Penyihir kegelapan di dunia magus

Bantuan



Bantuan

0Dengan perkembangan dan penambahan sejumlah besar informasi yang berkaitan dengan jiwa selama lima tahun terakhir yang Leylin peroleh melalui perdagangan dan misi itu. Kini analisa A.I. Chip yang berkaitan dengan jiwa telah mencapai tingkat yang benar-benar baru.     

Meskipun A.I.Chip masih belum benar-benar bisa menghitung kekuatan jiwa, namun A.I. Chip sudah hampir memiliki kemampuan tersebut, dan dapat melakukan banyak analisa dan penggabungan data yang luar biasa.     

Pekerjaan seperti mengubah gelombang kekuatan jiwa yang dipancarkan oleh Leylin hanyalah salah satu kemampuan yang dimiliki oleh A.I.Chip.     

'Mm! Konsentrasi partikel elemen api adalah yang tertinggi di sini. Jika aku memodifikasi model-model mantra dari dunia Magus, mungkin aku bisa mendapatkan sebuah tambahan kekuatan yang bahkan lebih mengejutkan dari kekuatanku!' Leylin menyentuh dagunya dan melihat peta elemen dengan mata yang bersinar.     

Sementara itu, aura Leylin sudah mulai berubah. Sebuah lapisan cahaya redup muncul dan dan dengan cepat menutupi tubuhnya. Seluruh ruang tampak terdistorsi untuk sementara waktu, tetapi pada saat yang sama seolah tidak ada yang sedang terjadi.     

Leylin tiba-tiba menghela napas dalam-dalam, dan sepertinya tubuhnya sedang membaur dengan lancar ke dalam lingkungan di sekitarnya.     

"Akhirnya bisa menghilangkan perasaan dimata-matai! Kehendak Dunia..." Leylin menghela napas, dan nada suaranya menunjukkan kelegaannya. "Untungnya, lapisan pelindung dunia ini mirip dengan kesadaran Gaia, dan bukan berbentuk makhluk hidup. Karena jika tidak, maka aku tidak akan bisa menipu mereka dengan begitu mudah..."     

Setelah melakukan perjalanan ke dunia lain, terdapat sebuah masalah yang berkaitan dengan cara menghadapi niat buruk dari dunia tersebut.     

Gelombang kekuatan dari Magus Morning Star tampak jelas seperti sebuah obor di dalam kegelapan. Gelombang kekuatan itu pasti akan menarik perhatian dunia, dan hal-hal akan lebih menyusahkan jika mereka berada di dunia yang bukan milik mereka.     

Jika Leylin telah benar-benar membuat Kehendak Dunia tersebut geram, maka itu seperti mengundang dewa kematian untuk mendatanginya dan membawa nasib buruk tanpa henti.     

Jangankan orang lain, bahkan Magus Morning Star sekalipun akan dipermainkan sampai mati.     

Aura Leylin berubah, dan dia sekarang terlihat sama seperti para penghuni dunia ini, dia tidak menonjol sama sekali.     

"Dengan ini, aku benar-benar bisa masuk ke dunia ini. Aku ingin tahu di mana mentor Gilbert dan yang lainnya berada..." Leylin mengernyitkan alisnya, dan sebuah kekuatan jiwa yang luar biasa dan menakutkan dikeluarkan untuk memindai wilayah di sekitarnya.     

Meskipun kekuatan jiwa tidak memiliki bentuk dan tidak berwujud, namun begitu sebuah kekuatan Morning Star meledak, maka seluruh ruang seolah akan berhenti, dan bahkan lava akan berhenti bergejolak.     

Dunia itu terlihat merah menyala! Dengan tersebarnya kekuatan jiwa Leylin, dia bisa melihat lebih banyak jaringan sungai lava. Tempat ini sepertinya berada di dekat kawah, hampir tidak memiliki tanda-tanda kehidupan.     

Alasan mengapa Leylin mengatakan hampir adalah karena dia telah menemukan sebuah tanaman.     

Tanaman ini adalah sebuah tanaman yang terlihat mirip dengan sebuah pohon Black Metal. Akar-akar pohon tersebut menancap kuat ke dalam tanah, hampir memasuki aliran lava, dan seluruh batangnya memancarkan kilau berwarna hitam. Bahkan suhu tinggi dari lava tersebut tidak membuat pohon ini layu sama sekali.     

"Setidaknya ada beberapa tanda kehidupan, atau aku akan menganggap bahwa hanya makhluk elemen saja yang bisa bertahan hidup di dunia ini..." Leylin mengangguk, tetapi ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah saat dia menatap ke sebuah arah.     

Dari arah tersebut, dia bisa merasakan gelombang energi dari beberapa makhluk, dan gelombang energi itu besar sekali!     

"Penduduk asli?" Leylin tertawa. Tubuhnya menyatu ke udara, dan mulai bergerak ke arah energi tersebut berasal.     

Tidak lama kemudian, dia mencapai tujuannya dan menyaksikan sebuah pertempuran besar.     

