Penyihir kegelapan di dunia magus

Serangan Balik



Serangan Balik

0"Mencoba untuk pergi?" Leylin menyeringai ketika belati itu melesat dari tangannya. Bersamaan dengan terdengarnya sebuah teriakan keras, belati tersebut langsung menusuk punggung pembunuh bayaran itu. Ini adalah mantra peringkat 0, Launch Bolt. Dengan kekuatan Leylin sendiri, belati yang dia lemparkan itu memiliki kekuatan yang sebanding dengan sebuah anak panah dari busur silang.     

Suara napas terengah-engah yang menyedihkan terdengar sebentar sebelum pembunuh bayaran tersebut jatuh ke atas tanah. Setelah melihat kematian temannya, kini pembunuh bayaran yang lain berlari dengan lebih cepat.     

Leylin juga mengejar pembunuh tersebut, sepertinya dia tidak memperhatikan sosok gelap yang terus-menerus mendekatinya itu. Kedua pembunuh bayaran ini adalah umpan, dan serangan mematikan yang sebenarnya akan datang dari pemimpin yang diam-diam bersembunyi itu.     

*Buak! Buak!* Dalam sekejap Leylin telah menyusul pembunuh bayaran yang melarikan diri itu. Orang itu sudah lama ketakutan setengah mati, dan sudah tergeletak di lantai setelah dipukuli beberapa kali. Leylin menghancurkan rahangnya dan mematahkan semua anggota tubuhnya.     

Pada saat ini, Leylin terlihat gembira. Ini adalah reaksi yang biasanya dimiliki oleh seorang remaja yang kuat setelah mendapatkan kemenangan pertama dalam hidupnya.     

Pria muda itu berdiri di depan pembunuh bayaran yang telah pingsan tersebut. Meskipun dia telah berusaha keras untuk menyembunyikannya, namun dia masih memancarkan aura dari orang yang berstatus tinggi dan perkasa, "Bicaralah! Siapa yang mengirimmu?"     

"Aku... aku akan bicara...." Suara pembunuh itu terdengar pelan. Dia memainkan peran sebagai penarik perhatian Leylin dengan sangat baik, dan berkoordinasi dengan serangan pemimpinnya.     

Bibirnya terus membuka dan menutup, namun suara yang dia keluarkan terdengar sangat tidak jelas, sehingga membuat Leylin merasa jengkel, "Berbicaralah dengan jelas! Aku tidak bisa mendengarmu!"     

Leylin setengah berjongkok di samping pembunuh tersebut, dan hampir semua titik vital di punggungnya berada dalam kondisi benar-benar terbuka.     

"Sekarang!" Pembunuh yang bersembunyi di dalam kegelapan itu membelalakkan matanya. Sebuah panah dengan ujung berwarna biru melesat di udara, dan mendekat ke punggung Leylin dalam sekejap mata.     

"Huh ?!" Leylin membuka matanya lebar-lebar, dan akhirnya dia terlihat panik.     

"Mage Armor!" Sebuah medan kekuatan pelindung tembus pandang muncul, dan sebuah mantra peringkat 1 yang telah Leylin persiapkan muncul.     

*Puf!* Panah itu bertabrakan dengan medan kekuatan yang tak terlihat tersebut, dan menghasilkan suara nyaring yang memekakkan telinga. Namun panah itu akhirnya menyimpang dari lintasannya yang semula, dan menyerempet wajah Leylin.     

Kekuatan luar biasa dari panah tersebut membuat Leylin mundur beberapa langkah ke belakang, dan dia terjatuh ke atas tanah.     

"Awoo!" "Awoo!" Sejumlah besar mata berwarna hijau muncul dari kegelapan. Beberapa sosok yang kuat dan sehat menerjang ke depan, gigi taring mereka diselimuti oleh air liur ketika mereka mencoba untuk menggigit leher Leylin.     

