Penyihir kegelapan di dunia magus

Kutukan Yang Tak Terhentikan



Kutukan Yang Tak Terhentikan

0"Ya, saya mengingatnya dengan jelas. Penjual daging itu mengenakan tudung hitam, rambutnya yang acak-acakan menutupi separuh wajahnya. Ada kait logam di tangan kirinya..."     

Pengurus rumah tangga dengan jelas mengingat tentang gambaran fisik sang penjual daging.     

"Ini benar-benar aneh!" Fayle menggelengkan kepalanya dan melihat gadis kecil di sampingnya.     

"Bagaimana perkembangan pembangunan rune pikiranmu?"     

"Saya sudah membangun tiga rune tapi saya tidak bisa membangun yang keempat! Juga, di dalam biologi …" Gadis kecil itu melaporkannya dengan lembut.     

"Jadi begitu" Fayle menjalin jari-jarinya.     

"Perkembanganmu terlalu lambat. Malam ini kamu harus datang ke kamarku, aku akan secara pribadi 'melatih'mu!"     

"Ya, Mentor!" Gadis kecil itu menjawab dengan lembut.     

* Dang Dang Dang! *     

Jam tua tembaga yang berada di aula mengeluarkan suara dentangan bergema dan bunyi dentangan itu terdengar 12 kali. Langit di luar sudah gelap dan orang bisa melihat beberapa bintang berwarna biru di langit.     

"Sudah larut malam, mengapa Nida belum datang?!"     

Fayle membuka pintu dengan membantingnya dengan keras, ekspresi jengkel terlihat jelas di wajahnya.     

"Nida! Nida!" Fayle mulai berteriak.     

Suaranya bergema di seluruh lorong yang sunyi, hingga menuju ke kejauhan.     

Seluruh tempat itu berada dalam kesunyian.. Fayle bahkan bisa mendengar napasnya sendiri dan suara aliran darahnya.     

"Pengurus rumah! Pengurus rumah! Pelayan! Dimana mereka?!"     

Ketidak sabaran mulai terlihat di wajahnya, saat dia buru-buru mengenakan pakaian luarnya dan melangkah ke luar pintu.     

* Dong Dong Dong! * Suara sepatu bot kulit yang menyentuh lantai terdengar.     

Sosok berwarna hitam berjalan perlahan menuju Fayle.     

"Siapa? Siapa disana?" Fayle berteriak dengan waspada, pedang pendek yang terbuat dari perak muncul di tangannya.     

Tidak peduli sekeras apapun Fayle berteriak, langkah kaki itu mempertahankan kecepatan yang konstan dan berjalan ke arahnya.     

Ketika sosok hitam itu mendekat, Fayle hampir bisa melihat penampilan penuh sosok itu.     

Sosok itu adalah pria paruh baya yang mengenakan jubah berwarna hitam. Di dadanya tergantung sebuah apron yang biasanya dikenakan tukang daging. Ia mengenakan tudung berwarna hitam di kepalanya, rambutnya yang acak-acakan menutupi sebagian besar wajahnya. Yang menarik adalah lengan kirinya tidak ada. Sebagai gantinya, hanya ada kait logam berkarat yang terlihat di ujung lengannya.     

Deskripsi ini sangat cocok dengan yang sang pengurus rumah tangga sebutkan sebelumnya.     

* Weng! *     

Pedang pendek yang terbuat dari perak itu bercahaya dan langsung terbang menuju ke pria tersebut bersamaan dengan suara yang terdengar seperti suara siulan.     

*Pu!* Seakan menembus ilusi, riak-riak muncul di tubuh penjual daging dan pedang pendek perak itu hanya melewatinya.     

"Mantra ilusi?!" Bibir Fayle mulai bergerak saat dia meneriakkan mantra dengan nada yang tinggi.     

* Xiu Xiu! *     

Campuran suara siulan yang dihasilkan oleh mantra Fayle dan suara seperti pisau berkarat yang menggores logam terus-menerus terdengar, menyebabkan riak di udara.     

Setelah suara siulan itu berakhir, keheningan yang sebelumnya kembali, seolah-olah di dalam dunia ini hanya terdapat Fayle dan penjual daging tersebut.     

Pria berjubah hitam itu segera mengangkat kait logam di lengan kirinya dan mengayunkannya ke Fayle.     

*Blub!* Dari tubuh Fayle, sebuah lapisan cairan membentuk pelindung air transparan dan memblokir serangan kait logam.     

Ini adalah mantra bawaan Fayle yang akhirnya diaktifkan pada saat-saat yang penting!     

Melihat kesempatan ini, Fayle segera meneriakkan mantra dan beberapa duri es ditembakkan ke arah pria itu.     

* Pu! * * Pu! *     

Duri-duri es itu menembus tubuhnya dan darah yang tak terhitung jumlahnya menyembur keluar. Namun, pria berjubah itu sepertinya tidak sadar akan hal itu, bahkan ekspresinya tidak berubah, ia tampak seperti zombie yang tidak mengenal rasa sakit. Dia terus mengacungkan kait logamnya, menyebabkan riak demi riak di perisai air tersebut.     

