Penyihir kegelapan di dunia magus

Arwen



Arwen

2"Ketemu! Dia ada di sana!" Tepat ketika Leylin mengalahkan sang Knight Arctic, wajah Arwen terlihat sedikit gembira. Selama ini dia telah menunggu di dalam kastil yang terdapat pada inti miniatur Icy World tersebut.     

Dia mengeluarkan beberapa keping kristal berwarna hitam dari tangannya, dan salah satu kristal tersebut memiliki retakan yang dapat dilihat dengan cukup jelas.     

"Rose bertanggung jawab untuk wilayah tebing!" Setelah menemukan targetnya, seluruh bawahan Arwen berubah menjadi sebuah bayangan ketika dia melesat ke arah wilayah tebing.     

Tentu saja, dia tidak pernah berharap bahwa bawahannya tersebut mampu menangkap seorang Magus Morning Star, karena jika sampai terjadi maka hal itu hanya akan menjadi sebuah lelucon. Pasukan yang dia kirim kali ini hanya berfungsi sebagai sebuah peringatan.     

Karena sumber roh para pasukan tersebut dikendalikan oleh Arwen, maka begitu mereka bertemu dengan Magus Morning Star itu, dia akan segera mengetahuinya.     

Oleh karena itu, Duchess Rose yang sebelumnya bertarung melawan Leylin itu dianggap tidak lebih dari seorang martir di mata Arwen.     

Arwen yang berada di tempat yang sangat jauh itu menunjukkan sebuah ekspresi wajah acuh tak acuh dan tanpa emosi. Sebenarnya kehadiran Duchess Rose yang akhirnya menjadi seorang martir dalam sebuah pertarungan antar Morning Star merupakan sesuatu yang sangat tidak biasa.     

….     

Pada saat yang sama, di dalam desa bukit Suku Arctic yang terdapat di wilayah tebing, Leylin sedang memandang Yamos tanpa mengatakan apa-apa ketika makhluk tersebut merangkak sambil berlutut di kakinya, dan kedua tangannya memegang kedua sepatu botnya.     

"Tuanku! Ratu Arctic adalah iblis yang paling jahat! Dengan rakus dia mengeksploitasi sumber daya milik Suku Arctic kami, dan bahkan meminta anggota kami yang sudah dewasa untuk dijadikan sebagai tumbal... Dia telah membawa banyak penderitaan dan air mata darah kepada kami. Kami mohon, tuan harus membantu kami untuk membalaskan dendam kami! Kalahkan Ratu Arctic..."     

Yamos yang memiliki tinggi badan lebih dari dua meter itu dapat dianggap sebagai seorang raksasa kecil. Leylin tidak bisa mengatakan apa-apa ketika melihat makhluk seperti itu berlutut di hadapannya sambil menangis dengan begitu keras.     

Amos yang merupakan pemimpin peri salju juga meminta maaf sambil berlinang air mata, dan secara bersamaan mengeluhkan tentang perbuatan jahat yang dilakukan oleh Ratu Arctic tersebut.     

"Sebenarnya, selain meminta upeti yang diserahkan secara rutin dan mengambil para anggota dewasa untuk menjadi tumbal, sepertinya Ratu Arctic ini tidak melakukan kejahatan apa pun?"     

Yamos jelas hanya merupakan satu orang, tetapi pikiran berbeda dari dua otak yang berbeda dan terus menerus berdengung di samping telinga Leylin, sehingga membuatnya merasa sedikit muak.     

Namun, Leylin masih menahannya dengan kekuatan kehendak untuk mendapatkan informasi, sambil merencanakan sesuatu di hatinya.     

Kini Leylin semakin memahami situasi di miniatur Icy World tersebut. Dari penjelasan yang diberikan oleh Yamos, dia mengetahui bahwa tempat itu berukuran sangat luas, dengan banyak suku yang tersebar dimana-mana. Mereka semua diperintah oleh seseorang yang disebut sebagai Ratu Arctic.     

Ratu ini jarang muncul di depan umum, dan dapat dikatakan bahwa sebelumnya dia hampir tidak pernah memperlihatkan wajahnya.     

Semua urusan ditangani oleh kepala pelayannya, Arwen. Pria itu memiliki kekuatan yang hebat. Suku-suku yang telah dieksploitasi dan ditindas tersebut telah bersekutu dalam beberapa pertempuran melawan pihak Ratu Arctic, namun mereka dapat dikalahkan dengan mudah olehnya. Setelah beberapa kali pertumpahan darah, tidak ada lagi orang di miniatur Icy World ini yang berani menentang rezim Ratu Arctic.     

Leylin merasa bahwa persembahan diminta oleh Ratu Arctic ini masih cukup ringan. Hanya saja permintaan tumbalnya yang dapat dianggap sangat besar.     

Di desa suku Arctic hampir tidak ada orang dewasa selain kepala di Suku Arctic. Berdasarkan tuduhan Yamos, para orang dewasa dari suku tersebut biasanya telah melarikan diri atau dikirimkan ke kastil untuk digunakan sebagai tumbal.     

