Penyihir kegelapan di dunia magus

Kebetulan



Kebetulan

0*Snap!*     

Ruang itu seolah-olah telah membeku untuk sesaat, tetapi kemudian seolah tidak terjadi apa-apa di ruangan tersebut.     

Totem laba-laba berwarna hitam tersebut mulai menghilang perlahan, dan suara Anya terdengar, "Kamu sudah semakin menua."     

*Bang!* Jejak warna hitam tersebut kemudian menghilang ke dalam cahaya. Kini tangkai di punggung pria tua itu hanya ada sedikit, dan getah berwarna putih susu mengalir keluar dari lukanya.     

Ketika pria tua itu mengangkat kepalanya sekali lagi, dia terlihat lebih tua dari sebelumnya, dan bercak-bercak berwarna abu-abu mulai bermunculan di kulitnya.     

"Apakah vitalitas tubuh ini telah mencapai batasnya?" Pria tua itu melihat ke arah bintik-bintik di tubuhnya dan hanya bisa tertawa pahit. Matanya terlihat kusam dan tak bernyawa.     

"Waktu..." Kata pria tua itu sambil menghela nafas panjang. Bersamaan dengan helaan nafasnya, pancaran cahaya di dalam gua menghilang dan gua tersebut sekali lagi berubah menjadi gelap.     

...     

Aaron telah kembali ke kamarnya.     

Sinar senja menyinari sebuah campuran papan kayu yang telah membusuk dan sudut-sudutnya berjamur. Kamar bau tersebut adalah 'kemewahan' yang dihadiahkan untuk dia tempati seorang diri. Kamar bobrok ini menunjukkan sebesar apa dia dihargai.     

Namun, pada saat ini dia tidak memperdulikan masalah kamar itu. Pikirannya sibuk dengan pertemuan sebelumnya.     

Patroli. Formasi mantra pendeteksi. Kenangan melintas di benak pemuda dengan mata berwarna hitam itu.     

"Aku pasti pernah melihatnya sebelumnya! Tetapi mengapa aku tidak ingat di mana aku melihatnya?" Aaron berusaha keras untuk mengingatnya. Tiba-tiba, dia menutupi wajahnya dan mulai berteriak, kemudian urat nadi muncul di pelipisnya. Rasa sakit tersebut menyebabkan dia pingsan. Jeritannya menembus ruangan itu sampai dia sadar kembali beberapa saat kemudian, dan menyadari bahwa dirinya tergeletak di atas tanah.     

Keringat panas membasahi wajah Aaron ketika dia terengah-engah.     

"Lagi dan lagi! Penyakit dari petualanganku di Woody Wasteland ini telah membuang-buang kekuatan spiritualku..."     

*Bang!*     

Pada saat itu, seolah tidak bisa menahan rasa frustrasinya, sebuah papan di lantai terangkat dan sebuah pancaran sinar berwarna hitam segera menarik perhatian Aaron.     

"Apa... ini?" Dengan rasa penasaran, Aaron menggali benda warna hitam itu dan meletakkannya di atas telapak tangannya. Benda itu adalah sebuah cincin dengan tulisan kuno di atasnya yang permukaannya memiliki lapisan berwarna hitam. Jantung Aaron berdetak kencang.     

"Sebuah cincin?" Dia memutar benda itu. "Cincin ini masih mengeluarkan gelombang energi yang lemah, apakah ini sebuah artefak sihir?"     

Artefak sihir, terlepas dari ukuran dan kualitasnya, Artefak itu akan menyelamatkan hidupmu di medan perang. Saat pikirannya beralih ke arah itu, Aaron hanya bisa bernapas tersengal-sengal.     

Tiba-tiba, Aaron merasakan sebuah rasa sakit yang mengalir deras dari tangannya, terasa seperti sebuah tusukan yang menyebabkan dia berteriak dan hampir melempar cincin itu ke tanah.     

"Apa ini?" Aaron menatap ke arah jari telunjuknya, dia tertegun ketika melihat darah menetes ke cincin tersebut dari luka di kulitnya yang tertusuk. Sebuah duri kecil terlihat di tepi cincin berwarna hitam tersebut, yang baru saja telah melukai dirinya.     

*Xiu!* Tetesan darah itu segera diserap seperti air di sebuah spons. Cincin berwarna hitam itu kemudian menyala sebelum berubah warna menjadi berwarna abu-abu. Bersamaan dengan itu, gelombang energi yang sebelumnya dilepaskan cincin tersebut menghilang dan cincin itu tampaknya kehilangan semua kekuatannya, dan sekarang hanya menjadi benda biasa.     

"Ini ... apakah ini 'Upacara Pengikatan?' Seperti yang ada di dalam mitos?" Aaron menggaruk kepalanya karena bingung.     

Meskipun Aaron tidak tahu banyak tentang artefak sihir, dia menyadari bahwa beberapa artefak sihir tingkat tinggi yang sangat langka membutuhkan upacara untuk mengikat artefak sihir itu ke diri pemakainya sendiri. Dan perantara untuk memulai upacara-upacara ini... adalah darah!     

