Penyihir kegelapan di dunia magus

Pirates’ Cove



Pirates’ Cove

0Satu-satunya hal yang bisa Leylin lakukan sekarang adalah bersembunyi di suatu tempat rahasia di mana musuh-musuhnya tidak akan pernah bisa menemukannya. Hanya orang bodoh saja yang akan melompat-lompat sambil berteriak ketika dia sedang dalam keadaan lemah.     

"Isabel, Robin Hood!" Tiba-tiba Leylin memanggil.     

"Apakah anda mencari saya, bos?" Robin Hood dengan hormat tiba di depan Leylin. Setelah pertempuran tersebut berakhir, rekan pertamanya ini tampaknya telah berubah secara drastis.     

Leylin mengulurkan tangannya di peta lautan. "Mm, kalian berdua bawalah kapal Bajak Laut Merfolk dan para budak dari keluarga bajak laut itu."     

Baik itu Pulau Faulen atau Kepulauan Baltik yang merupakan wilayah kekuasaan Marquis Louis, keduanya adalah wilayah-wilayah yang baru ditemukan di sekitar wilayah perairan Kerajaan Dambrath, dan itu adalah satu-satunya kesamaan yang dimiliki oleh kedua wilayah tersebut. Sepertinya satu demi satu pulau-pulau baru tak berpenghuni yang dipenuhi dengan kekayaan dan bahaya itu akan terus bermunculan. Oleh karena itu Leylin merasa terlalu mudah untuk menemukan pangkalan sementara untuk para anak buahnya tersebut.     

Tentu saja, untuk menempati pulau-pulau tersebut, syarat utamanya adalah Leylin bisa berurusan dengan binatang buas berbahaya yang terdapat di wilayah itu, dan mereka bisa bertahan menghadapi cuaca serta lingkungan yang keras.     

Dengan mempertimbangkan bahwa Robin Hood mendapatkan kesetiaan dari para pelaut lainnya, Leylin dengan sengaja mengirimkan anak buahnya tersebut bersama sepupunya, Isabel. Meskipun Robin Hood tidak bisa mengendalikan seluruh kru kapal tersebut, namun dengan keberadaan Isabel, kemungkinan dia tidak akan menemui banyak kendala untuk mengintimidasi para kru yang tidak setia.     

Faktanya, Leylin berencana untuk merawat sepupunya tersebut. Lagipula, dia tidak bisa tetap berada di kapal ini dan selamanya memerintahkan para bajak laut tersebut, sehingga Isabel akan berfungsi sebagai perwakilannya. Meskipun Robin Hood lebih sesuai untuk melakukan peran ini, namun dia terlalu liar. Leylin tidak memberikan kepercayaan kepada Robin Hood karena dia menganggap masih terlalu awal untuk memberikan terlalu banyak ruang bagi orang itu untuk membuat keputusan. Bukan karena dia takut Robin akan mengkhianatinya, tetapi karena Robin tidak memiliki naluri untuk menjadi seorang pemimpin.     

Di sisi lain, Isabel tidak memiliki banyak wibawa di hadapan para kru bajak laut, tetapi kekuatan yang dia miliki sudah cukup untuk memaksa para bajak laut ini tunduk.     

Ketika menyaksikan kapal Merfolk itu, Leylin melambaikan tangannya. "Berangkat, kita akan pergi ke Pirates' Cove!"     

Pirates' Cove adalah sebuah pelabuhan yang menyediakan layanan untuk para bajak laut. Pelabuhan itu bisa disebut sebagai tempat berkumpulnya para bajak laut di lautan.     

Pelabuhan itu menjual informasi, barang-barang, dan bahkan budak-budak peri kelas atas. Tentu saja, orang perlu memiliki keberanian untuk mengambil risiko dan membeli sesuatu. Sebagai sebuah pelabuhan dimana para bajak laut menjual barang-barang curian, dapat dipastikan bahwa barang-barang yang mereka jual adalah barang yang didapat secara ilegal. Bahkan Marquis Louis yang menguasai Kepulauan Baltik tersebut, tidak mengizinkan terlalu banyak harta curian melintasi wilayahnya, dan dengan menyesal menyerahkan keuntungan yang datang tersebut kepada Pirates 'Cove.     

Sedangkan untuk lokasi pelabuhan, banyak bajak laut tua bawahan Leylin yang mengetahuinya. Sehingga tidak akan ada masalah untuk mendapatkan rute menuju pelabuhan tersebut, tetapi dalam rute tersebut terdapat beberapa wilayah berbahaya yang harus mereka lewati.     

