Penyihir kegelapan di dunia magus

Dunia Sekunder



Dunia Sekunder

3Kalender Para Dewa, Tahun 37671. Dengan 5000 bajak laut, Leylin Faulen telah menaklukkan Pulau Debanks yang memiliki populasi lebih dari dua juta orang dan menghancurkan Kekaisaran Sakartes untuk menciptakan negaranya sendiri. Dia sendiri telah menjadi seorang manusia setengah dewa dan menjadi salah satu petinggi di Dunia Para Dewa.     

Banyak yang tercengang. Pemuda ini baru berusia 26 tahun, namun dia telah mencapai sesuatu yang sangat mengejutkan, sekarang mereka hanya bisa mengaguminya.     

Sejumlah besar Pemburu Iblis elit dan Knight dari suku penduduk asli mengelilingi sekelompok kereta kuda mewah di Kota Faulen yang baru berdiri. Panji-panji Knight dan bendera-bendera karavan menunjukkan simbol-simbol dari seekor ular raksasa yang menunjukkan kekuatan kebangsawanan.     

"Wabah sudah diatasi, dan kita akan mulai membajak tanah untuk menyambut musim semi. Kita sudah bekerja dengan sangat baik!" Leylin membuka tirai kereta kuda tersebut sambil menatap ladang-ladang berwarna hijau dengan sedikit ekspresi puas di wajahnya.     

Santa Barbara berlutut di samping Leylin bersama dengan para pelayan perempuan yang cantik, mata mereka dipenuhi dengan semangat yang tidak dapat disembunyikan. Kekaisaran tersebut akan diperintah oleh keturunan dewanya. Ini adalah pernyataan Gereja Ular Raksasa milik Leylin.     

Untuk mendapatkan sebuah fondasi yang lebih stabil, dewa ini telah membawa sendiri beberapa penduduk asli. Beberapa saat setelah negara baru tersebut berdiri, dua puluh gadis paling murni dan paling cantik dari Pulau Debanks telah dikirim ke istana dan sepertinya hal semacam itu tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Leylin tidak pernah menolak hal-hal semacam itu. Selain itu, hal ini sudah sesuai dengan standarnya.     

Pada saat ini Leylin sedang bepergian untuk menyatakan kekuasaannya ke seluruh wilayah kekaisaran tersebut. Kemunculan tubuh fisiknya juga akan menarik lebih banyak pengikut. Selama melakukan perjalanan, dia telah mendapatkan sebuah pemahaman yang lebih baik tentang situasi di pulau tersebut, dan pada saat yang sama menanamkan kekuatan kekaisaran ke dalam hati para penduduk asli itu.     

"Ini adalah tanah paling subur di kekaisaran dan letaknya dekat dengan ibukota kekaisaran. Pantas saja jika mereka bisa mendapatkan hasil panen sebesar itu..." Kata Barbara dengan mata berkilauan.     

"Sangat bagus jika mereka memiliki pengetahuan di bidang ini, terutama menyangkut masalah ini..." Leylin memahami rencana yang dibuat oleh para pengikutnya itu seperti punggung tangannya sendiri. Dia tidak tahu apakah dia harus menangis atau tertawa ketika mendengar ucapan Barbara tersebut. Namun, hal-hal semacam itu juga merupakan sebuah bagian dari jalan keyakinan, dan dia harus mempertimbangkan pilihannya dengan hati-hati.     

"Berdasarkan apa yang sedang terjadi, seharusnya kita bisa melewati musim paceklik tahun ini dengan baik..." Setelah berpatroli di seluruh wilayah negara, kini Leylin berada dalam suasana hati yang lebih baik. Meskipun wabah telah sangat mempengaruhi tatanan masyarakat di negaranya, namun perlahan-lahan aktivitas berjalan ke tingkat normal. Berkat kekayaan yang dikumpulkan oleh Kekaisaran Sakartes, negara baru ini sedang menuju ke sebuah arah yang lebih baik.     

'Ada banyak hal menentukan kekuatan sebuah kerajaan. Ada populasi, pertanian, ekonomi, militer, dan keyakinan...' Leylin mengelus dagunya, 'Aku memiliki 50.000 prajurit yang ditempatkan di ibukota. Karena Pulau Debanks sendiri hanya memiliki 900.000 penduduk, pasukanku itu jelas merupakan kekuatan militer terbesar. Di sisi lain, aku memiliki masalah dengan keuanganku... Pertanian dan ekonomi telah terpengaruh oleh wabah, dan akan membutuhkan waktu untuk kembali seperti sedia kala. Namun yang paling penting, ada keyakinan...'     

Leylin telah memberikan pukulan mematikan kepada roh-roh totem dan roh-roh alam yang ada di Pulau Debanks. Semua roh yang tidak mau tunduk telah disapu bersih bersama dengan suku-suku mereka. Dengan adanya kalajengking emas yang mengancam mereka, para roh totem dan roh alam yang tersisa kini sudah menjadi bawahan Leylin. Keberadaan mereka mengambil sebagian keyakinan yang ada di kekaisaran.     

