Penyihir kegelapan di dunia magus

Menara Magus



Menara Magus

0Seluruh ruang tamu itu seolah ditutupi oleh sebuah lingkaran cahaya yang berwarna hitam. Bahkan retakan di jendela juga ikut tersegel sepenuhnya, seperti telah tertutup oleh sebuah lapisan katun warna hitam.     

Kejadian aneh semacam ini membuat Baelin terkagum-kagum. Karena merasa penasaran, dia mencoba untuk menyentuh 'katun berwarna hitam' itu. Cahaya 'katun' itu segera terisi kembali di tempat yang di tembus oleh tangan Baelin.     

Baelin sangat menikmati ini, dan dia melihat ke arah Leylin. Ekspresi wajah nya terlihat jauh lebih hormat daripada sebelumnya.     

Selama perjalanan ini, Baelin mengetahui identitas Leylin sebagai seorang Magus resmi dari Jenny dan James.     

Bagi Baelin yang berasal dari Kota Potter, seorang Knight sudah dianggap sebagai identitas yang luar biasa hebat dan terhormat. Namun bagaimana dengan seorang Magus? Magus sudah menjadi sesuatu yang hanya terdengar di dalam legenda.     

Kenyataannya, Baelin selalu membayangkan jika dia menjadi seorang Magus dan memiliki kekuatan petir, api dan es.     

Keinginannya ini dikarenakan jika dia bisa menjadi seorang Magus, dia akan bisa menikahi Jenny.     

Tetapi sayangnya, semua harapannya pupus dengan mudah oleh kata-kata Leylin. "Kamu tidak memiliki bakat apapun di bidang ini."     

Leylin juga menyadari bahwa kemampuan spiritual Baelin buruk, hanya berada di sekitar peringkat 1, yang dikenal juga sebagai kemampuan yang paling tidak cocok untuk menjadi seorang Magus. Dia hanya bisa tetap menjadi seorang Acolyte seumur hidupnya.     

Namun, meski Baelin tidak memiliki sebuah kemampuan yang sesuai, jika dia dilatih dengan rajin, dia memiliki kemungkinan untuk menjadi seorang Acolyte! Identitas seorang Acolyte jauh lebih baik jika dibandingkan dengan seorang Knight.     

Namun masalahnya adalah latihan seorang Acolyte memerlukan lebih banyak waktu dan tenaga dibandingkan dengan latihan seorang Knight. Sekarang saat mereka tidak lagi berada di Kota Potter, Leylin tidak memiliki waktu untuk bersantai, jadi mengapa dia harus membuang waktu untuk Baelin? Karena itulah Leylin menolak permintaan Baelin tanpa keraguan sedikitpun.     

Meski begitu, Baelin sangat tertarik pada kekuatan misterius yang dimiliki oleh para penyihir.     

"Oke, tempat ini sudah kusegel. Jika kamu ingin mengatakan sesuatu, katakan saja. Apapun yang kamu katakan akan menjadi sebuah rahasia diantara kita." Kata Leylin.     

Setelah mendengarkan kata-kata Leylin, Jenny menyeringai saat mengatakan. "Seperti yang diharapkan, tidak ada yang bisa disembunyikan dari Tuan Leylin."     

"Eh? Jenny, apakah anda tidak datang untuk mengunjungi kami?" Sekarang Baelin akhirnya bereaksi dan akan membuat keributan, tetapi Leylin mengatasinya dengan sebuah tatapan peringatan. Baelin terdiam dan mendengarkan cerita Jenny dengan penuh perhatian.     

"Setelah menerima Dragon-Blooded Flower Bud, kondisi ayah saya sudah jauh lebih baik. Beliau sekarang bisa bangun dari tempat tidur dan melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana, dan semangatnya juga meningkat banyak.."     

Jenny terlihat sedikit gembira untuk sesaat, tetapi setelah itu ekspresi wajahnya kembali murung.     

"Tetapi hal-hal baik tidak bertahan lama. Dengan memanfaatkan kenyataan bahwa ayah saya sedang memulihkan kesehatannya, kedua paman saya sekali lagi melakukan sebuah pertemuan keluarga. Mereka ingin merebut gelar ayah saya..."     

"Saya datang kemari untuk mencari pertolongan dari anda."     

Jenny berdiri dan melakukan sebuah penghormatan resmi kepada Leylin sambil mengatakan. "Tuanku, jika seandainya anda yang bisa membantu ayah saya melewati krisis ini, kami akan membayar anda dengan apapun yang kami miliki, termasuk menggunakan diri saya sendiri."     

"Jenny! Anda!" Mendengar ucapan Jenny, Baelin menjadi gelisah tetapi dia merasa tidak berdaya karena dia tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantunya.     

"Hehe..."     

Mendengar apa yang dikatakan Jenny, Leylin tetap tenang dan mulai bergumam sendiri. Ketika Jenny mulai percaya bahwa Leylin tampak tertarik, Leylin mulai tertawa keras.     

