Penyihir kegelapan di dunia magus

Jaringan Kapal Terbang



Jaringan Kapal Terbang

0"Hmm!" Leylin mengangguk tanpa memperhatikan Kubler.     

"Aku melihat banyak Magus di sini!" Leylin kemudian menunjuk ke luar.     

Seorang Magus yang berpakaian seperti seorang penyair pengembara sedang memainkan sebuah pipa organ dan sekelompok warga sedang memperhatikan dan bersorak untuknya.     

"Ya! Di sini, Magus resmi sering bergaul dengan orang biasa dan para penduduk juga mengenal mereka dengan sangat baik..." Kubler menjelaskan kepada Leylin. "Di benua tengah, para Magus dan para bangsawan berkomunikasi dalam bahasa Byron. Oleh karena itu, tuanku, anda tidak perlu khawatir tentang kendala bahasa. Selain itu, ini adalah beberapa materi tentang benua tengah dan beberapa varian peta serta informasi tentang komunikasi."     

Kubler dengan hormat menyerahkan sebuah bola kristal yang berisi informasi kepada Leylin.     

Bagi seorang Magus, belajar bahasa Byron adalah sebuah kewajiban. Oleh karena itu, Leylin dan Kubler dapat berkomunikasi saat mereka bertemu dan mereka bisa segera saling memahami.     

Leylin kemudian mengambil segelas makanan penutup.     

Citarasa makanan yang kaya, harum, dan manis itu menggugah selera lidah Leylin, "Makanan yang enak dan nikmat, sepertinya gaya hidup orang biasa di benua tengah lebih baik daripada di Twilight Zone..."     

"Tentu saja. Ini adalah benua tengah, inti dari Dunia Magus!" Kubler berseru dengan sedikit kebanggaan. Leylin tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.     

Bahkan jika tujuh lapisan dunia bawah tanah tidak setuju dengan pernyataan semacam itu, tetapi di masa lalu benua tengah setidaknya pernah memiliki seorang Magus peringkat 7 yang mengawasi benua tersebut.     

Tapi sekarang? Hanya sedikit petunjuk tentang kejayaan masa lalu mereka yang telah berhasil dipulihkan.     

Sementara untuk masalah ini, Leylin tidak ingin melakukan apa-apa Bagaimanapun juga, situasi di benua tengah saat ini mungkin lebih cocok untuknya.     

Setelah mendapatkan istirahat yang cukup selama satu malam, Leylin dan Kubler kemudian menuju ke sebuah lokasi di luar kota.     

Jalanan di tempat itu terlihat sibuk dan dipenuhi dengan kereta kuda serta alat transportasi lainnya. Banyak koper dan barang yang sedang diangkut oleh kereta-kereta kuda tersebut dan tempat tersebut terlihat makmur.     

Selain itu, setiap pejalan kaki yang ada di jalanan memiliki beberapa tingkat gelombang energi pada diri mereka masing-masing. Sangat sedikit orang awam yang hadir di tempat itu.     

Leylin dan Kubler melintasi jalan yang lebar dan kokoh serta melihat sesuatu yang tampak seperti sebuah landasan penerbangan berbentuk futuristik. Ada banyak kapal terbang berbentuk oval dan berwarna putih yang berada di suatu bidang datar berukuran besar. Beberapa kapal terbang sedang melakukan tahap lepas landas dan beberapa kapal terbang yang lainnya sedang mendarat. Segerombolan orang masuk dan keluar dari kapal terbang tersebut seperti sepasukan semut.     

Beberapa kapal terbang sedang menarik beberapa truk barang, dengan para pekerja yang sedang memanggil mitra mereka untuk menurunkan muatan dan barang bawaan. Adegan itu terlihat panas, sibuk, dan berantakan.     

Benua tengah memiliki ukuran yang sangat besar, tanahnya luas dan tak terbatas. Transportasi darat tidak hanya lambat, tetapi juga jauh lebih berbahaya. Oleh karena itu, kapal terbang telah menjadi mode transportasi umum mereka.     