Leylin merasa sangat senang karena para roh tersebut tunduk kepadanya. Lagipula, gerejanya masih merupakan pihak mayoritas dengan penguasaan keyakinan sebesar lebih dari 80%. Para roh alam hanya bisa membagi seperlima keyakinan yang tersisa untuk mereka sendiri.     

Selain itu, pada saat ini Leylin adalah seorang manusia setengah dewa. Para pendetanya memiliki mantra-mantra ilahi, sesuatu yang tidak bisa dibandingkan dengan para dukun dari para dewa penduduk asli. Dia memiliki keunggulan yang terlalu besar jika bersaing dengan mereka, dan jelas tidak takut untuk bersaing melawan mereka. Kemungkinan para dewa ini akan dipaksa untuk berkeliaran di dekatnya tanpa memiliki pilihan lain.     

'Lalu ada pemerintahan. Aku sudah memberi hadiah besar kepada para bajak laut itu dengan memberikan tanah, budak, dan status bangsawan. Namun, jumlah mereka masih lebih sedikit daripada para pemimpin dan bangsawan dari suku penduduk asli...' Leylin menggelengkan kepalanya.     

Dari posisi Leylin sebagai seorang penguasa, populasi para penduduk asli tersebut sangat mengerikan. Di sisi lain, ada kurang dari lima ribu penduduk asli yang menjadi pengikut orang luar seperti dia. Perbedaan tersebut seperti perbandingan setetes air dan sebuah danau.     

Leylin sangat yakin bahwa jika dia tidak melakukan apa-apa, pemerintahannya akan jatuh ke tangan penduduk asli dalam waktu kurang dari tiga puluh tahun. Orang luar hanya bisa bergabung, baik itu secara pasif maupun secara aktif. Untuk mengubah situasi ini, dia harus membawa beberapa orang baru, dan membunuh beberapa orang lainnya. Hanya dengan cara membawa orang-orang dari Pulau Faulen dan membunuh para penduduk asli saja dia dapat memastikan stabilitas kekuasaannya.     

Sayangnya, Leylin bukan hanya seorang penguasa. Prioritas utamanya adalah naik peringkat menjadi seorang dewa, dan sebuah pembantaian yang menurunkan jumlah penduduk asli hanya akan mengurangi kekuatan keyakinannya. Tindakan itu tidak akan menguntungkannya. Ketika dia menaklukkan mereka, para penduduk asli ini adalah musuh-musuhnya dan penting sekali untuk mengurangi jumlah mereka. Namun sekarang, mereka adalah bagian dari upayanya untuk naik peringkat menjadi seorang dewa. Sehingga membunuh mereka sama artinya dengan kehilangan segalanya.     

Seorang dewa tidak peduli jika yang memerintah kekaisaran itu seorang penduduk asli atau orang luar. Yang penting adalah dia menerima keyakinan dalam jumlah yang sama. Dengan dukungan gereja, keturunan Leylin tidak akan jatuh ke tingkat dimana mereka hanya menjadi simbol atau boneka belaka. Dan itu sudah cukup.     

"Tidak ada kekaisaran yang abadi, tetapi para dewa memiliki umur panjang," Gumam Leylin. Dibandingkan dengan umur panjang seorang dewa, bahkan kekaisaran yang paling berjaya dalam sejarah akan tampak berumur pendek.     

[Beep! Tanggapan kepada doa hari ini telah selesai. Menangani total 348.761 kasus, memberikan 13.286 mantra.] Pengumuman A.I. Chip tersebut membuat Leylin tersenyum.     

Para dewa harus mengurus doa para pengikut mereka, dan memberikan mantra- mantra ilahi setiap harinya. Meskipun sekarang jiwa ilahi Leylin membuatnya dapat memproses sendiri semua pekerjaan ini dalam waktu yang cukup cepat, namun bukan berarti pekerjaan tersebut sangat mudah dilakukan. Upaya untuk melakukan pekerjaan itu akan menguras tenaganya.     

Dengan memiliki lebih dari 900.000 orang pengikut yang jumlahnya bahkan lebih besar daripada pengikut para dewa sejati, jumlah pekerjaan yang harus dia kerjakan menjadi sangat besar dan rumit. Namun A.I. Chip mengambil alih pekerjaan yang membosankan itu sehingga membuat segalanya menjadi lebih nyaman bagi Leylin.     

Bahkan untuk seorang dewa sejati, pekerjaan yang sesulit itu membutuhkan lebih dari sekadar tubuh asli dan avatar mereka. Beberapa dewa bahkan menunjuk para dewa bawahan mereka untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. A.I. Chip mampu melaksanakan tugas-tugas ini lebih baik daripada kebanyakan dewa, dan oleh karena itu Leylin bisa mempercayainya tanpa mengkhawatirkan masalah pengkhianatan.     

