Penyihir kegelapan di dunia magus

Reinkarnasi



Reinkarnasi

0'Kepalaku benar-benar sakit….'     

Itulah yang pertama kali dirasakan Fang Ming ketika ia sadar. Dia merasakan luka di kepalanya, suatu kesakitan yang luar biasa hingga ia merasa tulang tengkoraknya akan retak.     

Setelah kesadarannya pulih, dia menyadari bahwa dirinya berada diatas kereta kuda. Tubuhnya berguncang mengikuti hentakan irama kaki kuda, membuat ia merasakan beberapa luka di tubuhnya. Dia menarik nafas dalam-dalam mencoba untuk menyembunyikan kesakitan yang luar biasa.     

Saat matanya terbuka, dia mempelajari hal-hal di sekitar.     

Apa yang ia lihat adalah tembok yang tersusun dari kayu. Dia berada diatas kereta kuda bersama seorang berambut pirang dan pemuda dengan mata biru. Tetapi mereka tenggelam dalam lamunan masing-masing. Dan tidak ada satupun dari mereka yang menaruh perhatian atau bahkan menoleh kepadanya.     

Dia nampaknya telah tergeletak di lantai kereta kuda. Fang Ming menyadari bahwa tubuhnya tidak mungkin bertahan lama berbaring disana, sebab kayu di lantai kereta kuda itu, cukup mampu membuatnya kedinginan. Maka demi menghindari hipotermia, dia bergegas untuk bangun sesegera mungkin.     

Saat mencoba untuk bangkit, dia merasakan sesuatu yang tajam tengah menusuk kepalanya. Membuat ia merasakan kesakitan yang luar biasa.     

Kesakitan yang datang secara tiba-tiba. Dimana itu membuat kepalanya penuh dengan hadirnya memori-memori aneh. Seketika matanya berkunang-kunang, tepat sebelum ia pingsan.     

"Leylin… Leylin! Bangunlah…" Fang Ming mendengar suara seseorang di dalam kepalanya, namun ia tidak dapat mengenalinya. Ia hanya mampu, membuka mata.     

'Apakah ini… reinkarnasi?' sebab masih tergambar jelas di ingatannya tentang api yang menyala-nyala dari sebuah reaktor energi yang meledak. Dimana itu tidak mungkin membuatnya bertahan, mengingat saat itu dia hanya menggunakan pelindung ala kadarnya. Di atas semua itu, bahwa tipe kereta kuda yang terbuat dari kayu seperti yang ditungganginya adalah merupakan barang antik di dunianya yang lama. Juga, itu memang bukanlah hal terakhir yang digunakannya. Setidaknya demikian, sejauh ia mencoba untuk mengingat semua.     

Maka setelah mengumpulkan kembali kepingan memori, Fang Ming mulai mampu beradaptasi dengan tubuh dan mengenali dunia barunya.     

Dia melihat dunia baru di sekitarnya seperti pada abad pertengahan di Eropa. Tetapi ada hal yang membedakan dunia ini dengan abad pertengahan di Eropa saat dia merasakan hadirnya kekuatan misterius. Dan itu adalah… Sihir.     

Bahwa pemilik asli dari tubuh yang Fang Ming pakai saat ini adalah Leylin Farlier, dan dia adalah putra seorang bangsawan yang terhormat. Leylin telah diuji sedemikian rupa, agar dia mampu dikaruniai bakat untuk menjadi seorang Magus. Sebab ayahnya, John Viscount Farlier, telah melakukan berbagai hal untuk mendorong anaknya menjadi seorang penyihir muda, seorang Acolyte. Dan kereta kuda yang ia tunggangi saat ini, sedang menuju ke sekolah penyihir.     

Seorang laki-laki muda bertubuh besar mencoba menyadarkannya.     

Lelaki itu bermata besar dengan alis yang tebal. Dia memiliki hidung mancung dan berambut pirang, namun meski wajahnya terkesan lembut khas pemuda lain, dia memiliki tubuh kekar dan berotot. Itu membuat dia terlihat tangguh.     

Saat lelaki itu melihat Fang Ming sadar, dia tertawa senang, "Haha… Leylin, akhirnya kau siuman! Jika kau sampai telat bangun sepersekian detik, mungkin kau tidak akan mendapat jatah makan malam. Kau tidak ingin kelaparan, kan?     

