Penyihir kegelapan di dunia magus

Tersesat



Tersesat

0Penyakit Marquis keluarga Argus memerlukan perhatian secepatnya dan waktu yang tersisa tidak terlalu banyak. Jika mereka tidak bisa mengantarkan Dragon-Blooded Flower Bud kepada Marquis tepat pada waktunya, kemungkinan besar dia akan teracuni sampai mati.     

Pada saat itu, dua paman Jenny kemungkinan besar akan mengambil kendali kekuatan internal di dalam keluarga Argus.     

Ini adalah pemandangan yang tidak ingin disaksikan Jenny.     

Namun, membiarkan Jenny dan James melewati Weeping Ghost Ground? Itu sama saja dengan mencari mati!     

Karena itu, setelah mendengar Leylin menyetujuinya, Jenny dan James merasa sangat gembira.     

"Oh, aku mengerti! Jadi kita akan melewati Weeping Ghost Ground kan? Nama tempat ini benar-benar tidak menyenangkan!" Baelin berbicara dengan santai dan kembali ke kursi pengemudi sebelum melecutkan cambuknya.     

Sebagai orang lokal, satu-satunya pengetahuan yang dia ketahui tentang dunianya adalah Kota Potter dan tempat di dekat Woody Wasteland. Karena lalu lalang manusia yang terbatas dan kurangnya informasi yang diterima Kota Potter, dia tidak memiliki pengetahuan tentang tempat-tempat lainnya.     

Faktanya, ini adalah pertama kalinya dia bepergian.     

Bersamaan dengan suara ringkikan kuda dan bunyi derit yang keluar dari jari-jari roda kereta kuda itu, secara bertahap mereka memasuki wilayah Weeping Ghost Ground.     

Karena Weeping Ghost Ground mendapat label sebagai wilayah terlarang, sangat sedikit penjelajah yang berani berjalan melintasinya. Jalanannya sudah lama ditinggalkan, dengan banyak rumput dan semak-semak yang tumbuh di sisi-sisinya. Saat mereka melintasi tanah yang tak rata, Baelin hampir tidak bisa mengenali jalan yang pernah digunakan sebelumnya itu.     

Ketika kereta kuda mereka masuk lebih dalam ke Weeping Ghost Ground, sebuah lapisan kabut tipis menutupi wilayah itu, perlahan menyelimuti lingkungan di sekitar mereka.     

"Tu... Tuan Leylin! Kabut ini sudah terlalu tebal sekarang.." Baelin memperlambat laju kereta kuda. Berjalan lebih cepat di bawah situasi yang buruk sama dengan mencari mati.     

"Serahkan kepadaku!"     

Leylin melambaikan tangan kanannya dan seutas benang berwarna abu-abu berputar di telapak tangannya. Benang itu menyebar sesaat kemudian segera menyatu kembali.     

"Ada sedikit hawa dingin di aura ini. Selain itu, ini tidak murni terbuat dari uap air..."     

Dia kemudian memberi perintah, "A.I. Chip, analisa komponennya!"     

[Beep! Misi telah ditetapkan, mengumpulkan sumber bahan, analisa dimulai...] Terdengar suara A.I Chip.     

Segera setelah itu, sebuah gambar berisi komposisi muncul di depan mata Leylin.     

[Komponen utama dari kabut ini adalah air sebanyak 98.2%. Selain itu, terdapat sejumlah campuran dari garam, protein dan enzim-enzim pencernaan lainnya...]     

[Melalui perbandingan dengan database, kabut ini ditentukan sebagai air mata seorang manusia! Akurasi 99.99%]     

Jawaban A.I Chip membuat Leylin sedikit kaget. Setelah beberapa saat berlalu, dia menyeringai.     

"Menggunakan air mata sebagai kabut? Menarik! Aku bahkan mencium beberapa bau busuk dari tubuh roh di kabut ini..."     

"Tuan Leylin, apakah ada yang salah?"     

Jenny dan James melihat ke arah Leylin, mata mereka dipenuhi dengan kekhawatiran. Selama A.I. Chip melakukan analisa, orang luar hanya bisa melihat Leylin sedang menatap dengan tatapan kosong selama beberapa detik sebelum menyeringai sendiri.     

Weeping Ghost Ground adalah sebuah wilayah terlarang yang didirikan diatas tengkorak yang tak terhitung jumlahnya. Jika bukan karena Leylin, sang Magus resmi yang menjaga mereka kali ini, Jenny dan James tidak akan berani mendekati wilayah ini.     

Selain itu, bahkan dengan Leylin di sekitar mereka, Jenny dan James masih merasa khawatir setelah memasuki Weeping Ghost Ground dan tidak membiarkan diri mereka lengah sedetikpun.     

"Tuan Leylin! Kabut ini terlalu banyak, saya kehilangan arah.."     

