Penyihir kegelapan di dunia magus

Keputusan Seorang Pemuda



Keputusan Seorang Pemuda

0"Ya!" Jenny mengangguk.     

"Dragon-Blooded Flower Bud ini akan segera membusuk, dan ayahku tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi dengan penyakitnya!"     

"Baiklah kalau begitu! Saya mendoakan sebuah perjalanan pulang ke rumah yang aman untuk anda!" Baelin tersenyum paksa.     

"Terima kasih!" Jenny tidak bicara lebih jauh lagi.     

"Baiklah! Ibukota wilayah timur adalah tempat dimana keluarga Argus berada, aku akan berkunjung di masa yang akan datang!" Leylin meminum tehnya dan meregangkan tangan kanannya, bersikap seperti seorang pria terhormat.     

"Jika Tuan bisa datang, maka itu akan menjadi hal paling membahagiakan yang terjadi kepada Jenny!"     

Jenny tersenyum, "Bagaimana kalau kembali ke rumah bersama saya? Ayah saya akan sangat gembira bisa menjadi kenalan anda!" Dia memandang ke arah Baelin, "Tentu saja kakak Baelin juga bisa ikut datang!"     

Mendengar ini, Baelin menjadi gugup saat dia melihat dengan penuh semangat ke arah Leylin.     

"Maafkan aku! Aku tidak punya keinginan untuk melakukan perjalanan sekarang!" Leylin menolak tanpa ragu-ragu, sekali lagi membuat Baelin menunduk kecewa.     

Mendengar hal ini, Jenny diam untuk beberapa saat, sebelum dia membungkuk dan meninggalkan tempat.     

"Ada yang salah? Jika kamu tidak punya hal lain untuk dilakukan, maka kembalilah bekerja."     

Leylin berteriak ke arah Baelin.     

"Baik boss!" Baelin menjawab tanpa semangat.     

"Hehe.. Masa muda!" Leylin menyeringai.     

Wilayah timur ini adalah tempat yang akan pasti akan dikunjungi Leylin. Tempat itu bukan hanya pusat pemerintahan manusia, tetapi juga sebuah tempat berkumpulnya para Magus. Kabarnya, tempat itu memiliki bazar berskala besar juga.     

Namun, pergi kesana atas kemauannya sendiri dan pergi karena diundang adalah dua konsep yang sangat berbeda.     

Dengan kekuatan Leylin sekarang, dia bisa melakukan apapun yang dia mau, tetapi dia akan sering menarik beberapa masalah yang tidak diinginkan.     

Lebih jauh lagi, cederanya belum sepenuhnya pulih. Sebelum menemukan metode yang cukup untuk mengekang ketidakstabilan emosi Warlocknya, dia tidak ingin terlihat menonjol.     

Karena itu, memasuki wilayah yang dihuni oleh para Magus di wilayah timur melalui keluarga Argus merupakan pilihan yang bijaksana.     

Melalui pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya, Leylin memperkirakan bahwa perjalanan pulang Jenny tidak akan berjalan dengan lancar. Ternyata, Jenny juga memiliki perasaan yang sama. Karena itulah dia mengajak Leylin untuk melakukan perjalanan pulang bersamanya.     

Leylin memahami bahwa hal yang paling berharga biasanya tidak bisa didapatkan. Karena itu dia akan membiarkan Jenny menemui halangan dan memohon kepadanya sebelum dia bersedia membantunya, menciptakan sebuah kesan palsu di depan gadis itu.     

Terlebih lagi, ada alasan yang bahkan lebih baik sekarang!     

Sambil tersenyum, Leylin melirik ke arah Baelin yang masih berkutat dengan kesedihannya di samping toko.     

Seorang Magus yang sudah muak dengan bahaya dari dunia Magus dan memulai hidup dalam pengasingan. Kini, karena hubungan muridnya dengan seorang gadis, Magus itu akan sekali lagi memasuki keributan dari dunia Magus. Ya, sepertinya ini sebuah alasan yang baik untuk kembali.     

Lalu bagaimana dengan usia? Magus tidak pernah terganggu dengan penampilan ataupun usia.     

Untuk Leylin sendiri, dia juga bisa menggunakan garis keturunannya untuk mengganti proporsi aura, mata, bentuk tubuh dan penampilannya dalam waktu singkat. Memungkinkannya untuk terlihat jauh lebih tua dari yang sebenarnya. Hal ini cukup untuk menipu banyak Magus.     

...     

Jenny melakukan perjalanan dengan tergesa-gesa. Begitu dia meninggalkan kota setelah mengucapkan salam perpisahan kepada Leylin, dia melanjutkan perjalanannya dengan terburu-buru.     

