Penyihir kegelapan di dunia magus

Perkembangan



Perkembangan

2"Kamu adalah Ley, sang jenius dari Satuan Tugas Khusus di wilayah timur? Salah satu anjing yang dibesarkan oleh Schiker?" Orang berpakaian hitam di hadapan Leylin tersebut berbicara dengan sedikit mencemooh.     

"Kamu mencari kematian!" Mata Leylin tiba-tiba terbuka, seolah-olah dua bola api ditembakkan dari kedua matanya.     

*Shua!* Seluruh tubuh Leylin tampak berubah menjadi seberkas api yang menembus dahi lawannya tersebut dan keluar melalui belakang kepalanya sebelum kembali menjadi sebuah sosok yang terlihat seperti manusia..     

*Crackle!* Ekspresi wajah orang berpakaian warna hitam yang tidak berkata ramah sedikit pun itu terlihat bingung. Beberapa detik kemudian, dia berubah menjadi sebuah obor manusia dan mulai terbakar dengan ganas.     

"Whorf! Whorf!" Terlihat jelas bahwa orang lainnya yang mengenakan pakaian warna hitam tersebut tertegun, sebelum mulai berteriak. Suaranya terdengar merdu, dan ternyata merupakan suara milik seorang wanita.     

"Kamu berani... Berani-beraninya kamu membunuhnya..." Wanita itu mengangkat kepalanya, tatapan matanya terlihat penuh kebencian saat dia menatap Leylin dan merasa tidak sabar untuk segera memotong-motongnya.     

Leylin hanya bergumam sinis seolah-olah dia tidak peduli. Jika tatapan mata bisa membunuh, lalu untuk apa memiliki kekuatan?     

Kedua orang pemimpin sekte ini berada di peringkat Sky, tetapi mereka jelas telah menggunakan beberapa ramuan rahasia atau teknik terlarang untuk melakukan terobosan secara paksa. Aura mereka agak tidak stabil, dan hanya sebanding dengan puncak peringkat Earth. Mungkin para ahli teknik Fireplume tingkat kedelapan dapat mengalahkan mereka dengan mudah.     

Tentu saja hal ini bisa dimengerti. Jika ketiga Duke itulah yang menciptakan Sekte Triserpent ini, mereka tidak akan sempat mengumpulkan banyak teknik mengingat perbedaan aliran waktu antara Lava World dan Dunia Magus. Mereka membutuhkan dukungan agar dapat berkembang dan metode-metode yang bisa memberikan hasil dalam waktu singkat merupakan hal yang mereka butuhkan.     

Wanita itu tidak bergegas untuk bertarung dengan menggunakan seluruh tenaganya. Sebagai gantinya, dia memberikan suatu perintah melalui perangkat komunikasi yang terdapat di tangannya, "Aktifkan Berserk Legion!"     

*Ka-cha! Ka-cha!* Sebuah pintu baja di markas tersebut terbuka, dan banyak anggota ras Emberwing yang berjalan keluar dengan ekspresi wajah kebingungan.     

Mata mereka yang berwarna merah tua memancarkan sebuah perasaan acuh tak acuh. Tubuh mereka dipenuhi dengan rune-rune aneh, dan terlihat jelas bahwa bagian-bagian tubuh mereka telah diperkuat dan mengalami perubahan. Bahkan banyak anggota Satuan Tugas Khusus yang mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi bahwa mereka adalah bagian dari ras Emberwing.     

Setelah para Emberwing aneh itu dikeluarkan, tatapan kosong yang terlihat di mata mereka digantikan oleh tatapan mengerikan yang terlihat ketika mereka berteriak dengan suara yang mirip dengan suara para binatang buas.     

*Boom!* Seorang peneliti di sekitar tempat tersebut segera dihajar hingga darah berceceran di mana-mana.     

Hujan berwarna merah tua turun di atas Berserk Legion ini, dan membuat mereka terlihat lebih jahat dan menakutkan.     