"Ha ha ha! Nak, kau benar!" Pada saat ini, sebuah suara terdengar di kepala Aaron.     

"Siapa itu? Siapa di sana?" Suara yang tiba-tiba muncul itu membingungkan Aaron dan dia mulai melihat ke sekelilingnya. Dia tidak bisa melihat siapa pun...     

"Aku ada di telapak tanganmu!" Jawab sebuah suara yang terdengar tua.     

"Kamu adalah... cincin itu?" Mata Aaron tiba-tiba melebar.     

"Mm! Nak, bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?" Lelaki tua itu tertawa terbahak-bahak.     

"Tidak! Aku tidak akan membuat kesepakatan denganmu, aku juga tidak akan menjual jiwaku kepadamu!" Kata Aaron dengan tegas.     

Magus bukanlah orang yang tertutup. Aaron telah mendengar cerita tentang makhluk purba dan makhluk-makhluk eksotis yang membuat kesepakatan dengan manusia, kemudian mempermainkan dan memanen roh para manusia yang membuat kesepakatan dengan mereka itu.     

"Benarkan? Kamu tidak ingin mengembalikan bakat spiritualmu lagi?" Tawa lelaki tua itu terdengar menyeramkan.     

"Me... Mengembalikan bakatku?" Detak jantung Aaron semakin cepat.     

"Aku sudah memahami misteri dari jiwa. Jika bakat spiritualmu yang semula ini sangat rendah, maka akan sulit untuk meningkatkannya. Tetapi masih ada kemungkinan untuk membalikkan efek dari kerusakan pada jiwamu..." Pria tua itu menjelaskan.     

"Kamu siapa sebenarnya? Mengapa kamu mau membantuku?" Tanya Aaron, memerintah emosinya.     

"Aku adalah Magus legendaris kuno, aku adalah pecahan ingatan... Merlin !" Lelaki tua itu berhenti, menyebabkan Aaron menjadi bingung.     

"Pecahan ingatan?"     

"Ya. Tubuh fisikku sudah lama membusuk, tetapi pecahan ingatanku tetap ada di sini, tertahan di dalam cincin ini..." Lelaki tua itu sepertinya sedang mengenang masa lalunya.     

"Mengenai alasan mengapa aku membantumu, aku sudah bilang sebelumnya. Aku ingin sesuatu sebagai balasannya!"     

"Apa yang kamu inginkan?" Meskipun Aaron sudah merasa putus asa untuk menyembuhkan masalahnya, tetapi dia masih merasa waspada.     

"Jangan khawatir, kamu adalah orang yang ditakdirkan untuk mati. Tentang berapa banyak yang bisa aku minta dari kamu? Aku bukan iblis yang ada di sini untuk mengumpulkan jiwamu!"     

Merlin tertawa kecil, "Aku ingin kamu mengumpulkan sisa pecahan rohku! Dan sebagai imbalannya, aku tidak hanya akan menyembuhkan penyakitmu, tetapi aku bahkan akan memberikan teknik meditasi tingkat tinggi yang lengkap kepadamu dan membantu kamu untuk naik peringkat menjadi Magus resmi..."     

...     

"Teknik meditasi tingkat tinggi, menjadi seorang Magus resmi!" Aaron merasa senang, tetapi perasaan senang itu segera diikuti oleh perasaan menderita yang terasa menusuk. Pada awalnya, dia memiliki harapan untuk mencapai semua hal tersebut, tetapi sekarang...     

"Sisa pecahan rohmu? Apa maksudmu?"     

"Sebenarnya aku membuat banyak peralatan ajaib dimana aku meletakkan pecahan-pecahan rohku. Saat itu aku sedang mengantisipasi bencana yang besar, dan mempersiapkan banyak peralatan ajaib untuk mengatasi bencana tersebut. Kamu perlu membantuku untuk menemukan bagian-bagian yang tersisa dari rohku..."     

"Setiap artefak yang kamu temukan akan sangat membantu kita!" Merlin meyakinkan Aaron setelah memperhatikan keraguan Aaron. "Selain itu, saat ini kamu terlalu lemah untuk membantuku, jadi aku juga akan membantumu meningkatkan kekuatanmu sebanyak mungkin!"     

"Apa yang sedang kamu coba lakukan? Apakah kamu berniat untuk membangkitkan kembali dirimu sendiri?" Tebak Aaron.     

"Hehe... Aturan Kematian bukan sesuatu yang bisa diganggu oleh Magus rendah sepertiku. Aku hanya sebuah sisa-sisa yang dipenuhi dengan keinginan yang belum terpenuhi, dan aku tidak mau tetap terkurung di dalam sebuah cincin untuk selamanya. Aku butuh bantuanmu untuk menemukan pecahan-pecahan rohku yang tersisa. Lakukan satu hal ini untukku, dan kita akan impas. Aku bersumpah atas nama rohku sendiri!"     

"Kamu tidak perlu bersumpah, aku akan membantumu!" Kata Aaron dengan serius.     

