Penyihir kegelapan di dunia magus

Persiapan Pertempuran



Persiapan Pertempuran

2Kekacauan yang terjadi di Klan Ouroboros seperti sebuah batu yang dilemparkan ke 'danau tenang', yang merupakan benua tengah, memicu gelombang-gelombang yang menyebar ke mana-mana.     

Karena kekuatan para Magus Morning Star saling mencegah satu sama lain, maka sebuah perang berskala besar seperti ini jarang terjadi.     

Informasi tentang keadaan Klan Ouroboros saat ini telah menyebar dengan cepat ke seluruh benua tengah. Banyak mata-mata, penyelidik, dan Magus tanpa kegiatan yang bergegas menuju Phosphorescence Swamp.     

Mereka benar-benar perlu untuk mengetahui bagaimana semuanya dimulai, dan bagaimana hasil akhirnya. Mereka akan menggunakan informasi ini untuk referensi mereka sendiri, dan akan menyerahkannya kepada generasi berikutnya di masa yang akan datang.     

"Badai akan segera datang!"     

Di markas Klan Ouroboros yang terletak di Phosphorescence Swamp. Dengan mengenakan pakaian kulit yang ketat, Freya berdiri di sebuah balkon tinggi dan mengamati Kota Warlock yang besar di bawah.     

"Bahkan sebuah kota yang damai dan makmur seperti ini harus menanggung beban pertempuran?" Wajah Freya terlihat muram ketika dia melihat cakrawala yang suram dari kejauhan.     

Wajahnya yang muram itu menjadi semakin tertekan saat dia melihat Julian dan beberapa tetua lainnya sedang menuju ke arahnya.     

Freya bertanya kepada Julian secara langsung dan mengabaikan beberapa tetua yang datang, "Bagaimana perkembangan penyebaran pasukannya?"     

"Mereka ditempatkan sesuai dengan tugas-tugas mereka, tetapi..." Julian menunjukkan tanda-tanda keraguan.     

"Biarkan aku yang menjelaskan. Beberapa saat yang lalu, karena kamu sembarangan memberikan perintah kepada para Warlocks garis keturunan ular, membuat keluarga kita menderita kerugian yang sangat besar. Dan sekarang kita harus menanggung beban yang bahkan lebih besar lagi karena keputusanmu untuk mengambil alih tanggung jawab Leylin atas pertahanan di wilayah barat!" Seorang lelaki tua dengan sepasang alis merah bicara dengan nada dingin, wajahnya dengan jelas menunjukkan ketidaksenangannya. Beberapa orang lainnya juga memperlihatkan ketidakpuasan mereka.     

"Kamu harus mengerti, keluarga kita nyaris tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri kita sendiri, namun kamu mengumpulkan lebih banyak tanggung jawab kepada kita. Kita akan kekurangan tenaga, dan ketika masalah-masalah muncul, keluarga kita mungkin akan dimusnahkan!" Seru wanita tua lainnya.     

"Bibi... aku tahu itu, tapi..." Para pria dan wanita tua ini adalah senior Freya di dalam keluarganya. Banyak dari mereka yang sudah mengenalnya sejak dia masih muda. Meskipun statusnya sebagai seorang Magus Fase Kristal lebih tinggi dari mereka, namun masih ada banyak hal yang tidak mudah untuk dibahas selama percakapan tersebut berlangsung.     

"Aku tahu. Kamu telah memiliki perasaan untuk orang itu, bukan?" Seorang pria tua dengan sebuah tahi lalat di wajahnya bertanya dengan sinis.     

"Paman Ivanov! Lalu kenapa kalau aku punya perasaan itu?" Freya menarik napas dalam-dalam dan tatapan matanya yang tajam itu diarahkan kepada Ivanov, ketegangan di udara mencapai titik yang menyesakkan.     

Tahi lalat di wajah Ivanov bergidik dan dia mundur beberapa langkah, bibirnya bergetar dan dia berkata, "Seperti inikah kamu ingin memperlakukannya? Playboy itu tidak hanya berhubungan dengan senior perempuannya sendiri, tetapi bahkan si pelacur Miran ... "     

"Cukup!" Freya tiba-tiba berteriak, wajahnya memerah. Beberapa tetua lainnya mengangkat alis mereka karena kaget.     

Hubungan kontroversial adalah hal yang biasa di antara para Warlock, terutama ketika mereka masih muda. Gaya hidup Leylin yang tidak bermoral bukanlah sebuah masalah besar. Tetapi bagi Ivanov yang mengungkit masalah ini, hal itu dianggap meresahkan.     

Namun, jika ditinjau kembali, apa yang dikatakan Ivanov sebenarnya masuk akal. Jika Leylin memang benar-benar tertarik kepada Freya, maka mereka pasti sudah lama bersama. Saat ini, sepertinya cinta Freya bertepuk sebelah tangan.     