"Sebuah Mantra Pemanggilan Monster peringkat 1 ?!" Leylin berteriak waspada, tetapi ekspresi wajahnya segera berganti dengan ekspresi tekad yang tak tergoyahkan. Dengan cepat dia melafalkan beberapa kata, dan menunjuk ke arah serigala-serigala liar tersebut. Sebuah jaring raksasa berwarna putih muncul dari udara tipis, menjebak tiga serigala liar di dalamnya. Jaring putih itu sepertinya sangat lengket membuat para serigala itu tidak bisa bergerak.     

"Siapa sebenarnya dia?" Pria muda itu bangkit, terlihat jelas bahwa dia merasa bingung dan jengkel, tetapi wajah pria tersebut bahkan lebih didominasi oleh sedikit ekspresi ketakutan. Pada saat ini, udara di belakangnya terdistorsi dan sebuah bayangan muncul. Sebuah pisau zamrud melesat langsung ke arah jantung Leylin dan hendak menusuknya.     

"Shadow Step?! Seorang pembunuh peringkat 7?!" Pria muda itu berteriak terkejut dan seutas tali keluar dari tubuhnya.     

"Animate Rope!" Akibat pengaruh dari mantra tersebut, tali itu sepertinya menjadi memiliki kehidupannya sendiri, dan bergerak ke arah bayangan tersebut, kemudian melilitnya dengan kuat seperti seekor ular piton.     

*Buk!* Kaki dan tangan bayangan tersebut terikat. Namun kini bayangan itu telah berubah menjadi sebuah boneka.     

"Sebuah pengganti!" Ekspresi wajah Leylin sekarang terlihat ketakutan. Sesaat kemudian, dia melihat sebuah bilah cahaya es muncul dari udara, dan melesat tepat ke tenggorokannya.     

Tepat! Cepat! Sebuah serangan yang mematikan dalam satu serangan! Ini adalah gaya seorang pembunuh berperingkat tinggi. Selain itu, dia pasti telah mengetahui tentang peringkat penyihir Leylin dengan suatu cara tertentu, dan telah menunggu dengan sabar sampai dia berpikir bahwa Leylin telah menghabiskan semua mantranya sebelum dia bertindak. Satu serangan yang dia lancarkan ini benar-benar membuat Leylin tidak memiliki kesempatan sama sekali.     

Dalam jarak sedekat itu, tidak akan ada cukup waktu meskipun Leylin menggunakan benda sihir. Lagipula, gulungan-gulungan sihir tersebut itu tidak dapat diaktifkan dalam sekejap.     

Leylin melihat sebuah keheningan yang mematikan di dalam tatapan mata anggun lawannya tersebut. Seolah-olah lawannya itu bukan akan membunuh seorang manusia, tetapi seekor babi, anjing, atau binatang-binatang lainnya. Namun, tatapan matanya yang mendalam itu mengandung sedikit kegelisahan. Terlihat jelas bahwa menyingkirkan penyihir jenius ini akan memberinya perasaan telah berhasil meraih pencapaian tertentu.     

Namun, ketika pembunuh tersebut melihat tatapan mata Leylin, ekspresi wajahnya berubah. Pada saat ini, wajah Leylin tidak mengungkapkan ekspresi kepanikan atau ketakutan akan kematian, tetapi hanya memperlihatkan senyuman dari seseorang yang telah berhasil melakukan sesuatu.     

'Akhirnya aku menangkapmu!' Itu adalah kata-kata yang bisa dia simpulkan dari senyum Leylin tersebut.     

'Apa artinya itu? Menangkapku?' Pembunuh itu merasa pusing, tetapi kemudian dia melihat pancaran cahaya dari sebuah mantra yang bersinar di depannya.     

Sebuah sinar berwarna biru ditembakkan lurus ke telapak tangan pembunuh yang memegang belati tersebut. Sebuah lapisan es segera menyebar hingga benar-benar menyelimuti seluruh telapak tangannya, dan lapisan es itu bahkan menyebar ke seluruh bagian lengannya, kemudian mengarah ke seluruh tubuhnya.     

