Penyihir kegelapan di dunia magus

Pembunuhan



Pembunuhan

0Seorang Magus wanita berkacamata, yang sepertinya adalah seorang sekretaris, mengikuti di belakang Wade sambil membawa sebuah buku tebal dan pulpen bulu.     

Saat itu ia tampak sedang mengingat sesuatu.     

Ide seorang anggotanya agar mengirimkan bantuan ke Pusat Pertukaran Poin Prestasi membuat Wade berpikir. Ia memandang seluruh anggota tim yang ia bawa dari Four Seasons Garden, kemudian melirik ke kantor Reynold, kemudian akhirnya menolak ide tersebut, meskipun tampaknya ia sedang berjuang untuk mempertimbangkannya kembali.     

"Aku tidak bisa melakukannya! Keadaan di sini lebih penting! Bahkan bagi Mentor Reynold sekalipun, ia pasti akan lebih memilih melindungi tempat ini!"     

Wade menengok ke arah luar jendela. Melalui informasi dari mata-mata, ia bisa melihat bahwa Four Seasons Garden sudah dilalap kobaran api, di mana para Dark Magi dalam jubah hitamnya sedang menjarah sesuka hati mereka.     

"Sial! Ketua dari tim pertahanan sudah mati dalam perang, wakil ketua tim Dolorin juga tidak bisa ditemukan dimanapun, dan para ketua dari tim perburuan dan tim perang sedang sibuk. Seandainya mereka tidak sibuk, aku pasti tidak perlu memanggil beberapa Magi kita untuk memberikan bantuan ke sana…"     

"Tuan, jangan khawatir. Tuan Pierre, yang bertanggungjawab menjaga Pusat Pertukaran Poin Prestasi, adalah Magus peringkat 1. Blood Rogue pasti tidak akan bisa masuk dengan mudah…"     

Di samping Wade, sekretaris yang bentuk tubuhnya menyerupai jam pasir itu membetulkan letak kacamatanya, kemudian mencoba menghiburnya.     

"Sudah terlambat. Pierre sudah mati dalam perang! Gudang penyimpanan kita akan jatuh ke tangan para Dark Magi yang sialan itu!"     

Wade menghantamkan tangannya ke meja Reynold, meninggalkan sebuah bekas yang dalam akibat pukulannya.     

"Guru! Betapa hebatnya seandainya anda masih ada di sini…" Tiba-tiba, sebuah pikiran lemah memasuki pikiran Wade.     

Tak lama kemudian, ia tidak bisa menahan diri untuk tertawa terhadap momen ketidakberdayaannya saat ini. Namun, kedua tangannya masih gemetar di balik lengan jubahnya. Karena kekuatan spiritual dan indera mereka yang superior, dibandingkan dengan manusia biasa, firasat para Magi cukup akurat. Meski firasat ini jarang muncul, tetapi sekali muncul, besar kemungkinan bahwa firasat itu akan terjadi.     

"Apa? Pierre mati dalam pertempuran? Bagaimana bisa? Dia adalah Magus yang berada di puncak peringkat 1! Mungkinkah ada Dark Magus peringkat 2 lainnya yang bertarung di sini?"     

Magi lain yang ada di situ mendadak lemas memikirkannya. Dalam situasi normal, Magus yang berada di puncak peringkat 1 adalah makhluk paling kuat di pantai selatan. Ketika Magus peringkat 2 tidak muncul, mereka adalah pembuat peraturan, tujuan, serta idola bagi kebanyakan Magi.     

Namun, sosok yang selama ini mereka anggap bagaikan gunung kokoh yang bisa mereka andalkan justru telah gugur, membuat Magi lainnya terkejut.     

"Tidak! Tenang, semuanya!" Begitu kalimat itu terucap di mulutnya, Wade menyadari ia salah telah mengatakannya. Ia segera mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.     

"Meskipun kali ini Dark Magi menyerang kita dengan sangat agresif, sampai membuat kita kehilangan banyak anggota dan sumber daya, tolong percayalah pada Four Seasons Garden. Percayalah pada para tetua, dan percaya pada mentorku, Magus peringkat 2, Tuan Reynold."     

"Bertahanlah selama 15 menit! Kemudian Lightning Fury dari aliansi Light Magi akan tiba. Saat itu terjadi, kita akan membuat semua Dark Magi yang telah membunuh keluarga dan teman-teman kita itu untuk membayar ulah mereka!"     

Setiap kata yang terucap seolah berlumurkan darah, membangkitkan perasaan kebencian dari para Magi yang ada di situ. Bersiap menghadapi musuh, para Magi menenangkan diri mereka.     

Begitu melihat situasi kembali stabil, Wade hanya bisa menghela nafas.     

Para Light Magi dari Four Seasons Garden mirip seperti beberapa ilmuwan yang dikenal oleh Leylin. Bagi mereka, tugas utama adalah untuk melakukan eskperimen, bukan membunuh, sehingga ketika mereka berhadapan dengan Dark Magi, para Magi resmi ini tampil dengan sangat payah.     