Bibi Freya yang cemas bertanya dengan ragu, "Freya sayang, kamu..."     

Pada saat ini, suara lain menggema, "Marquis Lucian ada di sini!"     

Semua orang saling berpandangan dan segera terdiam. Skandal keluarga seperti ini sebaiknya disimpan di antara mereka sendiri.     

"Kami akan pergi sekarang, maukah kamu mempertimbangkannya kembali…?" Tetua wanita itu menatap Freya dengan tatapan penuh kasih sebelum dia pergi bersama yang lain.     

Dengan kepergian mereka, Freya menghela napas lega dan melangkah untuk menyambut Lucian.     

"Hehe... Mengerikan, bukan?" Lucian bertanya sambil tersenyum, dengan dua orang Magus lain di belakangnya.     

"Hanya sedikit ketidaknyamanan saja!" Freya mengibaskan rambutnya. Ketika dia melirik ke belakang bahu Lucian, dia mengenali salah satu Magus di belakang Lucian tersebut sebagai bawahan Leylin, Parker. Dia tidak bisa mengenali Magus perempuan lain yang mengenakan tudung. Namun, gelombang energi Fase Kristal mengerikan yang sangat kuat memancar dari tubuh Magus perempuan tersebut.     

Kekuatan seperti itu biasanya tidak akan disembunyikan. Bahkan di dalam Klan Ouroboros, jumlah Magus Fase Kristal hanya sedikit dan jarang ditemukan. Mereka dapat dengan mudah membentuk sebuah organisasi dengan kekuasaan tertinggi dan mengambil kendali atas segalanya.     

"Izinkan aku untuk memperkenalkanmu kepada Parker, aku yakin kamu sudah mengenalnya!" Lucian terkekeh, dan membiarkan Parker memberi salam. Dia kemudian berbalik untuk menunjuk ke arah Magus perempuan lainnya.     

"Ini adalah 'Shadow', seorang Magus Fase Kristal yang sebelumnya telah ditundukkan oleh Leylin. Dia memiliki sebuah identitas yang sensitif, dan dia tidak bisa mengungkapkan nama aslinya. Sedangkan niat mereka datang kemari, Parker!"     

"Marquis Freya yang terhormat!" Parker membungkuk dengan hormat, "Tuan kami tahu bahwa anda tidak punya cukup pasukan, jadi beliau memerintahkan Shadow dan aku bersama dengan orang-orang kami untuk datang dan mendengarkan perintah dari anda!"     

"Itu luar biasa!" Wajah Freya berseri-seri dan matanya menyala. Dia diam-diam menghela napas lega.     

Pada awalnya, ketika Freya sepakat untuk mengambil alih tugas mempertahankan wilayah barat, dia memang dapat dianggap kekurangan pasukan. Tetapi sekarang, dengan tambahan kekuatan dari Parker dan anak buahnya, membuat sebagian besar kekhawatirannya tersebut menghilang.     

Terutama... Freya memusatkan perhatiannya ke arah tudung hitam yang dikenakan Tanasha. Dia mencoba untuk melihat melalui tudung tersebut, dan berusaha untuk mengetahui penampilan Tanasha yang sebenarnya.     

Jadi selama ini Leylin telah menyimpan senjata andalan seperti itu di sisinya?     

Seorang Magus peringkat 3 Fase Kristal tidak mudah untuk ditundukkan. Jika Freya tidak setuju untuk mempertahankan wilayah barat, maka dengan kemampuan Magus perempuan itu dan para anak buah Leylin, mereka tidak akan memiliki masalah untuk mempertahankan sendiri wilayah tersebut.     

Mungkin Freya telah melakukan hal yang sia-sia... Tetapi, karena Leylin telah mengirimkan bantuan, maka terlihat jelas bahwa...     

Freya tersenyum sebentar sebelum dia menggelengkan kepalanya dan berhenti memikirkan hal itu.     

Situasi saat ini telah menjadi semakin buruk sehingga tidak ada yang tahu apakah Klan Ouroboros akan bertahan hingga tahun depan. Freya tidak bisa membiarkan pikirannya beralih memikirkan masalah yang tidak berguna.     

Setelah menyaksikan Parker dan Tanasha pergi, Freya kemudian berbalik, "Marquis Lucian, tujuan kedatanganmu kali ini bukan hanya untuk mengantarkan mereka kepadaku, bukan?"     

"Ya! Ada masalah-masalah lain!" Lucian mengangguk.     

"Sudah kuduga masih ada masalah yang lain!" Freya memutar matanya, "Katakan!"     

"Menurut saran Faisal, aku datang kesini untuk memintamu menyerahkan wewenang jin menara di markas yang ditinggalkan oleh keluargamu!" Gumam Lucian dengan suara pelan.     

"Kurasa memang sudah waktunya untuk melakukan hal itu juga!" Freya mengangguk setuju dan mengeluarkan sebuah cincin emas, kemudian melemparkannya kepada Lucian. "Ambillah, kuharap langkah-langkah pertahanan yang mereka lakukan bersama dengan menara Magus bisa membuatku terkesan!"     