"Yang Mulia!" Sejumlah besar pelayan perempuan muda dan cantik bergegas mendekati Leylin dan menyambutnya. Sebagian besar pelayan tersebut memperlihatkan lengan dan perut bagian bawah mereka serta menunjukkan kulit halus mereka dengan tatapan mata penuh gairah.     

Jangankan gadis-gadis yang ditawarkan oleh suku-suku penduduk asli tersebut, bahkan para pelayan perempuan yang berada di istana Leylin juga cukup cantik. Beberapa dari mereka bahkan bisa menjadi kepala dari keluarga-keluarga bangsawan. Dia tidak keberatan untuk bercakap-cakap ramah dengan mereka pada hari-hari biasa, tapi sekarang dia memiliki sesuatu yang lebih penting untuk dikerjakan.     

Gereja Akaban sudah lama menjadi pusat kekuatan ibukota kekaisaran. Tempat itu telah direnovasi menjadi sebuah markas besar untuk Gereja Ular Raksasa setelah perang berakhir dan digunakan menyembah Leylin. Pada saat ini dia sedang berdiri di lokasi altar lama tersebut sambil mengamati sebongkah batu obsidian raksasa di lantai altar itu.     

Batu ini memancarkan kilauan logam, dan tampak seperti sebuah batu bata berwarna hitam. Namun indera Leylin yang tajam mendapati bahwa sesuatu yang berbeda dengan batu tersebut. Jika bukan karena patung Akaban yang telah dihancurkan, batu itu tidak akan pernah muncul dengan sendirinya.     

'Akhirnya aku menemukannya... Apakah ini harta berharga milik Akaban?' Leylin meletakkan tangannya di permukaan batu bata berwarna hitam tersebut dan segera menghubungkan kehendak ilahinya ke sebuah dimensi yang besar. Kekuatan ilahi mengalir di udara dan terlihat jelas bahwa kekuatan itu sudah mulai menghilang. Dari luar terlihat sejumlah besar jiwa transparan yang sedang tertidur dan beberapa jiwa yang masih layu. Mereka memenuhi seluruh lapisan dari tempat itu.     

'Jiwa-jiwa para pengikut Akaban... Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan begitu beruntung hingga bisa menemukan sebuah Dunia Sekunder yang berisi jiwa-jiwa ini. Meskipun ukurannya tidak begitu besar, tetapi dunia sekunder ini masih jauh lebih baik daripada kebanyakan senjata milik makhluk setengah dewa...' Membimbing jiwa-jiwa pengikut tersebut adalah tugas dari jiwa ilahi. Baik para pengikut saleh yang berubah menjadi petitioner, roh gagah berani, atau jiwa-jiwa suci, mereka semua sangat membantu dewa-dewa mereka. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika tidak akan mudah ditinggalkan.     

Para makhluk setengah dewa tidak memiliki dunia ilahi mereka sendiri, sehingga banyak dari mereka yang membangun senjata makhluk setengah dewa milik mereka sendiri atau menggunakan barang-barang lain untuk menjadi wadah yang bisa menyimpan jiwa-jiwa para pengikut mereka. Akaban jelas sangat beruntung karena telah menemukan sebuah Dunia Sekunder.     

'Setidaknya ada satu juta jiwa di dalam benda itu...' Setelah memperkirakan jumlah jiwa yang tersimpan di dalam batu bata tersebut, Leylin kembali dikejutkan oleh jumlah jiwa yang telah dikumpulkan oleh Akaban itu.     

Sebuah Dunia Sekunder bukanlah dunia ilahi. Tidak peduli sekeras apapun seseorang berusaha untuk melindunginya, para pengikut yang berada di dalam dunia tersebut tetap akan mati. Akaban hanya akan membimbing para pengikut yang paling taat ke dalam dunia tersebut sehingga menghilangkan sejumlah besar penduduk asli dengan tingkat ketaatan yang lebih biasa. Kematian Akaban telah membunuh sebagian besar jiwa tersebut, dan sebenarnya jiwa-jiwa yang tersisa ini adalah jiwa-jiwa terbaik dari yang terbaik. Jiwa-jiwa tersebut merupakan esensi dari jutaan jiwa penduduk asli yang hidup selama berabad-abad di kekaisaran!     

'Ini adalah sesuatu yang bisa diandalkan oleh para dewa sejati. Dibandingkan mereka, aku masih terlalu lemah...' Leylin menghela napas dan mengamati Dunia Sekunder tersebut. Jiwa-jiwa ini ternyata hanya menyembah Akaban, dan mereka tidak akan berguna untuknya kecuali dia menghancurkan mereka untuk mengambil inti jiwa mereka. Namun, tindakan itu terlalu berlebihan.     

Sebaliknya, keuntungan terbesarnya adalah Dunia Sekunder itu sendiri!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.