Penyihir kegelapan di dunia magus

Pertemuan Dengan Seorang Warlock



Pertemuan Dengan Seorang Warlock

0Celine terlihat mabuk oleh pemandangan Leylin yang sedang bermandikan cahaya dari batu-batu matahari.     

Leylin masih memiliki penampilan mudanya yang tampan, seolah-olah berlalunya waktu tidak meninggalkan jejak kepadanya. Dia, yang terlihat berkilauan dengan sinar keemasan, tampak seperti seorang dewa perang yang dibungkus oleh jubah emas.     

Pria muda inilah yang telah mencapai puncak di Twilight Zone, setelah merebut kekuasaan besar yang bahkan tidak seorang pun bisa membayangkan untuk memilikinya!     

"Bagaimana dengan hasil percobaannya?" Tanya Celine.     

"Cukup baik!" Meskipun ada senyum di wajah Leylin, namun senyum itu tampak agak suram, dan Celine dengan bijaksana tidak melanjutkan pertanyaannya.     

Tangan Leylin kemudian meraba-raba tubuh Celine, tetapi pikiran Leylin ada di tempat lain.     

Melalui suplemen dari berbagai teknik meditasi tingkat tinggi, kini bank data teknik meditasi A.I. Chip menjadi semakin lengkap, dan bahkan A.I. Chip telah mensimulasikan tingkat keempat dari Kemoyin's Pupil!     

Namun, Leylin masih merasa sedikit khawatir. Dia berencana untuk mencari teknik meditasi Kemoyin's Pupil yang asli untuk dibandingkan dan juga untuk memperbaiki teknik Leylin sendiri. Karena akan selalu lebih baik untuk lebih berhati-hati dalam melakukan hal apapun yang berhubungan dengan roh.     

Jika keadaan yang terkait dengan teknik meditasi merupakan hal yang baik bagi lain, namun ada hal lain yang membuat suasana hati Leylin menjadi semakin memburuk. Dia kemudian melihat statistiknya.     

[Leylin Farlier. Warlock Peringkat 3, Garis Keturunan : Giant Kemoyin Serpent. Kekuatan: 23.6, Kecepatan : 20.1, Vitalitas: 35.7, Kekuatan Spiritual: 206.5, Kekuatan Sihir: 206 (Kekuatan sihir disesuaikan dengan kekuatan spiritual).]     

"Limabelas tahun! Sudah lima belas tahun penuh, dan peningkatan teknik meditasiku hanya sedikit. Jika bukan karena angka yang diberikan oleh A.I. Chip ini, aku akan merasa curiga bahwa aku sudah benar-benar berhenti berkembang."     

Ekspresi wajah Leylin terlihat suram. Dalam lima belas tahun ini, dia berada di sekitar level Warlock peringkat 3 yang baru saja naik peringkat. Dia bahkan belum mencapai Fase Uap dari kekuatan spiritualnya tersebut. Kecepatan peningkatan kekuatannya ini membuat Leylin menjadi gila.     

Meskipun Leylin suka menikmati dirinya sendiri, namun kegiatan itu adalah hal-hal yang dia lakukan ketika dia sedang tidak meningkatkan kekuatannya. Pada tingkat kekuatan Leylin sekarang, dia mungkin tidak memiliki saingan di Twilight Zone dan dia bisa menjadi tiran seperti sekarang. Namun, apakah ini kehidupan yang dia inginkan?     

Sebelum mendapatkan kekuatan terbesar di puncak kekuatan seorang Magus, Leylin tidak berencana untuk memperlambat langkahnya dalam meningkatkan kekuatannya.     

"Sumber daya Twilight Zone berlimpah untuk Magus peringkat 1 dan 2, tetapi untuk Magus peringkat 3, sumber daya itu tidak mencukupi. Selain itu, berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh A.I. Chip, untuk menjadi seorang Magus peringkat 3 dengan kekuatan spiritual yang seperti gas, aku perlu memiliki sebuah formasi mantra Fase Uap, tetapi formasi mantra itu tidak ada di Twilight Zone!"     

Leylin merenung, "Selain itu, masih ada lagi masalah mengenai teknik meditasi Kemoyin's Pupil. Meskipun A.I. Chip telah mensimulasikan sebagian dari teknik meditasi itu, tetapi akan lebih baik bila mendapatkan teknik meditasi yang asli dan menjadikannya sebagai rujukan."     

"Semua ini tidak bisa diperoleh di Twilight Zone!"     

Leylin membuat keputusan, sementara wanita cantik yang ada di sampingnya menghela napas pelan.     

Leylin, yang telah kembali pada dirinya sendiri itu kemudian menyadari bahwa sepertinya tangannya telah mencapai tempat yang sangat dalam hingga menyebabkan Celine melepaskan celananya.     

Tanpa memberitahu Celine apa rencananya, Leylin kemudian memeluk dan dengan ganas menggulingkan Celine ke atas tempat tidur...     

...     