"Kenapa? Kamu ingin pergi mengejarnya?"     

Baelin berdiri terpaku di tempat saat melihat kereta kuda yang secara bertahap terlihat menjadi lebih kecil di cakrawala. Melihat itu, Leylin hanya bisa mencemoohnya.     

Memprovokasi pemuda ini adalah bagian dari hiburan Leylin diluar latihan dan penelitiannya.     

"Aku pasti akan pergi ke ibukota wilayah timur. Pasti, tetapi tidak sekarang!" sebuah api harapan sepertinya mulai menyala di mata Baelin.     

"Bos! Tidak, tuanku! Tolong latih saya lebih keras lagi! Saya ingin menjadi orang yang namanya akan mengguncang wilayah timur, dan kemudian menemui Jenny di sana dengan semua pencapaian ini."     

Baelin setengah berlutut, matanya terbakar oleh sebuah ambisi yang besar dan rasa dahaga akan kekuatan.     

"Haha, itu bagus! Aku suka pandangan matamu! Jangan khawatir, aku akan memberimu latihan yang bahkan lebih 'keras'.." Leylin sepertinya menyembunyikan beberapa rencana jahat.     

Awalnya, di situasi seperti itu, mungkin seorang pria muda dari sebuah kota kecil akan melatih dirinya sendiri selama bertahun-tahun dan kemudian masuk ke ibukota wilayah timur dan mengambil anak perempuan Marquis sebagai istrinya. Hal yang umum terjadi.     

Tetapi sayangnya, atau mungkin lebih tepat disebut menginspirasi. Berlawanan dengan harapan Baelin, dia akan bertemu dengan Jenny dalam waktu dekat.     

Malam ketika Jenny pergi, Baelin yang telah disiksa sepanjang hari oleh Leylin, dan baru saja akan merangkak naik ke ranjangnya yang menyedihkan untuk tidur, ketika dia terbangun oleh suara gedoran kencang di pintu.     

"Baelin! Tuan Leylin!" Ini adalah suara seorang perempuan, penuh dengan ketakutan dan suara itu milik seseorang yang tidak akan pernah dilupakan oleh Baelin.     

"Itu Jenny!" dia segera bangun secepat kilat dan membuka pintu masuk toko.     

Jenny sedang berdiri dengan badan berlumuran darah, sedangkan James terbaring di atas tanah. Namun ada sebuah lubang besar di dada pria tua itu, dengan beberapa anak panah di punggungnya. Tampaknya dia tidak akan bisa bertahan melewati malam ini.     

"Baelin, panggil Tuan Leylin! Selamatkan..."     

Saat melihat Baelin, Jenny merasa tenang dan segera jatuh pingsan.     

"Hey! Siapa yang akan memberitahuku apa yang terjadi disini?" Melihat tubuh lembut perempuan di tangannya, Baelin terlihat siap untuk menangis.     

Tunggu! Bukankan ini yang biasanya terjadi di cerita-cerita yang melibatkan para Knight?     

Dimana serangan baliknya? Dimana masa tunggunya? Dimana semua hal tentang yang berhubungan dengan pertemuan di ibukota?     

Baelin memeluk Jenny erat-erat, pikirannya tidak bisa berfungsi.     

Namun, pada titik ini darah hangat mengalir keluar dan tumpah ke tangan Baelin, membuatnya tersadar kembali.     

"Tuan Leylin, kita punya sebuah masalah!" Suara serak dan ketakutan dari pria muda itu seolah menggema keseluruh penjuru Kota Potter.     

Darah dan api! Kilauan dari sebuah pisau dan kemudian sinar yang menyilaukan dari mantra peringkat 0!     

Ini adalah hal terakhir yang dilihat oleh James.     

Meskipun dia sudah lama sejak mengenal cara-cara jahat dari dua paman Jenny, dia tidak pernah membayangkan bahwa mereka akan sangat bernyali untuk menyergap mereka di tempat terbuka yang merupakan jalan utama!     

Dibawah serangan mendadak itu, pengawal sementara Jenny bahkan tidak bisa menahan satu seranganpun.     

Jika bukan karena mereka mengandalkan artefak sihir Marquis yang ditinggalkan secara diam-diam oleh Madam untuk mereka gunakan sebelum mereka pergi. Dia dan Jenny bahkan tidak akan bisa melarikan diri!     

Setelah itu, mereka kembali ke Kota Potter. Melarikan diri sambil melawan balik selama perjalanan.     

James benar-benar pingsan setelah memberitahu Jenny untuk mendapatkan bantuan dari Tuan Leylin.     

"Ini adalah..."     

James membuka matanya, kebingungan saat dia melihat cahaya berwarna kuning dan langit-langit yang tidak dia ingat.     

