Penyihir kegelapan di dunia magus

Kejatuhan



Kejatuhan

0"Sepertinya kita harus menyingkirkannya dulu!" Wajah Leylin tidak menunjukkan ekspresi apapun saat dia menunjuk boneka kain yang masih mencengkeram wajahnya.     

Mengenai masalah ketika kedua Acolyte lainnya meninggalkan Leylin sebelumnya, sepertinya tiga orang ini menderita amnesia selektif. [1][1]     

Leylin mengerti bahwa jika dia tertangkap dengan kedua orang ini sekarang, hal itu akan menjadi kerugian besar.     

Terhadap wujud roh pendendam ini, mereka hanya bisa bekerja sama, dan mereka bahkan memiliki kesempatan untuk mengalahkan atau bahkan membunuhnya. Adapun mengenai insiden sebelumnya, akan ada banyak peluang untuk membalas mereka nanti!     

"Api! Alice paling benci api!" Pada saat ini, api berwarna merah muda di wajah boneka merah jambu itu sudah padam. Wajah boneka kain yang semula indah itu sekarang hitam karena hangus. Bahkan salah satu bola matanya sekarang menghilang.     

Namun boneka itu masih tertawa dan berkata, "Kalian bertiga, ayo main bersama!"     

Dengan ayunan tangannya, meja-meja dan kursi-kursi di sekitarnya mulai melompat-lompat. Bahkan lampu-lampu dan lemari tampaknya menumbuhkan sepasang kaki kecil saat mereka menari dan menyanyikan lagu anak-anak, secara bertahap mengelilingi Leylin dan dua lainnya.     

"Umbra's Hand!"     

"Corrosize Blaze!"     

"Acidic Aqua Shot!"     

...     

Ketiga Acolyte tersebut terus-menerus melemparkan mantra mereka ke meja dan perabotan lain di sekitarnya. Namun, makhluk-makhluk ini terlalu banyak, bahkan jika ketiga Acolyte itu membunuh beberapa dari mereka, tidak ada gunanya.     

Selain itu, bahkan jika mereka menggunakan artefak sihir mereka untuk menyerang boneka itu, serangan itu akan paling tidak hanya meninggalkan sedikit bekas luka dan tidak efektif.     

Pada akhirnya, ketiga Acolyte itu mundur ke belakang, terpojokkan oleh boneka itu di daerah yang sangat kecil.     

"Tidak ada pilihan lain!"     

Bosain melihat ke Jayden dan Leylin yang memiliki ekspresi pucat di wajah mereka, dan sedikit ekspresi ganas tampak pada dirinya.     

"Aku memiliki mantra hebat yang membutuhkan waktu untuk persiapan. Ulur waktu dan tahan makhluk aneh ini untukku!"     

Setelah mengatakan demikian, Bosain menarik gulungan berwarna abu-abu yang digambar dengan berbagai pola mistis, ia segera duduk bersila di lantai dan meneriakkan mantra.     

Harapan bersinar di wajah Leylin dan Jayden. Mereka merapalkan mantra mereka dengan susah payah, menghalangi serangan monster.     

"Dia akhirnya terpaksa menggunakannya, huh!" pikir Leylin.     

Keadaan rapuh Jayden saat ini adalah kenyataan. Sementara Leylin hanya berpura-pura lemah. Namun, situasi sebelumnya sangat mengerikan. Hanya tinggal sedikit lagi, Leylin harus menggunakan Fallen Star Pendant untuk bertahan.     

Namun, dari sudut pandang Bosain, Leylin dan Jayden adalah Acolyte level 3 yang baru saja naik peringkat. Kekuatan spiritual dan kekuatan sihir mereka sudah lama terkuras.     

Bahkan Jayden telah menggunakan artefak sihirnya beberapa kali.     

Adapun Leylin, seorang Acolyte Potioneering, mampu bertahan sampai di sini telah sedikit melebihi harapan Bosain.     

Tentu saja, dia tidak tahu bahwa meskipun Leylin telah maju belum lama ini, dengan bantuan ramuan, kekuatan spiritual Leylin sekarang bahkan lebih kuat dari kekuatan spiritual dirinya sendiri yang telah dia kumpulkan selama beberapa waktu, dan Leylin sudah membentuk landasan yang kokoh untuk naik peringkat menjadi Magus resmi. Terlebih lagi, Leylin bahkan menyembunyikan artefak sihir tipe pertahanannya.     

"Rune penyembuh yang digunakan sebelumnya, gulungan serangan, gulungan kontrak dan artefak sihir yang dapat mengambil bentuk apa pun untuk menyerang dan bertahan!" Leylin melemparkan ramuannya dan meneriakkan mantra, ia terengah-engah terus-menerus     

"Meskipun Bosain memiliki keluarga besar, dia bagaimanapun juga hanya seorang Acolyte. Dengan barang-barang ini, kekuatannya sudah benar-benar tak terduga!"     

Di bawah penyembunyian gelombang energi intens dari mantra, Leylin diam-diam menghitung sisa energi Bosain.     

