Penyihir kegelapan di dunia magus

Guci



Guci

1"Bagaimana... Mungkin ini bisa terjadi?" Pemuda bermata sipit itu jatuh ke atas lantai dengan ekspresi wajah tak percaya.     

"Meskipun kamu memiliki mantra-mantra yang kuat, tetapi saraf otakmu masih terlalu lemah. Kemampuanmu dalam menggunakan mantra benar-benar tidak bisa mengimbangi kecepatanku... Aku bahkan bisa membunuhmu sampai lebih dari sepuluh kali sebelum kamu sempat menggunakan sebuah mantra!" Xavier bergegas masuk ke dalam ruang kelas.     

"Jill! Jill!" Teknik Tinju Taring Ular yang ganas dan mematikan itu kini sedang Xavier gunakan pada tingkat yang mengerikan, dan dalam waktu yang sangat singkat tenggorokan-tenggorokan para penculik lainnya telah dihancurkan, mereka mati dengan cara yang mengerikan.     

Xavier naik ke atap sekolah, tetapi dia hanya bisa melihat sebuah kapal terbang yang melayang di kejauhan.     

"Tidak..." Xavier jatuh tak berdaya ke atas lantai.     

"Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan terlambat!" Sebuah suara dari orang yang menghela napas terdengar di samping Xavier dan tanpa sadar dia menyerang sumber suara tersebut.     

Namun serangan Tinju Taring Ular yang kuat itu dihentikan dan orang tersebut berkata, "Aku bukan musuhmu. aku datang kemari untuk membantu."     

"Anda... Crowley?" Xavier mengenali pria tersebut dan kecurigaan memenuhi wajahnya, "Mengapa anda datang kemari?"     

"Nanti akan kujelaskan, sekarang kita harus meninggalkan tempat ini. Ikuti aku!" Ekspresi wajah Crowley terlihat sangat serius saat dia menyeret Xavier dan meninggalkan tempat tersebut. Namun tetap saja, Xavier mengibaskan tangan pria itu begitu mereka mencapai sebuah sudut yang ada di sekolah tersebut.     

"Sebenarnya apa yang sedang terjadi?"     

"Sudah kukatakan sebelumnya, aku di sini untuk membantu!" Crowley memperlihatkan ekspresi wajah yang sangat serius, "Apakah kamu tahu identitas orang-orang yang sebelumnya menculik adikmu?"     

"Pasukan Khusus kekaisaran!" Xavier menyebutkan nama pelakunya. Semua harapannya untuk meminta bantuan kepada pihak kepolisian telah pupus ketika mengetahui kenyataan ini.     

"Tidak, mereka adalah antek-antek Pasukan Khusus!" Ada nada kebencian di dalam suara Crowley, "Mereka tidak hanya melakukan pembunuhan secara brutal terhadap para orang dewasa yang memiliki garis keturunan, namun mereka juga menangkap anak-anak kita dan mencuci otak mereka untuk dijadikan sebagai anggota baru mereka sendiri!"     

"Para pemilik garis keturunan? Mungkinkah itu..." Tiba-tiba Xavier mengingat isi buku yang diwariskan kepada keluarganya.     

"Kali ini aku sudah melibatkan kalian semua. Sebaiknya kamu menghubungi orang tuamu dan memberitahu mereka agar menghindari semua risiko..." Kata Crowley dengan nada meminta maaf.     

"Tunggu..." Xavier mengangkat bahunya. Hari ini dia mempelajari terlalu banyak hal dan hal itu membuatnya merasa pusing.     

"Sebenarnya anda ini siapa? Mengapa anda mengatakan 'kalian semua'?" Mata Xavier terlihat waspada dan setiap otot di tubuhnya membesar seperti otot-otot dari seekor macan tutul yang akan menerkam mangsanya.     

"Aku berasal dari Aliansi Garis Keturunan, sebuah organisasi yang dibentuk untuk melawan kekaisaran. Kegiatan kami di Kota Seribu Beruang telah menarik perhatian Pasukan Khusus kekaisaran..." Ujar Crowley perlahan.     

"Anda adalah pemimpin para penjahat!" Sebelum Crowley sempat menyelesaikan ucapannya, Xavier melayangkan sebuah pukulan yang menyerang bersama bayangan dari seekor ular berwarna hitam.     

*Hiss!* Bayangan ular raksasa yang sama muncul di belakang Crowley. Dia memukul dengan cara yang sama dan pukulannya tersebut juga disertai dengan suara desisan dari seekor ular purba.      

Tinju Xavier ditangkap oleh telapak tangan Crowley dan tidak ada kerusakan yang terjadi pada kedua tangan yang sedang beradu tersebut.     

"Tinju Taring Ular?!" Ekspresi wajah Xavier terlihat sangat terkejut.     

"Hanya orang lemah yang akan membenci orang lain dan mengabaikan tujuan yang sebenarnya!" Crowley melepaskan tangan Xavier, "Bakatmu dalam melatih teknik Tinju Taring Ular sudah jauh melampaui harapanku. Bahkan orang-orang yang disebut sebagai para 'jenius' tidak akan bisa dibandingkan denganmu..."     