"Kamu benar! Apa yang bisa kamu dapatkan dari membodohi orang yang sudah mati sepertiku? Agar wanita itu meninggalkanku demi kesenangannya sendiri, aku tidak akan membiarkannya!" Kata Aaron dengan mata yang memerah.     

"Ha ha! Baiklah, bahkan jika aku hanya sebuah pecahan roh, aku masih memiliki banyak pengetahuan. Yang kamu butuhkan hanyalah menjadi orang paling jenius di Twilight Zone! Kemudian, sekali lagi kamu dapat dengan mudah naik peringkat di atas yang lain!" Magus Merlin tertawa terbahak-bahak di dalam kepala Aaron.     

"Kalau begitu, mari kita memanggil Trial's Eye dan menandatangani kontrak!" Kemarahan di wajah Aaron menghilang, dan dia dengan tenang menyatakan kondisi ini.     

"Tentu saja!" Kata pria tua itu setelah diam sesaat.     

Mata Aaron bersinar dan dia segera memanggil hologram Trial's Eye sebagai saksi.     

"Di bawah kesaksian Trial's Eye...."     

Di dalam ruangan tersebut, suara dua orang yang bersumpah bisa didengar.     

...     

"Selesai!"     

Di sisi lain, Leylin yang sedang berada di dalam laboratorium tertawa, melihat tubuhnya sendiri yang diikat oleh Trial's Eye dan memegang ceret berisi sebuah larutan bulu-bulu Nefarious Filthbird.     

Benda itu sengaja dikirim oleh cincin tersebut.     

Merlin tidak lebih dari sekedar Limited A.I, tetapi bisa menipu Aaron yang tidak berpengalaman. Selain itu, pada saat-saat kritis, Leylin bisa mengendalikan Aaron dari jauh.     

Secara keseluruhan, cincin ini hanyalah tiruan dari cincin dan seorang lelaki tua.     

"Dengan apa yang telah aku berikan kepadamu, bagaimana kamu akan mempengaruhi angin dan ombak dari Twilight Zone? Aku menantikannya!" Leylin terkekeh, dan sebuah cahaya yang sangat terang melintas di matanya.     

...     

Ketika suasana yang menggelisahkan merasuki Kota Dolon, semua rakyat biasa dievakuasi. Dalam beberapa hari, banyak makhluk kegelapan yang mengelilingi kota, dan di antara mereka bisa terlihat bayangan-bayangan samar dari orang-orang.     

"Tuan Leylin! Tuan Fendix telah mengundang anda ke Tembok Kota!" Seorang pria paruh baya yang mengenakan baju pelindung besi berwarna emas dengan hormat memberitahu Leylin.     

Pria paruh baya ini adalah Duke Fendix, komandan dari para tentara. Keluarga Fendix telah menghasilkan banyak Magus resmi, dan banyak di antara para Magus tersebut yang terkenal. Selain itu, para Magus tersebut termasuk dua keturunan dari Fendix sendiri.     

Tetapi di depan Leylin, mereka diminta untuk menundukkan kepala mereka seperti orang biasa yang berada di hadapan seorang bangsawan.     

"Aku mengerti!" Kata Leylin sambil perlahan menutup sebuah buku besar di tangannya dan kemudian dia tiba di Tembok Kota.     

Karena ini adalah serangan pertama, tidak hanya ada banyak tentara dan jenderal yang hadir di tembok kota, tetapi para Magus juga hadir untuk menonton.     

"Tuan Leylin!" Fendix menyapa Leylin sambil mengambang di udara.     

Leylin tertawa ketika Fendix terbang untuk bergabung dengannya. Keduanya kemudian melihat ke arah sebuah garis berwarna hitam pada pasukan yang sedang menyerbu mereka seperti sebuah gelombang.     

"Luar biasa bukan?" Tahap awal perang akan dilawan oleh para martir. Makhluk-makhluk itu tidak memiliki banyak kekuatan, dan ekspresi Fendix bahkan tidak berubah sama sekali.     

"Benar-benar luar biasa!" Leylin hanya bisa mengatakan dengan tenang saat dia melihat ke luar tembok. Ada ratusan ribu makhluk kegelapan di bawah.     

Dia tidak menyangka terdapat begitu banyak makhluk kegelapan yang berada di tempat itu. Dan jumlah ini hanya jumlah makhluk kegelapan yang ada di daerah itu saja. Sedangkan jumlah total makhluk kegelapan di semua pasukan pasti jumlahnya tidak masuk akal.     

"Makhluk kegelapan, manusia, dan spesies lainnya. Tanah ini tidak dapat mendukung kita semua. Jadi, sesekali, semua ras berperang....." Magus perempuan peringkat 2 berkata dengan lembut di samping Leylin dan Fendix.     

"Di antara semua ras, perang dan aliansi diantara keduanya telah terjadi berkali-kali sejak dahulu kala....."     

"Perang ini tidak akan memiliki pemenang dan pecundang. Hanya setelah semua kelompok menghabiskan hampir semua sumber daya, persediaan, dan tentara mereka, baru setelah itu, perang dapat berakhir…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.