Penyihir kegelapan di dunia magus

Makhluk Dunia Impian



Makhluk Dunia Impian

0"Marsha! Marsha yang kucintai, apakah itu kamu?"     

Suara James dipenuhi dengan kegelisahan saat dia melompat ke arah wanita yang mengenakan gaun berwarna hitam panjang itu, ia mengulurkan tangannya untuk menarik pundak wanita itu.     

Leylin berdiri di atas kereta kuda sambil mengamati tetapi dia tidak menghentikan James.     

Situasi saat ini sangat aneh, dan dia butuh kelinci percobaan untuk mengetahui situasi yang sebenarnya.     

James menggunakan sedikit paksaan untuk membalikkan wanita dalam gaun hitam itu.     

Tiba-tiba, semua yang dia lihat hanya wajah tanpa mata, mulut, dan hidung. Di wajah itu hanya ada sebuah lingkaran berwarna hitam.     

*Xiu!* Kengerian memenuhi wajah James saat dia seperti ditarik ke dalam sebuah benang panjang berwarna hitam yang terus-menerus berputar dan hendak diserap ke dalam wajah wanita itu.     

Seluruh proses itu terjadi sangat cepat, dan berakhir tepat ketika Leylin membantu James. Namun melalui pemutaran ulang, dia bisa melihat dengan jelas bagaimana tubuh James diregangkan dan dirubah sedikit demi sedikit menjadi lebih panjang belasan meter dan pada akhirnya akan terserap ke dalam pusaran wajah wanita itu.     

Melihat ini membuat Leylin merasa jijik dan dia ingin muntah.     

Pada saat yang sama, hatinya kecewa.     

"Ini jelas bukan sejenis tubuh roh, tetapi sebuah keberadaan yang lebih menakutkan dari yang bisa aku pahami..."     

Dalam waktu singkat, Leylin mengingat dari database A.I. Chip bahwa di zaman kuno, pertarungan antara dua Magus peringkat tinggi seringkali akan merusak bumi dan laut di sekitar mereka. Pada saat yang sama, mereka bisa memisahkan dimensi dari ruang dan waktu, yang menyebabkan orang lain salah mempersepsikan sesuatu.     

Khususnya di tempat-tempat seperti itu, seringkali terdapat makhluk-makhluk aneh dengan kekuatan yang mengerikan.     

Beberapa keberadaan ini sangat lemah, bahkan seorang Acolyte peringkat 3 dapat membasmi mereka dengan mudah. Namun beberapa yang lain sangat menakutkan dan bahkan dapat melampaui kekuatan Magus Morning Star, serta secara langsung dapat membuat bintang-bintang di angkasa terjatuh ke bumi.     

"Wanita berpakaian warna hitam ini hanya seorang penampakan. Ketika sebuah persyaratan tertentu telah terpenuhi, pusaran di wajahnya akan diaktifkan, menelan benda apapun yang mendekatinya..."     

Leylin membuat kesimpulan dengan cepat. "Sekarang, kekuatanku masih kurang. Melawan penampakan semacam ini, yang jelas-jelas tidak lemah, dan memilih untuk terlibat tanpa informasi yang lebih jauh hanya akan menjadi tindakan yang bodoh. Lari!"     

Tubuhnya segera berubah menjadi kabut dan menghilang ke dalam udara tipis.     

Bersama dengan kedipan sinar berwarna hitam, tubuh Leylin bergerak beberapa ratus meter jauhnya dengan sebuah jejak cahaya berwarna hitam yang mengikuti di belakangnya.     

"Wuuuuu!"     

Namun, teriakan memekakkan telinga itu masih terdengar di telinga Leylin, nada suaranya bahkan lebih tinggi dari sebelumnya.     

Leylin tertegun dan saat dia menyadari dirinya sudah mengubah arah dan terbang ke arah wanita bergaun hitam itu.     

*Ka-cha*     

Wanita itu berdiri dan tengkoraknya terbelah menjadi dua. Dari lubang yang menganga tersebut, tampak deretan taring setajam silet membuat wajahnya seolah berubah menjadi rahang milik sebuah makhluk.     

*Bang!* Rahang raksasa itu menutup dan kegelapan menyelimuti Leylin.     

...     

Leylin merasa seolah dirinya telah jatuh dari sebuah tempat yang sangat tinggi dan menabrak tanah sebelum tubuhnya bergetar saat dia mendapatkan kesadarannya kembali.     

"Sepertinya aku telah ditelan oleh wanita yang sebelumnya itu!"     

"Dimana ini?"     

Leylin menggosok kepalanya saat dia melihat ke sekelilingnya.     

Ruangan itu gelap dan kecil, dengan banyak sarang laba-laba di sudut-sudutnya. Tidak ada satupun perabotan, juga tidak ada jendela ataupun sebuah pintu.     

