Penyihir kegelapan di dunia magus

Weeping Ghost Grounds



Weeping Ghost Grounds

0"Tuanku! Saya telah menangkap pria tua itu!"     

Bersamaan dengan suara Baelin, terdengar suara 'gedebuk' pelan seperti suara orang yang dilemparkan ke tanah.     

"Baiklah. Mari kita menemui adikmu!"     

Leylin tertawa dan pergi terlebih dahulu, bersama James dan Jenny yang mengikuti di belakangnya.     

Di luar kereta kuda, Baelin memegang sebuah pedang baja yang besar, pakaiannya tersobek-sobek sehingga menampakkan ototnya yang kuat dan kulitnya juga tampak berkilau. Dia melihat ke arah pria tua yang memakai pakaian berwarna hitam itu.     

Pria tua itu masih memiliki gambar sebuah tengkorak berwarna hitam di wajahnya. Orang ini adalah Rhodes yang baru saja melarikan diri.     

Jika seseorang bicara tentang kekuatan, Acolyte peringkat 3 ini tidak akan begitu mudah dikalahkan oleh Baelin, seorang Grand Knight. Namun, sebelumnya Leylin telah melakukan sesuatu pada tubuh Rhodes, dan Rhodes sendiri telah kehilangan kepercayaan dirinya setelah melihat betapa mengerikannya Leylin. Ini adalah alasan mengapa dia bisa ditangkap oleh Baelin dan dibawa kemari.     

"Tuanku, apa yang seharusnya kita lakukan pada orang ini?"     

Baelin mengayunkan pedang besarnya ke arah Rhodes, wajahnya menyeringai jahat.     

Namun, mengingat sifat Baelin, dia hanya sedang mengintimidasi Rhodes.     

Melihat saudaranya yang memilih untuk mengambil jalan yang salah, ekspresi James terlihat rumit. Dia beberapa kali membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu tetapi dengan cepat menutup mulutnya lagi. Lagipula, Leylinlah yang bertanggung jawab disini. Selain itu, Rhodes telah ditangkap oleh murid Leylin, sehingga James tidak punya wewenang untuk berurusan dengan adiknya itu.     

"An-,anda tidak bisa membunuh saya!" Rhodes terkesiap, tubuhnya seperti terikat oleh sebuah tali yang tidak terlihat. Aliran darah mengalir ke wajahnya, membuat wajahnya memerah.     

"Oh? Dan mengapa begitu?" Tanya Leylin sambil tersenyum.     

"Sa-,saya bagian dari keluarga Argus! Jika anda membunuh saya, Master Siegfried tidak akan melepaskan anda." Jawab Rhodes sambil meronta.     

"Bermimpilah!" Bahkan sebelum Rhodes selesai bicara, ucapannya dipotong oleh Jenny.     

Wajah Gadis itu dipenuhi dengan rasa jijik, "Kamu hanya menerima gelar kehormatan dan menjadi alat di dalam keluarga Argus. Meskipun kamu seorang Acolyte peringkat 3, menurutmu siapa yang akan lebih didengar oleh Master Siegfried, seorang Magus resmi, atau seorang Acolyte?"     

Kata-kata ini seperti sebuah anak panah yang tajam, menusuk secara langsung ke jantung Rhodes, membuatnya wajahnya menjadi pucat.     

Selama penerima gelar kehormatan ini tidak memiliki tanah, dengan kata lain, mereka bisa disebut sebagai alat dari keluarga tersebut. Kenyataannya, mereka merupakan pelayan tingkat tinggi dalam keluarga Argus, dan Rhodes berada dalam posisi ini juga.     

Selain itu, bahkan Siegfried tidak akan menyinggung seorang Magus yang memiliki peringkat yang sama dengannya demi seorang Acolyte.     

"Saya meragukan hati kakek Siegfried. Meskipun paman atau bahkan ayah saya menyinggung seorang Tuan Magus, dia akan mengirim mereka ke pada Tuan Magus itu sebagai sebuah tanda permintaan maaf!"     

Gadis itu melihat ke arah Rhodes yang terlihat lemas dan tidak memiliki keinginan untuk membalas dendam. Dia bahkan mengasihaninya.     

Siegfried adalah kerabat mereka yang sangat jauh. Silsilah keluarganya kemungkinan telah bercabang hingga tujuh sampai delapan generasi yang lalu.     

Baik itu Ayah Jenny atau pamannya atau siapapun di dalam keluarga itu yang ingin mengendalikan keluarga Argus. Hal itu tidak menjadi masalah selama mereka memiliki darah keluarga Argus.     

