Penyihir kegelapan di dunia magus

Bawah Tanah



Bawah Tanah

0"Tidak perlu melihatnya lagi. Hal yang sama terjadi ketika aku membunuh makhluk-makhluk ini sebelumnya."     

Viscount Jackson mengeluarkan sapu tangan putih dan menyeka pedangnya hingga bersih, sebelum menyarungkannya kembali.     

"Sepertinya ada fenomena disintegrasi diri ketika ia mati!"     

Leylin agak terkejut. Hal ini tidak sesuai dengan hukum alam.     

Melihat kerangka yang masih mengeluarkan asap putih, Leylin mengambil salah satu tulang tersebut.     

Tulang putih kering itu disertai dengan retakan. Rasanya seperti... hanya dengan sentuhan pelan akan menyebabkannya hancur. Leylin mengerahkan sedikit kekuatannya, dan bersamaan dengan suara mendesis, tulang kering itu berubah menjadi bubuk halus.     

"En.. ada yang aneh!" Mata Leylin bercahaya. Dia menemukan beberapa benang halus dari urat nadi di dalam bubuk tulang putih.     

[Target masih memancarkan energi vital. Diidentifikasi sebagai parasit tingkat tinggi. Tuan rumah dianjurkan untuk menjaga jarak!] Pada saat ini, hasil pengamatan A.I. Chip muncul dalam penglihatan Leylin.     

Leylin buru-buru melemparkan bubuk putih itu dan mulai memancarkan partikel energi internal dari dalam tangannya untuk membersihkan mereka.     

"Apa yang salah?" Murphy juga menemukan bahwa ada sesuatu yang salah.     

"Hati-hati dengan tulang-tulang itu, ada sesuatu di dalamnya!" Alis Leylin berkerut dan dia segera menjauhkan diri dari tulang-tulang itu.     

*Sssii!* Pada saat itu, lebih banyak pembuluh darah berwarna merah muncul di kerangka kadal kering itu. Tulang itu mulai menampakkan lubang kecil yang tak terhitung banyaknya. Sepertinya pembuluh darah bersemayam di dalam tulang sebelumnya.     

Darah berwarna merah yang tak terhitung jumlahnya itu membentuk sesuatu. Darah tersebut terjalin seperti cabang pohon dan mulai berubah menjadi makhluk berukuran kecil.     

Makhluk itu agak mirip dengan makhluk sebelumnya, tapi sekarang tubuhnya berwarna merah darah. Dari waktu ke waktu, pembuluh darah berwarna merah muncul. Makhluk itu tidak memiliki mata ataupun mulut. Namun keempat kakinya tampak sangat kokoh.     

*Xiu!* Serangan makhluk itu sangat cepat. Sebelum Viscount Jackson dan para Acolyte dapat bereaksi, ia dengan cepat melarikan diri. Hanya garis berwarna merah buram yang bisa dilihat.     

"Kejar! Makhluk ini pasti ada hubungannya dengan penyebab hutan yang layu ini!" Seseorang yang ditutupi penuh dengan jubah abu-abu membisikkan sesuatu kepada Viscount Jackson, dan segera memberi perintah.     

"Orang berjubah abu-abu itu selalu mengikuti Viscount Jackson sejak kita meninggalkan Kota Extreme Night. Dia pasti orang kepercayaan Viscount Jackson. Dia juga memiliki kemampuan deteksi yang hebat."     

Mata Leylin menyipit saat dia menggunakan A.I. Chip untuk memindai. "Penampilan dan sosok ini... Ada juga pancaran gelombang energi Acolyte level 2? Menarik!"     

"Cepat! Susul dia!"     

Setelah mendengar perintah Viscount Jackson, para Penjaga Black Iron segera mengikutinya, menyalip Viscount Jackson dan menjaganya berada di tengah-tengah mereka. Orang berjubah abu-abu itu mengikuti di belakang.     

Para Acolyte yang tersisa saling memandang. Murphy, yang tampak sedikit tak berdaya, berkata, "Ayo ikuti mereka!"     

Leylin dengan sengaja menahan kecepatannya dan menyesuaikan kecepatannya dengan kecepatan Murphy, "Makhluk itu sebelumnya, apakah kamu punya dugaan seperti apa dia?"     

"Sepertinya semacam parasit! Menurut kekuatannya, induk-induknya setidaknya memiliki kekuatan Acolyte level 3... Atau bahkan kekuatannya setara dengan seorang Magus yang resmi!" Murphy tersenyum pahit.     

Leylin dan kelompok kecilnya bukanlah ancaman bagi seorang Magus resmi. Mantra peringkat 1 mana pun dengan mudah dapat melenyapkan seluruh kelompok mereka.     

"Seharusnya bukan!" Leylin menggelengkan kepalanya. Menurut perhitungan A.I. chip, kekuatan parasit itu tidak buruk. Secara teoritis, tubuh utama dari sang inang seharusnya memiliki kekuatan tidak melebihi Acolyte level 3. Jika tidak, Leylin akan menjadi orang pertama yang melarikan diri.     