Bahkan di dalam sebuah bagian kecil dari sebuah kota, ada titik pendaratan kapal terbang dengan beberapa Magus dan Acolyte yang bertugas mengelolanya.     

Tanggung jawab mereka termasuk menegakkan aturan dan ketertiban di kota dan pemeliharaan serta perbaikan kapal terbang.     

Selain itu, ada sekelompok insinyur yang telah dilatih secara khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dengan tubuh mereka yang sekurus korek api, mata melotot dan kepala botak, Leylin dapat melihat mereka sedang bekerja di antara pangkalan kapal terbang dan terowongan sambil membawa kunci pas dan alat-alat lainnya di tangan mereka.     

Biaya pembangunan dan biaya perawatan untuk kapal terbang semacam itu sangat tinggi. Namun, selama rute udara yang dilalui aman, ada untung yang bisa dihasilkan. Maka kapal terbang itu merupakan sebuah investasi besar yang menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Dan investasi semacam itu hanya bisa dilakukan oleh para Magus yang memiliki kekayaan besar.     

Kapal terbang di pantai selatan memiliki ukuran yang lebih kecil dari kapal terbang yang ada di benua tengah. Rute penerbangan di pantai selatan terbatas dan waktu terbang mereka juga diatur. Dunia penerbangan di pantai selatan tidak bisa dibandingkan dengan dunia penerbangan di benua tengah.     

"Siapa yang ada di belakang berbagai rute penerbangan ini?" Leylin bertanya pada Kubler dengan nada lembut.     

Satu tiket kapal terbang di kabin biasa itu dihargai sebesar seratus kristal ajaib. Untuk Leylin dan Kubler yang lebih memilih untuk bepergian menggunakan kabin superior, membuat perjalanan mereka sendiri telah menelan biaya enam ratus kristal ajaib.     

Untungnya, Leylin kaya dan memberi kesan bahwa dia memiliki kendali atas sumber daya di sebuah wilayah. Uang datang dengan mudah di sesuai keinginannya. Dia memiliki banyak kristal ajaib, jadi dia tidak akan menjadi orang yang pelit.     

Meskipun Leylin mendapat dukungan besar dari sumber daya Twilight Zone, ketika dia membandingkan dirinya dengan bisnis kapal terbang yang besar, dia merasa bahwa dia masih kurang kaya.     

"Seluruh rute penerbangan di benua tengah dikelola sendiri oleh Keluarga Fallor, dan rute itu merupakan milik pribadi mereka!"     

"Kepemilikan pribadi?" Leylin terkejut, dan segera bertanya, "Siapa Magus yang ada di pihak mereka?"     

Keuntungan sebesar itu yang melibatkan jalur lalu lintas yang sangat penting hanya bisa didapatkan oleh pihak dengan latar belakang yang tidak biasa. Karena mereka tidak akan mampu mengelola hal sebesar itu jika mereka tidak memiliki sesuatu yang luar biasa.     

Dan bagi Keluarga Fallor, untuk mendominasi seluruh benua sampai sekarang, tentu saja itu disebabkan karena mereka memiliki pendukung yang sangat kuat.     

"Keluarga Fallor sendiri memiliki dua orang Magus Morning Star. Tentu saja, dua Magus itu tidak terlalu berarti. Yang terpenting adalah mereka didukung oleh Monarch of the Skies!"     

"Monarch of the Skies? Seorang Magus Breaking Dawn?" Leylin mengangguk.     

Dengan seorang Magus yang berdiri di puncak benua tengah sedang menguasai semua kesepakatan, membuat Keluarga Fallor pada dasarnya tidak lebih dari sekedar menjalankan peran sebagai pembantu rumah tangga. Orang yang sebenarnya yang memiliki kendali atas seluruh bisnis penerbangan di benua tengah adalah Monarch of the Skies tersebut.     

