Penyihir kegelapan di dunia magus

Sebuah Pengadilan Yang Adil



Sebuah Pengadilan Yang Adil

*Rumble!*     

Gelombang-gelombang energi yang samar melintas. Karena terdapat begitu banyak gelombang energi lain yang melintas, meskipun berada di jarak yang jauh, gelombang-gelombang itu memungkinkan orang-orang di dalam kereta untuk memastikan identitas para pemilik gelombang tersebut.     

"Mereka adalah para Magus, Magus resmi! Sepertinya mereka sedang bertarung. Apakah kita akan tetap melanjutkan perjalanan?" Seorang pemimpin guild yang merupakan Magus yang berada di puncak peringkat 1 mendekati kereta Leylin dan membungkuk untuk meminta perintah lebih lanjut.     

"Tentu saja!" Leylin berbicara dengan nada acuh tak acuh. Dengan kekuatan yang mereka miliki ketika mereka bersatu, mereka bisa dengan mudah mengamuk di wilayah timur. Oleh karena itu mereka tidak merasa takut.     

Pemimpin guild itu tampaknya memiliki pikiran yang sama dengan Leylin dan setelah berhenti beberapa saat, iring-iringan rombongan Magus itu kembali bergerak maju.     

Pihak lain yang sedang bertarung itu menyadari adanya gelombang energi dari iring-iringan rombongan Magus yang mendekati mereka. Salah satu dari dua Magus yang sedang bertarung itu sepertinya ragu-ragu untuk mendekati rombongan guild tersebut, sementara yang lain ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya dia bergerak menuju ke arah rombongan guild.     

"Mencoba menggunakan kita untuk menghalangi musuhnya?" Magus yang ada di dalam kelompok kereta tersebut diam menunggu sambil tersenyum.     

*Xiu!*     

Beberapa detik kemudian, sebuah tembakan berwarna merah ditembakkan dari jarak yang jauh, dan seorang Magus muda muncul.     

Magus ini terlihat sangat biasa jika bukan karena cincin hitam di jari telunjuk kanan dan matanya yang terlihat tegas. Setelah melihat begitu banyak Magus resmi dalam rombongan tersebut, mata Magus muda ini membelalak dan dia berusaha mengitari mereka.     

"Kamu tidak bisa melarikan diri! Beraninya kamu mencuri harta milik keluarga kami!" Terdengar suara seorang wanita. Pria muda itu gemetar, menggigit bibirnya, menggertakkan giginya, dan kemudian berlari menuju kelompok kereta tersebut.     

"Selamatkan saya! Saya seorang Magus pengembara, dan untuk beberapa alasan, wanita gila itu mengejar saya. Dia terus memfitnah saya dan mengatakan bahwa saya telah mencuri hartanya!"     

Magus muda ini adalah Aaron. Setelah sembuh dari luka-lukanya, dia cukup sial untuk bertemu dengan Magus dari Keluarga Mambo, dan dia telah dikejar sampai ke tempat ini.     

Sementara tindakan menghalangi jalan rombongan tersebut merupakan ide dari Merlin.     

"Apakah mereka akan menyelamatkanku? Lagipula... "Aaron dengan cemas berkomunikasi dengan Merlin yang ada di dalam benaknya.     

"Jangan khawatir! Aku sudah benar-benar menyembunyikan aura dari Teardrop Gemstone. Wanita gila di belakang kita tidak akan menemukan apapun!" Merlin berjanji dengan percaya diri.     

Rasa percaya diri Merlin itu tentu saja disebabkan karena adanya orang tertentu yang berada di dalam kereta rombongan Magus tersebut.     

"Hehe... Anak muda, kamu cukup hebat karena benar-benar bisa membantuku mengumpulkan Teardrop Gemstone itu. Aku bahkan tidak tahu jika keluarga Mambo memiliki barang itu di dalam koleksi mereka!" Leylin tersenyum kecil dan matanya bersinar.     

*Xiu!* Pada saat ini, sebuah sinar berwarna merah muda ditembakkan ke arah rombongan Magus tersebut, dan Magus perempuan yang mengejar Aaron tersebut muncul di tengah-tengah anggota rombongan.     

Setelah melihat rombongan kereta dengan begitu banyak Magus di dalamnya, Magus perempuan itu merasakan dadanya terasa sangat sesak.     

"Saya Ophelia dari Keluarga Mambo! Saya minta maaf jika saya menyinggung anda semuanya, tetapi tolong jangan menghentikan saya untuk mengejar pencuri yang keji ini!"     

Kelompok Magus itu diatur secara sembarangan, dengan beberapa guild berskala kecil yang ditempatkan di bagian depan rombongan tersebut membuat nada bicara Ophelia terdengar tidak sopan.     

Bagaimanapun juga, keluarga Mambo cukup terkenal di wilayah ini.     

"Berani sekali kamu! Kamu pikir kamu siapa?"     

"Keluarga Mambo? Belum pernah mendengar nama itu sebelumnya."     