"Ini hanya ..... hanya misi investigasi, aku bahkan menyetujuinya dengan kemauanku sendiri. Itu benar-benar melibatkan makhluk dengan kekuatan Acolyte level 3, betapa buruknya keberuntunganku ..." Leylin tidak tahu apa yang harus dipikirkan tentang dirinya lagi.     

Dia senang bahwa dia tidak datang ke sini sendirian sebelumnya. Jika tidak, hidupnya tidak akan seperti karakter utama dalam novel-novel dunia sebelumnya, dia tidak mampu melakukan ledakan kekuatan fiktif itu di saat-saat sulit. Dan satu-satunya hasil dari misi ini adalah kematian.     

"Hati-hati, kita sedang menjelajah lebih dalam. Aku sudah bisa merasakan aura energi negatif yang padat di udara!"     

Seorang Acolyte berteriak.     

Leylin memiliki persepsi yang lebih tinggi terhadap energi negatif. Lagipula, elemen utamanya adalah partikel elemen Bayangan dan Kegelapan. Sama seperti elemen Tumbuhan dan elemen Cahaya yang lebih condong pada penelitian energi positif, elemen Leylin membuatnya menghabiskan lebih banyak waktu dengan energi negatif dibandingkan dengan yang lain.     

"Tempat ini hampir seperti lingkungan Abyssal Bone Forest Academy. Tidak heran aku merasa seperti ikan yang kembali ke air."     

Leylin menarik lengan bajunya dan menutupi senyum yang ada di sudut bibirnya.     

*Clang!* Terdengar suara dentangan baju pelindung mereka saat kelompok berhenti.     

"Ia menghilang! Aku melihat makhluk merah itu berhenti sejenak di tempat ini, lalu tiba-tiba menghilang!" Jackson mengayunkan pedang panjangnya, "Berjaga-jagalah!"     

Para penjaga Black Iron segera membentuk lingkaran yang didalamnya terdapat Jackson dan para Acolyte untuk melindungi mereka dan mencegah serangan musuh yang tiba-tiba.     

"Tempat ini seharusnya adalah inti dari hutan yang layu!" Murphy menggosok hidungnya.     

"Metode pengintaian yang sudah aku persiapkan sekarang bisa digunakan!" Murphy mengambil ramuan berwarna hitam dari jubahnya dan menuangkan isinya ke tanah setelah membuka tutupnya.     

*Celepuk celepuk!*     

Setelah ramuan berwarna hitam itu dituangkan ke lantai hutan, ramuan itu berubah menjadi semut kecil yang berlari ke segala arah.     

Setelah ramuan itu habis, Leylin memperkirakan bahwa ada hampir sepuluh ribu semut yang muncul.     

"Pengintai seperti ini dapat dianggap memiliki jangkauan ke segala arah. Akan sangat sulit bagi makhluk itu untuk melarikan diri!" Leylin berpikir.     

Seperti yang diharapkan, setelah kira-kira beberapa menit, seekor semut berwarna hitam muncul di kaki Murphy, merangkak di jubahnya sampai ke telinganya, dan tampak seolah-olah membisikkan sesuatu.     

"Sudah ditemukan! Ikuti aku!" Murphy mengikuti semut dan memimpin kelompok itu ke pohon ek yang layu.     

"Pindahkan pohon ek ini!" Murphy menunjuk ke pohon besar itu, "Menurutku, sepertinya ada terowongan rahasia di bawahnya."     

"Skuad 1! Pergi!" Jackson melambaikan tangannya.     

Beberapa Pengawal Black Iron maju dan menikamkan tombak mereka ke pohon ek itu.     

Pohon ek yang layu tersebut tampaknya tidak mampu menahan serangan itu. Setelah ditikam beberapa kali oleh tombak, banyak potongan dan serpihan kulitnya memenuhi udara seolah-olah seperti turun salju. Sepuluh penjaga segera memindahkan pohon ek yang benar-benar layu itu dan menampakkan terowongan gelap yang menyeramkan.     

"Ini dia!" Mata Murphy bercahaya, dan dia meneriakkan mantra.     

Semut hitam yang tersebar luas kembali dari semua arah dan memasuki lubang.     

Tiba-tiba, wajah Murphy menjadi pucat, tubuhnya jatuh ke belakang dan hampir pingsan.     

"Apa yang terjadi?" Leylin muncul di belakang Murphy dan menopang pinggangnya.     

"Sepertinya ada makhluk yang sangat berbahaya di dalam. Ia menghancurkan semua bayi berhargaku!" Ekspresi Murphy menjadi pucat dan sangat tidak enak dipandang.     

"Apa yang harus kita lakukan?" Seorang Acolyte bertanya, tampaknya ingin segera pergi dari tempat itu.     

"Persiapkan api!" Jackson melambaikan tangannya, "Kita akan masuk ke bawah sana!"     