"Aku tidak memiliki niat untuk terlibat dalam urusan keluarga Argus. Namun, tiga hari lagi aku akan mengunjungi keluargamu..."     

Sekitar seperempat jam kemudian, Jenny pergi setelah mendapatkan apa yang dia inginkan. Meskipun Leylin tidak secara jelas mengatakan pihak mana yang akan didukungnya, tetapi sebuah hubungan baik dengan seorang Magus resmi adalah sesuatu yang tidak berani diabaikan oleh keluarga manapun.     

Tetapi yang tidak disadari Jenny adalah, bahwa setelah dia pergi, Leylin menunjukkan senyum yang mengejek.     

"Kamu menyembunyikan banyak hal, tetapi kamu masih mengandalkan aku untuk datang dan membantumu. Apakah orang-orang sepertimu berpikir kalau aku orang yang bodoh dan tidak memiliki hal lain yang lebih baik untuk dilakukan?"     

Sambil tersenyum kecil, Leylin melirik ke arah sosok Baelin yang bertubuh tinggi besar sedang berdiri di dekat pintu gerbang.     

...     

Tiga hari kemudian, Leylin mengenakan setelan upacara kebangsawanan berwarna hitam, kemudian mengunjungi keluarga Argus bersama Baelin di belakangnya.     

"Tuan Leylin, bisa melihat anda merupakan sebuah kehormatan bagi saya."     

Setelah mendapatkan berita dari pelayan, Jenny dan ayahnya, sang Marquis Argus, keluar dan menyambut Leylin.     

Leylin juga mengamati Marquis Argus ketika dia menjawab sambutan Marquis dengan sebuah senyuman. Marquis ini memiliki rambut yang terang seperti emas dan memiliki banyak kemiripan dengan Jenny. Dia memasang sebuah senyum yang hangat, ramah dan tepat untuk situasi saat itu.     

Di belakang Marquis itu, dua orang pelayan membungkuk dengan cara yang paling sopan dan tulus.     

"En!" Leylin mendengus acuh tak acuh dan menganggukkan kepalanya sambil berjalan masuk bersama Marquis Argus. Setelah itu, Leylin berjalan sedikit di depan sang Marquis itu.     

Seorang Marquis pada dasarnya memiliki banyak stamina dan kekuasaan. Setelah melihat Leylin berjalan di depannya, senyum sang Marquis menjadi lebih kuat, seolah dia tidak peduli jika Leylin berjalan di depannya.     

Di belakang Leylin dan sang Marquis adalah Baelin dan Jenny. Baelin membuka mulutnya beberapa kali, seperti ingin mengatakan sesuatu kepada Jenny. Tetapi setelah melihat penampilan resmi Jenny yang seolah berpakaian untuk menghadiri sebuah pesta kerajaan, Baelin tidak mampu mengucapkan apapun dan hanya menutup mulutnya.     

Tanpa perlu dikatakan lagi bahwa mansion seorang Marquis yang tenang dan dibangun dengan baik, ditambah dengan para pelayan yang bersikap penuh hormat dan berhati-hati itu membuat Baelin merasa takut ketika dia berjalan melewati para pelayan yang berjajar di kedua sisi-sisinya.     

Setelah menyambut Leylin, sang Marquis berpikir untuk mengenalkan Leylin kepada kerabatnya yang lain, tetapi niatnya tersebut terganggu oleh suara yang tiba-tiba terdengar.     

"Ohoho! Kakakku yang terkasih, jika kamu mengundang begitu banyak tamu, mengapa kamu tidak mengundang kami juga?"     

Saat mendengar suara itu, senyum sang Marquis tetap ada, tetapi sebuah ekspresi kewaspadaan terlihat di matanya ketika dia memperkenalkan pemilik suara tersebut kepada Leylin.     

"Tuanku, mereka adalah dua saudaraku, Lucas dan Kermode."     

Kemudian sang Marquis menoleh ke arah dua pria yang memasuki aula itu dan berkata, "Ini adalah Tuan Leylin yang bertemu Jenny ketika dia sedang melakukan perjalanan."     

"Dua orang ini pasti para paman berbahaya yang disebut Jenny sedang mencoba untuk merebut posisi ayahnya." Hanya dengan sebuah tatapan mata, Leylin telah menilai kedua tuan berusia paruh baya itu dengan penuh ketertarikan.     

Lucas, Kermode dan Marquis Argus, semuanya terlihat mirip. Lagipula mereka semua bersaudara! Namun mata Lucas berwarna ungu dan mata Kermode memancarkan sebuah sinar warna keperakan. Semua hal itu terlihat aneh.     

Tetapi apa yang membuat Leylin merasa terkejut adalah bahwa tubuh kedua paman ini mengeluarkan gelombang energi yang mirip seperti para penyihir. Kedua orang itu sebenarnya adalah Acolyte!     