Meskipun para Magus yang berada di bagian depan hanya berasal dari beberapa guild berskala kecil, namun atasan mereka mengawasi mereka dari belakang, dan bahkan Magus peringkat 2 yang bertanggung jawab atas Nature's Alliance juga hadir di tempat itu. Membuat para Magus tersebut tidak mengendalikan jawaban mereka.     

"Kamu..." Suara Ophelia merendah, dan sebuah aura samar samar muncul dari tubuhnya.     

Berapa banyak orang di keluarganya yang berani berbicara kepadanya dengan cara seperti itu?     

Bagaimanapun juga pada saat itu terdapat lebih banyak kereta yang telah tiba di tempat itu, dan lambang-lambang pada kereta-kereta tersebut membuat Ophelia tercengang dan menelan kembali kata-kata yang akan dia katakan.     

"The Lost Clock, Twisted Black Clouds, Infernal Blood dan Nature's Alliance!"     

Mata Ophelia terbelalak. Semua guild ini adalah guild berskala menengah, dan tiap guild tersebut cukup kuat untuk menekan Keluarga Mambo. Terutama Nature's Alliance, yang memiliki seorang Magus peringkat 2 yang kuat.     

Begitu para guild-guild itu merasa tersinggung, mereka akan meremas Ophelia seperti seekor semut.     

Di sudut yang lain, Aaron membuka mulutnya lebar-lebar karena tertegun. "Banyak sekali! Ada sangat banyak Magus dan Acolyte! Apakah mereka sedang bermigrasi? "     

"Ophelia tidak punya niat untuk menyinggung siapapun, tolong maafkan saya!" Keringat dingin mengalir sampai ke tulang punggung Ophelia, dia segera menjatuhkan diri ke tanah dan membungkuk.     

"Apakah kalian belum selesai berurusan dengan ini?" Pada saat ini, Leylin membuka pintu dan turun dari kereta yang terbesar dan termewah dalam kelompok Nature's Alliance.     

"Tuan Leylin!" Semua Magus di sana segera membungkuk.     

"Ley-Leylin! Magus peringkat 2 legendaris yang kabarnya telah sangat melukai seorang Matriarch istimewa dari Peri Kegelapan itu! Mengapa keberuntunganku begitu buruk?" Ophelia menggeram di dalam hatinya, tetapi dia bahkan tidak berani mengeluarkan keringat dingin di hadapan pria ini.     

"Apa yang telah terjadi?" Leylin mengernyitkan alisnya sambil bertanya meskipun dia sudah memahami situasinya.     

"Maafkan saya, Tuanku!" Seorang Magus dari kelompok tersebut terlihat sangat ketakutan sehingga dia bahkan tidak bisa berbicara dengan jelas.     

"Apa yang terjadi?" Leylin mengulangi sekali lagi, tetapi suasananya terlanjur membeku. Seluruh kelompok tersebut terdiam, dan bahkan beberapa pemimpin guild dari guild berskala menengah, yang merupakan para Magus yang berada di puncak peringkat 1 tidak berani untuk mengeluarkan suara.     

"Tuanku, sebenarnya inilah yang terjadi...." Ophelia berusaha keras untuk membuat dirinya terdengar tenang, menyampaikan keseluruhan ceritanya.     

"Oh! Begitukah?"     

Leylin berbalik, dan Aaron ditekan ke tanah oleh sebuah kekuatan yang tak terlihat.     

"Aku akan memberimu satu kesempatan. Kamu bilang kamu menggunakan metode rahasia milik keluargamu untuk menemukan dia. Lakukan lagi metode itu di depan kami! Jika Teardrop Gemstone itu ada pada dirinya, maka dia akan diadili oleh kami semua. Jika tidak ..." Pandangan berbahaya Leylin mendarat pada Ophelia, dan membuat kepala perempuan itu terasa merinding.     

"Jika tidak, maka Ophelia bersedia untuk menerima hukuman!" Ophelia menggertakkan giginya dan memaksakan diri untuk memberikan sebuah jawaban.     

"Tidak hanya itu, kami semua yang ada di sini sedang menjawab panggilan dari wilayah tengah untuk terlibat di dalam pertempuran. Jika kamu terbukti salah, kamu akan dituntut oleh dewan perang karena menghalangi urusan militer. "     

Leylin tersenyum untuk menebus kata-kata kasar yang telah diucapkannya. "Baiklah, mulai!"     

"Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan?" Aaron memperhatikan Ophelia yang sudah mulai menggunakan metode rahasia keluarganya dan para Magus resmi yang bersiap untuk menonton pertunjukan yang bagus itu. Aaron berulang kali bertanya kepada Merlin yang ada di dalam benaknya, dan dia bahkan sama sekali tidak berani untuk melihat ke arah Magus peringkat 2 yang legendaris itu.     

"Jangan khawatir. Aku Magus Merlin yang legendaris. Magus kecil peringkat 2 itu tidak ada artinya bagiku?" Merlin membual tanpa merasa malu, "Dengan menggunakan kekuatan spiritualku yang menyembunyikan Teardrop Gemstone itu, gadis ini pasti tidak akan menemukan apapun!"     