Tak lama kemudian, paha pembunuh itu terasa sangat sakit bersama dengan terdengarnya suara memekakkan telinga dari tulang-tulang yang patah.     

'Dia mematahkan kakiku!' Pembunuh itu terkejut. Dia segera kehilangan pijakannya dan jatuh ke atas tanah.     

Leylin tidak membiarkan pembunuh bayaran itu pergi. Sebuah tinju sekuat baja mendarat dengan keras di wajahnya, dan membuatnya mengeluarkan beberapa gigi yang berlumuran darah, serta sebuah bola kecil berisi racun yang sangat mematikan.     

'Itu tidak mudah! Jika seorang pembunuh bayaran peringkat 7 ingin melarikan diri, aku mungkin tidak akan bisa menangkapnya!' Kata Leylin yang menghela napas setelah dia menyelesaikan semuanya.     

Segalanya berjalan hampir sempurna dalam pertempuran yang terjadi beberapa saat yang lalu tersebut. Beberapa pembunuh ini hanya bisa bertindak sesuai dengan perkiraan Leylin, dan pada panggung yang telah dia sediakan. Mereka akhirnya benar-benar kalah telak.     

"Kamu... Mengapa masih ada sebuah mantra yang tersisa?" Kamu... bukan seorang penyihir peringkat 5?"     

Pemimpin para pembunuh bayaran itu mengeluarkan beberapa kata yang tidak dapat dipahami bersama dengan sejumlah besar darah dari mulutnya.     

"Sepertinya ada seorang mata-mata yang telah disusupkan di dalam keluargaku? Selain itu... Siapa yang memberitahumu bahwa aku hanya seorang penyihir peringkat 5?" Leylin memandang ke arah pembunuh tersebut, dan tatapan matanya tampak sangat menghina.     

"Heh heh... Jadi... Jadi kamu sudah naik ke peringkat 6 sejak lama!" Pemimpin para pembunuh itu sepertinya merasa yakin, "Sudah kuduga, kamu memang layak dianggap sebagai jenius sihir legendaris. Tapi sayangnya... Di hadapan kekuatan kami, kamu tidak akan bisa menghindar dari kematianmu..."     

"Berhentilah mengucapkan begitu banyak omong kosong!" Bersama dengan sebuah gerakan dari pedang Leylin, pembunuh bayaran itu pingsan.     

Pemimpin para pembunuh ini memiliki status yang sangat tinggi dan jumlah kekuatan yang cukup besar. Dia pasti mengetahui banyak hal, dan inilah alasan mengapa Leylin telah merencanakan untuk menangkapnya hidup-hidup.     

"Dia bahkan tahu bahwa aku sudah naik peringkat menjadi seorang penyihir peringkat 5. Meskipun informasi ini berasal dari beberapa tahun yang lalu, namun kurasa aku perlu untuk membersihkan keluargaku..." Leylin menatap kepala pembunuh bayaran yang sudah pingsan tersebut. Daftar para pengkhianat tentu saja harus diambil dari mulut pembunuh ini sendiri. Lagipula, dia bisa dianggap sebagai seorang ahli dalam hal interogasi dan pemeriksaan psikologis.     

Mungkin pembunuh yang telah Leylin tangkap ini nantinya akan merasa lebih baik jika dia langsung mati.     

"Tuan muda! Tuan muda!" Pada saat ini, terjadi sebuah keributan di pelabuhan yang letaknya sangat jauh dan akhirnya Jacob datang membawa kelompok petugas patroli.     

"Ini– Ah...." Jacob yang cemas itu segera menghembuskan napas dalam-dalam setelah mengamati tempat itu.     

Semua pembunuh yang berada di tempat itu telah mati di atas tanah, dan bahkan terdapat satu orang lagi. Jacob memahami kekuatan dari para pembunuh bayaran ini dengan sangat baik. Mereka semua memiliki kekuatan yang setidaknya mendekati kekuatan seorang pembunuh elit peringkat 5, dan orang yang bersembunyi dalam kegelapan ini lebih kuat lagi.     

