Penyihir kegelapan di dunia magus

Sebuah Kejadian



Sebuah Kejadian

0"Aku ingin berjalan-jalan sebentar, kalian boleh meninggalkan tempat ini!"     

Leylin melihat sedikit kekecewaan di mata Jessia setelah dia mengatakan hal itu kepadanya, dan Nolan menghela napas lega.     

Leylin tertawa kecil ketika dia berbalik sambil mengangkat tangannya dan menghilang di antara kerumunan orang, dengan Kubler yang segera mengikuti.     

Dengan kemampuan indranya yang mencengangkan, Leylin samar-samar mendengar dua orang di belakangnya yang sedang berdebat dengan suara yang dibuat sekecil mungkin.     

"Ini benar-benar...." Leylin menggelengkan kepalanya, "Daripada memfokuskan energi kalian yang terbatas untuk mengejar kebenaran, kalian justru fokus kepada hal-hal seperti itu..."     

"Tapi kurasa ini mungkin kesenangan untuk orang biasa bukan!"     

Leylin mengangguk setelah menggelengkan kepalanya, kemudian dia memanggil Kubler dan melanjutkan perjalanannya.     

"Setelah memasuki wilayah Black River, Phosphorescence Swamp yang merupakan markas Klan Ouroboros akan sangat dekat..." Kubler tentu sangat akrab dengan tempat ini dan dia memiliki sedikit rasa takut serta kerinduan di hatinya.     

Setelah menyewa sebuah kereta kuda, Kubler dan Leylin menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan.     

Jika mereka bergegas dengan perjalanan mereka, mereka tidak akan berjalan begitu lambat. Namun, Leylin sedang tidak terburu-buru dan dia ingin menikmati pemandangan dan suara dari benua tengah. Oleh karena itu dia memilih untuk bepergian dengan menggunakan kereta kuda.     

Ketika malam tiba, keduanya telah tiba di sebuah kota kecil.     

Kamar di penginapan itu terasa sempit, dan udara di penginapan tersebut juga dipenuhi dengan bau alkohol, keringat, serta pupuk kandang.     

Leylin mengernyitkan alisnya ketika melihat kondisi seperti itu. Karena tempat ini adalah satu-satunya penginapan di kota tersebut, dia terpaksa menerimanya karena tinggal di penginapan tersebut masih lebih baik daripada menghabiskan malam di tempat terbuka.     

Setelah meletakkan barang bawaan mereka, Leylin dan Kubler menuju ke aula utama untuk mendapatkan makanan.     

Menu untuk makan malam di penginapan tersebut adalah sup daging sapi dan kentang dengan beberapa sayuran segar. Hanya makanan seperti itu yang bisa ditawarkan oleh kota tersebut. Anehnya, makanan itu disiapkan dengan sebuah aroma menggoda yang dapat meningkatkan nafsu makan seseorang.     

"Hah?" Pada saat ini, ekspresi wajah Kubler kemudian berubah.     

Sebuah semburan debu berwarna abu-abu yang kuat mulai keluar dari pintu utama penginapan tersebut, dan terus menyebar serta meluas ke bagian lain dari penginapan hingga debu itu berhasil menyelimuti para pengembara lain dan pemilik penginapan itu sendiri.     

*Kratak! Kratak!*     

Semua orang biasa yang tubuhnya telah tertutupi oleh debu berwarna abu-abu tersebut kini sedang berdiri membeku dan tubuh mereka terasa kaku seperti lilin.     

"Ini adalah sebuah mantra pembekuan! Ada Magus di sekitar sini dan kita adalah targetnya!"     

Kubler yang terkejut kemudian berdiri dan berseru dengan marah. Energi berwarna kuning keluar dari tubuhnya dan menyebar ke seluruh aula utama tersebut.     

Sebuah cahaya melingkar mengelilingi meja bundar yang ditempati Leylin dan Kubler, dan melindungi mereka dari nasib yang menimpa para pengembara lainnya.     

Leylin benar-benar tidak terpengaruh oleh apa yang sedang terjadi dan masih menikmati anggur gandum buatan kota tersebut.     

*Bang!*     

Pintu utama yang terbuat dari kayu terbuka dan 2 orang Magus yang mengenakan jubah berwarna hitam memasuki ruangan tersebut. Di depan dada mereka, Leylin melihat lambang ruby ​​merah yang dikenalinya.     

"Nolan! Kita bertemu lagi!'' Leylin mengangkat gelasnya dan menyapa Nolan dengan santai.     

Memang, Nolan termasuk di antara dua Magus yang baru datang tersebut. Nolan terlihat jengkel dan berdiri sambil menatap Leylin. "Dimana Jessia? Dimana? Serahkan dia!"     

"Jessia? Bukankah dia bersamamu?"     

Leylin terkekeh.     

"Dia pergi! Saya pikir dia telah diculik. Berdasarkan tanda lokasi yang terdapat di tubuhnya, saya yakin dia ada di sini!" Mata Nolan terlihat memerah.     

"Penanda lokasi?" Leylin tertawa geli, "Apakah kamu benar-benar merasa tidak percaya diri? Sampai harus memberikan sebuah mantra seperti itu kepada kekasihmu sendiri?"     