Kehilangan satu keluarga yang menjadi seorang penghalang bukanlah sebuah masalah besar untuk Siegfried.     

"Seorang Magus hanya dapat menjalin hubungan satu sama lain setelah mendapatkan kekuatan yang cukup!"     

Jenny mengepalkan tinjunya erat-erat, keinginannya akan kekuatan meningkat.     

"Suatu hari nanti, saya akan naik peringkat menjadi seorang Magus resmi!"     

Pada saat itu, Baelin seolah melihat cahaya berbinar-binar bersinar dari mata Jenny.     

"Lalu bagaimana dengannya? Apa yang harus kita lakukan?" Baelin menggaruk kepalanya. Melihat James yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu, ia menjadi pusing.     

"Biarkan dia pergi!" Leylin tiba-tiba berseru.     

"Tuanku!" James terlihat terkejut dan senang, dia kemudian setengah berlutut. "Atas nama adik saya yang tidak berguna ini, saya berterimakasih atas kebaikan Tuan!"     

Terlihat jelas bahwa James masih sangat memikirkan adik kandungnya itu. Namun orang yang membuat keputusan adalah Leylin. Tanpa benar-benar memahami maksud Leylin, James tidak berani mengatakan sepatah katapun karena takut akan menimbulkan masalah untuk Nona Jenny.     

Sekarang karena Leylin membiarkan Rhodes pergi, rasa terima kasih dapat terlihat di mata James.     

"Karena Tuan Leylin telah berbicara, saya tidak keberatan." Jenny berbicara, meskipun James tersenyum masam di dalam hatinya.     

Nada ini berarti Jenny marah kepada Rhodes, tetapi demi adiknya, James menahan diri.     

*Xiu Xiu!*     

Sebuah tali tak terlihat ditarik oleh Leylin dan Rhodes diminta untuk berdiri.     

"Pergilah, jangan sampai aku melihatmu lagi!"     

Baelin mendorong Rhodes dan berpura-pura mengancamnya dengan memberi isyarat menggunakan pedangnya.     

Rhodes benar-benar mengabaikan ancaman Baelin dan melirik ke arah kakaknya James. Sebuah ekspresi yang rumit terlihat di wajahnya, dan dia segera pergi.     

Selama ini, Rhodes tidak berani melirik ke arah Leylin.     

Leylin tertawa. Rhodes hanya seorang Acolyte peringkat 3 yang pada dasarnya seperti seekor semut di matanya. Tidak ada masalah untuknya apabila Rhodes dibunuh atau dilepaskan.     

Namun, karena hal ini bisa memberikan kesan baik untuknya, mengapa tidak melepaskannya saja?     

Dia percaya bahwa dia butuh untuk kembali ke sisi orang-orang yang mematuhi hukum dan baik hati. Meskipun di dalam hati dia tidak merasa seperti itu sama sekali, penting baginya untuk terlihat seperti itu dari luar.     

Ketika bergaul dengan seorang Magus yang asing bagi mereka, sebuah reputasi bagus akan membuat lengah banyak orang.     

Sebagai contohnya, sekarang, mata James dan Jenny tidak lagi menunjukkan kewaspadaan dan kehati-hatian seperti yang semula mereka miliki. Sekarang ada lebih banyak kekaguman dan rasa hormat kepada Leylin.     

...     

Rhodes sangat cerdas. Setelah mengetahui status Leylin sebagai Magus resmi, dia dengan bijaksana memilih untuk tidak mengganggu perjalanan mereka lagi.     

Hanya dengan demikian, perjalanan tanpa gangguan ini melewati banyak kota, memungkinkan Leylin dan Baelin belajar lebih banyak tentang tempat ini.     

Twilight Zone bukanlah sebuah wilayah dan tempat yang damai. Tempat-tempat yang tidak dapat dijangkau oleh batu matahari, dipenuhi dengan berbagai jenis makhluk kegelapan. Terlebih lagi, selain manusia, ada banyak spesies cerdas yang menghuni daerah tanpa cahaya tersebut.     

Di sepanjang jalan, Leylin bertemu dengan beberapa pria tikus yang terlihat tampan berukuran sebesar anak-anak manusia. Mereka menunggangi laba-labar besar sebagai kendaraan mereka. Mereka tampaknya sejenis peri. Menurut Jenny, mereka adalah peri-peri kegelapan yang bahkan memiliki sebuah kerajaan di wilayah yang tidak dijangkau oleh cahaya. Kekuatan spesies ini hampir sama dengan manusia.     

Tentu saja makhluk yang menjadi ancaman terbesar Leylin dan kelompoknya adalah mereka yang bersembunyi di balik bayang-bayang itu.     