Pada saat ini, Baelin menghentikan kereta kudanya dan berbalik dengan ekspresi meminta maaf.     

"Ini... Bagaimana ini bisa terjadi?" Jenny dan James melihat satu sama lain sebelum keluar dari kereta kuda. Segera setelah itu, mereka tertegun oleh banyaknya kabut disana.     

Di depan kereta kuda, terdapat tiga jalan bercabang, yang seperti cabang dari sebuah pohon kuno, berkelok-kelok dan bengkok, menuju ke arah yang berbeda-beda.     

Disana terdapat sebuah papan kayu penunjuk jalan yang sudah sangat rusak dengan sulur-sulur tanaman yang merambat di atasnya.     

Pada papan penunjuk itu, sebuah tulisan berwarna hitam yang hampir pudar berisi nama-nama dari jalan yang berbeda dan bahkan terdapat panah penunjuk yang mengarah ke lokasi-lokasi itu.     

"Hut of the Weeping Woman, Paradise of Wailing Creatures, Jones' Pastry Shop.. Nama aneh macam apa ini?" Jenny kebingungan. "Aku tidak pernah kesini sebelumnya, tetapi menurut peta, hanya ada satu jalan, tidak ada jalan bercabang apapun.."     

"Sepertinya kita telah bertemu dengan beberapa masalah!" James menghela napas putus asa, namun jauh di dalam hatinya dia merasa sedikit lega.     

Sebelumnya dia tidak tahu kengerian apa yang tersembunyi di dalam Weeping Ghost Ground yang membuatnya waspada sepanjang waktu itu. Namun sekarang masalah tersebut sudah muncul dengan sendirinya, membuat dia merasa sedikit lebih baik.     

Setidaknya, sekarang saat beberapa masalah telah terlihat, kelompok mereka harus mengatasinya.     

"Hng! Trik murahan!"     

Pada saat itu Leylin berjalan keluar juga. Saat dia melihat papan penunjuk itu, ekspresinya terlihat tidak senang.     

Tidak lama kemudian, sebuah lapisan cahaya berwarna merah memancar melalui pupil mata Leylin dan lingkungan di sekitarnya mengalami sebuah perubahan yang luar biasa.     

Kabut berwarna abu-abu itu segera menipis, menampakkan banyak pohon berbentuk aneh. Sedangkan pada papan penunjuk itu, segerombolan ular kecil berkepala tiga dan kodok-kodok menutupi kata-kata yang sebelumnya tertulis di papan itu     

"Ini hanya efek dari poltergeist [1][1], yang mempengaruhi kesehatan mental manusia biasa dan bahkan Acolyte. Jika hanya itu saja, ini sangat mengecewakan."     

"Sekarang aku akan memimpin perjalanan, dan kalian akan mengikuti langkah-langkahku." Leylin membiarkan Jenny dan James duduk di dalam kereta kuda saat dia mengambil peran sebagai asisten pengemudi.     

"Baik tuanku!"     

Setelah Leylin duduk di sampingnya, Baelin menghirup napas dalam-dalam, merasa jauh lebih lega dari sebelumnya. "Ke arah mana kita akan pergi?"     

"Bukan ke arah-arah itu, kita menuju ke kanan!"     

Leylin mencibir ke arah jalan-jalan bercabang tersebut. Pada saat ini, dalam pandangan Leylin, ketiga jalan itu sudah menghilang semua, berubah menjadi tiga gua besar yang ditutupi oleh pepohonan.     

Jika kereta kuda memasuki wilayah itu, mereka pasti akan menemui sebuah jalan buntu. Sekali mereka menyimpang dari jalan utama, mereka akan terjebak di dalam sana.     

"Tetapi itu adalah batu-batu granit! Bagaimana kita akan melintasinya?" Baelin menggaruk kepalanya.     

Arah yang telah ditunjuk Leylin adalah tempat dimana sebuah batu granit besar berdiri kokoh disana, dengan ganggang yang tumbuh di permukaannya.     

*Pak!* Sebelum Baelin selesai bicara, Leylin memukul kepalanya. "Pergi saja ke arah yang kukatakan padamu, mengapa kamu punya terlalu banyak kata-kata tidak penting untuk dikatakan?"     

Baelin meratap, tetapi pengalaman dan latihannya bersama Leylin membuatnya segera mengikuti perintah yang diberikan.     

Kereta kuda itu berjalan kedepan, bergerak ke arah batu granit setinggi sepuluh meter.     

"Hey Hey! Kurang lima meter lagi, haruskah kita berhenti sekarang?"     

Baelin bertanya kepada Leylin saat dia melaju kedepan. Namun tidak ada jawaban yang diberikan Leylin. Dia tidak punya pilihan selain menggertakkan giginya dan terus memacu kuda-kudanya.     