"Kamu tidak akan kecewa!" Dengan selesainya misi tersebut, Lucian juga menghela napas lega.     

"Apa lagi yang bisa aku lakukan kecuali mematuhi mereka?" Freya tersenyum paksa.     

Jumlah menara Magus di markas Klan Ouroboros tidak sedikit. Dari sudut pandang Freya, seluruh daerah tersebut tampak dipenuhi dengan menara-menara tersebut.     

Menara-menara Magus ini dibangun oleh para Warlock berperingkat tinggi, dan banyak menara yang pembangunannya mendapatkan banyak subsidi dari markas pusat.     

Tentu saja, markas pusat memiliki agenda mereka sendiri. Pada inti setiap menara tersebut tertulis rune-rune pertahanan yang dibuat untuk bisa bersatu dengan rune-rune pertahanan dari menara Magus lainnya. Selama masa krisis, mereka bisa mengaktifkan semua menara Magus tersebut untuk menyatukan pertahanan mereka.     

Yang disebut dengan mengambil alih wewenang oleh Lucian sebenarnya hanyalah sebuah formalitas untuk menjaga reputasi Freya. Begitu Faisal mendapatkan wewenang, dia bisa segera mengambil kendali menara Magus tersebut dan dengan paksa mengaktifkan energi di dalam menara tersebut untuk meningkatkan pertahanan.     

Leylin tahu tentang ini, oleh karena itu dia enggan untuk membangun menara Magusnya di markas pusat.     

Freya adalah bagian dari sebuah keluarga besar dan mereka memiliki banyak bisnis besar. Mereka tidak hanya mereka memiliki menara Magus di wilayah mereka sendiri, namun mereka bahkan memiliki beberapa menara berkualitas tinggi di markas pusat yang digunakan sebagai laboratorium percobaan. Yang diinginkan Lucian adalah wewenang untuk mengendalikan menara-menara tersebut.     

"Aku senang kamu mengerti!" Lucian mengangguk dan ekspresi wajahnya suram. "Bahkan pada saat-saat seperti itu, ada beberapa orang yang tidak mau menyerahkan kendali, dan tidak berkontribusi kepada Klan Ouroboros kita. Mereka layak untuk mendapatkan hukuman!"     

"Untungnya, jumlah mereka tidak banyak!" Freya mengangguk setuju, dia tahu bahwa para Warlock tersebut benar-benar tidak pantas mati. Lagipula, mereka sudah mati.     

Setelah mengobrol sebentar, Lucian pergi. Karena kepergiannya yang tergesa-gesa, Freya berasumsi bahwa ada beberapa hal penting yang harus dia selesaikan.     

Dengan perang besar yang telah terjadi di depan mata, semua Warlock sedang bersiaga tanpa sempat beristirahat. Sikap itu bahkan lebih menonjol bagi para pemimpin inti, yaitu mereka yang berada di Fase Kristal.     

Sambil menghentikan serangkaian pikirannya, Freya melihat ke arah lain, "Bahkan dengan kematian yang sedang menanti kami, kamu benar-benar bisa bersantai! Jika kamu tidak bisa memberiku sebuah penjelasan yang memuaskan, maka kamu akan berada dalam masalah..."     

...     

Tanpa diketahui Freya, setelah tetua Ivanov pergi, dia mengunci diri di dalam kamar dan mengamuk.     

"Perempuan gila itu! Dia benar-benar sakit! Bagaimana bisa dia begitu bersikeras untuk mengkhianati keluarga kita demi keuntungan orang luar!" Ivanov berteriak marah, suaranya terhalang dan terserap oleh lapisan kedap suara di dinding yang membuat orang di luar tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam kamar tersebut.     

"Dan Amasha adalah orang tua yang dungu! Bagaimana bisa dia memperlakukan Freya seperti seorang anak kecil dan memberinya waktu lebih banyak... Sialan! Tidak lama lagi, keluarga kita akan segera menghadapi kehancuran!" Wajah Ivanov memerah karena marah dan tahi lalatnya membengkak.     

Dengan tangan di belakang punggungnya, dia mulai berjalan memutar.     

"Tidak bisa! Aku menolak untuk menyaksikan dia menghancurkan warisan leluhur keluarga kita!" Setelah beberapa putaran, Ivanov menggertakkan giginya dan merobek lengan bajunya.     

Gambar di lengannya adalah sebuah jejak tanaman yang mengesankan namun terlihat aneh. Dengan suntikan kekuatan spiritual, jejak tersebut dengan cepat mulai bersinar.     

*Sha sha...* Setelah sebuah gelombang yang bising berlalu, sebuah suara serak dari seorang laki-laki muncul dari dalam jejak tanaman tersebut, "Akhirnya kamu menghubungi kami!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.