"Kami menyambut Tuan Leylin!" pada saat ini, kedua Tuan itu juga membungkuk kepada Leylin. Sang Marquis melihat perilaku mereka sangat susah untuk di percaya.     

"Tuan Leylin yang terhormat, leluhur kami Tuan Siegfried dengan hormat mengundang anda untuk menemuinya dan melihat laboratoriumnya. Selain itu, beliau juga menyatakan rasa terimakasihnya kepada anda karena telah membantu keluarga Argus."     

Lucas dengan hormat menyampaikan kata-kata leluhurnya.     

Undangan ini menyebabkan ekspresi wajah sang Marquis dan anak perempuannya berubah menjadi suram.     

Di dalam semua drama ini, hanya pemuda bodoh bernama Baelin yang tidak memahami pentingnya undangan ini!     

Sang Magus Siegfried memegang sebuah posisi yang sangat penting di dalam keluarga Argus. Mengirimkan undangan melalui Lucas dan bukan melalui sang Marquis jelas mengindikasikan siapa yang didukung Siegfried.     

"Aku merasa sangat terhormat." Leylin mengangguk sedikit dan segera meninggalkan tempat itu. Mengikuti Lucas tanpa melirik ke arah wajah sang Marquis dan Jenny yang memucat.     

Di dunia sekuler, semua Magus memiliki kepribadian keras kepala karena kekuatan yang mereka miliki.     

Sebelum pergi, Lucas dan Kermode melihat ke arah sang Marquis dengan jijik, membuat suasana di sekitarnya menjadi canggung.     

"Apa yang terjadi?"     

Baelin yang sedikit tertegun bertanya kepada Jenny setelah tersadar dari kebingungan yang disebabkan oleh peristiwa yang baru saja terjadi.     

Meskipun intuisi Baelin mengatakan kepadanya untuk mengikuti di belakang Leylin, namun saat dia melihat ke arah Jenny, dia secara sukarela tetap berada di sampingnya.     

"Tidak, tidak ada apa-apa.. Leluhur keluargaku ingin bertemu dengan Tuan Leylin."     

Jenny nyaris tidak bisa tersenyum.     

*Ka-ching!*     

Sebuah suara gelas pecah terdengar saat gelas di tangan Marquis Argus hancur berkeping-keping karena dia menggenggamnya terlalu kuat.     

...     

Leylin yang mengikuti Lucas dan Kermode kemudian tiba di setengah halaman belakang mansion keluarga Argus.     

Semakin jauh dia masuk, semakin ketat penjagaannya. Tetapi bersama kedua orang ini yang berada di depan, Leylin berjalan tanpa halangan dan mencapai bagian tengah halaman belakang itu.     

"Akhirnya! Leluhur kami, Tuan Siegfried ada disini. Kami meminta maaf kepada anda karena kami tidak diperkenankan untuk mendampingi anda."     

Lucas dan Kermode membawa Leylin ke depan sebuah menara besar yang berbentuk kerucut , kemudian mereka membungkuk dan pergi. Setiap dan semua pergerakan mereka, dilakukan dengan sempurna, menunjukkan kesempurnaan sikap bangsawan.     

Leylin tidak memperhatikan mereka karena perhatiannya tertuju pada menara putih di hadapannya.     

"Rune stabilitas, rune batasan dan rune-rune yang bisa mengubah lumpur menjadi batu! Ini adalah konstruksi yang sangat bagus, terlebih, aku bisa merasakan aura dari partikel energi di udara. Seolah di dalam bangunan ini terdapat sebuah sumber dari setidaknya dua elemen partikel energi."     

Leylin membelai lembut permukaan menara berwarna putih itu dengan kekaguman di matanya dan menghela napas.     

Lengkungan yang mirip dengan tanduk-tanduk sapi di menara berwarna putih ini dibangun oleh seorang Magus.     

Hanya dengan melihat jumlah rune pemadat yang dikeluarkan dan mempertimbangkan harga yang harus dibayar oleh seorang Magus untuk membuat kolam partikel energi itu membuat Leylin merasa takjub.     

'Ini adalah sebuah bangunan yang layak ditempati seorang Magus yang telah hidup selama ratusan tahun. Jika aku ingin membuat sebuah menara seperti ini. Aku akan membutuhkan setidaknya setengah dari sumber daya yang saat ini ada di kantongku...'     

Ketika memikirkan hal ini, Leylin mengehela napas.     

Sebuah laboratorium khusus dan pribadi memiliki banyak keunggulan. Tidak hanya disembunyikan secara ajaib, seseorang tidak bisa membawa keluar eksperimen rahasia di dalam laboratorium itu.     

Namun, karena Leylin tidak memiliki tempat tinggal tetap, dia tidak mungkin bisa membangun sebuah menara seperti itu untuk dirinya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.