Di samping tim-tim kecil yang bertanggung jawab dalam pertarungan dan pertahanan, kebanyakan Light Magi lainnya bertanggung jawab dalam menjelajahi Secret Plane dan merawat tanaman yang telah mati.     

Sambil memikirkan ini, Wade melirik ke arah tim-tim dari Four Seasons Garden yang mengenakan baju besi berwarna merah tua.     

Mereka terlihat sangat tenang, bahkan tidak menunjukkan perubahan ekspresi apapun saat mendengar kabar kematian Pierre dalam pertempuran atau kabar tentang semua gudang harta karun mereka telah diambil alih oleh musuh. Mereka masih dengan setia melanjutkan kewajiban mereka.     

"Beruntungnya, Four Seasons Garden masih memiliki kartu as! Dengan seluruh anggota Four Seasons Garden berada di sini, setidaknya inti dari pintu masuk Secret Plane Eternal River Plains akan aman!"     

Wade menenangkan dirinya sendiri.     

Selama inti dari tubuh kesadaran masih ada di tangan mereka, Light Magi dari Four Seasons Garden masih bisa mengendalikan pintu masuk menuju Secret Plane. Karena itulah, meski mereka mengalami kekalahan yang luar biasa, mereka masih akan bisa bangkit kembali.     

Faktor inilah yang membuat Wade memilih untuk menarik kembali pasukannya dan memindahkan semua anak buahnya ke tempat ini setelah melihat serangan hebat Dark Magi di Experiment Zone 3. Semua persiapan dilakukan demi melindungi inti dari tubuh kesadaran agar tidak mati.     

Jenis inti yang dimiliki tubuh kesadaran ini hanya bisa hidup di dalam Secret Plane Eternal River Plains. Inti ini tidak bisa berada terlalu jauh dari pintu masuk platinum. Karena itulah, mereka memilih untuk menempatkan sejumlah organisasi Light Magi berdekatan dengan pintu itu untuk menjaganya dibandingkan memindahkan inti itu kembali ke markas untuk dilindungi.     

*Ka-cha!*     

*Ka-cha!*     

Tiba-tiba, bunyi retakan seperti tulang yang hancur terdengar dua kali.     

Dua orang Magi terjatuh, ekspresi terkejut tampak di wajah mereka, sambil masih memandang lawan yang mereka hadapi.     

"Matt, Ernie! Apa yang kalian lakukan?"     

Magi yang lain segera mundur, dengan ketakutan berteriak kepada dua Magi yang tangannya sudah berlumuran darah.     

*Shua shua shua!* Kesatuan Four Seasons yang mengenakan baju besi warna merah bergerak lebih cepat. Mereka berbaris menyerupai garis merah dan mengelilingi dua Magi itu.     

*Hehe! Setiap kali aku melihat kalian para Light Magi yang malang, aku seperti melihat kalian seperti domba-domba kecil yang lemah dan siap masuk ke dalam mulut singa."     

Saat mengeluarkan cibiran dan ejekan, tubuh kedua Light Magi itu mengalami perubahan yang mengerikan.     

Kulit mereka mulai mengelupas ke tanah layaknya dedaunan, menampakkan dua tubuh orang asing. Satu di antaranya berkepala botak, dengan beberapa helai rambut yang tampak di bagian atas kepalanya. Sedangkan Magi yang satunya pendek dan gemuk, gigi serinya tampak unik seperti tikus.     

Dua Light Magi itu ternyata adalah penyusup yang menyamar!     

"Itu mereka! Thousand Faces dan Shadow! Mereka adalah buronan peringkat 5A yang masuk dalam daftar orang yang dicari! Berhati-hatilah; katanya mereka ahli dalam mengubah bentuk dan dapat menyamarkan diri mereka sendiri untuk menyerupai beberapa Magus yang berbeda dalam hitungan detik tanpa ketahuan." Ujar seorang Light Magi di antara semua yang ada di sana. Ia tampak mengenali dua Dark Magi tersebut.     

Tentu saja, Matt dan Ernie yang sebenarnya sudah lama terbunuh. Mengenai kapan itu terjadi, tidak ada satu pun Light Magi yang mengetahuinya.     

"Hehe! Kartu as dari Four Seasons Garden adalah Kesatuan Four Seasons? Aku sudah lama mendengar nama ini!" Meski sudah dikepung, si botak Thousand Faces itu tampak tidak gugup sama sekali. Matanya yang kecil dengan tenang memeriksa semua area, kemudian terkekeh, "Kasihan sekali! Aku tidak melihat satu pun orang yang istimewa di grup kalian."     

Menanggapi cemooh itu, para anggota dari Kesatuan Four Seasons memberikan jawaban yang singkat.     

*Hualala!*     

Baju besi di tubuh mereka bergetar, corak duri berwarna merah darah tampak hidup ketika mereka ditembakkan ke udara, membentuk hantu seperti bunga thistle.     

