Penyihir kegelapan di dunia magus

Ujian



Ujian

"Ini adalah lokasi tempat anda berada sekarang!" Peri itu menunjukkan sebuah peta kepada Leylin kemudian yang menunjukkan posisinya yang sekarang di dalam kota melayang itu.     

"Anda harus bersaing dengan orang lain yang juga memenuhi persyaratan. Orang pertama mencapai ruang mesin akan mendapatkan wewenang atas inti energi Mise. Wewenang itu akan membuat anda bisa mengendalikan kota melayang dan mendapatkan kendali atas inti energi tersebut..."     

Mata cerah peri tersebut diarahkan kepada Leylin, kemudian dia berbicara dengan suara robot, "Tolong perhatikan. Tuan telah memasang berbagai rintangan di sepanjang jalan menuju ruangan tersebut, dan... Karena saya tidak memiliki kekuatan yang cukup, beberapa penyusup telah memasuki kota melayang..."     

Adegan demi adegan ditampilkan dan dipisahkan ke dalam layar-layar yang lebih kecil, sehingga membuat Leylin untuk melihat Skeleton Lich, prajurit gereja berperingkat Legenda, biksu dan orang-orang lainnya.     

"Apakah beberapa cacing itu juga sudah menyelinap masuk? Dengan kekuatan pertahanan yang dimiliki oleh kota melayang, seharusnya ada beberapa metode yang digunakan atau ada beberapa dewa tertentu yang bertindak diam-diam sehingga membuat mereka bisa menembus pertahanan luar dari kota ini."     

Leylin menyeringai, dan kembali memikirkan tentang Rogero yang juga telah dipilih oleh kota melayang.     

"Aku tidak pernah menyangka ini kan terjadi... Seorang Legenda yang memiliki sebuah reputasi atas kemampuan bertarungnya itu juga memiliki kekuatan sebagai seorang Arcanist! Rogero, kamu telah menipu seluruh benua itu... Cukup bagus... Tapi sayangnya, kamu bertemu denganku!"     

Meskipun ini hanya sebuah dugaan, namun Leylin mengetahui apa yang telah direncanakan oleh penguasa kota melayang itu. Rencananya pasti berhubungan dengan menguji kekuatan para Arcanist.     

Pada saat ini Leylin adalah seorang Arcanist berperingkat Legenda. Bahkan di zaman Kekaisaran Netheril, dia memiliki kekuatan yang sama dengan penguasa kota itu, sehingga membuatnya memenuhi syarat untuk memasuki persatuan para tetua Arcanist dan mendapatkan kota melayangnya sendiri. Dia jelas tidak merasa takut.     

Di sisi lain, Rogero juga sudah menjadi seorang Legenda berdasarkan kemampuan bertarungnya. Namun, bahkan dengan latihan keras yang dia lakukan sendiri, peringkat Arcanistnya tidak akan terlalu tinggi.     

Leylin bisa melampaui lawannya di bagian ini.     

"Yang paling penting sekarang adalah mendapatkan kendali atas kota tersebut sebelum para dewa itu bereaksi!" Leylin melihat peta yang diproyeksikan oleh peri tersebut, dan A.I. Chip merekam semuanya sebelum memilih rute yang paling sesuai.     

"Saya berharap agar kamu yang memenuhi persyaratan bisa berhasil menjadi tuan saya!" Peri itu melihat ke arah punggung Leylin, dan kemudian perlahan menghilang...     

Setelah berjalan melalui sebuah jalan setapak bergaya futuristik seperti yang terdapat di film-film fiksi ilmiah, Leylin memasuki sebuah ruang tamu.     

*Chi chi!* Dua golem sihir yang tampak seperti monyet itu sedang berdiri menunggu, mata robot besar mereka memancarkan cahaya berwarna merah.     

"Para penjaga gerbang? Meskipun A.I. Chip sudah memilih rute yang paling optimal, tetapi minimal aku perlu melewati 20 tahapan. Aku perlu meningkatkan kecepatanku..."     

Leylin terus berjalan dan melintas di antara dua golem tersebut, kemudian sosoknya menghilang ke dalam jalur tersebut.     

Setelah Leylin pergi, kedua golem sihir itu meledak hingga hancur berkeping-keping... Di bagian lain, Rogero melaju dengan cepat, tombaknya memancarkan kekuatan spiritual yang mengerikan ketika dia mengoyak pintu baja hingga hancur.     

"Sebuah kesempatan! Kesempatan terbaik!"     

Mata Rogero menyala-nyala, "Aku sudah menyembunyikan warisan Arcanistku untuk waktu yang sangat lama, dan akhirnya aku mendapatkan kesempatan ini! Kota melayang ini pasti akan menjadi milikku..."     

Ketika Rogero memikirkan hal ini, bayangan pesaingnya muncul di dalam benaknya dan dia mengeluarkan sebuah aura yang haus akan darah.     