"Saya tidak peduli. Paman! Ini pasti dia! Saya yakin dia adalah Magus yang mengambil Jessia!" Nolan menarik lengan baju Magus yang berdiri di sampingnya dan menunjuk ke arah Leylin.     

Magus yang menemani Nolan mengalihkan pandangannya dan tiba-tiba mengambil sebuah langkah ke depan.     

Sebuah sinar berwarna perak dipancarkan oleh Magus peringkat 2 tersebut dan penghalang cahaya di tubuh Kubler segera runtuh.     

"Seorang Magus peringkat 2!" Kubler bergumam pelan.     

Nolan memandang dengan bangga setelah mendengar gumaman Kubler itu, sementara Magus yang lain tidak terlihat memiliki ekspresi di wajahnya.     

Di mata Magus tersebut, dia tidak menganggap Kubler yang merupakan seorang Magus semi konversi itu. Namun, dia merasa terganggu oleh ketenangan Leylin yang masih duduk diam di kursinya.     

"Tuan, kami dari Keluarga Rolithe tidak punya niatan untuk menggunakan kekerasan. Tunangan dari penerus kami telah hilang dan itu adalah sebuah masalah besar. Kami perlu memeriksa tempat ini dan kami meminta kerjasama dari anda..."     

Menunjukkan kekuatan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan sopan santun. Pendekatan itu adalah sebuah cara yang luar biasa dalam menangani situasi seperti sekarang, dan jauh lebih baik daripada cara yang telah dilakukan oleh Nolan.     

"Tentu saja!" Kubler terkejut ketika mendengar Leylin segera menyetujui permintaan Magus peringkat 2 itu.     

"Terima kasih banyak!" Melihat betapa kooperatifnya Leylin, kedua Magus itu meredakan ketegangan di wajah mereka dan Nolan kemudian terdiam.     

"Di sebelah sini!"     

Nolan memandang ke sebuah cermin aneh yang dipegangnya dan bergegas maju kedepan.     

"Mari kita lihat!" Setelah menikmati makanannya yang memuaskan, Leylin bangkit bersama Kubler yang juga ikut melangkah maju. Kedua Magus itu mengikuti Leylin dari jarak dekat seolah-olah mereka takut Leylin akan melarikan diri.     

"Ah…. Jessia ... Jessiaku ..."     

Setelah mencapai kamar di mana barang bawaan Leylin dan Kubler berada, mereka mendengar suara teriakan Nolan.     

"Berita buruk!" Kubler bergegas masuk dan melihat sebuah gaun wanita berwarna putih di atas tempat tidur, ada sebuah bercak darah besar di bagian perut gaun wanita tersebut dan beberapa bercak darah itu telah mengering hingga kini berubah menjadi berwarna gelap.     

"Apa yang terjadi?"     

"Jessia! Jessia! Beraninya kalian.... " Wajah Nolan berubah menjadi berwarna merah menyala saat dia berteriak dan menyerbu ke depan.     

"Ini masalah!" Kubler mengernyitkan keningnya, lapisan sisik berwarna kuning muncul di tubuh Kubler dan tangannya yang besar menekan Nolan yang telah kehilangan kendali dirinya itu ke atas tanah.     

"Warlock dari Klan Ouroboros?"     

Ekspresi wajah Magus Peringkat 2 itu ikut berubah dan menjadi terlihat ganas.     

"Meskipun jika kalian adalah bagian dari Klan Ouroboros, tetapi kalian telah menculik tunangan dari penerus Keluarga Rolithe kami dan memperlakukannya dengan tidak hormat. Kalian harus memberikan penjelasan kepadaku!"     

Sinar berwarna perak di mata Magus peringkat 2 tersebut semakin menguat dan garis-garis cambuk warna perak muncul di telapak tangannya.     

"Tunggu!" Leylin tersenyum halus sambil menempatkan tangannya di bahu Magus Peringkat 2 tersebut.     

"Hah? Apa yang terjadi?" Meskipun hanya tangan, tetapi tangan itu rasanya seperti seberat gunung. Nyatanya, Magus Peringkat 2 tersebut merasa tubuhnya menjadi kaku dan dia bahkan tidak bisa mengangkat satu jaripun.     

"Mantra bawaan — Ring of Fire Resistance!" Magus peringkat 2 itu mengeluarkan sebuah lapisan api dari tubuhnya, dan membentuk lingkaran-lingkaran api di sekitar tubuhnya. Lingkaran-lingkaran api tersebut memiliki garis-garis berwarna perak di bagian tepinya dan dengan ganas membakar udara di sekitarnya.     

"Musnahkan!" Beberapa saat kemudian, Magus peringkat 2 itu mendengar suara Leylin mengucapkan kata itu.     

*Hiss Hiss!* Api yang menyala-nyala tersebut segera dipadamkan, dan tidak meninggalkan ruang bagi asap untuk menyalakan api itu lagi.     

Sebuah kekuatan spiritual yang sangat besar dan mengerikan menyerang Magus Peringkat 2 itu, menghancurkan pertahanannya serta mengambil alih kesadarannya untuk membatasi kekuatan sihirnya.     