Ruangan itu seperti sebuah ruang bawah tanah yang kecil dan tersegel.     

Di samping Leylin juga ada Baelin dan Jenny. Mata mereka terpejam seolah mereka sedang tidak sadarkan diri. Sepertinya mereka akan membutuhkan waktu yang panjang sebelum mendapatkan kesadaran mereka kembali.     

"Sebuah ilusi yang bahkan lebih dalam!" Leylin terlihat sangat serius.     

"Jika tiga persimpangan di jalan hanya lapisan ilusi terluar, wanita dalam gaun berwarna hitam adalah lapisan kedua dan ini adalah lapisan ketiga!"     

Sebuah ilusi! Selain itu, Leylin tidak melakukan banyak interaksi dengan dunia mimpi, tetapi di zaman kuno, para Magus pernah menaklukan sebuah dunia besar lainnya yang penghuninya memiliki kekuatan mimpi dan ilusi. Melalui kekuatan dari alam mimpi, mereka bisa dengan mudah mencapai apapun dan mereka bahkan dipuja sebagai dewa oleh para penghuni bodoh dari tanah dan dimensi lainnya!     

Selain itu, melalui sebuah paragraf yang tercatat di dalam buku-buku lama, Leylin mengetahui bahwa semakin jauh seseorang terjerat ke dalam ilusi, maka semakin sulit pula untuk melepaskan diri.     

"Aku harus keluar! Tingkat ketiga dari sebuah ilusi ini cukup berbahaya!"     

Api berwarna hitam menyala di telapak tangan Leylin, "Latent Fireball!"     

Bola api berwarna hitam menabrak salah satu ujung ruang bawah tanah itu, menciptakan sebuah lubang yang dalam.     

"Pertama, aku harus memahami konstruksi dari ilusi ini!" Leylin menggosok dagunya. Dia tidak punya solusi yang lebih baik melawan kekuatan semacam ini, jadi dia hanya bisa mencoba cara-cara yang terpikir olehnya sebelum mencari cara yang lain.     

...     

Leylin melompat ke dalam lubang hitam yang dia ciptakan.     

"Ini sudah yang ke 193 kalinya tetapi aku kembali ke tempat ini!" Leylin melihat ke arah Jenny dan Baelin yang masih belum sadarkan diri. Ekspresi Leylin terlihat sangat mengerikan.     

"Melalui percobaanku, aku sudah memahami konstruksi ilusi tiga dimensi disini. Seperti yang diharapkan, semakin dalam tingkat ilusinya, semakin rapuh dimensi di dalamnya, yang pada akhirnya akan berubah menjadi kekacauan..."     

Jika dimensi disini roboh, ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Bisa jadi seseorang akan masuk ke tingkat ilusi yang lebih dalam atau jika roh mereka tidak mampu menahan berat ilusi ini, mereka akan langsung tertelan oleh sang pencipta ilusi ini.     

"Aku sudah mencoba ke semua tempat, jadi aku hanya menyisakan ini sekarang!"     

Leylin menendang tubuh Baelin dan Jenny yang tidak sadarkan diri, memperlihatkan lantai berdebu berwarna abu-abu di bawah mereka.     

Dengan sebuah bola api, lantai itu hancur.     

*Pop!* Lantai ruang bawah tanah itu terbelah terbuka dan Leylin melompat ke dalamnya.     

"Ini masih ruang bawah tanah yang sama seperti sebelumnya, tetapi Jenny dan Baelin sudah menghilang. Bagus! Sangat bagus! Akhirnya ada sedikit perubahan..."     

Mata Leylin memandang ke sekelilingnya. Masih ruang bawah tanah sempit yang sama. Namun apa yang berbeda dari sebelumnya adalah, tubuh Jenny dan Baelin sudah tidak ada disana lagi.     

"Tanda-tanda perbaikan tidak bisa mengimbangi dengan kerusakan yang kutimbulkan huh? Selanjutnya, aku harus.." Seolah sedang menarik senar sebuah sitar, kedua tangan Leylin melesat melalui ruang hampa, dan menciptakan lingkaran riak-riak.     

Dengan gerakan jari-jarinya, susunan ruang bawah tanah itu berubah menjadi seperti air dengan riak-riak kecil.     

Semakin besar wilayah yang tertutupi oleh riak-riak itu, semakin besar kerutan pada ruang hampa tersebut. Hingga akhirnya, sebuah bunyi 'pop' terdengar.     

Ruang di ruangan bawah tanah itu hancur dan tubuh Leylin jatuh ke bawah sekali lagi.     

...     

Cermin-cermin! Cermin-cermin terang ada dimana-mana, memantulkan penampilan dari seorang pemuda bangsawan berambut hitam.     

"Seharusnya ini adalah sela diantara dua tingkat ilusi tadi!"     