"Lalu mengapa kamu tidak menggunakannya sebelumnya?" Aaron merasa seolah-olah dia telah ditipu.     

"Banyak kekuatan spiritualku yang telah digunakan, dan kekuatan itu belum diisi ulang," Merlin menjelaskan dengan dengan tidak jelas, dan menyebabkan Aaron segera mulai mencela dirinya sendiri. Bagaimana mungkin dia tidak bisa mempercayai Kakek Merlin, yang telah tumbuh bersamanya itu?     

"Kamu akan mati!" Ophelia terkekeh sambil menundukkan kepalanya, menunjuk Aaron dengan cincin itu.     

"Ada formasi mantra pelacak pada Teardrop Gemstone yang diturunkan oleh leluhur saya. Selama orang itu memilikinya, cincin saya akan memancarkan sinar berwarna merah. Lihatlah, tuanku!"     

Ophelia mengarahkan cincin itu kepada Aaron, dan meneriakkan sepatah kata, "Mambo!"     

Jantung Aaron berdetak sangat kencang, dan dia hampir menutup matanya untuk menunggu waktu penghakiman.     

"Eh?" "Oh!" "Ah?"     

Segala macam suara terdengar oleh telinga Aaron, tetapi tidak satupun dari suara tersebut yang berisi tuduhan seperti yang dia harapkan.     

Dia diam-diam melirik ke arah Ophelia, yang sekarang tampak bingung dan sedih.     

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Beberapa kali kucoba tidak ada yang seperti ini!" Ophelia mengangkat cincin itu dan memindai Aaron beberapa kali lagi.     

Cincin itu tidak bereaksi, seolah-olah itu hanya sebuah cincin biasa.     

"Ha ha! Bagaimana? Bukankah metode persembunyianku kuat?" Merlin tertawa kecil di dalam benak Aaron.     

Pada kenyataannya, semua ini merupakan pekerjaan Leylin. Jika bukan karena dia berada di sana, Aaron pasti akan ketahuan.     

"Bagaimana bisa?" Ophelia menjerit, dia tidak mau menyerah ketika dia melepas cincin dan memeriksa formasi di dalam cincin tersebut.     

Beberapa saat kemudian, dia berteriak, "Pasti kamu! kamu pasti telah menyembunyikan Teardrop Gemstone di suatu tempat di sepanjang perjalanan!     

"Tidak! Batu itu pasti ada di tanganmu. Serahkan!" Api berwarna merah muda menyala di tubuh Ophelia.     

"Cukup! Lelucon macam apa ini!" Leylin masih memainkan peran sebagai seorang hakim yang adil, dan berprikemanusiaan.     

"Tidak! Tuanku, anda harus percaya kepadaku!" Suara Ophelia terdengar sedikit serak.     

*Bang!*     

Sebuah cahaya berwarna perak yang berkilauan menyala, dan api di tubuh Ophelia kemudian padam. Dia mundur beberapa langkah dan jatuh ke atas tanah, ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa ia belum ingin menyerah.     

"Haha, gadis itu sebenarnya berani untuk membantah. Sekarang dia berada dalam kesulitan!" Merlin bergembira di dalam pikiran Aaron.     

"Apa yang sedang terjadi?" Aaron segera bertanya.     

"Tuan Leylin itu adalah seorang Magus peringkat 2! Kekuatan spiritualnya yang kuat bukan sesuatu yang bisa ditahan oleh gadis kecil seperti dia, tetapi dia benar-benar berani melakukannya. Apa yang seharusnya menjadi cedera ringan sekarang akan menjadi lebih serius, dan bahkan mungkin akan mempengaruhi lautan kesadarannya..."     

"Ah? Lalu apa yang akan terjadi kepadanya?" Aaron mulai menyalahkan dirinya sendiri.     

"Apalagi yang bisa terjadi padanya? Jika seorang Magus peringkat 2 ingin mendisiplinkannya, dia masih harus menanggungnya bahkan jika dia tidak salah. Dia juga tidak bisa mengeluh." Merlin terus bersukacita di dalam rasa sakit Ophelia, dan mengambil kesempatan itu untuk mendidik Aaron, "Ini adalah hukum di dunia Magus! "     

"Tinggalkan tempat ini dan jangan pernah muncul dihadapanku lagi! Sepertinya kali ini kamu baru saja membuat kesalahan. Aku tidak akan melaporkannya ke dewan perang!"     

Leylin bergumam pelan dan kembali ke kereta.     

"Terima kasih atas belas kasihan anda, Tuanku!" Tindakan Leylin itu mendapatkan kata-kata terima kasih dari Magus perempuan tersebut.     

Ophelia meninggalkan daerah itu dengan bingung. Meskipun dia merasa putus asa, namun jika dia terus tinggal di tempat ini, beberapa orang Magus yang berada di puncak peringkat 1 akan mengurusnya dalam sekejap bahkan tanpa harus membuat Leylin mengangkat jarinya.     

"Apa yang kamu lihat? Kami pergi!"     

Tak lama kemudian, rombongan kereta itu melanjutkan perjalanan mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.