Tanpa api atau batu matahari untuk mengusir kegelapan, makhluk-makhluk ini membentuk kawanan seperti nyamuk yang bergerak melahap para penjelajah yang tidak menyadari kehadiran mereka hingga habis tanpa sisa.     

Karena itu, untuk bepergian di Twilight Zone, selain memiliki cukup barang-barang sumber api atau batu matahari, memiliki kekuatan juga menjadi suatu keharusan. Jika tidak, satu-satunya hasil yang didapatkan adalah penyesalan setelah menjadi kotoran di padang yang sepi.     

Tentu saja, semua hal ini terbukti tidak menjadi ancaman di depan Leylin, yang merupakan seorang Magus resmi.     

Bahkan jika muncul segerombolan makhluk brutal, mereka hanya terlihat seperti binatang lucu di depannya yang bisa dihancurkan dengan mudah.     

Rasa hormat memenuhi mata Jenny dan James ketika mereka memandang Leylin yang sedang menutup mata untuk melakukan meditasi.     

Leylin telah membantu beberapa kali di sepanjang perjalanan. Tetapi kekuatan yang hanya ujung dari kekuatan Leylin yang sebenarnya itu sudah cukup untuk membuat Jenny dan James sangat terkejut dan menaruh rasa hormat kepadanya.     

Setiap kali dia menyerang, dia menggunakan kekuatan yang mungkin melampaui Siegfried, sang penjaga keluarga Argus.     

Namun tepat pada saat ini, kereta kuda yang sedang bergerak itu berhenti.     

"Tuan Leylin! Jenny dan Tuan James! Di depan kita adalah Weeping Ghost Ground, haruskah kita mengambil jalan memutar?"     

Baelin membuka pintu, dan di tangannya, dia memegang sebuah potongan peta yang sobek.     

Di dalam peta itu, wilayah yang akan mereka capai adalah Weeping Ghost Ground. Tempat itu ditandai dengan lingkaran berwarna merah dengan beberapa percikan tinta berwarna merah yang membuatnya tampak seperti tumpahan darah.     

"Kita akan pergi menuju ibukota wilayah timur dan jalan tercepat adalah melalui Weeping Ghost Ground itu! Ini akan menghemat setengah dari total waktu perjalanan kita. Jika kita mengambil jalan memutar, kita harus mengarah ke utara ke Geri Basin kemudian melalui Sicily Valley. Ini akan menghabiskan banyak waktu kita…"     

James menjelaskan kepada Leylin.     

"Jadi, bahaya apa yang ada di Weeping Ghost Grounds?" Leylin bertanya saat ketertarikannya terusik.     

Dari kata-kata James, sepertinya dia juga menyetujui rute ini. Tentu saja semua ini mungkin dilakukan jika Leylin bersama mereka.     

"Weeping Ghost Ground adalah tempat terlarang yang sangat terkenal di seluruh Twilight Zone. Kabarnya dua Magus yang sangat kuat bertarung disini, hingga menyebabkan berbagai fenomena aneh dan terdapat kekuatan yang bersembunyi di dalam tanah, yang masih ada hingga saat ini…"     

James terlihat sangat serius. "Sejarah menyebutkan bahwa Weeping Ghost Ground telah menelan banyak petualang yang meragukan mitos tentang tempat ini. Tentara bayaran, Knight, Acolyte dan bahkan pernah ada satu pasukan yang terdiri dari sepuluh ribu tentara!"     

"Berdasarkan mitos, seorang Magus resmi pernah berhasil melewati Weeping Ghost Ground. Berdasarkan penjelasannya, terdapat banyak tubuh roh di dalam wilayah ini. Roh ini dipenuhi dengan niat jahat. Ketika seseorang memasuki wilayah ini, mereka akan dikejar tanpa henti oleh tubuh roh ini."     

'Tubuh roh huh? Benar-benar membuat teringat masa lalu!'     

Leylin menyeringai. Dia telah masuk lebih dalam ke penelitiannya tentang tubuh roh. Tidak banyak Magus yang lebih kompeten darinya dalam bidang ini. Dapat dikatakan bahwa hal yang paling tidak ditakutinya adalah sebuah tubuh roh.     

Selain itu, karena seorang Magus telah berhasil melewati wilayah ini, maka itu artinya kemungkinan besar tempat ini tidak terlalu berbahaya.     

"Kita akan menuju ke Weeping Ghost Ground! Aku berharap bisa melihat jejak-jejak Magus generasi terdahulu!"     

Leylin bicara sambil tertawa.     

Sedangkan James dan Jenny, kegembiraan terlukis di wajah mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.