Penyihir kegelapan di dunia magus

Pertemuan



Pertemuan

0"Hm, itu memang sebuah ide yang bagus! Tapi..." Baelin mengangguk, tetapi kemudian dia merasa sedikit bersalah.     

Baelin hanya meninggalkan sepucuk surat ketika dia membawa Jenny pergi, dan dia bahkan tidak mengucapkan salam perpisahan kepada Leylin. Tindakannya itu sedikit tidak rasional, dan bahkan tidak tahu berterima kasih.     

Tindakan Baelin ini selalu menjadi duri di dalam hatinya. Namun, sebagai seorang remaja dia telah bertindak sesuka hatinya, dan kekhawatirannya akan keselamatan Jenny membuat Baelin melakukan tindakan tersebut.     

Baelin telah berencana untuk menunggu sampai semuanya menjadi lebih baik dan dia berhasil membuat dirinya menjadi orang yang berarti. Saat rencananya itu berhasil dia akan kembali sebagai orang yang sukses dan memiliki nama baik. Jika setelah itu dia memohon maaf kepada Leylin, dia yakin bahwa dia akan dimaafkan.     

"Tuan Leylin bahkan mungkin membuat pengecualian dan mengakui aku sebagai muridnya!" Kadang-kadang Baelin bermimpi seperti itu.     

Namun, waktunya masih belum tepat. Saat ini Baelin adalah seorang anak muda yang miskin dan tidak punya uang, yang bahkan sedang dikejar oleh peri kegelapan. Jika dia pergi sekarang, dia bahkan akan mengandalkan bantuan dari Leylin untuk selamat dari kejaran peri kegelapan.     

Aliran darah naik ke kepala Baelin, dan membuat pipinya memerah.     

"Ada apa?" Tanya Memphis.     

"Oh, tidak ada, tidak ada apa-apa. Kamu punya ide yang bagus. Ayo kita lakukan!"     

"Aku tidak menyarankan kamu untuk melakukan itu." Pada saat ini, sebuah suara wanita yang dingin terdengar di samping mereka.     

"Siapa itu?" Baelin segera melompat menjauh hingga jubahnya berkibar dan terbuka. Memperlihatkan baju pelindung Bio Boosting miliknya yang terdiri dari sekumpulan mata dalam jumlah yang tak terhitung, dan menyatu dengan tubuh Baelin. Underground Winter Spider Emperor yang ada di bahu Baelin melompat dan membesar dari ukuran awal sebesar kepalan tangan menjadi sebesar ukuran sebuah bangunan berlantai dua. Underground Winter Spider Emperor tersebut menoleh ke arah suara wanita itu, dan cairan transparan menetes dari gigi putih makhluk tersebut.     

Di sisi lain, Memphis mulai menyiapkan mantranya juga, dan kini tubuhnya bersinar. Pengejaran tanpa henti yang mereka hindari sampai sekarang itu telah membuat mereka paranoid, dan menjadi mudah kaget.     

Pancaran cahaya berwarna merah mengungkapkan bahwa sumber suara itu adalah seorang Magus perempuan.     

Magus perempuan ini mengenakan jubah besar warna putih. Dia memiliki alis panjang dan tipis yang terlihat menawan. Bentuk wajah perempuan tersebut tampak indah dan menawan. Dia bisa dianggap memiliki kecantikan yang langka.     

Yang membuatnya terlihat menonjol adalah kalung batu permata lima warna yang dikalungkan di lehernya yang berwarna pucat. Gelombang energi yang tidak kalah besar dengan gelombang energi seorang Magus resmi keluar dari tubuh Magus perempuan tersebut.     

"Siapa kamu?" Tanya Baelin dengan hati-hati.     

Magus ini tampaknya mahir dalam teknik menyembunyikan diri. Dia bisa mendekati mereka berdua tanpa diketahui, dan bahkan dengan jarak lebih dekat daripada pasukan peri kegelapan yang mengejar mereka!     

"Aku tidak punya niat buruk." Magus perempuan itu tersenyum ramah, dan kemudian merentangkan tangannya.     

"Namaku Vinas, dan aku adalah seorang Magus pengembara. Aku di sini untuk memberimu beberapa saran." Suara Magus perempuan itu terdengar sangat tenang, dan ada aura misterius yang terdapat dalam dirinya. Aura tersebut adalah aura yang hanya bisa ditemukan pada orang yang terpelajar dan bijaksana, seperti para tetua yang telah lama mempelajari cara kerja dari dunia.     

'Bukan, bukan terpelajar! Tetapi dia merasa percaya diri, seolah-olah seluruh dunia hanya sebuah mainan baginya!' Memphis diam-diam terkejut. Kepercayaan diri perempuan ini jarang terlihat bahkan di antara Matriarch. Kesimpulan ini membuat Memphis semakin terkejut, dan dia menjadi sangat waspada.     

Orang seperti ini pasti memiliki kekuatan yang tak terduga atau sebuah kemampuan khusus. Sepertinya akan lebih baik jika Memphis dan Baelin tidak melakukan apa pun yang tidak mereka yakini akan berjalan dengan baik.     