"Br*ngsek, makhluk terkutuk apa ini?"     

Fayle memukul pria berjubah itu beberapa kali lagi sebelum kekuatan mentalnya tampak di ambang kehancuran.     

Tidak peduli apakah itu serangan fisik atau sihir, itu semua sia-sia ketika mereka mendarat di tubuh pria ini.     

Namun sebaliknya, setiap serangan dari pengait logam ini terus menerus mengkonsumsi energi yang diperlukan untuk mempertahankan mantra bawaan Fayle. Fayle bisa dengan jelas merasakan bahwa jika lawan menyerang beberapa kali lagi, mantra bawaannya akan benar-benar hancur.     

"Lari!"     

Di bawah kondisi antara hidup atau mati, Fayle merasa seolah-olah dia kembali ke hari-harinya dimana dia masih seorang Acolyte dan harus menyapa setiap Magus dengan hormat, sebelum ia berbalik dan melarikan diri.     

* Dong Dong Dong Dong! *     

Mendengar langkah kaki yang mendekat dari pria berjubah hitam itu bergema di telinganya, Fayle berlari lebih cepat.     

20 meter!     

10 meter!     

5 meter!     

1 meter!     

Fayle meraih pintu utama menara tinggi yang berukuran besar dan berlari keluar.     

*Blam!* Pintu di belakangnya tertutup rapat. Namun, Fayle merasa bingung dan gelisah, saat ini dia benar-benar kembali ke kamar tidurnya sekali lagi. Terlebih lagi, hanya ada jarak 3 meter antara dia dan pria itu sekarang!     

"Sial! Sial! Sial! Apa yang terjadi?"     

Fayle menggertakkan giginya dan terus berlari, namun ia terus menerus kembali ke kamarnya.     

Akhirnya, air mata dan ingus mengalir di wajah Fayle ketika dia kembali lagi ke kamarnya dan menutup pintunya rapat-rapat.     

*Dong! Dong!* Suara langkah kaki itu terdengar seperti langkah kaki dari dewa kematian. Fayle merasa bahwa setiap langkah kaki itu seperti langsung menginjak jantungnya.     

"Mentor! Ayah! Ibu! Selamatkan aku!"     

Fayle berjongkok di balik pintu, menangis seperti anak kecil.     

Seolah-olah mendengar tangisannya, suara langkah kaki yang bergema itu terhenti. Akhirnya, ketika hanya selangkah dari pintu, pria itu menghilang….     

Wajah Fayle pucat pasi dan menunggu selama setengah jam sebelum akhirnya memberanikan tangannya yang gemetaran membuka pintu, dan tidak ada orang di sana.     

"Huff...."     

Fayle menghembuskan nafas dan jatuh ke tanah seolah semua tulangnya lepas dari tubuhnya.     

"Makhluk itu akhirnya menghilang! Aku harus menulis surat kepada Mentor besok dan meminta tolong dia untuk memeriksa apa yang telah terjadi..."     

Fayle menutup pintunya.     

Tiba-tiba, tepat ketika dia berbalik, wajah penuh kerut muncul tepat di hadapannya.     

Apa yang terjadi kemudian adalah sebuah kait logam hitam yang diayunkan ke arahnya!     

*Crasssh!* Kali ini, kait logam hitam langsung menerobos pertahanan Fayle dan mengeluarkan bola mata kanannya.     

Saat matanya tercabut keluar, campuran cairan kental berwarna hitam dan merah mengalir keluar.     

Pria itu sepertinya tidak puas sambil dia mengarahkan kaitnya ke kepala Fayle lagi!     

*Bruk!* Tubuh Fayle jatuh ke tanah karena serangan itu. Kait logam itu menembus otaknya dalam-dalam. Fayle masih secara tidak sadar menggeliat sebelum dia kehilangan semua tanda-tanda kehidupan.     

*Sssshhh!*     

Setelah menyeka kaitnya, pria berjubah hitam itu segera menarik gergaji tulang berminyak dan dengan cekatan mulai membedah mayat Fayle.     

Setelah melakukan pembedahan, otot-otot Fayle benar-benar bersih. Warnanya juga berubah lebih merah, menunjukkan beberapa pembuluh darah, mirip dengan yang ditemukan di daging sapi tenderloin sebelumnya!     

Kembali ke waktu kemarin pagi.     

Pria berjubah hitam itu mengetuk pintu dapur menara tinggi itu, memperlihatkan senyum mengerikan. "Apakah kamu ingin membeli daging? Aku punya daging sapi tenderloin yang bagus untuk dijual…"     

...     

Beberapa kilometer jauh dari menara tinggi Fayle, Leylin melihat formasi mantra dengan ekspresi serius.     

Di pusat formasi, terdapat api berwarna hitam yang berkelap-kelip, di tengahnya adalah adegan dari akhir hidup Fayle.     