Pasukan yang sudah menjadi gila itu mulai menghancurkan semuanya tanpa pandang bulu. Tidak peduli apakah itu anggota Satuan Tugas Khusus atau orang-orang yang berada di pihak mereka sendiri, semuanya diserang. Karena perbedaan jumlah antara para pengikut sekte dengan Satuan Tugas Khusus, maka Berserk Legion tersebut melancarkan serangan paling mematikan mereka kepada pengikut Sekte Triserpent. Leylin hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika melihat adegan ini. Wanita ini jelas memperlakukan orang-orang hasil modifikasi yang belum dapat mengendalikan garis keturunan mereka ini sebagai senjata andalannya dan senjata untuk membalas dendam.     

"Ahaha... Whorf sudah mati. Aku ingin kalian semua mati bersamanya." Wanita itu berteriak seperti orang sinting, suaranya terdengar begitu melengking sehingga terasa memekakkan telinga.     

"Wanita ini sudah gila! Atau sejak awal dia sudah tidak sehat secara mental... " Leylin menggelengkan kepalanya.     

Leylin tidak menahan diri meskipun dia memandang wanita tersebut dengan tatapan iba. Seekor burung Phoenix api yang sangat besar melayang melintasi langit, sayap-sayap raksasanya menghantam wanita tersebut. Hantaman itu membuat wanita tersebut mundur, dan mengalami batuk darah.     

"Bos, apa yang harus kita lakukan?" Mies terperangkap di dalam dilema ketika menyaksikan Berserk Legion, terutama karena anggota mereka terdiri dari anggota ras Emberwing,     

Para anggota Berserk Legion tersebut tidak hanya gila, tetapi kemampuan bertarung mereka juga mengejutkan. Selain itu, mereka berasal dari klan yang sama dengan Mies, sehingga dia merasa kesulitan untuk menyerang.     

"Tidak masalah, aku yang akan mengurus mereka. Darah mereka mungkin bisa menular, jadi berhati-hatilah untuk tidak bersentuhan dengan mereka!"     

Suara Leylin terdengar samar, tetapi Mies tiba-tiba mendapatkan sebuah firasat buruk. "Bos! kamu tidak bermaksud untuk..."     

Tapi sudah terlambat. Mies mengangkat kepalanya dan melihat Leylin berubah menjadi seberkas cahaya berwarna keemasan dan seolah menyatu dengan bayangan burung Phoenix di belakangnya.     

Suara teriakan Phoenix tersebut bahkan terdengar lebih keras dari sebelumnya dan terdengar sampai menembus awan. Kemudian api berwarna emas dipancarkan dari tubuh burung tersebut.     

Pada saat itu, bayangan Phoenix tersebut telah berubah menjadi seekor burung raksasa yang menyala-nyala!     

"Puncak teknik Fireplume, Undead Aves!" Mata Mies melebar ketika dia bergumam sendiri.     

Dia hanya pernah mendengar tentang teknik membunuh ini di dalam banyak legenda. Berdasarkan kabar yang beredar, hanya orang-orang yang telah berlatih teknik Fireplume hingga ke mencapai peringkat Sky keatas, dan hanya mereka yang memiliki garis keturunan murni yang tak tertandingi saja yang dapat menunjukkan teknik terkuat ini. Teknik ini hanya bisa dikuasai oleh Keluarga Kerajaan Emberwing!     

"Mungkinkah Ley adalah seorang anggota Keluarga Kerajaan Emberwing yang terhormat?" Mies menyaksikan Undead Aves yang terbakar itu sedang terbang di langit, tiba-tiba dia merasa tidak bisa berpikir.     

*Rumble!* Dengan sebuah gerakan dari bulu burung yang menyala-nyala itu, sejumlah besar cahaya berwarna merah bersinar menerangi wilayah tersebut. Sebuah percikan api terjatuh ke atas bahu salah satu anggota Berserk Legion, dan segera mulai membakar habis tubuh makhluk itu hingga berubah menjadi sebuah obor manusia.     