Leylin menyentuh cermin yang sedingin es dan membuat kesimpulan.     

Saat ini, dia telah melarikan diri sejenak dari ilusi tersebut. Hal ini pasti akan menarik perhatian dari sang pencipta ilusi ini.     

Namun, ini adalah efek yang dia inginkan!     

"Wuu..Wuu...!"     

Pada saat itu, suara tangisan seorang gadis manis melintas.     

Leylin tiba-tiba menoleh dan di ujung sebuah cermin, dia melihat seorang gadis kecil berambut ungu mengenakan gaun berwarna merah dengan kaos kaki warna putih sedang menangis.     

"Wuuuu... Alice telah kehilangan beruang kecilnya! Kakak, bisakah kamu menemaniku untuk mencarinya?"     

Gadis kecil itu berhenti menangis dan melihat ke arah Leylin dengan tatapan memohon.     

"Maafkan aku, tetapi aku tidak bisa!" Leylin menggelengkan kepalanya.     

"Tetapi kenapa?" Gadis kecil itu kebingungan. "Alice sangat penurut! Tidakkah kamu menyukai Alice?"     

Saat dia bicara, muncul lebih banyak bayangan pada cermin-cermin di sekitarnya.     

"Aku mau tetapi mari kita bicara terlebih dahulu!" Leylin berusaha keras untuk berbicara dengan tenang.     

Dia tidak punya banyak pengalaman menghadapi sesuatu yang aneh semacam ini. Lagipula pihak lainnya adalah sesosok makhluk dari dimensi yang lebih tinggi. Jalan pikiran dan tingkat pemikiran mereka akan berbeda dengan manusia. Leylin sendiri tidak tahu jika dia bisa meyakinkan makhluk itu agar membiarkannya pergi.     

"Tidak bersediakah kamu menemani Alice menemukan beruang kecilnya?"     

"Tidak!" Leylin menggelengkan kepalanya dengan tegas. Ada banyak desas-desus di dalam legenda bahwa hal yang sama pernah terjadi sebelumnya. Begitu seseorang sepakat untuk melakukan sebuah permintaan, hal itu akan dianggap seolah mereka telah menandatangani suatu kontrak yang aneh dan mereka akan jatuh ke dalam manipulasi orang lain. Beberapa bahkan terhisap tanpa batas ke dalam dimensi lain.     

Meskipun ada beberapa orang yang beruntung mendapatkan kekuatan misterius melalui pertemuan semacam itu, Leylin tidak pernah mengandalkan perjudian, terlebih jika hidupnya yang akan dipertaruhkan.     

*Crash!*     

Tepat ketika Leylin menolaknya, kumbang-kumbang yang tak terhitung banyaknya keluar dari cermin-cermin dan menelannya seperti sebuah ombak.     

"Aku masih harus menyerang!" Alis Leylin mengernyit. Dia tahu bahwa dia harus menunjukkan kekuatannya sebelum pihak lain akan mengakuinya.     

"Latent Fireball! Eyes of Petrification!"     

Dalam waktu singkat, banyak dari kumbang-kumbang berwarna hitam itu membatu ketika mereka terjatuh ke atas tanah, berubah menjadi setumpuk debu. Sementara yang lainnya terbakar oleh api berwarna hitam hingga tak bersisa.     

*Pak! Pak!*     

Namun, kumbang-kumbang itu masih keluar terus menerus dari cermin-cermin itu dan yang berhasil disingkirkan Leylin hanya sebagian kecilnya saja.     

"Kekuatan dari lawanku telah jauh melampaui imajinasiku!"     

Leylin tersenyum masam saat dia melemparkan sebuah bubuk berwarna merah, "Scorching Torch!"     

Dua sinar yang sangat panas dilepaskannya, membersihkan jalan tersebut menjadi dua arah yang berbeda.     

Namun wajah Leylin segera berubah pucat dan kesadarannya goyah. Kekuatan spiritual yang terkristalisasi itu memiliki lebih banyak retakan, dan hampir hancur.     

Scorching Torch adalah sebuah mantra peringkat 2, dan sekarang Leylin hanya memiliki satu porsi kekuatan spiritual yang dipadatkan. Dengan kekuatan seorang Magus peringkat 1, dia akan menerima reaksi balik karena telah menggunakan sebuah mantra peringkat 2 secara gegabah.     

Reaksi balik ini dapat dianggap relatif ringan. Jika dia menggunakan bakat bawaan dari seorang Magus peringkat 2, kemungkinan besar lautan kesadarannya akan mengalami perubahan yang drastis.     

*Chi Chi!*     

Lautan kumbang tersebut berteriak tanpa henti, sekali lagi menyerang ke arah Leylin.     

Leylin yang kekuatan spiritualnya sudah habis hanya bisa melihat saat lapisan demi lapisan kumbang itu menelan tubuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.