Penyihir kegelapan di dunia magus

Memasang Perangkap



Memasang Perangkap

0Pertumpahan darah adalah pertempuran yang diharuskan di Abyssal Bone Forest Academy, dan itu berarti bahwa para Acolyte Abyssal Bone Forest Academy berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.     

Para Acolyte yang tergabung dalam kedua kubu musuh pasti akan mengejar para Acolyte dari Abyssal Bone Forest Academy, seolah-olah mereka sedang memburu dan membunuh mangsa mereka.     

"Meskipun dia adalah pemburu yang cerdik, namun jika dia melewatkan mangsa satu saja, maka mungkin saja situasinya akan terbalik dan pemburu menjadi buruan!"     

Leylin menjilat bibirnya yang pecah-pecah dan memperlihatkan senyuman jahat.     

Sekarang, para Acolyte dari ketiga akademi tersebar di dalam Secret Plane dan kedua kelompok musuh juga belum berkumpul. Tentu saja ini waktu yang menguntungkan bagi Leylin untuk mengumpulkan poin kontribusi yang cukup!     

Setelah kelompok musuh berkumpul, maka Leylin tidak akan memiliki peluang ini lagi.     

"Ayo lakukan ini! Hari ini, aku harus mengalahkan dan membunuh sebanyak mungkin Acolyte dari kubu musuh dan mengumpulkan cukup banyak poin kontribusi. Setelah itu, aku akan menyingkir dan menghindari musuh dengan mengandalkan panduan A.I. Chip…"     

Setelah memutuskan strateginya, Leylin segera mengambil kristal ajaib dan sumber daya di tubuh Acolyte itu, lalu meninggalkan tempat kejadian.     

Dua jam kemudian setelah Leylin pergi, Acolyte lain datang ke tempat kejadian.     

"Itu Greg!" Setelah melihat mayat yang ada di tanah, pupil Acolyte itu pun mengecil.     

Dia berasal dari akademi yang sama dengan Greg. Melihat kawannya tergeletak di tanah, ekspresi Acolyte ini berubah pucat, seolah ingin muntah.     

Dia bergumam, "Terlalu berbahaya! Misi ini terlalu berbahaya. Greg dan aku hanyalah Acolyte level 2, dan kita datang ke Secret Plane ini hanya untuk mati! Jika aku mengetahui ini sebelumnya, aku tidak akan mengambil misi ini!" Penyesalan tampak memenuhi wajah Acolyte ini.     

"Dari lukanya, ini pasti adalah serangan fisik yang kuat dengan mantra elemen Tanah. Yang menggunakan mantra ini seharusnya sudah berada di tingkat Acolyte level 3! Hanya untuk melawan Acolyte level 2, dia benar-benar menggunakan metode yang tercela. Sungguh rendah perbuatannya..."     

Hal itu tidak menakutkan jika musuh itu kuat, namun yang menakutkan adalah jika musuh itu kuat dan tidak berperasaan!     

Setelah memahami alasan ini, Acolyte itu merasa kulit kepalanya merinding. Dia merasa seolah ada sepasang mata yang haus darah dan tamak sedang menatapnya dari semak-semak.     

"Tidak mungkin, aku harus pergi sekarang!"     

Dia kemudian membungkuk ke mayat yang ada di tanah, "Maafkan aku. Meskipun dulu kita berteman baik, namun aku tidak dapat memberikanmu penguburan yang layak... atau bahkan mempercayai bahwa takdir para penyihir harus mati bersama di jalan dalam mengejar kebenaran!"     

Acolyte itu membuat doa untuk temannya dan bersiap untuk pergi.     

"Hehe! Sungguh orang yang berdarah dingin, bahkan tidak peduli dengan mayat rekannya!" Suara wanita terdengar dari atas.     

"Si... siapa itu?" Acolyte itu melompat mundur beberapa meter seperti seekor kelinci, dan tangannya menggenggam sebuah gulungan hitam.     

"Haha! Lihatlah dia, seperti kelinci menyedihkan yang tidak memiliki tempat untuk melarikan diri di depan pemangsa!"     

Suara gadis itu terdengar lagi. Pepohonan di dekatnya bergetar, dan muncul seorang gadis berjubah abu-abu di depannya.     

Wanita Acolyte ini mengenakan seragam Castle Whitewoods, dan Acolyte yang siap berjuang untuk hidupnya itu menghela nafas lega.     

"Hng! Sampah!"     

Suara laki-laki lain muncul dari sekitarnya, dan seorang pria muda berjalan keluar dari bayangan semak-semak. Dia mengenakan lencana dari Sage Gotham's Hut, dan seluruh tangan kanannya berwarna perak. Tangannya memancarkan warna yang lembut, serta memantulkan bayangan semak di dekatnya.     

"Penampilan itu?"     