Hantu-hantu yang tak terhitung jumlahnya bergabung dan membentuk sebuah sangkar yang padat, menjebak si Thousand Faces dan Shadow ke dalam sangkar itu.     

"Haha…Satu-satunya hal yang bisa kalian pamerkan hanyalah sangkar berduri ini…"     

Si Thousand Faces tidak mampu berhenti tertawa, tetapi dilihat dari kucuran keringat di dahinya, ia jelas tidak lagi sesantai saat menampakkan dirinya.     

"Hei Shadow, apa kau sudah selesai? Anggota Kesatuan Four Seasons tidak bisa dengan mudah dibodohi. Hanya dengan melakukan kesalahan kecil saja, kamu mungkin akan mati di sini."     

Si Thousand Faces berbisik, memberikan pesan kepada Shadow.     

"Sebentar! Aku hampir menyelesaikan mantraku. Aku butuh keheningan!" Jawaban si Shadow menunjukkan bahwa tenggorokannya sedang kering, dan ia sedang terdesak.     

"Baiklah. Jika bukan demi imbalan dermawan yang diberikan organisasi kepada kita, aku tidak akan melakukan hal semacam ini yang membuat nyawaku terancam!" Shadow akhirnya berbicara.     

*Boom!*     

Sangkar merah besar yang berduri itu terus-menerus menciut dan menekan ruang gerak yang ada di dalamnya, duri kecil yang tak terhitung jumlahnya bermunculan. Seperti lebah, duri-duri itu menyerang dua Dark Magi yang terjebak di dalam sangkar itu.     

*Bzz bzz! Tzz tzz!*     

Duri-duri kecil itu tampak seperti jarum terbang ketika mereka tanpa henti menusuk ke tubuh dua Dark Magi itu, mengeluarkan bintik-bintik darah segar berwarna merah.     

Anehnya, ekspresi mereka tidak berubah, seolah tubuh itu bukanlah milik mereka.     

"Berhati-hatilah!" Seorang anggota Kesatuan Four Seasons memperingkatkan, saat sangkar itu semakin dipenuhi oleh duri yang terus-menerus menusuk dua Dark Magi di dalamnya.     

*Woo woo!*     

Kemudian, tubuh kedua Dark Magi itu berubah warna menjadi hitam, sebuah cincin berumbai merah meledak dari tubuh keduanya.     

"Ini…" Wade sedikit curiga tentang ini dan tampak mengingat sesuatu, kemudian berteriak, "Keluar dari sini!"     

Sayangnya sudah terlambat. Dua tubuh yang sudah hangus itu menyeringai, kemudian mengulurkan tangan mereka.     

*Boom!*     

Gelombang suara yang dihasilkan oleh ledakan meliputi kantor tempat mereka berada, diikuti oleh sejumlah besar asap hitam.     

Pada gelombang ledakan berikutnya, semua perabotan dan dokumen di kantor Reynold seketika berubah menjadi debu, meja kerjanya terbelah menjadi dua, memperlihatkan formasi mantra penyegelan yang terdapat di bawahnya.     

"Klon peledak berkekuatan tinggi!"     

Melihat kantor Reynold yang hancur sepenuhnya, ditambah begitu banyaknya Magi yang berjatuhan, Wade menggertakkan giginya.     

"Tuan, apakah anda baik-baik saja?" Seorang Magus wanita yang merupakan sekretarisnya berlari mendekat sambil ketakutan.     

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja.." Wade melambaikan tangannya.     

Sesaat kemudian, ekspresi aneh muncul di wajahnya, kemudian jubahnya mulai melayang.     

Corak tumbuhan di jubah itu yang awalnya hanya sekedar hiasan tampak mulai hidup, berubah menjadi tanaman merambat yang menggapai Magus wanita di depannya.     

"Anda…Tuan! Apa yang anda lakukan?"     

Sekretaris wanita itu ditahan dengan posisi kakinya yang terbuka lebar, menampakkan pose yang memalukan di depan Wade. Wanita itu menunjukkan rasa malu sekaligus bingung di matanya.     

"Hei Thousand Faces! Jangan coba-coba menipuku! Magus wanita ini baru saja berada di tempat tidurku kemarin malam; Aku jauh lebih tahu tentang tubuhnya dibandingkan dirimu!" Wade mundur beberapa langkah, matanya menatap dingin ke arah sekretarisnya yang terperangkap di tanaman merambat.     

"Hehe! Sepertinya aku ketahuan…"     

Senyum bengis muncul di wajah sang sekretaris, diikuti oleh gelombang yang tidak stabil dan kemudian menampakkan kepala botak.     

"Sayang sekali kamu melupakanku!"     

Lantai kuning di bawah kaki Wade tiba-tiba terbalik, dan sebuah belati yang berkedip dengan cahaya berwarna putih keperakan menusuk perutnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.