'Sepertinya sisa-sisa peninggalan Scorpion Man dan garis keturunan raksasa perunggu perempuan itu jelas terkait dengan Ratu Arctic. Bahkan kemungkinan keduanya berada di istananya!' Leylin membelai dagunya, memikirkan sesuatu, 'Semua tumbal ini, mungkinkah...'     

Matanya berbinar, dan sesaat kemudian dia tiba-tiba mengangkat kepalanya dan melihat ke arah langit yang jauh.     

Sebuah titik kecil berwarna hitam berkembang menjadi semakin besar, dan memberikan tekanan seperti sebuah gunung kecil. Sosok yang mendekat tersebut adalah seekor makhluk es yang berwujud setengah manusia, setengah kalajengking. Bagian atas tubuhnya mengenakan setelan kepala pelayan, matanya yang berwarna merah meninggalkan sebuah kesan mendalam.     

"Itu adalah Arwen! Ya Tuan, Tuan Arwen telah datang sendiri ke tempat ini!" Yamos melesat dengan kecepatan yang mengejutkan, dan bersama dengan terdengarnya sebuah suara berdesing dia tiba di tempat di mana Arwen telah tiba, kemudian dia berlutut. Air mata emosional mengalir dari keempat matanya.     

"Tuan Arwen, akhirnya anda tiba di tempat ini! Penjahat ini telah melakukan sebuah kesalahan besar, kami membutuhkan anda untuk menghakiminya! Yamos adalah pelayan setia anda-"     

Sebelum Yamos selesai berbicara, sebuah cahaya samar berwarna biru menyelimutinya sebentar, dan mengubahnya menjadi sebuah patung es.     

Retakan-retakan muncul pada patung ini, menutupi seluruhnya sebelum akhirnya hancur berkeping-keping dan terdengar seperti sebuah gelas yang jatuh ke atas tanah.     

Yamos yang telah berubah menjadi patung es tersebut telah berubah menjadi debu. Ketika dihadapkan dengan kekuatan sebesar itu, bahkan kemampuan simbiosis bawaan Suku Arctic tidak bisa benar-benar bekerja secara efektif.     

"Salam, Magus Morning Star asing!" Setelah membunuh Yamos, Arwen mengeluarkan sebuah sapu tangan berwarna putih bersih dan menyeka telapak tangannya, menyapa Leylin dengan acuh tak acuh.     

"Halo, kekuatan besar Icy World!" Leylin membungkuk.     

Bentuk tubuh Arwen terlihat sedikit mirip dengan Scorpion Man yang sebelumnya pernah Leylin lihat. Namun, terdapat beberapa perbedaan besar juga. Sosoknya terlihat berukuran lebih kecil dan tidak memiliki aura ganas yang berasal dari garis keturunan seekor makhluk purba. Karena memiliki garis keturunan Giant Kemoyin Serpent, maka Leylin dapat dengan mudah mengidentifikasi hal tersebut.     

Tapi kedatangan Arwen di sini, dan juga penampilannya menunjukkan bahwa dia memiliki hubungan dengan Scorpion Man.     

"Saya datang untuk mewakili tuan saya, Ratu Arctic dan mengundang anda untuk datang ke istananya. Saya ingin tahu apakah tuan bersedia untuk menerima undangannya?" Arwen membungkuk dengan rendah hati.     

"Aku sudah lama mengagumi Ratu Arctic. Tapi bagaimana jika aku menolak?" Senyum mengejek muncul di bibir Leylin.     

"Itu akan sangat disayangkan!" Arwen menggelengkan kepalanya, seolah-olah dia menyayangkan ketidakrasionalan Leylin tersebut.     

Dalam sekejap, sebuah cahaya berwarna merah darah dipancarkan dari matanya. Seolah seluruh bumi berguncang, guntur menggelegar dan seluruh tubuh Arwen melesat dari keadaan diam hingga tiba di hadapan Leylin seolah-olah dia telah menembus batas waktu dan ruang,     

*Swoosh!* Sebuah jarum berwarna hijau tua yang panjang dan transparan dengan sebuah cahaya yang terang serta menyilaukan di ujungnya bergegas menuju Leylin.     

Sebuah ekor menempel pada jarum panjang tersebut. Itu adalah ekor dari seekor kalajengking!     

Namun, Leylin sudah mengetahui kekuatan tubuh Scorpion Man yang kuat dari ingatan Icy Jade Scorpion Emperor. Lalu bagaimana dia bisa membiarkan Arwen menghalangi jalannya?     

Sebuah perisai kecil berbentuk bundar muncul untuk menangkis penyengat itu pada saat yang hampir bersamaan dengan datangnya serangan tersebut, dan menghalangi serangan yang tak dapat dihindari itu. Giant Kemoyin Serpent bergerak di permukaan perisai tersebut sambil mendesis sesekali.     

Jarum berwarna hijau gelap itu menembus bagian tengah perisai garis keturunan dengan sebuah gerakan memotong yang cepat dan tiba di depan Leylin.     