Tangan Acolyte itu gemetar, dan gulungannya terjatuh ke tanah. "Silver-Claw Saurun! Kamu adalah Silver-Claw Saurun!"     

Silver-Claw Saurun dianggap sebagai salah satu eksistensi yang paling kejam dalam perkumpulan Acolyte Sage Gotham's Hut. Desas-desus mengatakan bahwa untuk sepotong bahan yang diperlukan dalam eksperimen, ia telah membantai seluruh desa milik manusia biasa!     

Meskipun ini hanya rumor, tapi Acolyte ini telah menyaksikan cara Saurun memperlakukan musuhnya. Ia adalah eksistensi yang jahat!     

Meskipun Sage Gotham's Hut adalah faksi Light Magi, tapi tidak menutup kemungkinan adanya beberapa Acolyte berbakat dengan kemampuan luar biasa dalam pertempuran dan terbukti, Saurun adalah salah satunya.     

Saurun tidak peduli dengan juniornya yang takut dengan dirinya, dan segera berjalan ke mayat itu untuk memeriksanya.     

"Metode yang sangat lihai dan kejam! Melihat jaraknya, musuh telah mengaktifkan mantra sejauh 20 meter. Jarak ini adalah batas Ground Spear! Musuh memiliki bakat yang sangat tinggi dalam kemampuannya untuk menggunakan dan memperkirakan mantra peringkat 0."     

Saurun menjilat tangan kanan peraknya, lalu memberikan senyum sinis.     

"Dia milikku! Aku akan memburu dan membunuhnya sendiri, dan membiarkan dunia tahu konsekuensi dari mendatangkan murka Sage Gotham's Hut!"     

"Dan kamu!" Saurun menatap ke junior yang gemetaran itu dengan wajah tidak senang.     

"Pergi dari hadapanku!"     

"Ya! Ya, Tuan!" Acolyte itu menganggukkan kepalanya dan bergegas pergi seperti rusa kecil yang ketakutan. Dalam sekejap mata, dia telah melintasi beberapa ratus meter, dan bahkan menggunakan mantra yang mempercepat gerakan di tubuhnya.     

Gadis itu menyeringai saat melihat sosok Acolyte itu. "Benar-benar sampah yang tidak berguna! Jika bukan karena perjanjian antara akademi kita, aku pasti sudah membunuhnya sejak lama!"     

"Dibandingkan dengannya, aku lebih tertarik dengan Acolyte dari Abyssal Bone Forest Academy ini!"     

Saurun menjilat bibirnya, dan lidah merah tua itu tampak seperti ular yang memutar dan menggeliat. "Aku sudah sangat ingin tahu bagaimana rasanya darah segar dari Acolyte itu!"     

...     

"A.I. Chip! Maksimalkan area deteksi!"     

Leylin memberikan perintahnya sambil mengikuti dan berlari di sepanjang jalan batu bulat berwarna putih.     

Di Secret Plane, kemampuan A.I. Chip juga terpengaruh. Meskipun area deteksi telah menjadi lebih kecil, namun kemampuan itu masih sangat berguna untuk peringatan dan mencari jalan.     

Gambar 3D berwarna biru muda muncul di depan mata Leylin.     

Di peta itu, jalan berbatu putih itu tampaknya diaspal dalam bentuk rune, dan berkelok-kelok melewati taman melingkar di tengahnya.     

Terlebih lagi, A.I. Chip menangkap jejak radiasi ringan di tanah ini. Hal ini berarti bahwa para penyihir yang menggunakan tempat ini sebelumnya telah bertarung dengan sengit, sehingga tanah pun ikut terpengaruh.     

Namun, sekarang tidak ada yang bernilai. Sudah jelas bahwa sebelum Secret Plane ini diaktifkan, semua sumber daya telah ditelusuri.     

"Sepertinya agak sulit untuk menemukan keberuntungan disini, misalnya tersandung warisan seorang penyihir!"     

Leylin mengangkat bahunya dan melanjutkan perjalanannya.     

[Beep! Makhluk manusia di depan, ditentukan sebagai Acolyte. Angka: 3!]     

Suara A.I. Chip berbunyi. Mata Leylin menjadi bercahaya, dan dia diam-diam membuntuti mereka.     

Trio ini terdiri dari 2 pria dan 1 wanita Acolyte. Acolyte pria yang berada di tengah jelas telah mencapai level 3.     

Pada saat ini, kelompok kecil ini sedang menuju ke taman.     

"Apakah kita benar-benar harus mengambil resiko seperti ini?" Acolyte pria yang di belakang mulai menggerutu. "Sebaiknya kita berkumpul dengan Acolyte yang lain! Selama kita mengaktifkan formasi mantra itu, maka tidak ada yang perlu ditakutkan..."     