Beberapa detik kemudian, Bosain akhirnya menyelesaikan aktivasi gulungan sihirnya. Gulungan berwarna abu-abu itu sekarang mengambang di udara, memancarkan sebuah cahaya api berwarna merah.     

"Gelombang energi ini! Itu mantra peringkat 1! Tidak heran itu membutuhkan waktu aktivasi yang lama!"     

Pupil Leylin mengecil. Gelombang energi yang sangat besar datang dari gulungan itu, tidak hanya mengirimkan makhluk-makhluk di sekitar mereka mundur, gelombang energi itu sepertinya juga menyebabkan Leylin dan Jayden tidak dapat bernapas.     

Keluarga Bosain benar-benar memberinya mantra Magus peringkat 1 yang disimpan dalam sebuah gulungan, sebagai kartu truf terbesarnya!     

"Dia memang benar-benar anak dari salah satu dari tiga keluarga besar, kaya dan sombong!"     

Gulungan ini berisi mantra pengikat peringkat 1. Tidak hanya bahan untuk membuatnya terlalu mahal, Magus resmi harus melemparkan mantra lebih dari beberapa kali agar dapat memasukan kekuatannya ke dalam gulungan tersebut. Selain itu, perlu ada Grand Alchemist yang terampil dalam merumuskan formasi mantra. Dan juga setiap gulungan ini sangat mahal.     

Setiap gulungan setidaknya 100.000 kristal ajaib ke atas!     

Gulungan itu memiliki harga setinggi langit dan juga ada kesulitan untuk menciptakannya. Selain untuk para Acolyte, gulungan itu tidak akan banyak berguna bagi Magus resmi. Berbagai alasan telah menyebabkan gulungan seperti ini menjadi langka. Hanya keluarga besar seperti keluarga Lilytell akan dapat memiliki 1 atau 2 dari gulungan semacam itu.     

Gelombang energi api berwarna merah terus menerus memancar, dan gulungan itu secara otomatis terbakar di dalam cahaya.     

Nyala api itu, di bawah cahaya kuning terang, menampakkan Three-Legged Golden Crow [Gagak Emas Berkaki Tiga] berukuran raksasa.     

Three-Legged Golden Crow itu menggunakan paruhnya untuk mengacak-acak bulunya, dan terus menerus mengeluarkan suara kicauan yang terdengar sangat jelas.     

Api itu seolah-olah seperti burung sungguhan. Selain itu, matanya menunjukkan tanda-tanda kecerdasan, tampaknya burung yang terbentuk dari api itu memiliki kebijaksanaan.     

"Pergi!" Wajah Bosain sekarang sangat pucat ketika dia menggigit bibirnya dengan giginya. Di sisi matanya, terdapat keringat yang menetes, namun ia menunjukkan ekspresi yang sangat bersemangat saat ia menunjuk boneka kain tersebut.     

Sepertinya mantera yang ia lemparkan sebelumnya membuatnya merasa sangat puas.     

"Tidak! Jangan mendekat! Alice takut!"     

Boneka kain yang berada di depannya mundur 3 langkah. Di wajah boneka itu, ada ekspresi ketakutan, tampak seperti seorang gadis kecil yang telah bertemu dengan seorang pria jahat.     

Namun, hati Leylin dan yang lainnya tidak tergerak oleh adegan ini.     

Bersama dengan perintah Bosain, Three-Legged Golden Crow itu mengepakkan sayapnya, dan sayapnya yang berwarna kuning cerah terbakar dengan api saat burung itu terbang di sekitar Bosain dan dua Acolyte lainnya yang berada dalam lingkaran.     

Beberapa api seukuran kacang jatuh ke perabotan yang telah diberi kehidupan tersebut.     

*Bang!* Bola-bola api berwarna kuning membakar semuanya, dan berbagai kursi dan meja masing-masing berubah menjadi tumpukan abu.     

"Koak Koak!"     

Three-Legged Golden Crow itu mengeluarkan teriakan elegan dan terbang di udara, mendarat tepat di depan boneka kain tersebut.     

Paruhnya yang cerah, berwarna merah, serta berbentuk kerucut itu membidik dan mematuk boneka kain tersebut!     

"Arghh!" sang Boneka kain, Alice, mengeluarkan teriakan ketakutan dan tubuhnya langsung terbakar dengan api berwarna kuning cerah.     

"Selamatkan Alice, Alice sebenarnya sangat patuh..."     

Boneka itu jatuh ke tanah, mengulurkan tangan ke arah Leylin dan yang lainnya, suaranya terdengar memohon.     

Leylin dan Jayden berbalik dan melihat ekspresi kesal di mata Bosain saat dia terus menyalakan api.     

Api berwarna kuning terang itu menyala terus menerus, hingga akhirnya mengubah boneka kain menjadi abu.     

"Baiklah!" Bosain berbalik menghadap Leylin dan Jayden, mengungkapkan wajah tersenyum dengan niat yang tidak diketahui.     