"Ma... Magus peringkat 3?" Magus peringkat 2 itu menoleh dengan susah payah, dengan tenggorokannya yang terasa kering dan berat.     

Leylin telah menggunakan keterampilannya untuk menekan kekuatan spiritual dan gelombang energinya selama ini. Sekarang, dia melepaskan penekan kekuatan spiritualnya itu sedikit demi sedikit, dan gelombang energi yang besar dilepaskan hingga menyebabkan udara menjadi berat.     

"Jadi, katakan padaku, jika aku menginginkan Jessia, apakah aku harus mendapatkannya dengan cara licik?"     

Leylin menatap mereka dan bertanya dengan menggunakan sindiran.     

"Tentu saja… tidak! Ini adalah kesalahan kami! Kami minta maaf!" Magus peringkat 2 itu segera menggelengkan kepalanya. Di benua tengah, penampakan Magus mungkin adalah hal biasa, tetapi tidak mudah untuk menyaksikan kehadiran seorang Magus peringkat 3. Dan di antara kekuatan berskala besar, Magus peringkat 3 ditempatkan pada peringkat tinggi kekuatan dan kekuasaan yang stabil. Para Magus peringkat 3 tidak perlu menggunakan metode tidak bermoral saat berhadapan dengan Magus peringkat 2.     

Saat ini, Nolan terdiam. Meskipun Kubler telah mengangkat mantra yang dia tempatkan di tubuh Nolan, tetapi Nolan tetap terbaring tak berdaya di lantai dengan keringat dingin yang menetes tanpa henti.     

Magus dengan kekuatan tertinggi di seluruh keluarga Rolithe hanya berada di peringkat 3. Jika Leylin merasa tidak senang dan memutuskan untuk membunuh mereka berdua, maka para Magus dari keluarga Rolithe kemungkinan tidak memiliki kemampuan untuk melakukan balas dendam.     

Pikiran untuk membunuh mereka berdua memang terlintas di benak Leylin, tetapi Leylin akhirnya mengabaikan pikiran tersebut.     

Bagi Leylin, tidak ada manfaat dari membunuh 2 orang Magus ini atau bahkan Jessia. Selain itu, membunuh mereka mungkin akan memprovokasi musuh dengan kekuatan peringkat 3.     

Meskipun Leylin tidak merasa takut dengan kekuatan dari pihak lawan, tetapi dia tidak ingin ada masalah.     

"Ikuti aku!" Leylin dengan acuh tak acuh menatap ke arah Magus peringkat 2 dan Nolan, yang masih terbaring di atas lantai sebelum dia melangkah keluar begitu saja.     

Kubler mengikuti Leylin dari jarak dekat, dengan Magus peringkat 2 dan Nolan yang juga mengikuti di belakang. Dihadapan seorang Magus Peringkat 3, mereka berdua tidak memiliki kesempatan untuk mencoba trik apapun, oleh karena itu mereka hanya bisa mengikuti perintah Leylin.     

Leylin berjalan dengan tujuan yang telah tertanam di dalam pikirannya dan mereka segera meninggalkan kota dan mencapai sebuah hutan pohon paulownia [1][1].     

Nolan tidak mengerti apa-apa, dia hanya mengikuti saja.     

Leylin menemukan sesuatu yang tampak seperti pohon paulownia terbesar, dan mengetuk batang pohon itu dengan lembut seolah-olah dia sedang mengetuk pintu. "Apakah ada seseorang disana?"     

*Dong Dong!* Batang pohon tersebut mengeluarkan suara seolah ada sebuah ruang di baliknya, tetapi tidak ada jawaban yang terdengar dari dalam pohon itu dan hanya ada kesunyian yang terasa dari pohon tersebut.     

"Kamu sangat pintar! Dan penuh perhatian kepada skema yang kamu buat. Namun, kamu masih belum bijaksana. Setelah menyelesaikan pekerjaanmu, kamu tidak bisa menahan diri dan mencari tahu reaksi orang lain! "     

"Aku sudah memperhatikanmu, kamu harus menunjukkan dirimu! Kalau tidak...." Suara Leylin terdengar berubah menjadi dingin.     

"Huh! Baiklah, baiklah, ini aku, apa yang akan kamu lakukan?"     

*Shhrrk* Permukaan batang pohon itu kemudian terbelah terbuka untuk memperlihatkan sebuah pintu bundar. Jessia, yang pertama kali mereka temui di kapal terbang, melompat keluar dan meraih lengan Leylin.     

"Kakak Leylin! Kamu luar biasa! Bagaimana kamu bisa menemukanku?"     

Di sisi lain, baik Magus peringkat 2 maupun Nolan tidak bisa berkata apa-apa, namun kemarahan memenuhi diri mereka.     

-----     

[1] Pohon Paulownia : Tanaman yang banyak digunakan sebagai tanaman perdu di Tiongkok dan menjadi bahan utama pembuatan kayu lapis karena pohon ini dapat tumbuh dengan cepat serta memiliki kualitas kayu yang baik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.