Fang Ming menyipitkan matanya. Dia mencoba mengenali seseorang di depannya. Setelah menerka-nerka, ia akhirnya mengeluarkan kata, "Terimakasih, George!"     

Semua pemuda yang menunggangi kereta ini, mereka telah diuji untuk dikaruniai bakat yang sama. George adalah putra kandung Count, sekaligus menjadi favoritnya. Ketika bakatnya diketahui, Count rela menghabiskan berbagai sumber daya dan melakukan apa saja untuk dapat memasukkan George ke sekolah penyihir.     

'Seorang Count?' Fang Ming berucap dalam hati.     

Ingatannya kembali mengingat John Viscount Farlier, ayah Leylin. Dia memiliki wilayah yang sama luasnya dengan sebuah kota dimana Fang Ming tinggal sebelumnya. Dan menariknya, dia memiliki ribuan tentara yang patuh pada perintahnya.     

Di dunia ini, bangsawan memang diukur dari kekuatan pribadi. Ayah George menjadi seorang Count dimana ia memiliki kuasa penuh atas setidaknya beberapa kota, dan pendapatannya mencapai sedikitnya ribuan keping emas. Meski dengan keuangan dan kekuatan yang demikian, dia tetaplah berusaha keras untuk dapat menempatkan George ke dalam kereta kuda itu. Dan Fang Ming tidak sanggup memikirkan hal lain, kecuali rasa penasarannya terhadap Ayah Leylin yang rela melakukan hal yang sama untuk anaknya.     

Bahkan ketika Fang Ming mulai merenungkan kembali rasa penasarannya, tiba-tiba ia tersentak. Sesuatu seperti menusuk kepalanya kembali. Dan gambaran lain muncul dari benaknya.     

Dia berada di ruangan yang gelap, dengan rak-rak berdebu, membuat ruangan itu terkesan kuno. Ia tak dapat mengenali sesuatu, sebab di sekelilingnya hanyalah debu.     

Di bawah temaram lampu, John Farlier dengan sungguh-sungguh memberikan cincin kepadanya, ia berkata, "Anak ku tercinta, Leylin. Ini adalah benda pusaka milik keluarga Farlier. Ini adalah sebuah janji dari seorang Magus. Kakekmu, pernah menyelamatkan seorang Magus yang terluka. Dan dia memberinya cincin ini."     

"Cincin ini adalah janji. Jika salah satu dari keturunan kakekmu memiliki kekuatan sihir, mereka bisa menggunakannya untuk masuk ke dalam sekolah penyihir secara gratis! Sekarang, aku berikan ini kepadamu. Aku berharap kau bisa menjadi kebanggaan keluarga Farlier dan meneruskan perjuangan kita..."     

'Cincin!' Fang ming menyipitkan mata, dan tanpa sadar tangannya bergerak ke dadanya.     

Saat tangan itu menyentuh dada, dia dapat merasakan benda keras di balik baju, logam cincin itu masih disana.     

"Fiuh! Antara mereka yang tidak menyadari bahwa ini adalah benda berharga atau benda ini memiliki semacam mantra pelindung. Biar bagaimanapun, terima kasih Tuhan, benda ini tidak dicuri' ia menghembuskan nafas lega, sesaat setelah memikirkan apa yang baru saja ia alami di kereta kuda.     

Fang Ming adalah seorang ilmuan di kehidupan aslinya, dan ia tertarik untuk meneliti ketika ia menemukan kekuatan sihir di dalam tubuh Leylin.     

Lebih jauh, dia tidak ingin kembali pulang sebab ia tidak menemukan alasan penting untuk kembali.     

Meskipun dia telah mengambil alih tubuh dan pikiran Leylin, dia tetaplah memiliki kebiasaan yang berbeda dengan pemilik tubuh asli. Terutama keluarga Leylin, mereka yang telah hidup bertahun-tahun dengannya pasti dapat dengan mudah menemukan perbedaan itu. Jika saja keluarganya menyadari bahwa Leylin telah dirasuki iblis, mungkin mereka akan meminta bantuan kepada beberapa Magi untuk menginvestigasi, dan jika demikian, maka besar kemungkinan bahwa Fang Ming akan ketahuan.     