Jantung Leylin berdetak kencang dan tangannya sudah meraih benda di lehernya.     

"Koak Koak!"     

Pada saat ini, Three-Legged Golden Crow itu berkoak dan berubah menjadi gulungan abu-abu sebelumnya, lalu jatuh ke tanah.     

"Puff!"     

Gulungan abu-abu itu hancur menjadi abu.     

Setelah melihat energi gulungan yang digunakan sepenuhnya, wajah Bosain tampak sangat tidak sedap dipandang, tetapi dia masih memaksakan senyum di wajahnya.     

"Baiklah, makhluk itu sudah ditangani. Mari kita cari jalan keluar..."     

Tepat ketika Leylin hendak mengatakan sesuatu, suara keras lain terdengar. Di belakang boneka kain tersebut, dinding-dinding bergetar dan menampakkan sebuah celah, menunjukkan sebuah terowongan lurus.     

Pada papan kayu di dinding tersebut, terdapat sederetan karakter yang ditulis dalam bahasa Byron kuno.     

Para pencari yang dapat datang ke sini akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan warisanku — Norco Curadu Sfar.     

"Norco Curadu Sfar adalah Magus yang meninggalkan warisan ini?" Jayden mengungkapkan ekspresi ingin tahu.     

Adapun Bosain yang ada di sampingnya, ia menggumamkan nama Norco Curadu Sfar berulang kali. Ekspresi gembira terpancar di matanya tetapi dengan cepat disembunyikan.     

Namun, ekspresi itu telah dilihat oleh Leylin yang mengamatinya secara diam-diam. Dia tahu bahwa Bosain pasti memikirkan apa yang diwakili oleh nama itu.     

"Aku sepertinya pernah mendengar nama ini, tetapi sekarang aku tidak ingat jelas!" Pada saat ini, Leylin juga menggaruk kepalanya, mengungkapkan ekspresi 'bingung'.     

"Tidak peduli siapa, orang itu pasti Magus resmi! Dan warisannya pasti akan membuatku dapat naik peringkat menjadi Magus resmi!" Jayden sangat bersemangat dan segera bergegas masuk ke terowongan itu.     

"Ikuti dia!" Bosain dan Leylin mengikuti di belakang Jayden.     

Setelah berjalan melalui terowongan, Leylin dan yang lainnya datang ke sebuah ruangan yang mirip dengan ruang belajar.     

Keempat dindingnya dipenuhi dengan rak buku, namun tidak ada satu buku pun yang terlihat, hal tersebut membuat Leylin mengatakan bahwa itu sangat disayangkan.     

Sedangkan untuk meja besar yang berada di tengah, terdapat kotak hitam yang diletakkan dengan rapi di atasnya.     

Di belakang meja belajar tersebut, ada kursi dan lukisan cat minyak yang aneh.     

Lukisan cat minyak itu menunjukkan lambang misterius — rune mistis yang tak terhitung jumlahnya membentuk ular. Ular itu menelusuri ekornya sendiri, membentuk gambar lingkaran!     

"Aku sepertinya telah melihat lambang ini di suatu tempat sebelumnya!" Leylin agak bingung tapi dia membuang pikiran itu.     

"Sepertinya tempat ini didirikan oleh Magus Serholm yang Agung untuk warisannya. Magus Agung ini masih cukup baik hati. Semua mekanismenya di bawah kekuatan seorang Magus resmi. Jika tidak, hanya dengan sedikit peningkatan kesulitan dari mekanisme tersebut, kita semua akan tewas di sini!"     

Leylin merasa cukup senang membiarkan Jayden dan yang lain datang ke sini bersamanya. Jika tidak, dia tidak akan bisa mencapai tempat ini hanya dengan kekuatannya saja.     

"Bukankah ada seorang penyihir bernama 'Norco'? Di mana peninggalannya? "Leylin ingin mengajukan pertanyaan ini, tapi pemikiran itu segera diurungkan.     

Karena adegan saat ini tiba-tiba berubah drastis!     

Setelah melihat kotak hitam di atas meja belajar, nafas Bosain dan Jayden mulai menjadi lebih berat.     

* Bang! *     

Pedang panjang berwarna putih perak tiba-tiba muncul di tangan Bosain dan dihunuskan ke arah Jayden.     

Baju pelindung yang terbuat dari tanaman merambat di tubuh Jayden melintas, tetapi ia tetap terluka; lengannya berdarah.     

* Sou Sou Sou! *     

Mereka bertiga langsung menjaga jarak satu sama lain.     

"Seperti yang diharapkan, pada akhirnya, kita akan jatuh dalam keserakahan ya?" Jayden mencengkeram lengannya, menunjukkan senyuman pahit.     

Melihat Jayden dalam keadaan ini, Leylin tiba-tiba teringat bahwa ketika mereka berangkat bersama-sama, Jayden tidak meminta mereka untuk menandatangani kontrak apa pun. Sepertinya dia sudah lama mengantisipasi hasil seperti ini.     

----     

[1] Amnesia atau hilang ingatan yang bersifat sementara     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.