Penyihir kegelapan di dunia magus

Kesimpulan



Kesimpulan

0Apa yang terjadi selanjutnya adalah hasil jarahan yang paling berharga untuk kali ini.     

Leylin melihat tumpukan barang di depannya dan bergumam sendiri.     

Ada beberapa barang yang rusak, belati yang telah dipecah menjadi setengah, sisa dari cakar perak, kalung perak yang tidak lengkap yang terdapat cahaya kilatan petir dari waktu ke waktu.     

3 Acolyte yang mati di tangan Leylin adalah Acolyte yang berpotensial menjadi Magus dari akademi musuh. Jadi bagaimana bisa mereka tidak memiliki artefak sihir?     

Sayang sekali bahwa belati yang rusak dari Acolyte wanita itu hanya dapat digunakan untuk memanggil aura jurang kegelapan, dan Leylin masih tidak dapat mencari tahu bagaimana barang-barang lainnya dapat digunakan.     

Adapun Silver-Claw Saurun, dia benar-benar gila karena benar-benar memasukkan artefak sihir ke dalam telapak tangannya sendiri.     

Leylin hanya bisa memotong seluruh telapak tangan Saurun, dan mencoba untuk memisahkan berbagai properti dalam artefak sihir itu.     

Adapun Torash, artefak sihir pada dirinya juga telah menghancurkan dirinya sendiri, yang merupakan alasan mengapa ia bisa melepaskan serangan 16 derajat di akhir hidupnya.     

Penyelidikan artefak sihir adalah tugas yang sangat berbahaya. Sebelum informasi lebih lanjut, Leylin tidak berani mengambil resiko dan menggunakan barang-barang ini.     

Selain itu, siapa yang tahu jika ada jebakan yang diletakkan di dalam artefak sihir oleh musuh, sehingga Leylin merasa bahwa dia harus lebih berhati-hati.     

Jika Leylin menemukan bahwa artefak itu mungkin akan menimbulkan masalah baginya, tidak peduli seberapa berapa enggan Leylin berpisah dengannya, dia masih akan membuang artefak itu jauh di dalam Secret Plane ini.     

Lagipula, dia tidak ingin seorang Magus resmi memperhatikannya.     

"Sebenarnya, masih ada artefak ajaib yang bisa didapat dengan mudah! Itu adalah lencana akar merambat milik Jayden!"     

Leylin melihat Jayden menggunakan artefak sihir ini di balon udara sebelumnya saat dia melawan Kaliweir, dan hal itu meninggalkan kesan yang kuat pada memori Leylin.     

Namun, lencana ini diberikan kepadanya oleh Profesor Dorotte.     

Dorotte adalah seorang Magus resmi di Abyssal Bone Forest Academy. Jika Leylin merebut artefak sihir musuh dan bersembunyi di akademi, dia mungkin akan aman. Namun jika dia mengambil milik Jayden, maka Leylin kemungkinan tidak akan dapat tinggal di Abyssal Bone Forest Academy lagi.     

Selama masa-masa kritis akademi, jika ada berita bahwa dia mencelakai rekannya, maka nama Leylin akan setara dengan tikus jalanan yang dibenci di Dunia Magus.     

Dia tidak akan kehilangan akal sehatnya hanya untuk keuntungan kecil ini.     

"Ada ini juga!"     

Leylin menjentikkan tangannya, dan dua lencana dengan berbentuk yang berbeda muncul di tangannya.     

Ini adalah lencana Saurun dan Acolyte wanita itu. Meskipun mereka sedikit lebih lemah dari Torash, tapi lencana itu masih bernilai setidaknya 20 hingga 30 poin kontribusi.     

"Sekarang aku hanya akan memegang ini. Jika aku dapat menemukan lencana lain nantinya, maka aku tidak akan menukarkan lencana ini!"     

Kedua lencana ini adalah asuransi Leylin. Jika dia mampu mengumpulkan lencana lain di Secret Plane untuk mengumpulkan 50 poin kontribusi, maka dia tidak akan menggunakan lencana-lencana ini.     

Namun, jika poin kontribusi tidak cukup, maka Leylin tidak punya pilihan, dan hanya dapat menyerahkan salah satu dari lencana itu atau bahkan keduanya.     

Adapun Torash, Leylin merasa bahwa kekuatannya sangat penting bagi akademi musuh dan orang yang mendukung Torash pasti telah menghabiskan banyak upaya dalam membesarkannya. Jadi akan lebih baik untuk tidak memprovokasinya.     

...     

Dua hari telah berlalu.     

Padang gurun yang berada di luar Secret Plane itu menyala dengan warna kuning cerah. Dari waktu ke waktu, ada hembusan angin yang meniup butiran pasir, dan organisme hidup di tanah menghindari tempat ini dengan segala cara, termasuk tikus tanah dan semut.     