'Tetapi, jika aku masuk ke sekolah penyihir, aku tidak mungkin kembali untuk beberapa tahun. Seiring berjalannya waktu, setiap perubahan perilaku akan dihapuskan demi kepentingan pembelajaran. Sebab Magi terkenal dengan sikap aneh dan eksentrik. Pada saat itu, akan cukup aneh jika aku tidak berubah sama sekali!"     

Tepat ketika ia sedang berpikir keras, sepasang tangan besar mengembalikan kesadarannya.     

"Apa yang kau pikirkan?", tanya George.     

"Tidak–tidak ada!" Fang Ming dengan cepat menggelengkan kepala. Namun seketika itu juga ia menyentuhnya. Kepala itu masih sakit.     

Dia tiba-tiba memutar kepalanya dan menatap George. Membuat jantung George berhenti berdetak sejenak, sebab ia merasa seolah sedang ditatap oleh seekor ular berbisa.     

Fang Ming menatap George dan bertanya, "Mengapa kau tidak membangunkanku segera, daripada harus membiarkan aku tergeletak di lantai kereta kuda itu dengan waktu yang cukup lama, George yang baik?"     

"Eh Eh! Aku melihatmu tidur nyenyak, dan aku mengira kau suka tidur disana!" kata George sambil menggaruk kepalanya. Ia tampak malu. Namun pancaran matanya menyembunyikan sesuatu yang lain.     

Di bawah intensitas tatapan Fang Ming, George akhirnya mengangkat kedua tangannya dan menyerah, "Baiklah! Baiklah! Siapa yang menyuruhmu untuk mengganggu gadis ku. Aku tidak masalah ketika kau mengganggunya, sebab sebagai kawan baikmu, aku bukanlah orang yang picik. Tapi sayangnya, seluruh orang yang berada di dalam kereta kuda telah menganggapmu sebagai musuh. Dan aku tidak ingin terlibat di dalam itu!"     

'Mengganggu? Gadis?' Fang Ming menggaruk kepalanya, lalu ia tiba-tiba teringat mengapa ia dipukuli.     

Gadis itu adalah seorang perempuan bernama Bessita. Meski ia masih berusia 15 tahun, tubuhnya nampak berisi dan menggairahkan. Selain mata besarnya yang berair, itu menjadi tantangan tersendiri bagi Leylin yang mesum.     

Leylin yang asli bukanlah laki-laki yang baik. Dia telah kehilangan keperjakaannya pada usia dua belas tahun. Dia kerap merayu atau memaksa para gadis. Dia telah meniduri lebih dari seratus gadis! Dia menjadi momok bagi para ayah gadis-gadis itu.     

Setelah Fang Ming menjelajah ingatannya, dia bergidik. Pantas saja tubuh ini terlalu lemah dan rapuh, padahal tidak satu pun dari tubuh ini terkena cedera.     

Setelah memikirkan kembali, itu tergambar jelas bahwa Leylin telah membuat ulah di wilayahnya sendiri. Dan dia tidak dapat mengontrol diri ketika melihat Bessita.     

Hal yang pertama kali yang dia lakukan memanglah tampak normal; menggoda dan melewatinya. Namun pada akhirnya, ia menggunakan cara-cara kekerasan. Ketika Fang Ming melihat ingatan ini, ia memberi label seorang Leylin dengan sebutan idiot.     

Bessita adalah putri seorang raja di negara kecil! Dan Leylin masih saja ingin memperkosanya. Apakah yang ada di kepalanya itu, otak atau tinja? Sheesh!     

Apa yang ia dapatkan setelahnya adalah pelajaran berharga yang diberikan oleh para 'Flower Guardians'[1], mereka memukulinya. Tentu saja, itu menguntungkan bagi Fang Ming.     

'Heh, tetapi Bessita tidak sesederhana yang terlihat. Dasar pikiran mesum!' Fang Ming tertawa dingin pada ingatannya.     

'Baiklah. Tidak peduli bagaimana, aku telah mengambil alih tubuhmu. Jika aku mendapat kesempatan, aku akan membalaskan dendammu. Setelah semua yang terjadi, sekarang aku adalah Leylin Farlier!' Fang Ming bersumpah dalam hatinya.     

Dalam ingatannya, Leylin tidak pernah menyebutkan sesuatu yang menyerupai orang-orang Asia, bahkan, ia tidak pernah mendengar apa-apa tentang China. Di dunia barat yang baru saja ia temui, menggunakan nama China-nya terlalu berbahaya!     