"Aku harus mendapatkan kota melayang itu. Semua yang menghalangi jalanku harus mati!"     

...     

Dibandingkan dengan ujian yang didapatkan oleh mereka berdua, para penyusup lainnya diperlakukan dengan sangat buruk.     

*Boom! Boom!*     

"Di tempat ini ada begitu banyak kekayaan yang berasal dari peradaban kuno, dan semua benda itu tak ternilai harganya. Harga satu benda dari tempat ini akan cukup untuk digunakan membeli setengah bagian dari sebuah kota besar. Kenapa kalian masih terus mengejarku?"     

Illyrio menoleh dan berteriak, suaranya terdengar tertekan.     

"Menghancurkan kejahatan adalah peran yang diberikan para dewa kepadaku. Apakah kamu berpikir bahwa keserakahan atas kekayaan bisa membuatku bingung?" Prajurit gereja itu terlihat tegas ketika dia terus mengikuti di belakang Illyrio, dan membuat Skeleton Lich itu harus terus berlari dan merasa terganggu.     

Biasanya Illyrio hanya akan berbalik dan bertarung sebanyak tiga ratus ronde melawan prajurit gereja itu. Namun dengan karena di tempat ini terdapat kota melayang dan sisa-sisa peninggalan dari peradaban kuno yang bisa dia jelajahi, dia merasa sangat jengkel jika harus membuang energi untuk bertarung.     

"Tunggu saja..." Illyrio tahu bahwa para prajurit gereja sangat keras kepala, dan dia hanya memikirkan cara untuk melenyapkannya.     

"Beep! Penyusup terdeteksi. Secara otomatis mengaktifkan mode pertahanan. Mengaktifkan golem logam!" Begitu keduanya memasuki sebuah alun-alun, terdengar sebuah suara robot. Tiba-tiba sebuah gerbang besar terbuka dan sebuah golem berbaju pelindung berjalan keluar. Sejumlah besar medan energi yang menyelimuti golem itu membuat Skeleton Lich dan prajurit gereja tersebut merasakan bahaya yang sangat besar, sehingga membuat keduanya hanya bisa berhenti bergerak.     

"Ini adalah golem logam! Golem berperingkat Legenda!" Kata-kata Lich itu seolah menunjukkan bahwa dia sedang menghela napas kagum, "Golem dengan peringkat setinggi itu adalah rahasia utama para Arcanist dari Kekaisaran Netheril. Penyihir zaman sekarang tidak akan bisa membuat tiruannya..."     

*Boom!*     

Namun setelah itu, Skeleton Lich tersebut sudah tidak bisa tertawa lagi. Dalam sekejap golem itu langsung menghilang, dan kemudian kembali muncul di belakang Illyrio, tinju bajanya yang besar diarahkan ke kepala Lich.     

"Cepat sekali! Pukulan itu hampir seperti gerakan instan. Apakah ini benar-benar sebuah golem?"     

Mantra-mantra terus ditembakkan dari tubuh Illyrio ketika dia dengan cepat membuat beberapa dinding tulang, duri-duri tulang dan tombak-tombak tulang yang ditembakkan bersama hembusan angin yang sangat kencang ke arah titik vital golem tersebut.     

*Krak!* Sejumlah besar serangan itu mencapai lapisan permukaan pertahanan golem logam tersebut dan menciptakan sebuah suara yang terdengar seperti suara hujan, kemudian tulang-tulang itu berserakan.     

*Boom!* *Ka-cha!* Golem itu tidak mempedulikan serangan ini dan mengangkat tinjunya yang besar, serta bersiap untuk menyerang ke arah dinding tulang.     

Sebuah suara siulan keras terdengar di udara, dan tulang-tulang itu berterbangan kemana-mana. Sebuah pertahanan yang dibuat oleh seorang Lich dengan menggunakan seluruh kekuatannya tersebut telah benar-benar hancur akibat serangan ini!     

*Boom!*     

Ketika prajurit gereja berperingkat Legenda itu tiba di tempat tersebut, dia hanya melihat Lich yang telah terbenam ke dalam dinding. Dia 'tercetak' sempurna ke dalam dinding, dengan leher terpelintir pada sebuah sudut yang sangat aneh. Jika dia adalah makhluk hidup, maka dia pasti sudah mati sejak tadi.     

Meskipun Illyrio adalah seorang Lich, tetapi api di matanya sudah sedikit meredup, dan terlihat jelas bahwa dia telah terluka parah.     

"Dasar monster yang dipenuhi dengan kejahatan! Bersiaplah untuk diadili!"     

Ketika melihat pemandangan ini, prajurit gereja itu menghela napas lega, kemudian kedua tangannya mengangkat pedang besar yang melambangkan cahaya dan penghakiman.     

'Beep! Musuh ditemukan!'     

Namun, sebelum pedang prajurit gereja itu sempat ditebaskan, golem logam tersebut sudah berada di belakangnya, mata-mata robotnya memancarkan cahaya berwarna merah yang berbahaya.     