Jika Jacob berada di posisi Leylin, dia tidak akan bisa menghindari serangan semacam itu terlepas bagaimana dia mencobanya, dan kemungkinan besar dia akan mati di sana. Namun, tuan mudanya itu telah mengatasi mereka semua sekaligus, dan bahkan tidak mengalami cedera apapun.     

Pemandangan ini segera membuat Jacob menaruh rasa hormat kepada Leylin, dan penghormatan ini bahkan lebih dirasakan oleh para anggota petugas patroli lainnya.     

"Apa yang terjadi pada orang yang mengejarmu?" Leylin menatap Jacob sambil melihat luka-luka baru di tubuhnya, dan dia membuat sebuah dugaan.     

"Kami telah membunuhnya, tetapi serangan balasan terakhir yang dia lancarkan sebelum mati juga merenggut nyawa dua anggota kelompok kami..." Jacob tampak merasa agak malu, terutama setelah melihat dua orang yang telah Leylin tangkap itu.     

"Kamu bisa membawa pria itu bersamamu, dan menginterogasinya secara detail! Serahkan yang lain padaku!" Leylin melemparkan seorang pembunuh bayaran yang telah dia tangkap itu pada kelompok petugas patroli, dan pergi dengan membawa pemimpin pembunuh bayaran tersebut.     

Pembunuh bayaran yang Leylin serahkan itu ternyata adalah adalah seorang martir, dan tidak akan mengetahui banyak hal. Dibandingkan dengan pembunuh itu, Leylin lebih tertarik pada pemimpin dari para pembunuh bayaran itu. Seorang Profesional peringkat 7 tidak akan mudah untuk merasa tertarik pada seseorang.     

Selain itu, Leylin 80% yakin bahwa pemimpin para pembunuh bayaran ini masih mengendalikan mata-mata yang bersembunyi di dalam rumahnya, dan mata-mata tersebut bahkan menjadi sumber informasi bagi para perompak yang telah mendarat di pelabuhan. Leylin benar-benar tidak akan menyerahkannya kepada kelompok petugas patroli yang tidak berguna itu sebelum menggali semua informasi yang ada di otaknya. Karena jika tidak, dia menduga bahwa dia akan mendengar berita bahwa orang ini melakukan bunuh diri pada keesokan harinya.     

"Jacob, bawa dia bersamamu. Jangan biarkan dia menghilang dari penglihatanku!" Bersama dengan perintah Leylin tersebut, Jacob mengangkat pemimpin para pembunuh yang tidak sadarkan diri itu ke bahunya dan berjalan di belakang Leylin.     

Anggota kelompok petugas patroli saling memandang dengan gelisah, dan hanya bisa membawa pembunuh yang selamat itu kembali bersama mereka. Mereka jelas ingin melampiaskan semua kemarahan mereka padanya. Tentu saja, mereka juga bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal seperti membersihkan medan pertempuran. Mereka harus mengubur mayat-mayat itu untuk mencegah terjadinya wabah.     

Setelah mereka menyelesaikan semua pekerjaan tersebut, barulah wilayah itu mendapatkan kembali kondisinya yang tenang. Hanya parit-parit di tanah dan sejumlah besar noda darah yang menunjukkan tentang bahaya yang timbul selama pertempuran sebelumnya itu.     

"Siapa yang akan berpikir bahwa adik sepupuku itu menjadi sangat kuat. Sepertinya kekhawatiranku sia-sia..." Sebuah sosok berwarna hitam melintas, dan memperlihatkan pakaian kokoh berwarna hitam yang dikenakan oleh Isabel. Saat dia menatap ke arah perginya Leylin, matanya berubah menjadi lembut untuk sesaat.     

Namun kelembutan itu dengan cepat digantikan oleh sebuah tatapan mata tanpa perasaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.