"Sebenarnya anda ini siapa?" Xavier memberikan penekanan setiap suku kata yang dia ucapkan.     

"Aku? Aku dikenal sebagai Crowley, tetapi sebenarnya namaku adalah Xanier! Deruze Xanier! Apakah sekarang kamu bisa melihat hubungannya?" Ada kehangatan yang terpancar di mata Crowley.     

"Xanier! Nenek moyang yang meninggalkan teknik Tinju Taring Ular untuk kami! Bagaimana mungkin? Bukankah ini artinya anda berusia lebih dari lima ratus tahun?" Pada awalnya, insting Xavier membuatnya merasa tidak percaya.     

"Ada banyak hal di dunia ini yang tidak kamu ketahui. Jangan mudah mempercayai kebenaran dan kebohongan... Lagipula aku tidak berharap kamu akan mempercayaiku. Apa? Apakah kamu sudah tidak ingin menyelamatkan adikmu?" Crowley tersenyum.     

"Bagaimana caranya kita bisa menyelamatkannya? Crow... Xan..." Xavier tergagap. Jika semua yang Crowley katakan tersebut memang benar, maka bukankah itu artinya pria ini adalah kakek buyutnya?     

"Cukup panggil Crowley saja!" Crowley tersenyum, kemudian ekspresi wajahnya berubah menjadi serius. "Ada sebuah pangkalan Pasukan Khusus di luar Kota Seribu Beruang. Anak-anak pemilik garis keturunan yang mereka culik akan ditahan di tempat itu dan menjalani proses seleksi yang ketat sebelum anak dengan kemampuan terbaik dikirimkan ke kekaisaran. Bagaimana? Apakah kamu punya nyali untuk pergi denganku?"     

"Tentu saja!" Xavier mengepalkan tinjunya dan menganggukkan kepalanya dengan penuh tekad.     

...     

"Aliansi Garis Keturunan?" Leylin berdiri di sisi jalanan. Dia telah melihat segalanya, termasuk percakapan antara Xavier dengan Crowley.     

'Menurut kata-kata Xanier, organisasi ini adalah organisasi dimana sebagian besar pemilik garis keturunan berkumpul... Meskipun mereka ini adalah keturunan dari para keberadaaan yang bisa menggunakan Kekuatan Hukum tetapi sekarang mereka telah dihancurkan hingga kondisinya menjadi seperti ini... Ini agak menyedihkan...' Leylin menggelengkan kepalanya.     

"Hei tampan, mau mengobrol?" Sebuah suara merdu terdengar dari samping jalanan. Leylin berbalik hanya untuk melihat seorang wanita muda yang anting-antingnya memantulkan cahaya matahari.     

Leylin membutuhkan waktu selama beberapa saat untuk berpikir, tetapi kemudian dia tersenyum misterius, "Tentu!"     

Beberapa saat kemudian, mereka berdua duduk di dalam bilik yang ada di sebuah kafe.     

Tempat ini memiliki desain dan layanan yang berkelas, bilik yang disediakan untuk para pasangan itu juga bisa meredam suara dengan baik. Pelayan kafe menyajikan kopi dengan makanan ringan yang bentuknya seperti binatang-binatang kecil sebelum dia menutup pintu bilik tanpa menimbulkan suara.     

Leylin melambaikan tangannya dan sebuah lapisan cahaya berwarna merah darah menyelimuti ruangan tersebut. Setelah itu dia baru berbalik dan melihat ke arah wanita cantik tersebut. "Snake Dowager! Sekarang kamu benar-benar berani keluar untuk mencariku? Apakah kamu tidak takut ditangkap oleh Nyonya Malam?"     

Leylin sudah bisa merasakan bahwa wanita ini sedang dirasuki begitu dia melihatnya. Shadow Weave bisa dengan mudah menemukan hubungan ruang dan waktu ini.     

"Tidak apa-apa... Aku menggunakan potongan tubuh Jar Specter untuk menghubungimu..." Wanita muda itu tersenyum, dia memancarkan bayangan dari sebuah potongan tanah liat yang telah hancur dan memperlihatkan Kekuatan Hukum yang tersimpan di dalamnya.     

"Di zaman kuno, Jar Spectre adalah sebuah keberadaan dengan peringkat yang sama denganku. Dia memiliki Kekuatan Hukum Penyembunyian, dan air murni yang tersimpan di dalamnya bisa langsung melakukan perjalanan ke belahan dunia manapun di Shadow World..."     

"Namun, sekarang dia telah dihancurkan hingga hancur berkeping-keping seperti ini..." Ekspresi wajah Snake Dowager menunjukkan emosi yang rumit, "Sepertinya kamu juga sudah mengetahuinya bukan? Nyonya Malam adalah satu-satunya makhluk Kekuatan Hukum yang masih hidup di dunia ini..."     