Pintu masuk ke Secret Plane itu perlahan menyusut tampak seperti hewan hidup.     

Di luar pintu masuk, 3 ketua dan semua profesor melihat pintu masuk yang terus bersinar dengan berbagai warna dan ekspresi yang berbeda di tampak di wajah mereka.     

Siley melihat jam pasir perak yang mengambang di udara. Di bagian atas jam pasir terdapat butiran pasir keemasan yang menetes ke bawah dan akhirnya meninggalkan lapisan tipis.     

*Tuk!* Dengan berlalunya waktu, butiran pasir emas terakhir dari menetes ke bawah.     

"Waktunya sudah habis, mari kita tarik kembali para Acolyte!" Siley membuka mulutnya dan berbicara dengan nada rendah.     

"Apakah kamu sangat cemas?" Guru yang berada di sampingnya pun tersenyum, "Setiap menit yang berlalu, satu Acolyte di Abyssal Bone Forest Academy akan terbunuh. Kepala mereka akan menjadi kemuliaan Sage Gotham's Hutku, dan tergantung di gerbang besar.... "     

"Pada saat ini, Secret Plane mungkin tidak lagi memiliki Abyssal Bone Forest Academy. Kita semua tahu bahwa setelah Acolyte dari dua akademi berkumpul, para Acolyte Abyssal Bone Forest Academy akan menjadi daging di papan pemotong untuk diiris, dan bahkan tidak setara dengan seekor domba.     

Para wanita pirang lainnya tersenyum, tetapi senyumnya tampak cukup berbahaya.     

"Nicola, kamu masih tidak bisa membiarkannya pergi?" Akhirnya, sedikit ekspresi muncul di wajah Siley, dan sepertinya itu penyesalan?     

"Aku sudah lama melupakan hal-hal dari masa lalu!", Nicola si wanita berambut pirang itu berkata dengan ekspresi dingin.     

"Kau bisa membalas dendam untuk hal-hal yang sebelumnya, tapi begitu kau bertekad untuk menghancurkan akademi ini saat aku berhasil sebagai profesor, maka kau akan menjadi musuh abadiku!"     

Wajah Siley perlahan mengeras.     

"Haha... Haha... Kamu masih sama sombongnya seperti sebelumnya, berpikir bahwa kamu adalah karakter utama dari beberapa novel dan bumi akan berputar di sekitarmu tanpa batas!"     

"Ekspresi seperti itu membuatku ingin muntah!" Kata wanita berambut pirang itu saat matanya tampak mengeluarkan api.     

"Aku ingin menghancurkan pekerjaan hidupmu, menghancurkan Abyssal Bone Forest Academy, dan meskipun jika ada Lighthouse of the Night menengahi kali ini, namun masih ada waktu berikutnya ...."     

"Cukup!" Guru di samping menyela Nicola.     

"Tadi kamu menghentikanku dan Siley dari bertarung, tapi kenapa kamu tidak bisa menahannya sekarang?"     

"Alasanku menghentikanmu adalah karena aku ingin mengambil tindakan sendiri!" Ekspersi wajah Nicola yang mulai menggila semakin kuat.     

"Cukup!" Sosok berwarna hitam pekat turun, dan menutupi langit dalam sekejap.     

Di tengah kegelapan, ada cahaya kuning terang terpancar dari dalam dan mengungkapkan sosok terbungkus jubah hitam.     

"Tuan!" Ketiga ketua itu kemudian membungkuk.     

Mereka bertiga hanya lah Magus peringkat 2, namun orang di depan mereka adalah Magus peringkat 3! Setiap tingkat di Dunia Magus memiliki perbedaan yang jelas seperti antara langit dan bumi.     

Sebelumnya, orang inilah yang menekan 3 dari mereka untuk menengahi perang.     

"Sejak Lighthouse of the Night-ku sudah melangkah masuk, setiap konflik yang muncul setelahnya akan dianggap sebagai provokasi kepada kami, karena kontrak dan tanggal berlaku masih efektif."     

Pria berjubah hitam itu memiliki sepasang mata berwarna hijau gelap. Tidak peduli apakah itu Siley atau 2 ketua lainnya, jika mata ini menatap mata mereka, maka tubuh mereka akan bergetar seolah terjebak oleh beberapa binatang sihir buas.     

Perasaan kematian ini akhirnya membawa Nicola keluar dari kegilaannya.     

"Mulai sekarang, aktifkan formasi mantra, dan tarik kembali Acolyte di dalam Secret Plane!"     

"Ya tuan!"     

* Peng! *     

Ledakan berapi-api meletus dan menyebabkan Acolyte di belakang Leylin terbakar, lalu mengubahnya menjadi abu.     