Leylin menatap sekitar dan memastikan tidak ada siapa-siapa di dalam ruang kereta. Maka tidak mengherankan kalau George datang memanggilnya.     

"Tidak peduli bagaimana, aku tetap berterimakasih kepadamu! Apakah kau punya obat, George?" Fang Ming berdiri dan meregangkan tubuhnya, meski ia masih merasakan sakit di beberapa tempat. Itu tidak menghentikan gerakannya, dan luka di bagian belakang kepalanya berangsur kering.     

"Heh heh… aku tau kau membutuhkan ini!" George tertawa seraya melemparkan obat kepadanya, "Ini adalah produk rahasia keluargaku. Aku dengar, itu biasanya digunakan oleh para Knight[2] sebelum berlatih. Dan itu benar-benar efektif menyembuhkan tubuh dari segala luka pun cedera"     

George berbicara sambil mengawasi keadaan di sekitar, "Baiklah! Makan malam segera dimulai. Aku akan pergi kesana dulu, dan sebaiknya, lekas kau gunakan obat itu. Ingat, jangan beritahu orang lain tentang persahabatan kita!"     

Setelah ia selesai berbicara, dia berlari seperti hembusan angin!     

Melihat sosok George menghilang di kejauhan, Leylin memijat kepalanya. Sepertinya Leylin yang asli telah membangun sarang lebah. Apakah ini masalah besar? Ingatannya mengatakan bahwa orang-orang di dunia ini lebih terbuka tentang urusan seks…     

Pada titik ini, dia tidak bisa berbuat apa-apa demi memperbaiki situasinya. Dia bergegas melepas bajunya, dan membubuhkan obat di bagian tubuh yang terluka.     

"Hss… George sialan. Tidakkah ia dapat membantu ku menggunakan obat ini sebelum pergi?" Leylin beberapa kali menahan nafasnya untuk melawan rasa perih saat ia mengobati tubuh yang terluka.     

Obat ini memang benar-benar efektif. Sesaat setelah ia menggunakannya, ia merasakan sensasi dingin dan lukanya seolah pergi.     

Setelah dia mengobati beberapa luka di tubuhnya, dia mengenakan kembali pakaian dan membuka pintu kereta.     

*Whoosh!* angin sepoi-sepoi bertiup lembut. Matahari menyentuh batas cakrawala, melukis segala di sekitarnya dengan warna merah keemasan.     

Mata Leylin tiba-tiba menjadi basah, "Tidak peduli bagaimana, bahwa hidup adalah pilihan yang baik!"     

Melihat di sekitar, dia menyadari bahwa beberapa kereta kuda membentuk formasi melingkar dan membuat tempat kemah sementara. Di tengah mereka, ada api unggun yang cukup besar.     

Di sekitar api unggun, terdapat beberapa pemuda sedang duduk dan beristirahat di atas tikar kain. Mereka menikmati roti sambil tertawa dan bercanda dengan yang lain.     

Leylin berjalan menuju sebuah meja yang memiliki beberapa roti dan jus di atasnya. Menurut ingatannya, ini adalah tempat dimana makanan didistribusikan.     

Ketika mendekati area itu, dia melihat beberapa orang sedang mengantri. Ketika mereka melihat Leylin, tatapan mata mereka seolah memberikan cemooh. Meskipun Leylin menyadari bahwa dirinya cukuplah cuek untuk hal tersebut, namun ia masih memiliki sesuatu yang mengganggungnya.     

Namun tetap, dia tidak pergi. Tidak peduli bagaimana, dia haruslah makan.     

"Cepatlah!" sebuah suara serak terdengar.     

"Maaf… maaf, Putri Angelia!" seorang anak dengan kulit berbintik dengan cepat meminta maaf dan bergegas mengambil bagian makanannya lalu melarikan diri.     

[Beep! Peringatan bahaya! Peringatan Bahaya! Tubuh tuan terlalu dekat dengan sumber bahaya. Sangat disarankan untuk pergi menjauh setidaknya dalam radius 1000 meter!]     

[1] orang-orang yang melindungi seorang wanita yang bisa dibilang cukup cantik     

[2] Knight adalah kelas kesatria pada Abad Pertengahan di Eropa. Mereka memiliki suatu aturan atau kode etik yang disebut "chivalry".     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.