"Diam!" Acolyte pria yang di tengah tidak menoleh, "Jika kamu pergi bersama dengan kelompok utama, berapa banyak poin kontribusi yang bisa kamu dapatkan? Aku telah membuat pertanyaan tentang tempat ini sebelumnya. Ini adalah Secret Plane yang terlantar! Secret Plane! Jika kita bisa menggali sisa-sisa yang ada, maka hidup kita di masa depan tidak akan ada masalah. Dan juga, mungkin kita bahkan bisa maju menjadi Magus resmi!"     

Setelah mengucapkan kalimat terakhir, Acolyte yang ada di tengah itu menunjukkan tanda-tanda kepuasan.     

"Jika kamu tidak mau, maka kamu bisa kembali! Lihatlah Marie, dia tidak mengatakan sepatah kata pun!"     

"Baiklah baiklah!"     

Acolyte yang ada di belakang lalu berhenti berbicara, dan tampaknya ia setuju dengan logika Acolyte yang ada di tengah.     

Lagipula, dia dan Marie adalah Acolytes level 2, dan kemampuan mereka ada di bawah Acolyte level 3 yang ada di tengah.     

"Itu benar, kita juga harus...." Acolyte yang ada di tengah tiba-tiba menunjuk ke depan tanpa menyelesaikan kalimatnya, "Cepat lihat! Apa itu?"     

Di atas sepetak tanah kosong di depan mereka, seorang siswa Akademi Abyssal Bone Forest Academy dengan jubah abu-abu menatap mereka dengan ekspresi yang ketakutan. Di tangannya bahkan ada bunga berwarna ungu dengan duri. Di tengah bunga itu, ada beberapa helai sulur yang memanjang ke tanah.     

Melihat kelompok yang berjumlah tiga orang itu datang, Acolyte Abyssal Bone Forest Academy ini jelas ketakutan sambil melarikan diri dengan cepat.     

"Seorang Acolyte Abyssal Bone Forest Academy! Acolyte Level 1! Dia membawa... Wolf Whisker Flower?"     

Mulut Acolyte yang ada di tengah itu menganga dan sepertinya beberapa telur bisa diisi di dalamnya.     

"Bunuh! Wolf Whisker Flower adalah bahan berharga yang sangat bagus dan nilai jualnya mendekati 1000 kristal ajaib!"     

Acolyte level 3 itu berteriak dan langsung mengejarnya.     

* Xiu Xiu! * Acolyte Level 2 di belakangnya bahkan lebih cepat. Hembusan angin puyuh berwarna hijau muncul di sekitar tubuhnya, dan meningkatkan kecepatannya dengan beberapa kali lipat saat dia bergegas menuju arah Acolyte Abyssal Bone Forest Academy itu.     

"Argh! Sialan! Bukankah aku mengatakan untuk tidak menggunakannya sampai saat yang paling penting?"     

Acolyte level 3 menepuk dahinya, dan kemudian dia memeluk Marie dengan lengannya, "Pegangang yang erat, aku akan meningkatkan kecepatanku!"     

"Letakkan Wolf Whisker Flower itu!" Acolyte Level 2 itu mengejar dan berteriak sampai tenggorokannya serak karena kegembiraan.     

"Ia hanyalah Acolyte level 1. Aku pasti akan bisa membunuhnya. Wolf Whisker Flower!"     

Pada saat ini, benih keserakahan dan keinginan yang tak terpuaskan bertunas di hati Acolyte muda ini.     

"Apa yang ingin kamu lakukan?"     

Tepat ketika pikiran Acolyte muda itu tak terkendali, pemimpin itu membawa Marie dan menangkapnya.     

"Tidak! Tidak ada!" Melihat tatapan dingin di mata pemimpin, Acolyte muda itu merasa seperti wajahnya terciprat oleh air dingin. Semua keinginannya menghilang dalam sekejap.     

"Jangan biarkan dia bersembunyi di dalam semak-semak!" Perintah Acolyte level 3 itu.     

"Baik!"     

Acolyte muda itu memantapkan hatinya dan mengejar Acolyte yang ada di depan mereka.     

100 meter!     

50 meter!     

30 meter!     

20 meter!     

10 meter!     

Jarak antara kedua belah pihak semakin mendekat, sampai titik di mana Acolyte muda itu bisa melihat wajah musuhnya yang ketakutan.     

"Wolf Whisker Flower! Wolf Whisker Flower adalah milik kita sekarang! Bahkan jika kita membagi hasilnya menjadi 3, setidaknya masing-masing dari kita bisa mendapatkan beberapa ratus kristal ajaib!     

Acolyte muda itu menunjukkan ekspresi yang penuh semangat, dan melihat ke arah Acolyte yang melarikan diri di depannya. Tatapannya tampak sama seperti dia menatap banyak kristal ajaib yang tak terhitung jumlahnya.     

Tepat saat ketiganya menyusul Acolyte yang melarikan diri itu, sebuah ledakan pun terjadi.     

* Boom !!! *     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.