Gambar tersebut terus menerus berkedip. Leylin menatap gambar tersebut tanpa berkedip sambil melantunkan mantra secara misterius pada saat yang bersamaan.     

Akhirnya, setelah pria berjubah hitam membunuh Fayle dan membersihkan kulitnya dengan bersih, ekspresi Leylin menjadi lebih tenang.     

*Pa!* Formasi mantra berwarna hitam hancur.     

Lingkungan sekitarnya segera menjadi sunyi dan keheningan membekas di tempat tersebut.     

* Dong Dong! *     

Sang pria berjubah hitam di dalam gambar sebelumnya muncul di depan Leylin.     

"Kamu sudah di sini sekarang?" Leylin sepertinya sudah menduga itu, tanpa ekspresi terkejut di wajahnya.     

"Shihiohj" Pria berjubah hitam itu mengeluarkan beberapa kata yang tidak bisa dijelaskan dan menyerang Leylin.     

*Bang!* Kait logam berwarna hitam itu diraih oleh telapak tangan yang bersisik.     

Leylin menatap pria berjubah hitam itu dan bahkan bisa melihat fitur wajahnya yang kasar.     

"Lihatlah mataku!" Leylin berbicara lembut dengan suara mendesis seperti suara ular.     

Pria berjubah hitam itu tanpa sadar menatap mata Leylin.     

Pada saat ini, ada beberapa perubahan fenomenal di mata Leylin - kedua matanya berubah menjadi pupil vertikal, dan memancarkan cahaya kristal seperti batu amber!     

Mantra bawaan — Eye of Petrification!     

* Ka-Cha! * * Ka-Cha! * Warna putih keabu-abuan meluas dari wajah pria itu ke seluruh tubuhnya.     

Beberapa detik kemudian, pria berjubah hitam itu benar-benar berubah menjadi patung berwarna putih kelabu.     

"Kesempatan!" Leylin mengangkat patung abu-abu tersebut dan melemparkannya ke inti formasi hitam!     

*Crash!* Patung batu itu hancur berkeping-keping, dan dari formasi hitam tersebut muncul gas-gas berwarna putih keabu-abuan seolah hendak membentuk sosok seorang manusia.     

"Debu menjadi debu, tanah menjadi tanah, kembali ke tempat asalmu!"     

Leylin membaca mantra dalam bahasa Byron kuno.     

Sebuah pusaran berwarna hitam yang melingkar tiba-tiba muncul di tengah-tengah formasi tersebut. Dengan kekuatan hisap yang luar biasa, pusaran itu mengisap gas abu-abu tersebut ke dalamnya.     

Setelah pusaran itu menghilang, Leylin kemudian menarik napas lega dan jatuh ke tanah.     

"Kutukan seperti itu tidak dapat dengan mudah diaktifkan oleh siapa pun!" Leylin tersenyum masam.     

Setelah menghancurkan semua jejak Clayde, Leylin bergegas di sepanjang jalan sambil menyeduh Serenity Potion, akhirnya berhasil menekan emosional yang tidak stabil yang dimiliki Warlock.     

Namun setelah memikirkan beberapa hal, dia ingin mengakhiri semuanya. Jadi dia memutuskan untuk membunuh Fayle sebelum melarikan diri dari daerah itu.     

Keluarga Lilytell pasti akan memberikan daftar buronan terhadap dirinya melalui Abyssal Bone Forest Academy, jadi memangnya kenapa jika dia menambahkan pengejar lainnya, keluarga Purple-Gold Flower misalnya? Bagaimanapun juga, itu adalah daftar buronan dari Abyssal Bone Forest Academy, jadi menghadapi satu atau dua keluarga yang mengejarnya tidak ada bedanya.     

Leylin telah melihat mantra kutukan peringkat 1 di dalam Book of Giant Serpent. Mantra itu benar-benar bisa membunuh Fayle tanpa ada cara yang lebih baik, dan tidak akan ada masalah yang akan datang mengejarnya.     

Namun, Leylin tidak berpikir bahwa kutukan tersebut ternyata sejahat itu, kutukan itu bahkan akan menyerang kembali orang yang mengeluarkan mantra tersebut!     

Hal ini membuatnya merasakan takut yang terbayang-bayang, terutama setelah melihat caranya yang mengerikan untuk membunuh Fayle.     

Persyaratan mantra peringkat 1 ini sangat ketat.     

Pertama-tama, dia harus membuat sebuah tubuh kegelapan dan menggunakan jejak aroma lawan, jika tidak mantra ini tidak bisa digunakan.     

Setelah itu, diperlukan pengetahuan dasar mengenai tubuh roh. Untungnya, Leylin telah mengumpulkan beberapa pengalaman di Kota Extreme Night, jadi dia bisa mendapatkannya cukup cepat.     

Terakhir, kutukan ini memiliki batasan jarak. Selain itu, kutukan ini hanya bisa menyerang target yang memiliki statistik lebih rendah daripada statistik orang yang mengeluarkannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.