Meskipun dia menikmati kesenangan ini, Leylin tidak membiarkan dirinya terbuai dengan kesenangan tersebut. Dia menolak saran Celine untuk mengumpulkan Magus dari akademi Nature's Alliance dan Leylin justru pergi, tetap berusaha untuk tidak menonjol dan melakukan perjalanan berkeliling Twilight Zone.     

Di satu sisi, Leylin dipenuhi dengan rasa ingin tahu tentang Twilight Zone. Lagipula, dia tidak pernah benar-benar berkeliling di wilayah tersebut, dan hanya mengumpulkan informasi melalui peta dan informasi di dalam A.I. Chip, yang mana hanya menyangkut satu aspek saja.     

Yang lebih penting lagi, Leylin ingin mencoba peruntungannya. Dia bahkan mungkin cukup beruntung untuk menemukan peninggalan dari beberapa Magus kuno!     

Leylin menolak permintaan Celine yang ingin menemaninya dan pergi ke jalan karena Leylin terbiasa bepergian seorang diri.     

Dia masuk ke pelosok Twilight Zone. Dia tidak hanya pergi jauh ke dalam sarang makhluk-makhluk kegelapan, tetapi dia juga menuju ke ujung dunia, untuk melihat lautan magma yang membentang sejauh mata memandang.     

Saat bepergian, Leylin menyamar sebagai seorang Magus pengembara biasa. Bersama dengan A.I. Chip dan petunjuk dari Coin of Destiny, dia menemukan beberapa warisan dan beberapa benda lain yang sejenis.     

Sangat disayangkan bahwa semua penemuan benda-benda tersebut hanya seperti panen kecil dan tidak begitu berarti untuk Leylin.     

Daerah yang lebih berbahaya, seperti Icy World dan Weeping Ghost Grounds yang sangat menakutkan, akan menyebabkan kerusakan pada Coin of Destiny dan hingga saat ini bukan merupakan tempat yang bisa dikunjungi oleh Leylin.     

Meskipun demikian, dengan menggunakan nalurinya sendiri dan sedikit petunjuk dari Coin of Destiny, Leylin melanjutkan pengembaraannya.     

Sebuah kegelapan tebal terus menyelimuti bumi, dan hanya cahaya pada kereta yang mampu bertahan untuk menerangi area di sekitarnya.     

"Apakah Grand Ivy Canyon itu adalah sebuah reruntuhan yang ditinggalkan oleh Magus Morning Star?"     

Dari atas kereta, Leylin sedang berbicara dengan seorang Magus pengembara.     

Leylin sekarang sedang menyamarkan arua peringkat 3 miliknya yang menakutkan, dan juga membuat beberapa penyesuaian pada penampilan luarnya. Tidak ada yang akan bisa mengenalinya sebagai Glorious Guardian yang legendaris.     

Lagi pula, dia tidak ingin dikelilingi dan diawasi kemana pun dia pergi.     

Leylin sekarang sedang melakukan percakapan yang menyenangkan dengan Magus pengembara yang baru saja dia temui.     

"Ya! Saya pernah menggali bagian luar reruntuhan itu dan menemukan bagian dari sebuah patung di sana... Budaya dari penduduk asli di sekitarnya juga mencatat hal ini." Magus yang berambut biru dan berbadan ramping serta berjanggut tersebut berbicara dengan penuh semangat.     

Nama Magus itu adalah Pharen. Meskipun dia hanya seorang Magus peringkat 1, namun dia memiliki ketertarikan tidak biasa pada perjalanan dan petualangan. Dia pernah menjelajahi banyak reruntuhan terkenal dan memiliki reputasi besar di antara para Magus pengembara.     

Leylin mendengarkan dengan tenang sambil duduk di samping Pharen. Leylin sesekali mengajukan beberapa pertanyaan dan memberikan pendapat yang membuat mata Pharen terlihat berbinar.     

Dengan pengetahuan Leylin yang dimilikinya saat ini, di Twilight Zone hanya ada beberapa orang yang pengetahuannya bisa dibandingkan dengan Leylin. Hanya dengan menyampaikan pengetahuannya dalam beberapa kata saja sudah membuat Pharen memberikan banyak pujian kepada Leylin.     

Leylin sesekali mengobrol bersama Pharen untuk menekan kecemasan di dalam hatinya.     

"Aku telah memaksakan untuk membuat sebuah ramalan tanpa mempertimbangkan kerusakan yang terjadi pada Coin of Destiny. Aku akhirnya menemukan bahwa cara yang bisa digunakan untuk semakin meningkatkan kekuatanku ada di wilayah barat. Tetapi sekarang aku berada di sini dan hampir berada di lautan magma, jadi mengapa aku belum menemukan sesuatu?"     

Leylin memasukkan tangannya ke dadanya dan membelai permukaan Coin of Destiny tersebut.     

Pada koin emas berbentuk sederhana tersebut, sudah ada dua retakan halus yang menyebabkan Leylin merasa sakit hati.     

"Oh! Ngomong-ngomong, bolehkah saya tahu alasan mengapa Tuan Reynold menemani saya jauh ke dalam tempat ini? "Tanya Pharen.     

Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sudah lama ada di hatinya.     