"Baik! Kalau begitu, Nona Vinas, apa yang ingin kamu sampaikan kepada kami?" Memphis diam-diam mundur beberapa langkah, dan menggunakan lengan kanannya untuk menyembunyikan tindakannya saat dia memegang sebuah gulungan sihir sederhana.     

"Kamu tidak perlu terlalu waspada. Aku adalah seorang teman yang hadir di sini untuk membantu kalian!"     

Vinas tersenyum masam, dan tanpa menunggu pertanyaan dari Memphis, dia mulai bercerita, "Ada seorang pengkhianat di antara para petinggi dari Magus Twilight Zone yang telah berkolusi dengan peri-peri kegelapan. Aku belum tahu identitas orang ini, tetapi aku tahu kalau dia diselimuti oleh kabut takdir. Namun, dia mungkin memiliki seorang penjaga, bisa jadi penjaganya tersebut adalah seorang pemimpin dari guild berskala besar, atau bahkan bisa jadi penjaganya adalah Magus Leylin yang kalian bicarakan! Jika kalian sampai tertangkap, maka konsekuensinya akan sangat mengerikan. "     

"Ada pengkhianat di antara para petinggi Magus?" Teriak Baelin, "Dari mana kamu mendapatkan berita itu?"     

"Bimbingan takdir yang membuatku mengetahui hal ini, bimbingan itu juga yang membuatku bisa melihat masa depanmu." Wajah Vinas tampak tulus ketika dia berjalan maju, dan memusatkan pandangannya ke arah wajah Baelin.     

"Kamu akan menjadi seorang pahlawan di masa depan, dan aku harus menjadi bawahan dan asistenmu yang paling setia." Saat Vinas mengatakan ini, dia sebenarnya dalam keadaan setengah berlutut dan melakukan ritual untuk mengucapkan sumpah kesetiaan dan pengabdiannya kepada Baelin.     

"A, a, aku akan menjadi seorang pahlawan?" Baelin sepertinya berubah menjadi sedikit bodoh, tetapi Memphis telah menyimpulkan maksud dari kalimat yang diucapkan oleh Vinas.     

"Sebuah ramalan? Mungkinkah kamu adalah penyihir takdir legendaris, yang mampu mengintip seluruh kejadian dalam kehidupan seseorang?"     

"Tidak ada yang bisa disembunyikan dari bimbingan takdir!" Vinas mengangguk dan mengakui identitasnya.     

"Seorang Magus perempuan yang bisa memprediksi masa depan! Keren sekali!" Baelin bersorak.     

"Sejarah telah melahirkan banyak tokoh legendaris seperti sang Lion King dan John sang Golden Knight. Masing-masing dari mereka memiliki seorang Magus bijaksana dan kuat yang membantu mereka, dan Magus yang membantu mereka merupakan Magus yang memiliki kekuatan untuk melihat masa depan. Hanya dengan bantuan kekuatan melihat masa depan itulah mereka bisa menjadi para tuan bagi generasi mereka!"     

Gelombang pertemuan-pertemuan yang tidak disengaja, serta kehadiran penyihir takdir yang kini berdiri di sisinya membuat Baelin merasa sedikit puas diri. "Mungkin... aku benar-benar ditakdirkan untuk menjadi seorang pahlawan!" Pikiran-pikiran semacam ini tidak dapat ditahan ketika pikiran tersebut telah berakar dan terus tumbuh di dalam pikiran Baelin.     

"Baelin, sadarlah!" Memphis sedikit bingung hingga tidak bisa berkata apa-apa.     

Mereka bahkan belum memastikan apakah Vinas adalah teman atau musuh, atau apakah ramalannya benar, namun Baelin sudah mulai melamun...?     

"Nona Magus, bisakah kamu meramalkan konspirasi yang terjadi diantara para peri kegelapan?" Memphis menanyakan apa yang paling dia khawatirkan.     

"Aku rasa tidak! Arus takdir terlalu kuat, dan aku hanya bisa melihat gambaran-gambaran tertentu, dari waktu dan tempat tertentu." Vinas merapikan rambutnya yang panjang di bagian belakang sambil tertawa masam.     

"Selain itu, para peri kegelapan tampaknya memiliki seorang penolong yang sama denganku, orang mampu memprediksi masa depan."     

"Apa?" Baelin dan Memphis tanpa sadar berteriak pada saat yang bersamaan.     

Sejak kapan Magus menakutkan yang bisa memprediksi masa depan menjadi begitu biasa sehingga mereka bisa ditemukan di mana-mana?     

"Baiklah! Sepertinya aku bukan satu-satunya yang memiliki Magus peramal. Kalau begitu, Vinas, apakah kamu bersedia untuk menjadi teman dan berpetualang bersama kami?" Baelin tertawa, sambil merentangkan tangannya ke arah Vinas.     

"Itu akan menjadi kehormatan untukku!" Suara Vinas mengungkapkan sedikit emosinya. Namun, begitu tangannya bersentuhan dengan tangan Baelin, ekspresi Vinas berubah.     