Bersama dengan suara teriakan yang dipenuhi dengan kegembiraan, Undead Aves raksasa itu terbang menukik ke tanah!     

"Sial, pergi! Menunduk!" Suara dari anggota Satuan Tugas Khusus lain yang tidak bisa terdengar dengan jelas karena dia merasa gugup itu sampai ke telinga Mies, tetapi dia tidak bisa mencerna kalimat tersebut.     

Mies terlihat terpana saat dia menatap ke depan.     

Burung api raksasa yang menakutkan itu terlihat seperti sebuah meteor yang jatuh turun ke tanah sambil membawa gelombang-gelombang api yang mengerikan. Mies hanya bisa berjongkok sambil memeluk kepalanya.     

Di hadapan kekuatan yang seperti sebuah bencana alam ini, Mies merasa dirinya sama kecilnya seperti seekor semut.     

Burung yang menyala-nyala itu mendarat di tengah Berserk Legion dan kobaran api menelan mereka dalam sekejap.     

Beberapa saat kemudian, kobaran api tersebut berangsur-angsur padam dan menunjukkan sebuah sosok bertubuh tinggi.     

"Bos... Apakah dia memang sekuat ini?" Gumam Mies, darah panas mengalir ke otaknya ketika dia melesat ke depan, sambil melirik sisa-sisa tubuh yang tergeletak di atas tanah, dan dia menangis, "Kapten! Mereka... Mereka juga..."     

"Hanya ada musuh di medan perang!" Suara Leylin terdengar sedingin es, dan panas di tubuh Mies berubah menjadi dingin.     

"Aku sangat kecewa padamu!" Leylin meletakkan tangannya di belakang punggungnya sambil perlahan-lahan meninggalkan neraka ini, dan meninggalkan Mies yang sedang berada dalam keadaan linglung.     

"Dia benar, Nak!" Tiba-tiba, Jenderal dari pasukan penjaga itu berada di samping Mies.     

"Jika kita tidak melakukan ini, jika ada anggota Berserk Legion atau salah satu dari tubuh yang terkontaminasi ini melarikan diri, maka mungkin akan terjadi wabah yang mengerikan di kota-kota di sekitar tempat ini..."     

"Selain itu, dengan upaya yang dilakukan oleh Ley, kita berhasil menghancurkan benteng ini. Sehingga tidak ada anggota klan Emberwing yang akan mereka hancurkan lagi..."     

Jenderal itu menepuk bahu Mies, "Bersemangatlah, nak!"     

...     

"Sepertinya ada beberapa perubahan dalam pandangan anak kecil ini. Kuharap aku tidak merusak pandangannya tentang dunia ini..."     

Leylin tersenyum ketika dia melihat Mies yang matanya berwarna merah darah itu melesat ke garis depan.     

Cabang dari Sekte Triserpent yang berada di gurun itu telah dihancurkan, tetapi masih ada banyak cabang dan organisasi lain yang tersisa di wilayah timur Atlan Union.     

Saat ini mereka sedang berada di dalam sebuah kota raksasa Emberwing.     

Para anggota Sekte Triserpent itu sebenarnya telah mendirikan sebuah markas rahasia di dalam kota, dan hal itu merupakan sesuatu yang hanya sedikit meningkatkan rasa hormat Leylin terhadap mereka.     

Karena mereka berhasil memikirkan dan menggunakan markas tersebut, maka mereka bisa dianggap sebagai orang-orang yang benar-benar jenius. Sayangnya saat itu kekuatan dianggap sebagai faktor yang paling penting, sehingga peran kecerdasan secara otomatis dianggap tidak terlalu penting sehingga menjadi diabaikan.     

Pasukan Atlan Union mengepung wilayah markas Sekte Triserpent, sementara pasukan dari Satuan Tugas Khusus bergegas masuk. Leylin sudah lama terbiasa mengatur hal-hal seperti ini.     