"Ya, di bawah pemerintahan Monarch of the Skies yang berwibawa dan menakutkan itu, keselamatan penerbangan dapat dijamin," Kata Kubler, yang matanya bersinar oleh kekaguman.     

Magus peringkat 6! Ini adalah level tertinggi di benua tengah! Setiap tindakannya akan memengaruhi kehidupan para Magus di bawahnya yang tak terhitung jumlahnya itu! ...     

...     

*Woosh* Bersama dengan deru angin, kapal terbang yang ditumpangi Leylin dan Kubler menarik jangkarnya, dan mulai melayang ke atas ke langit.     

Leylin berdiri di geladak kapal terbang sambil menikmati angin, dengan ekspresi wajah yang terlihat senang.     

Dengan sebuah kombinasi dari sinar matahari dan aroma rumput hijau yang membawa kesegaran, angin sejuk kemudian berhembus cukup lama di sekitar Leylin.     

"Sudah sangat lama! Terlalu lama! Aku sudah lama tidak berada di bawah matahari...."     

Leylin memandang ke arah langit biru dan putih dan sinar keemasan yang dipancarkan oleh matahari. Sejenak, dia merasa emosional.     

Meskipun ada batu-batu matahari dan mantra cahaya abadi di Twilight Zone, namun semuanya adalah buatan. Mereka tidak pernah bisa dibandingkan dengan cahaya dan kehangatan yang diberikan oleh matahari yang asli.     

Mereka yang tinggal di Twilight Zone untuk waktu yang lama harus terus-menerus menghadapi tanah dan langit yang terbuat dari batu tebal berwarna hitam. Kondisi itu membuat mereka merasa tertekan, dan kadang-kadang juga dapat menyebabkan masalah yang serius.     

Meskipun Leylin tidak memiliki kemalangan seperti itu, tetapi dia tidak ingin mengambil risiko lagi. Dia tidak akan pernah menginginkan untuk meninggalkan ruang mewah dan pancaran sinar matahari yang asli lagi.     

Mereka yang terus-menerus berada di bawah sinar matahari tidak akan pernah mengerti perasaan dari mereka yang berada di dalam kegelapan dan yang menantikan datangnya cahaya alami!     

Seiring dengan bertambahnya kecepatan kapal terbang, aliran udara di geladak itu kini meningkat pesat, dan menjadi cukup kencang untuk menerbangkan orang dewasa.     

Tentu saja, dalam situasi seperti itu, Leylin tidak terpengaruh oleh hal lain dan dia tidak bisa mendengarkan pengumuman yang disampaikan agar semua penumpang masuk ke kabin mereka masing-masing. Leylin membiarkan angin kencang menyelimutinya.     

"Sangat indah, bukan?"     

Terdengar suara manis dari seorang perempuan. Leylin menoleh ke kanan dan melihat seorang perempuan muda yang sedang memegang pagar erat-erat. Perempuan itu berjinjit dan berusaha menatap pemandangan di bawah.     

Di bawah mereka, di sebuah tempat di bawah lautan awan, mereka bisa melihat sepetak tanah pertanian dan perkebunan. Kincir angin di lahan pertanian itu tampak sebesar mainan dan garis besar kota yang jauh juga dapat terlihat dari atas kapal terbang itu. Mereka juga melihat titik-titik kecil berwarna hitam sedang bergerak di jalanan.     

"Namaku Jessia, siapa namamu?"     

Wanita muda itu mengeraskan suaranya ketika Leylin tidak memberinya perhatian yang diinginkannya.     

"Leylin!" Leylin menjawab tanpa emosi. Leylin merasakan gelombang energi yang menunjukkan bahwa wanita tersebut adalah seorang Magus peringkat 1.     

Wanita tersebut bisa dianggap sebagai seorang jenius mengingat statusnya sebagai Magus peringkat 1 di usia yang masih muda, tapi sayangnya, Leylin menganggap wanita itu tidak penting.     

