mendapatkan rasa aman.     

"Benar sekali... Kita harus membunuh Dewa Pembantaian dan membuat Baator kembali seperti sebelumnya." Ekspresi wajah Asmodeus berubah menjadi tegas. Meskipun dia tidak perlu menghadapi tekanan Leylin secara langsung, namun dewa baru tersebut membuatnya merasakan sebuah perasaan terancam yang sangat besar. Apalagi para pengikut Leylin telah menyatakan dewanya tersebut sebagai Penguasa Iblis dalam doa yang mereka panjatkan siang dan malam. Hal ini terasa seperti sebuah tamparan keras di wajahnya sebagai Pemimpin Tertinggi Sembilan Neraka Baator.     

"Hehe..." Sebuah suara aneh yang terdengar membuat wajah Glasya berubah menjadi masam.     

"Aku menyarankan agar kita segera menandatangani sebuah kontrak, kemudian membagi tugas diantara kita semua dan pasukan gabungan. Aku bisa menjamin bahwa setelah perang ini berakhir, aku tidak membutuhkan salah satu dari tiga tingkat neraka pertama, aku hanya berharap agar Baator kembali seperti sedia kala setelah kita mengubur Dewa Pembantaian itu ke dalam tanah." Asmodeus membuka buku kontrak berwarna hitam yang ada di tangannya.     

Para bangsawan yang sedang bersorak itu sepertinya tidak menyadari tatapan mata sedingin es yang tersembunyi di dalam mata Asmodeus.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.