"Tiga meter! Satu meter sekaran!" Baelin berteriak memperingatkan tetapi pada akhirnya dia menyerah dan menutup matanya.     

*Pop!*     

Saat kepala kuda-kuda itu menabrak ke batu granit, dampak dan teriakan yang diharapkan tidak terjadi.     

Baelin membuka matanya, dia terkejut, dan segera setelah itu, sebuah pemandangan aneh terjadi!     

Kepala dari kedua kudanya sudah masuk ke dalam batu granit. Melihat pemandangan ini, batu besar ini seolah sedang menelan mereka.     

Batu besar itu terus menelan kuda-kuda tersebut dari kepala sampai ke leher, kemudian punggung, ekor, dan akhirnya menelan Baelin.     

"Hiiii!" Baelin tanpa sadar mengulurkan tangan kanannya untuk menahan benturan tetapi segera setelah itu sebuah sinar muncul di penglihatannya.     

*Pop!* Sebuah perasaan seperti berjalan melalui sebuah dinding air menghampirinya, saat Baelin memandang ke sekelilingnya dengan kagum.     

Setelah melewati batu granit itu, kabut-kabut sebelumnya menipis dalam jumlah yang cukup banyak. Dengan bantuan obor yang dibawa di kereta kuda dan kekuatan fisik menakutkan sebagai seorang Grand Knight, penglihatan Baelin telah meluas hingga belasan meter.     

Di kedua sisi jalan ada pohon-pohon birch berwarna hitam yang tumbuh secara teratur. Di tengah terdapat sebuah jalan kecil tempat dimana kereta kuda itu berjalan di atasnya. Sedangkan jalan bercabang tiga yang sebelumnya sudah benar-benar menghilang sekarang.     

"Apakah kita terjebak di dalam sebuah mantra ilusi aneh sebelumnya?" Sebagai seorang Acolyte peringkat 3, James adalah yang tercepat memahami apa yang terjadi.     

Namun, Leylin tidak menjawab pertanyaannya. Sebaliknya, dia bahkan berubah menjadi lebih serius, jauh lebih serius dibandingkan ketika dia melihat ke jalan bercabang.     

"Arah ini salah! Ini bukan pemandangan yang aku lihat sebelumnya!"     

Pada pengamatan awalnya, jalan yang tepat yang dilihat Leylin seharusnya merupakan sebuah jalan kecil penuh dengan semak belukar, bukan sebuah jalan yang terlihat rapi dan teratur seperti ini.     

"Jangan bilang padaku kalau aku juga terpengaruh oleh ilusi sebelumnya?" Wajah Leylin berubah menjadi suram.     

Namun, keheranan yang ada jauh di dalam hatinya jauh melampaui yang ditunjukkan oleh wajahnya. Dia adalah seorang Warlock peringkat 2! Meskipun dia sedang cedera, sebuah tubuh roh sederhana tidak lagi bisa mempengaruhi inderanya.     

"A.I. Chip! Pindai sekeliling!"     

Leylin menggaruk pelipisnya dan memberi perintah saat seberkas sinar berwarna biru bersinar di matanya.     

[Beep! Misi telah ditetapkan, memulai pemindaian!]     

[Peringatan! Peringatan! Karena intervensi yang tak dikenali, pemindaian tidak dapat dilakukan. Akan mencoba lagi dalam 1 detik.. Bzzt..Bzzt...]     

A.I. Chip menjawab. Namun suara dari jawaban yang diterima Leylin seperti sebuah pita rusak yang bercampur dengan suara radio tanpa sinyal, mengeluarkan sebuah suara bising dan berisik.     

Suara bising yang memekakkan telinga ini terdengar semakin kencang dan akhirnya berubah menjadi suara tangisan seorang wanita yang memekakkan telinga.     

"Wuu...Wuu..."     

Suara bising ini memenuhi kepala Leylin, membuatnya pusing.     

"Apakah kalian mendengar sesuatu? Kurasa aku mendengar seorang wanita menangis!"     

Pada kenyataannya Baelin sedang bergumam. Dia segera menerima jawaban dari Jenny dan James, "Kami juga!"     

"Disana!" James tiba-tiba menunjuk.     

Leylin juga memandang ke arah yang ditunjuk James, dan di bawah sebuah pohon birch yang membusuk itu, seorang wanita yang mengenakan sebuah gaun panjang berwarna hitam sedang berjongkok dan menangis.     

"Suara ini! Suara ini!" Ini suara Marsha! Saya tidak akan pernah melupakannya!"     

Sebuah keraguan tampak di wajah James. Dia segera melompat dari kereta kuda dan bergegas menghampiri wanita tersebut.     

-----     

[1] Poltergeist : fenomena yang ditimbulkan oleh kekuatan yang tidak bisa dipastikan asal usulnya. Biasanya dihubungkan dengan roh, hantu, kekuatan sihir dan kekuatan spiritual lainnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.