Di satu sisi medan pertempuran tersebut terdapat sekelompok makhluk, setiap makhluk tersebut memiliki tinggi dua hingga tiga meter dan terlihat mirip dengan manusia. Bahkan ketika lahar panas yang mendidih bersentuhan dengan kulit hitam mereka yang berkilau, hal itu tidak menghasilkan sebuah reaksi besar. Hal ini menandakan bahwa ketahanan mereka terhadap panas sangat tinggi. Mereka juga memiliki sebuah tanduk kecil di kepala mereka.     

Disana terdapat sekitar sepuluh makhluk bertanduk satu yang memegang tombak berwarna hitam dan senjata lain yang mereka gunakan untuk mengepung serta menyerang seekor monster raksasa.     

Monster ini benar-benar berwarna merah. Tubuh monster ini memiliki sebuah lapisan batu tebal yang tampak seperti sebuah cangkang, Aliran lava mengalir ke bawah dan terlihat seperti sebuah sungai kecil.     

Makhluk itu tingginya sekitar sepuluh meter, dan tampak seperti seekor cacing besar dengan tubuh bagian bawah yang terendam di dalam lava. Tampaknya ini adalah makhluk yang hanya hidup di dalam lava.     

*Pak!* Dengan hantaman ganas, beberapa makhluk bertanduk satu tersebut dihempaskan dan monster itu meludahkan sebuah cairan berwarna emas dari mulutnya. Cairan tersebut bersuhu sangat tinggi, dan saat cairan itu mendarat di tanah, tanah tersebut mulai terbakar. Bahkan makhluk bertanduk satu kini berada dalam kesulitan, dan mereka yang terkena cipratan cairan berwarna emas tersebut segera menunjukkan tanda-tanda luka bakar yang muncul di tubuh mereka.     

"Kkngsg_fkamg-..." Beberapa pemimpin dari ras bertanduk satu tersebut segera berteriak dengan cara yang sangat aneh. Tampaknya mereka tidak menggunakan pita suara, melainkan langsung mengeluarkan suara dari perut bagian bawah. Cara itu mirip dengan suara perut dari dunia Leylin sebelumnya.     

"Seperti yang diharapkan, aku tidak bisa memahami ucapannya sama sekali..." Leylin terdiam, tetapi untungnya, masalah seperti ini bukan masalah besar. Dia bisa diam-diam mengikuti mereka untuk jangka waktu tertentu dan menggunakan A.I. Chip untuk menganalisa bahasa mereka akan berhasil, tetapi Leylin memiliki sebuah metode yang lebih baik.     

*Whoosh!* Seutas kekuatan jiwa redup dengan cepat masuk ke dalam kepala makhluk bertanduk satu yang sedang terluka parah.     

"Ugh..." Makhluk bertanduk satu itu mulai berjuang keras, namun dia hanya bisa mengerang tak berdaya. Rekan-rekan klannya mengira dia sedang menangis kesakitan, dan oleh karena itu hal ini tidak membangkitkan minat mereka.     

Sementara itu, gambar-gambar melintas di depan mata Leylin seperti sebuah film.     

Tak lama kemudian, gambar dari seluruh makhluk ini disajikan di depan Leylin. Mulai dari waktu kelahirannya, termasuk masa pertumbuhannya, hingga kematiannya. Semuanya direkam dengan jelas oleh A.I. Chip     

[Beep! Mengidentifikasi bahasa yang tidak ada namanya. Menyimpan ke dalam database!] [Beep! Membuat peta tempat ini, serta informasi dasar tentang Lava World dan ras-ras di dalamnya...]     

Dari sejumlah besar ingatan tersebut, A.I. Chip telah menemukan banyak informasi berguna dan mulai mengaturnya secara sistematis, serta memilah-milahnya ke dalam bidang pengetahuan yang sesuai.     

"Baik! Tetapkan nama bahasa yang tidak disebutkan namanya ini sebagai 'Bahasa Lava' dan kirimkan ke dalam ingatanku!" Leylin segera menggunakan fungsi ini.     

Dalam waktu kurang dari satu detik, Leylin telah mempelajari bahasa dari dunia ini. Meskipun mereka memiliki bentuk tubuh yang berbeda, namun ini adalah sebuah masalah yang mudah diselesaikan dengan menggunakan sihir dan beberapa ilusi.     

Hanya pada saat ini saja makna dari teriakan makhluk bertanduk satu itu muncul dalam pikiran Leylin dengan secara akurat.     

"Wook'ma, pergi!" Seekor makhluk dengan tubuh yang lebih besar dari makhluk-makhluk klan bertanduk satu lainnya itu berdiri di depan cacing lava itu dan mendorong makhluk bertanduk satu yang lebih kecil menjauh.     

* Chik chik... * Cacing lava raksasa itu meraung sambil membuka mulutnya dan menelan makhluk bertanduk satu ini.     

Makhluk satu-bertanduk bernama Wook'ma itu tertegun saat dia terduduk di tanah, matanya kehilangan fokus.     