Bagi golem logam berperingkat Legenda, tidak peduli apakah itu para Lich atau prajurit gereja, tetapi mereka semua adalah para penyusup dan perlu dimusnahkan.     

Jika Leylin berada di sini, dia akan berseru 'teknologi yang begitu tinggi'! atau 'para transformer', tetapi sayangnya, prajurit gereja yang pikirannya tidak terbuka itu tidak memiliki begitu banyak pikiran menyimpang.     

Di mata prajurit gereja tersebut, para golem logam semacam ini tidak jauh lebih baik daripada para monster dari jurang kematian atau para iblis dari neraka.     

'Beep! Musuh diketahui sebagai jenis 'prajurit gereja'. Mengaktifkan rencana pemusnahan nomor 2. Mengaktifkan mesin gravitasi ekstrim. Mengaktifkan reaktor nuklir!'     

Golem logam itu mengeluarkan suara-suara yang tidak bisa dimengerti oleh prajurit gereja tersebut kemudian merentangkan tangannya.     

*Boom!* Gravitasi di sekitar tempat itu tiba-tiba meningkat, dan tanah bergerak ke bawah, sepertinya tanah itu menjadi sangat padat.     

Bagian dada golem itu terbuka untuk memperlihatkan sebuah reaktor panas berwarna merah yang diputar oleh sebuah turbin, sehingga mengeluarkan sebuah suara deru yang mengerikan.     

"Mon- monster apa ini!"     

Ketika prajurit gereja tersebut menyadari bahwa serangan yang dia lancarkan dengan kekuatan penuh itu dapat ditangkis dengan mudah, pedang sihirnya yang kekuatannya mendekati peringkat Legenda tersebut meleleh di dalam reaktor yang ada di dada golem itu. Tidak peduli sekuat apapun keteguhan hatinya, pada saat ini prajurit gereja tersebut merasakan sedikit keputus-asaan...     

Sebuah pemandangan serupa dapat disaksikan di berbagai bagian kota tersebut. Pada saat ini para penyusup yang masuk tanpa izin itu sedang mendapatkan serangan yang mengerikan, dan sudah ada korban yang berjatuhan.     

Bagaimanapun juga, kota melayang itu adalah sebuah markas para Arcanist berperingkat tinggi di zaman kuno, jadi bagaimana mungkin mereka bisa membiarkan musuh menerobos masuk begitu saja?     

Pada saat ini, para 'tamu' lain juga telah tiba di luar kota tersebut.     

"Aku tidak pernah menyangka bahwa bahkan dengan penggunaan energi untuk melakukan lompatan dimensi itu, pertahanan kota melayang ini masih sangat mengerikan. Kekuatan ilahi yang bisa dikumpulkan tubuhku sudah hampir habis..."     

'Evida' membuka matanya, dan melihat ke arah kota besar yang sedang melayang itu dengan tatapan penuh harap.     

Namun, ekspresi wajah santai ini hanya bertahan untuk sesaat. Dengan cepat Evida menoleh ke sisi lain, "Yang Mulia Mystra, dan lainnya..."     

"Kita bertemu lagi..."     

Seorang gadis muda dengan pakaian berwarna hitam itu berjalan keluar dari balik kegelapan, dia memiliki martabat dan ketidakramahan yang hanya dimiliki oleh para dewa.     

Mystra menatap wilayah kosong di sampingnya dan terlihat marah.     

Cahaya berwarna emas melintas, dan sejumlah besar dewa Orc juga ikut muncul. Mereka semua adalah avatar yang membuat rasa takut terlihat di mata Evida.     

Bagi para dewa sejati yang turun ke dunia nyata utama, menggunakan bentuk tubuh sejati seorang dewa adalah metode yang paling berbahaya. Selain metode tersebut, terdapat metode penggunaan sebuah avatar dan merasuki tubuh seseorang.     

Sebuah avatar merupakan sebuah klon yang diciptakan dari kekuatan ilahi dan keilahian, sementara merasuki merasuki tubuh seseorang akan membutuhkan mekanisme merasuki tubuh pengikut.     

Sebagai perbandingan, merasuki tubuh mungkin terbilang aman, tetapi kekuatan yang dihasilkan oleh metode tersebut tidak bisa dibandingkan dengan sebuah avatar.     

"Setelah pertemuan besar para dewa, ada beberapa pertemuan yang dilakukan oleh banyak dewa..."     

Seorang pria tua yang mengenakan pakaian orang terpelajar berwarna putih memperlihatkan tatapan bijak di matanya. Pria ini adalah Oguma sang Dewa Ilmu Pengetahuan dan seorang dewa berperingkat tinggi yang sangat kuat.     

"Bagaimanapun juga, ini ada hubungannya dengan para Arcanist dan kota melayang..."     

Semua dewa lainnya terdiam, perhatian mereka tertuju pada Mystra sang Dewi Weave.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.