"Kemoyin Scales!" Tepat pada saat itu juga, pertahanan bawaan muncul di permukaan tubuh Leylin. Setelah vitalitasnya melampaui 100, mantra bawaan peringkat 1 ini tampaknya telah mengalami sebuah perubahan yang menarik. Mantra tersebut tidak hanya mengeluarkan sebuah lapisan tambahan berupa garis-garis menyala pada permukaan sisik, namun sisik tersebut bahkan berubah menjadi menyilaukan.     

*Ka-cha!* Sebuah titik kecil berwarna putih muncul pada permukaan sisik hitam tersebut dan sosok Leylin mundur. Pada saat yang sama, bulan sabit berwarna merah yang terbentuk dari anting-antingnya menghantam dada Arwen. Timbul percikan menyilaukan saat bulan sabit berwarna merah tersebut bertabrakan dengan baju pelindung es yang tiba-tiba muncul.     

"Artefak sihir tingkat tinggi?" Arwen melihat celah besar di dadanya dan dia terlihat khawatir. Sejumlah besar kabut berwarna putih dipadatkan dan memperbaiki kerusakan pada baju pelindung tersebut.     

"Tidak ada kelemahan seorang Morning Star yang dapat dieksploitasi!"     

Pertarungan yang baru saja terjadi itu berjalan dengan sangat cepat dan sangat berbahaya. Meskipun mantra-mantra yang sangat dibanggakan oleh para Magus Morning Star tidak digunakan, namun pertarungan yang hanya mengandalkan kekuatan dan vitalitas tersebut membuat Leylin merasa takut.     

Serangan yang sebelumnya dilancarkan oleh Arwen tersebut terasa sangat aneh. Jika bukan karena vitalitas Leylin yang telah menembus 100 dan tambahan kekuatan dari garis keturunannya, maka serangan dari jarak sedekat itu mungkin akan melukainya.     

'Makhluk Morning Star dari sebuah tempat asing mungkin tidak unggul dalam hal kemampuan sihir! Oleh karena itu mereka butuh untuk memperhatikan semua aspek!' Setelah membuka jarak di antara mereka, Leylin mengarahkan sebuah tatapan sinis kepada Arwen.     

"Kamu adalah orang pertama yang bisa lolos dari 'Breath of Doom'ku!" Arwen memandangi penyengatnya sendiri, wajahnya tampak sedikit menyesal namun bersyukur.     

"Kurang ajar kamu! Di dunia es ini, apakah ada Morning Star lain selain kamu dan ratumu?" Leylin diam-diam memutar matanya.     

Karena dunia luar tidak memiliki radiasi es, maka Arwen sangat jarang bepergian bahkan setelah dia naik ke peringkat Morning Star. Baginya, karena dia harus melindungi Ratu Arctic, maka dia mungkin bahkan jarang meninggalkan kastil. Dia menggunakan kekuatan Morning Starnya untuk menindas penduduk asli miniatur Icy World tersebut. Meskipun begitu, dia masih memiliki keberanian untuk bertindak seperti seorang ahli.     

Meskipun Leylin sedikit tidak bisa mengatakan apa-apa, namun dia masih menatap lawannya tersebut dengan hati-hati. Berdasarkan sistem peringkat di Kota Langit, Arwen dapat dimasukkan ke dalam peringkat Morning Star Bintang Empat. Jika kemampuan khusus dari tubuhnya itu ikut dihitung, maka kemungkinan kekuatannya bahkan akan mencapai peringkat Bintang Lima.     

Diperlukan sejumlah upaya untuk mengalahkan seorang musuh semacam itu.     

Sebuah langit berbintang yang indah tiba-tiba muncul di belakang Leylin, menerangi sebuah lautan darah yang terdapat disana. Untuk menghadapi Arwen, Leylin memancarkan domain Morning Starnya. Daya tarik mengerikan dari garis keturunannya menarik garis keturunan Arwen sehingga membuat wajahnya sedikit memerah.     

Karena Leylin adalah seorang Warlock dengan garis keturunan kuno yang juga menerima warisan garis keturunan, maka domain Morning Starnya secara alami terhubung dengan garis keturunannya tersebut.     

"Jadi ini adalah domain Morning Star dari seorang Magus... Di dunia es kami, kami menyebutnya sebagai 'Power Aura' atau 'Vitality Forcefield'!" Ketika Arwen berbicara, sebuah medan kekuatan es muncul di belakangnya dan mengimbangi domain Morning Star Leylin tersebut.     

Dua domain besar yang bertabrakan itu bahkan membuat ruang hampa bergetar. Dinding ilusi hancur, dan menciptakan perasaan seolah-olah dunia sedang dihancurkan.     

Namun, terlihat jelas bahwa medan kekuatan es Arwen sedang ditekan oleh Domain Leylin, dan hal itu membuat ekspresi Arwen berubah.     

"Apakah kamu tahu bahwa mantra merupakan hal yang paling menakutkan dari Magus seperti kami?" Senyum Leylin membuat bulu kuduk Arwen berdiri...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.