"Sialan, Wook'la sudah mati. Upacara ini sudah gagal. Bagaimana bisa kita menjadi sangat tidak beruntung dan bertemu dengan seekor cacing lava?"     

Wajah-wajah makhluk bertanduk satu lainnya dipenuhi dengan penyesalan, dan salah satu dari mereka mulai mengutuk, "Ini pasti ada hubungannya dengan klan Klin. Ketika saatnya tiba, aku pasti akan membunuh mereka..."     

Mendengar ini, suara tawa getir terdengar dari makhluk bertanduk satu lainnya. Dalam situasi seperti ini, keberhasilan untuk bertahan sudah menjadi sebuah kemewahan. Apa gunanya mengatakan hal-hal seperti itu?     

Ludah cacing lava yang menakutkan itu telah mencapai Wook'ma, dan sudah terlambat untuk menyelamatkannya. Beberapa makhluk dari klan ini menutup mata mereka, karena tidak bisa menyaksikan peristiwa tersebut.     

Wook'ma baru saja tumbuh menjadi dewasa, dan merupakan anak yang cerdas serta penuh semangat. Jika dia sampai mati di sini... Beberapa pemuda lain dari klan tersebut meraung-raung sambil menerjang ke depan.     

*Roar!* Rasa sakit yang diharapkan tidak datang, dan Wook'ma membuka matanya karena penasaran. Dia mendapati seekor makhluk aneh di depannya.     

Makhluk ini terlihat sangat aneh. Dia tidak memiliki tanduk, kulit hitam, dan secara fisik tampak kecil. Ukuran tubuhnya seperti makhluk dari klannya yang berusia tiga atau empat tahun.     

Namun, sosok kecil ini yang dengan mudah menangkis serangan cacing lava tersebut, dan dari suara lolongan cacing tersebut, terdapat jejak... ketakutan?     

Ya, Wook'ma merasa yakin akan hal itu. Cacing lava yang kuat itu sebenarnya takut kepada makhluk kecil ini.     

"Apakah kamu baik-baik saja?" Makhluk aneh di depan Wook'ma itu berbicara, menggunakan bahasa suku yang bisa dipahami Wook'ma..     

"Aku- aku baik-baik saja! Apakah kamu dari suku semut? Meskipun kamu tidak memiliki antena peraba mereka, tetapi warna kulit dan tubuhmu terlihat seperti mereka!" Wook'ma tampaknya telah melupakan bahaya yang ada di depannya itu dan mulai berbicara dengan Leylin.     

Leylin terdiam ketika menyaksikan tindakan suku ini, dan kemudian dia menggunakan kekuatan di tangannya.     

*Ka-cha! Ka-cha!* Sebuah tangan raksasa berwarna yang panjangnya sekitar sepuluh meter tersebut memancing cacing lava dengan mudah. Satu persatu dari kelima jarinya itu mengeluarkan sebuah kekuatan, menyebabkan cacing lava tersebut meraung karena kesakitan.     

Lapisan demi lapisan dari pecahan batuan terkelupas dan berjatuhan dari tubuh cacing lava tersebut. Pada saat baju pelindung yang terbuat dari magma itu menghilang, terlihat jelas bahwa ukuran tubuhnya menjadi jauh lebih kecil. Bahkan auranya telah melemah dengan cara yang aneh.     

"Hm? Menarik." Leylin menyaksikan cangkang magma tersebut berjatuhan. Cairan berwarna emas yang sebelumnya keluar dari mulut makhluk tersebut diangkut melalui serangkaian jalur rumit yang memperkuat dampak serangannya dan mengubahnya dari lava biasa ke lava berwarna emas yang kuat.     

"Formasi mantra penguat? Tapi aku tidak melihat ada kemiripan dengan formasi itu..." Mata Leylin bersinar dengan rasa ingin tahu, kemudian tangan besar itu mengerahkan lebih banyak kekuatan sehingga semakin banyak lapisan cangkang yang berjatuhan dari tubuh cacing lava tersebut.     

Namun setelah lapisan magma lainnya jatuh, kini ukuran cacing lava tersebut hanya dua atau tiga meter. Aura makhluk itu tiba-tiba melemah sampai tidak bisa menandingi aura dari klan bertanduk satu yang paling lemah.     

'A.I. Chip, ingat pola-pola ini!' Leylin memberikan perintah secara diam-diam. Di Lava World ini terdapat banyak jalur dan metode penelitian yang berbeda. Di dunia tersebut juga terdapat banyak bahan percobaan. Semua hal ini adalah sesuatu yang bisa membuat para Magus hilang kendali, dan juga salah satu alasan utama mengapa mereka bersedia untuk mengambil risiko kematian demi menjelajahi dunia lain.     

*Boom!* Magma terakhir meluncur jatuh dari tubuh cacing lava tersebut dan makhluk yang awalnya tampak sangat besar itu kini telah berubah menjadi seekor cacing gemuk dan berlemak yang panjangnya hanya sekitar satu meter.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.