"Tempat ini adalah wilayah umum dari peri dan kurcaci kegelapan. Meskipun kita manusia sekarang telah mengambil kendali atas wilayah ini, namun jika mereka melihat kita di pinggiran lautan magma ini, kita dapat dengan mudah dikepung dan diserang."     

"Ada beberapa hal yang harus aku urus. Selain itu, aku ingin melihat pemandangan luar biasa yang tadi kamu sebutkan tentang gelombang lava." Leylin tertawa sedikit ketika memberikan jawaban.     

Mata Pharen menjadi terlihat cerah, merasa seolah dia telah menemukan seseorang yang bisa memahami dirinya.     

"Tidak buruk. Berdasarkan dugaan saya, gelombang lava yang akan meledak kali ini akan menjadi yang gelombang lava terbesar di seluruh abad ini! Gelombang itu bahkan mungkin akan naik ke permukaan!" Wajah Pharen memerah.     

"Itu tidak mungkin. Ada jarak sepanjang beberapa ratus kilometer di dalam kerak bumi sebelum kita mencapai permukaan!" Saat Leylin mengatakan ini, jantungnya tiba-tiba berdetak kencang.     

Permukaan? Ini adalah sesuatu yang layak untuk dipertimbangkan. Mungkin arahan dari koin takdir ada hubungannya dengan masalah ini.     

Tentu saja, Leylin tidak akan mulai berkhayal dan berpikir bahwa dia bisa menggunakan magma dan menembus kerak bumi. Karena hal itu adalah sesuatu yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh Magus Morning Star.     

"Tapi menggunakan magma untuk menembus kerak bumi masih mungkin secara teori. Selama aku bisa menemukan sebuah tempat dan saluran yang cocok, seperti gunung berapi..."     

Leylin menyentuh dagunya, berpikir bahwa dia perlu memeriksa beberapa danau lava yang bisa menghubungkannya ke permukaan.     

Sementara Leylin tenggelam dalam pikirannya, sebuah gelombang yang aneh membuatnya terbangun karena terkejut.     

"Ini adalah..." Sinar merah melintas di matanya, "Sebuah resonansi dengan garis keturunanku... Siapakah itu?"     

Leylin tiba-tiba melihat ke suatu arah, bergerak kemudian cemberut.     

"Apa yang terjadi?" Pharen melambaikan tangannya dengan rasa ingin tahu, dan kereta yang mereka tumpangi berhenti.     

Beberapa saat kemudian, Pharen merasakan gelombang energi dari Magus berjalan dari arah yang dilihat olah Leylin.     

"Jadi itu adalah sebuah pertarungan antara Magus! Ketajaman Tuan Reynold benar-benar mengagumkan!" Pharen menghela napas kagum.     

Hanya dengan kemampuan sensor yang luar biasa ini sudah memperjelas bahwa Magus yang disebut Reynold ini berada memiliki peringkat yang jauh di atas Pharen.     

Sebuah aura energi dari kejauhan telah merasakan sesuatu dan aura itu dengan mulai menuju ke arah Leylin dan Pharen.     

"Tuan Reynold, sepertinya mereka akan menggunakan kita sebagai tameng!" Pharen mencibir.     

Sebuah skema semacam itu sama kasar dan menggelikannya dengan gangguan kecil bagi para Magus. Namun, melihat seseorang yang berani memprovokasi Pharen, membuat mata Pharen bersinar dengan sebuah kilatan dingin.     

*Shoo!* Sebuah sinar berwarna kuning kecoklatan diluncurkan.     

Respon dari garis keturunan Leylin kini menjadi lebih kuat.     

Cahaya berwarna kuning berhenti di depan kereta, dan memperlihatkan seorang Magus setengah baya. Kulit Magus itu melepaskan sebuah cahaya warna perunggu, dan terdapat banyak bekas luka bakar di kulit Magus tersebut. Garis-garis di wajahnya terlihat tegas, dan bahkan saat terluka parah, dia masih memancarkan pesona seorang pria dewasa. Yang bahkan terlihat lebih menarik adalah matanya, yang merupakan sepasang pupil mata berwarna kuning!     

"Seorang Warlock! Dia jelas seorang Warlock, dan dia memiliki hubungan yang dalam dengan garis keturunanku! "     

Mata Leylin bertemu dengan mata pria itu, dan mereka segera memahami identitas masing-masing.     

Setelah melihat Leylin, ekspresi wajah Magus setengah baya itu sedikit lebih tenang dan dia menunjukkan sesuatu yang terlihat seperti sebuah lencana kepada Leylin, "Tuanku, tolong selamatkan aku!"     

Pria itu menggunakan bahasa Byron, yang merupakan pelajaran wajib untuk semua Magus sehingga Leylin dapat memahami kata-kata pria tersebut.     

*Gedebuk!* Seolah-olah terlalu santai, pria paruh baya itu tidak bisa bertahan lagi dan ambruk, pingsan di atas tanah.     

*Pak!* Lencana yang tadi dipegang oleh pria itu dengan tepat jatuh ke telapak tangan Leylin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.