Setelah masalah yang terjadi beberapa hari yang lalu, Mies terlihat mengalami depresi selama beberapa hari, tetapi tampaknya tidak lama setelah itu dia menjadi semakin dewasa. Dalam beberapa pertempuran berikutnya, dia terlihat berada dalam kondisi yang tidak biasa di mana dia akan menyerang ke garis depan, dan menyerang secara kejam.     

Seolah-olah Mies percaya bahwa semakin banyak musuh yang dia bunuh, maka semakin sedikit jumlah anggota klannya yang akan ditindas oleh musuh, atau mendapatkan perlakuan semacam itu. Meskipun masih terbilang naif namun Mies telah mencapai kedewasaan pada tingkat tertentu.     

"Menjadi muda itu sangat menyenangkan..." Leylin mengamati Mies yang sedang marah, dan hanya bisa merasa bersimpati.     

Usia Leylin yang sebenarnya sudah jauh melebihi 200 tahun, dan dia bahkan lebih tua dari kakek buyutnya di dunia yang dia tempati sebelumnya. Ketika melihat Mies yang sekarang, dia merasa seperti sedang melihat seorang anak kecil.     

"Kapten, benteng telah dibersihkan. Tidak ada musuh yang tertangkap." Mies yang tubuhnya bersimbah darah memberikan laporan kepada Leylin dengan acuh tak acuh.     

"Bagus! Kembalilah dan bersihkan dirimu, hadiah pertempuran tidak akan berkurang!" Leylin melipat kedua tangannya sambil mengangguk.     

Pada saat ini, seorang prajurit perempuan bergegas mendekat sambil memegang sebuah perangkat komunikasi yang mirip dengan sebuah telepon genggam, "Kapten Ley, ada sebuah panggilan dari Tuan Schiker!"     

"Instruktur!" Setelah mengambil alat komunikasi tersebut, Leylin segera mendengar suara dari dalamnya.     

Meskipun prinsip penggunaan alat ini berbeda, tetapi alan komunikasi tersebut masih terlihat sama dengan telepon genggam dari dunia Leylin sebelumnya.     

"Aku mengetahui semua yang telah kamu lakukan. Bagus sekali!" Suara Schiker yang mengandung pujian itu terdengar dari dalam alat komunikasi tersebut. Dia pasti telah mendengar hasil pertempuran Leylin.     

Namun, Leylin dengan cerdik menyadari jejak kemarahan yang tersembunyi di dalam suara Schiker. Dan kemarahan itu pasti tidak ditujukan kepadanya.     

'Sepertinya Schiker menghadapi beberapa masalah selama operasi untuk menghancurkan Organisasi Mobius!'     

Leylin berpikir. Seperti yang diharapkan, tidak lama kemudian Schiker menyebutkan tentang masalah ini, "Kapten Ley, sekarang aku memerintahkanmu untuk membawa semua anggotamu dan bergegas ke kota Wox untuk bertemu denganku!"     

"Saya mengerti!" Leylin menjawab dengan keras. Setelah menunggu sebentar, dia merendahkan suaranya dan bertanya, "Apakah ada yang terjadi di sana?"     

"Ya. Ada beberapa masalah!" Jawab Schiker dengan suara yang terdengar samar-samar setelah diam sejenak. Pasti dia tidak ingin membahas masalah itu.     

"Baiklah, Saya akan bergegas menuju ke sana sekarang!" Leylin jelas mengetahui apa yang harus dia katakan dalam situasi ini.     

Setelah meletakkan alat komunikasi tersebut dan meminta petugas komunikasi wanita yang ekspresinya dipenuhi dengan kekaguman itu pergi, Leylin berpikir keras sambil mengelus dagunya.     

"Organisasi Mobius... Apakah organisasi ini lebih sulit untuk ditangani daripada Sekte Triserpent?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.