Leylin bertanya dengan nada serius, "Kalau begitu. Mengapa mengambil risiko untuk menghubungiku?"     

"Untuk memberikan informasi dan menyampaikan sebuah rencana lanjutan." Gadis yang ada di hadapan Leylin itu sebenarnya cukup cantik. Namun auranya telah meningkat karena dia sedang dirasuki oleh Snake Dowager dan senyumnya yang masam itu seolah menyimpan sedikit rayuan.     

"Dia sudah menyingkirkan semua makhluk Kekuatan Hukum di Shadow World dan melakukan pengawasan ketat terhadap dunia ini dengan menggunakan Shadow Weave. Energi Psinya ini juga telah menggantikan semua jenis bahan bakar yang ada di dunia ini... Aku yakin bahwa dia akan menghancurkan peradaban seluruh dunia jika dia memang menginginkannya..."     

Bagaimanapun juga, Snake Dowager adalah penduduk asli Shadow World. Karena dia ingin menguasai tempat itu, sudah sewajarnya jika dia menginginkan dunia itu tetap utuh. Meskipun begitu, pada saat-saat genting, kemungkinan besar dia tidak akan peduli dengan hancurnya seluruh peradaban. Ini adalah sebuah sifat yang biasa dimiliki oleh para makhluk Kekuatan Hukum.     

Leylin memikirkan informasi tersebut selama beberapa saat. Bagaimanapun juga, saat ini Snake Dowager adalah sekutunya, jadi dia memutuskan untuk memberikan beberapa informasi kepadanya, "Ada beberapa informasi lagi. Boneka voodooku sudah bertemu dengan Nyonya Malam..."     

"Apa?" Ekspresi wajah Snake Dowager terlihat gugup.     

"Tenang saja, dia tidak berhasil menjebakku. Aku juga tidak menderita cedera serius," Leylin segera menjawab, dia tahu apa yang sedang dipikirkan Snake Dowager.     

"Maafkan aku... Nyonya Malam adalah seseorang yang sangat cakap dalam meyakinkan orang lain. Jar Spectre telah terpikat olehnya..." Ujar Snake Dowager dengan nada meminta maaf.     

"Tidak apa-apa," Leylin menganggukkan kepalanya dan melanjutkan penjelasannya. "Berdasarkan apa yang kulihat, aku tidak menemukan tubuh sejatinya. Yang kutemui itu hanya sebuah avatar."     

"Sebuah avatar! Lalu dimana tubuh sejatinya?" Informasi ini cukup penting dan dapat menentukan kemenangan serta kepemilikan dari sebuah dunia. Oleh karena itu, Snake Dowager terus mendesak Leylin agar memberikan penjelasan lebih lanjut.     

"Aku tidak tahu..." Leylin menggelengkan kepalanya dan melihat Snake Dowager yang kini terdiam. Kemudian dia bertanya, "Yang Mulia, sekarang kamu punya rencana apa?"     

"Pertama-tama aku akan mendapatkan dukungan dari para pemilik garis keturunan... Dan ada beberapa hal lain yang harus kulakukan..." Snake Dowager menggigit bibirnya dan mengarahkan jarinya ke luar kemudian membentuk sebuah rune aneh di udara.     

"Ini adalah jejak rahasia milik Jar Specter. Kamu bisa menggunakan ini untuk menghubungiku kapan saja, jejak rahasia ini tidak bisa dideteksi oleh Weave."     

"Baiklah!" Leylin mengulurkan tangan kanannya, membuat rune yang tampak seperti sebuah guci bertelinga dua ini memasuki tubuhnya melalui kulitnya.     

[Beep! Tuan mendapatkan 'Jejak rahasia Jar Spectre'! Efek: Mampu berkomunikasi tanpa batas dengan pemegang jejak rahasia Jar Spectre lainnya di Shadow World. Koneksi berlaku bagi semua pemilik jejak rahasia Jar Spectre di dunia ini. Penjelasan: Tubuh sejati Jar Spectre kuno adalah sebuah guci raksasa bertelinga dua. Legenda mengatakan bahwa seluruh sumber air di Shadow World berasal dari keberadaan ini, dan kedua telinganya dapat mendengarkan informasi apapun yang beredar di Shadow World!]     

"Aku akan membutuhkan bantuanmu untuk mendapatkan dukungan dari para pemilik garis keturunan!" Mata cantik Snake Dowager melihat ke arah Leylin.     

"Aku tidak akan menolaknya!" Leylin tidak menolak permintaan tersebut. Lagipula dia sudah mengincar Aliansi Garis Keturunan.     

Snake Dowager pergi setelah tersenyum puas dan hanya meninggalkan seorang gadis yang pingsan di tempat itu.     

"Huh... Aku masih harus membereskan kekacauan ini, benar-benar merepotkannya..." Leylin menggelengkan kepalanya dan menjentikkan jarinya. Gadis muda itu segera duduk dan menatap matanya yang tidak terlihat terganggu, "Setelah kamu bangun, kamu akan melupakan semua ini..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.