"Jadi, Leylin dari mana asalmu?"     

Magus perempuan muda itu tidak merasa frustrasi karena Leylin mengabaikannya, sebaliknya dia mulai bertanya lebih banyak.     

"Kekuatan apa yang kamu miliki? Kemana kamu ingin pergi? Apakah kamu suka bunga kacapiring [1]? Aku suka tongkat yang terbuat dari kacang kenari, dan aku percaya mereka dapat meningkatkan kekuatan sihirku, selain itu baunya juga harum..." Wanita tersebut berkicau seperti seekor burung pipit, dan terus mengajukan serangkaian pertanyaan.     

"Kamu..." Leylin memutar matanya dan hendak berbicara ketika suara lain berbicara dari belakangnya.     

"Jessia, apa yang kamu lakukan?"     

Leylin berbalik. Seorang Magus pria muda yang mengenakan jubah berwarna putih keemasan dengan lambang berbentuk batu ruby merah di atasnya sedang berjalan ke arah mereka. Kemarahan tampak tersembunyi di mata Magus muda itu.     

"Tidak... tidak ada... aku hanya di sini untuk melihat-lihat..." Jessia menundukkan kepalanya dan dia terlihat menyedihkan.     

"Karena kamu sudah selesai melihat-lihat, maka kembalilah sekarang! Disini sangat berbahaya!" Pemuda itu berusaha tersenyum.     

"Tuan Leylin, lain kali aku akan menemuimu!" Jessia melambaikan tangan sambil berjalan pergi, dan pemuda itu jelas terlihat tidak senang.     

Pemuda itu memandang Leylin, bibirnya terbuka siap untuk berbicara, tetapi dia tidak melakukannya. Pemuda tersebut kemudian memberikan tatapan tajam penuh dengan peringatan ke arah Leylin dan kemudian berbalik untuk berjalan kembali ke dalam kabin.     

"Konyol!" Leylin menggelengkan kepalanya.     

Leylin tahu bahwa Magus perempuan muda itu telah menggunakannya sebagai alasan untuk melarikan diri dari dari kemarahan sang Magus muda tersebut dan alasan itu membuat Leylin memiliki kesan negatif kepada mereka berdua.     

Sudah jelas bahwa kedua Magus muda itu belum menyadari mendapati gelombang energi Leylin yang tersembunyi, karena jika mereka sudah menyadarinya maka Magus perempuan tadi akan menganggapnya sebagai penyelamat, sementara sang Magus pria tidak akan berani menantangnya.     

"Kubler, datanglah kemari!" Leylin menatap jejak rahasia di tangannya.     

"Tuan! Apa perintahmu?" Kubler naik ke geladak dengan cepat dan menjawab dengan hormat.     

"Apakah kamu tahu simbol ini?" Leylin memproyeksikan sebuah gambar lambang berbentuk batu ruby ​​merah yang dikenakan Magus muda yang tadi mendatanginya itu.     

Menilai dari pembawaan penuh rasa bangga dari Magus muda yang mengenakan lambang rubi ​​merah di dadanya itu, Leylin merasa bahwa simbol itu bisa jadi merupakan simbol dari Magus yang sangat kuat. Sayangnya, Leylin tidak tahu sama sekali dan dia harus menahan tatapan penuh peringatan dari pemuda tersebut darinya.     

Untungnya, yang mengikuti Leylin sepanjang perjalanan ini adalah seorang Magus dari benua tengah, dan dia adalah orang yang berpengetahuan luas yang mampu menjawab banyak pertanyaannya.     

-----     

[1] Bunga kacapiring : Tanaman perdu dari suku kopi-kopian yang berwarna putih dan berbau sangat harum. Tanaman ini sering disebut sebagai melati-melatian meskipun tidak memiliki hubungan dengan bunga melati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.