"Baik!" Para penjaga dengan cepat menjalankan perintah tuan mereka. Leylin dan para Acolyte saling memandang. Karena tidak punya pilihan lain, mereka hanya bisa mengikuti.     

Lubang itu agak kecil. Seorang pria dewasa perlu berjongkok sebelum mereka bisa masuk. Namun, semakin dalam, terowongan menjadi lebih luas, hingga sejumlah penjaga bisa berjalan sejajar, bahkan mengangkat obor api tinggi-tinggi tidak menyentuh langit-langit gua.     

"Ini akan merepotkan! Dilihat dari ketinggian gua ini, tubuh 'inang' itu pasti tidak akan kecil." Leylin merogoh karung kulit yang menggantung di pinggangnya. Jika bukan karena beberapa kartu truf yang dia siapkan, dia mungkin sudah menyelinap pergi dan meninggalkan grup ini sekarang.     

Bagaimanapun juga, hidupnya lebih berharga daripada murka seorang penguasa kota.     

"Lord Viscount! Ada persimpangan di depan!" Seorang pemimpin pasukan melapor ke Jackson.     

"Biarkan aku melihatnya!" Jackson melangkah maju.     

Leylin mengikuti di belakangnya. Seperti yang diduga, sepertinya ada dua terowongan yang sangat mirip di depan. Melihat kegelapan kedalaman tak terduga, seseorang tidak bisa melihat ujung terowongan. Rasanya seperti berjalan ke mulut besar binatang buas.     

"Energi negatif di sini menjadi terlalu padat. Beberapa metode pengintaian kami tidak bisa digunakan di sini!" Ajudan penguasa kota, orang berjubah abu-abu itu berbicara.     

"Panggil dua pria untuk mengintai setiap jalur di depan!" Alis Jackson berkerut saat memberi perintah.     

"Akan lebih baik membiarkan aku yang melakukannya!" Leylin berjalan ke depan tiba-tiba.     

Karena dia tahu bahwa 'inang' itu sangat kuat, dia tidak ingin timnya kehilangan terlalu banyak kekuatan bertempur.     

"Karena Tuan Leylin telah memutuskan untuk maju, maka itu adalah yang terbaik!" Viscount Jackson tersenyum.     

Leylin berjalan maju beberapa langkah dan mengeluarkan kristal transparan dari jubahnya.     

"Gurisitong - Jiaonateyer!" Leylin membacakan mantra. Tiba-tiba pupil vertikal berwarna hitam muncul di dalam kristal itu.     

Pupil vertikal itu memiliki ukuran yang sama dengan manusia, tetapi tidak memiliki mata manusia yang putih. Melihat pupil berwarna hitam murni ini membuat seseorang merasa seolah benda itu bisa mengoyak jiwa mereka dari tubuh mereka.     

"Ini ... Negative Energy Eye!"     

"Hanya Acolyte-Acolyte yang berspesialisasi dalam energi negatif yang bisa menggunakannya!"     

Para Acolyte di belakang mulai berbisik dan tatapan mereka mengandung lebih banyak kebencian dan ketakutan dibanding sebelumnya.     

Mantra peringkat 0 dari penyihir yang berspesialisasi dalam energi negatif umumnya lebih perusak, kepribadian mereka haus akan darah dan lebih kejam dibandingkan kebanyakan Magi lainnya. Ini biasanya disebut dengan seorang Dark Magi.     

Ekspresi kebencian dari para penyihir biasa dapat dimengerti.     

Leylin tidak memiliki kecenderungan untuk menjelaskan dirinya kepada orang-orang di belakangnya sama sekali. Jari-jarinya mengerahkan kekuatan dan menghancurkan kristal itu hingga berkeping-keping.     

Pupil hitam itu terbagi menjadi dua. Tiap pupil melayang ke masing-masing terowongan.     

Leylin menutup matanya dan mengikuti pupil vertikal itu dengan pikirannya. Viscount Jackson menjadi agak gugup saat menatap Leylin. Kelompok itu menjadi tenang, hanya suara kertakan lembut terus-menerus dari obor api yang bisa terdengar.     

Beberapa menit kemudian, Leylin membuka matanya, "Di terowongan ke kiri ada beberapa kadal yang bermutasi. Di ujung terowongan ada batu granit besar. Sedangkan yang di sebelah kanan, aku hanya tahu bahwa itu menunjukkan jarak yang tidak diketahui ke bawah. Mantraku hancur setelah aku mencoba menyelidiki lebih jauh."     

"Karena begitu, marilah kita semua turun bersama." Jackson menunjuk ke terowongan di sebelah kanan.     

Sisi kanan gua menjadi lembab dan semakin lembab. Leylin menyentuh dinding berlumpur dan menemukan beberapa tanaman mirip lumut basah yang berserakan di atasnya, "Ini lembab!"     

Hati Leylin tersentak, tapi ekspresinya tetap datar. Dia mengambil sapu tangan putih dari jubahnya dan membersihkan tangannya.     

"Aku khawatir kita sedang mendekati sarang makhluk aneh itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.