Jejak Leylin tidak berhenti saat dia terus melarikan diri.     

"Itu dia yang membunuh Seet, Kroc, dan Old Eagle. Jangan biarkan dia melarikan diri!"     

Di belakangnya, ada kelompok dari Sage Gotham's Hut dan Whitewoods Castle yang bergabung. Sebuah kelompok standar yang terdiri dari tujuh orang terus mengejarnya.     

Pengejaran Leylin perlahan semakin mendekat.     

*Peng!* Leylin melemparkan dua ramuan eksplosif lagi, di mana api terus menerus menjulur di belakangnya.     

Para Acolyte berteriak dan Leylin menarik jarak yang lebih jauh dari mereka.     

"Sialan!" Wajah Leylin tertunduk.     

Setelah membunuh 3 Acolyte sebelumnya, Leylin memulai gerakan perburuannya sendirian.     

Pada awalnya, semuanya berjalan cukup lancar saat dia mengumpulkan lencana Acolyte level 3 lainnya. Kali ini, dia secara khusus memilih mereka yang cukup tua atau mereka yang tidak memiliki item yang kuat. Mereka yang tampak tidak mampu maju lebih jauh dan tidak memiliki dukungan kuat di belakang mereka.     

Selama separuh hari kedua, semua Acolyte kamp musuh sudah berkumpul dan membentuk grup formasi mantra!     

Semua dari mereka terbentuk oleh kelompok acolyte level 2 atau 3. Jika jumlah mereka cukup, bahkan Magus peringkat 1 harus kabur untuk sementara.     

Leylin tidak punya pilihan, jadi dia hanya bisa menyembunyikan dirinya dan menghentikan perburuannya.     

Dengan deteksi A.I. Chip, ia berhasil menyembunyikan dirinya hingga hari ini.     

Semua berjalan sesuai dengan perkiraannya. Setelah para Acolyte berkumpul, mereka membentuk kelompok yang lebih kecil dan melakukan pencarian menyeluruh terhadap Secret Plane. Mereka mempertahankan postur yang ingin membunuh setiap musuh terakhir.     

Banyak Acolyte dari Abyssal Bone Forest Academy langsung terbunuh, dan di bawah tekanan besar dari lawan, mereka bahkan tidak bisa melawan.     

Leylin bahkan melihat Acolyte level 3 yang membawa artefak sihir, tapi Acolyte itu hanya bisa bertahan selama beberapa menit di bawah formasi mantra. Setelah itu, dia tercabik-cabik oleh mantra peringkat 0 yang tak terhitung jumlahnya yang menimpa dirinya. Bahkan artefak sihir menjadi hadiah piala untuk lawan-lawannya.     

Leylin hanya bisa memberikan simpatinya kepada rekan Acolyte ini, dan bahkan menutupi jejaknya lebih terselubung.     

Untungnya metode penyihir sangat aneh, dan lawannya hanya dua akademi yang tidak memiliki hubungan yang harmonis di antara mereka. Hal ini memberikan para Acolyte Abyssal Bone Forest Academy kesempatan untuk bertahan hidup!     

Setelah Leylin memperkirakan bahwa waktunya sudah hampir habis, dia segera menyergap sebuah kelompok kecil karena kekurangan satu lencana dari tujuannya.     

Menurut perkiraannya, setelah dia membunuh lawan, maka waktunya akan habis, dan dia akan diteleport keluar sehingga tidak perlu menghadapi serangan balik dari kelompok itu.     

"Brengs*k! Kurangnya ketepatan waktu akan membuat orang terbunuh!"     

Tentu saja, Leylin tidak akan berharap bahwa waktu akan tertunda karena permusuhan para ketua, yang mengakibatkan kesalahan pada perhitungannya.     

Setelah membunuh salah satu dari Acolyte level 3, dia segera dikelilingi dan diserang.     

"Energi Fallen Star Pendant telah sepenuhnya dikonsumsi terakhir kali dan aku belum mengisinya kembali. Kalau tidak aku sudah bisa kabur daritadi!"     

Leylin menggertakkan giginya dan memberi perintah, "A.I. Chip! Deteksi area geografis dan kalkulasi rute mundur terbaik!"     

[Beep! Misi dijalankan!]     

Bersama dengan indikasi A.I. Chip, Leylin mulai membuat berbagai gerakan menghindar yang tak terduga di tengah-tengah hutan lebat, perlahan menarik jarak lebih jauh dari para Acolyte lainnya.     

"Aku akhirnya berhasil lolos!"     

Setelah berlari lebih dari beberapa mil dan mengguncang pengejarnya, tiba-tiba dia merasa pusing, dan lencana yang ditempelkan di dadanya bersinar dengan gemilang.     

"Brengs*k, teleportasi akhirnya tiba!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.