Sebuah lingkaran warna putih menyebar dari bagian tengah mata Vinas, dan mengubah pupil matanya menjadi berwarna putih bersih.     

Di dalam pandangan Vinas, terlihat seorang Magus muda dengan cincin warna hitam sedang bergerak cepat ke arah mereka. Magus muda itu juga sedang melihat ke arah Vinas, seolah-olah Magus itu melihat melalui kekuatan takdir, dan Magus tersebut juga menyadari keberadaaan Vinas.     

"Ini buruk!" Cahaya berwarna merah menyala dari tubuh Vinas, dan dia dengan cepat berbalik untuk pergi.     

"Jangan pernah berpikir untuk lari!" Dari ujung yang lain, Aaron sekarang tahu alasan mengapa dia terburu-buru dalam perjalanannya dan merasa sangat gelisah.     

Ternyata ada orang lain yang berlatih Sacred Flame telah mendahuluinya dan tiba lebih dulu.     

*Boom! Boom!*     

Dua sinar ditembakkan menembus cakrawala, menyebabkan Baelin dan Memphis tidak mampu memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi.     

"Apakah perempuan itu Magus yang lain?" Ekspresi Aaron terlihat suram ketika dia bertanya di dalam benaknya.     

"Ya. Aku bisa merasakan aura artefak sihir lain yang aku buat ada pada perempuan itu!" Suara Merlin terdengar rendah saat dia menjawab dengan cepat.     

*Rumble!*     

Kedua sinar itu berbenturan, dan dengan cepat berpisah.     

Namun, dengan serangan itu, Aaron dan Vinas sekarang bisa saling melihat dengan jelas.     

Magus itu adalah seorang Magus wanita yang cantik, pikir Aaron. Tetapi beberapa saat kemudian, keinginan yang kuat meledak dari lubuk hatinya. Ledakan keinginan ini adalah dorongan jahat yang tidak bisa dihentikan.     

'Musnahkan! Musnahkan! Musnahkan dia!'     

"Apa yang terjadi?" Aaron menekan jantungnya menggunakan tangan, dan wajahnya tampak pucat pasi. Kemudian dia bertanya kepada Merlin, "Mengapa aku merasa bahwa aku harus membunuh perempuan ini untuk mendapatkan semuanya?"     

"Huh..." Merlin menghela nafas panjang, "Sepertinya kalung itu mengandung pecahan dari ingatanku milikku, dan kalung itu telah memberikan Sacred Flame kepadanya juga!"     

"Sacred Flame adalah teknik meditasi tingkat tinggi eksklusif. Dengan kata lain, hanya ada satu Magus dalam satu generasi yang dapat berhasil melatih teknik meditasi itu. Sedangkan sisanya mungkin tidak mati, tetapi mereka tidak akan dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam teknik meditasi mereka. Maafkan aku…"     

"Jangan khawatir." Aaron sekarang terlihat jauh lebih dewasa, "Kalau bukan karena Sacred Flame, aku mungkin sudah mati berkali-kali. Mengapa aku harus peduli tentang masalah itu?"     

"Tapi apakah itu berarti aku bermusuhan Magus perempuan itu?"     

"Ya! Diantara kalian berdua hanya satu orang yang akan menang, dan aku berharap kamulah pemenangnya," Kata Merlin, "Jangan khawatir, aku akan melakukan semua yang aku bisa untuk mendukungmu!"     

...     

"Semua orang telah berkumpul. Pertunjukan akan segera dimulai! "     

Leylin menempati tenda pusat yang ada di perkemahan sementara Nature's Alliance, dan tenda yang ditempatinya itu adalah yang tenda paling mewah.     

Melalui A.I. Chip, dia sekarang dapat memeriksa kelinci percobaannya dan melihat perkembangan mereka dalam berlatih Sacred Flame.     

Dengan membagikan para kakek tua dan teknik meditasi yang telah dimodifikasi. Leylin tidak hanya memperoleh banyak data eksperimental tetapi dia juga mendapatkan teknik meditasi tingkat tinggi yang telah dicuri oleh mereka yang berlatih Sacred Flame, dan Leylin sendiri yang membuat mereka mencuri teknik-teknis meditasi tersebut.     

Teknik meditasi tingkat tinggi ini biasanya hanya diteruskan kepada para anggota guild. Namun, dengan para mata-mata yang tanpa disadari telah hadir di antara mereka, maka mendapatkan teknik meditasi tersebut menjadi sangat mudah.     

"Sepertinya aku sudah berhasil memodifikasi ramalan!" Leylin menggaruk dagunya.     

Prediksi tentang seorang pengkhianat itu adalah cerita rekaan yang Leylin buat sendiri, tetapi cerita itu telah berhasil menipu Vinas. Keberhasilannya memodifikasi ramalan ini membuat Leylin menjadi lebih percaya diri pada rencana masa depannya.     

"Tapi kelinci percobaan terakhir itu benar-benar melebihi harapanku! Dia ternyata memilih untuk berpihak pada peri-peri kegelapan. Berani sekali!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.