"Tuan James, anda bangun!" Baelin yang ada di samping segera menghampiri dan memberikan semangkuk cairan berwarna hijau ke mulut James.     

"Ugh..." Di dalam cairan berwarna hijau tersebut, terdapat banyak akar-akaran dan benda-benda mencurigakan yang terlihat seperti serangga-serangga yang mengambang di atasnya. Cairan itu terlihat sangat menjijikkan dan baunya yang seperti datang dari sebuah saluran pembuangan tersebut menyerang lubang hidung James, hingga membuat pria tua itu hampir pingsan.     

"Apa ini?" Setelah dipaksa meminum dua tegukan besar, James akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mendorong mangkuk besar di tangan Baelin itu.     

Dia bersumpah bahwa bahkan jika dia harus mati, dia tidak ingin mencium bau itu lagi.     

"Ini adalah beberapa tanaman obat yang saya rebus atas perintah dari Tuan Leylin. Ini sangat membantu memulihkan luka-luka anda!" Baelin mendorong mangkok itu ke arah James, terlihat ingin membantu.     

"Tidak, terima kasih banyak untuk bantuanmu! Apakah ini artinya aku berada di dalam toko Tuan Leylin? Bagaimana dengan nona muda?"     

James segera bertanya.     

"Jangan khawatir, Jenny sangat aman!" Baelin sedikit bingung. "Apakah anda bisa memberitahu saya apa yang terjadi?"     

Dia sangat penasaran dengan kejadian yang menimpa mereka, tetapi dia merasa bersalah jika membangunkan Jenny. Itulah mengapa dia masih merasa bingung dengan situasi yang terjadi.     

"Apa lagi yang bisa terjadi?" James memaksakan untuk tersenyum, dan memberikan sebuah ringkasan singkat tentang bagaimana kedua paman Jenny mengatur sebuah penyergapan.     

"Itu kejam!" Baelin merasa marah saat dia bergumam sambil memukul-mukul meja.     

*Pak!* Kekuatan yang tiba-tiba meledak membuat meja kayu itu hancur berantakan.     

Suara keras ini juga menarik perhatian orang lain.     

"Tuan Leylin, kali ini, terima kasih untuk semuanya!" Setelah melihat Leylin masuk, James berusaha untuk bangun dan membungkuk.     

James sendiri tahu separah apa cederanya. Lagipula, cedera itu disebabkan oleh Acolyte peringkat 3 lainnya.     

Namun, karena bisa merawat cedera separah itu, identitas Leylin menjadi semakin misterius di matanya.     

"James, kamu masih menderita cedera, jadi tidak perlu bersikap formal seperti itu!" Leylin tersenyum lembut sebelum menepuk kepala Baelin.     

"Mari kita keluar dan biarkan James beristirahat lebih banyak..."     

"Oh! Baiklah!" Baelin yang sepertinya sedang bermimpi, berdiri dan ketika dia melangkah menuju pintu, dia menenangkan James. "Tuan James, anda harus dengan tenang memulihkan kesehatan anda disini. Kita aman disini..."     

"Tentu saja! Aku tidak meragukan itu!"     

James menjawab. Bagaimana bisa sebuah tempat yang memiliki Magus resmi tidak aman? Jika demikian, adakah tempat yang lebih aman di luar sana?     

Terlepas dari masalah itu, jika Leylin menghendaki untuk membantu mereka, maka Jenny dan kedua pamannya yang tersangkut di dalam perselisihan internal itu, hanya akan seperti setitik debu.     

"Tetapi apa yang harus kami lakukan untuk membuat Tuan Leylin bersedia membantu kami?" James merenung.     

Melalui beberapa penyelidikan hati-hati yang dia lakukan selama periode ini, dia memiliki sedikit lebih banyak pemahaman tentang Leylin.     

Diantara orang-orang yang dikenal James, Tuan Leylin ini merupakan seorang yang penyendiri, angkuh, dan tidak menyukai hal-hal yang merepotkan. Karena itu, dia jarang terlihat di tempat-tempat publik. Barang-barang duniawi hanya seperti awan yang mengambang untuknya.     

Terlepas dari melatih Baelin setiap hari, tidak ada hiburan lain yang akan diikuti Leylin.     

"Baelin! Benar, Baelin!" James menepuk tangannya, sebuah cahaya tak terlukiskan terlihat di matanya...     

...     

"Bicaralah! Ada masalah apa?"     

Leylin melihat ke arah Baelin yang sepertinya kesusahan selama perjalanan menuju tempat latihan dan tersenyum.     

"Tuanku, saya ingin mengambil cuti selama beberapa waktu dan mengantar Nona Jenny ke ibukota wilayah timur!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.