"Apakah kamu yakin jika rute itu tidak akan bermasalah, Cyclops?" Leylin membuka peta laut sambil memanggil seorang bajak laut bermata satu. Pelaut itu memiliki keberanian yang berasal dari pembunuhan selama bertahun-tahun yang telah dia lakukan, dan meskipun dia hanya memiliki satu mata, namun sorot matanya menyebabkan orang lain gemetar ketakutan.     

Baru pada saat inilah senyum yang merekah seperti bunga terlihat di wajah Cyclops yang kaku dan memperlihatkan beberapa giginya yang telah menguning, "Jangan khawatir, bos. Saya telah beberapa kali berlayar ke Pirates' Cove bersama Steve, dan pada saat itu saya bahkan menjadi asisten navigator. Saya bisa sampai di tempat itu dengan mata tertutup!"     

"Baiklah, sekarang kamu adalah navigator kapal. Jika kamu bisa bekerja dengan baik, maka nanti begitu kita mencapai pelabuhan, kamu akan menjadi rekan pertama Bajak Laut Scarlet Tiger." Ini adalah janji yang Leylin buat untuk bajak laut yang dia percayai ini.     

"Baik, bos!" Rekan pertama akan menerima bagian harta rampasan yang lebih besar daripada para bajak laut lainnya, dan juga akan memiliki wewenang atas para kru yang lain. Mata Cyclops memancarkan sinar kegembiraan.     

"Baiklah, kamu bisa pergi sekarang. Panggil Giant kemari!" Leylin melambaikan tangannya dan menyaksikan Cyclops pergi. Matanya menunjukkan bahwa dia sedang berpikir serius.     

Meskipun Leylin mulai memberikan posisi kepada para bajak laut yang telah dia kalahkan ini satu per satu, namun dia benar-benar tidak menurunkan kewaspadaannya terhadap mereka. Sebagai contoh, dia tidak bisa mempercayai bahwa Cyclops tidak akan sengaja memimpin armada tersebut menuju ke wilayah perairan yang berbahaya. Dia sudah mendapatkan koordinat Pirates' Cove melalui cara lain, yaitu dengan membelinya dari para pedagang dan para bajak laut.     

'Dia memberitahukan lokasi yang benar kepadaku, dan juga menyarankan rute yang paling efisien. Sepertinya dia benar-benar memberikan kesetiaannya kepadaku.' Cyclops tidak tahu bahwa dia baru saja menghindari pintu kematian. Sebaliknya, janji yang diberikan Leylin membuatnya merasa bersemangat, dan dia dengan cepat melaksanakan tugas yang Leylin berikan itu.     

"Bos, mencari saya?" Sebuah suara yang serak dan berat terdengar ketika seorang pria bertubuh kekar berjalan masuk. Tinggi pria itu lebih dari 8 kaki, dan dia harus menurunkan kepalanya agar bisa masuk ke dalam kabin kapten. Dagingnya bergetar tiap kali dia melangkah, seolah-olah dia adalah sejenis manusia setengah raksasa.     

"Ya. Giant, aku ingin kamu memimpin pasukan tempur Scarlet Tiger. Untuk saat ini, pilihlah sepuluh orang dan tunggu sampai kita mencapai Pirates 'Cove untuk merekrut lebih banyak kru," Leylin memberitahukan rencananya kepada Giant sambil menyilangkan tangannya.     

Pemimpin pasukan tempur sering kali menjadi tangan kanan kapten bajak laut. Pasukan tempur juga selalu berada di garis depan dalam setiap pertempuran, sehingga posisi tersebut memiliki persyaratan kekuatan yang cukup ketat.     

Leylin telah menguji sendiri kekuatan bajak laut ini yang disebut Giant itu. Bajak laut ini tidak hanya memiliki kekuatan yang tak terbatas, tetapi dia juga memiliki bakat yang tak tertandingi dalam kultivasi sebagai seorang petarung. Dia sudah bisa melepaskan kekuatan spiritualnya dan menggunakan teknik-teknik bela diri. Selain Leylin sendiri, hanya Isabel bisa menandinginya dalam pertempuran jarak dekat.     

Selain itu, Giant memiliki kepribadian yang tegas, setelah mengalami banyak kekalahan ketika bertarung melawan Leylin, dia menjadi lebih patuh dan lebih mudah untuk Leylin kendalikan.     

"Boleh memilih siapa saja, kan?" Tanya Giant yang pasti berpikir untuk memasukkan para anak buahnya sendiri ke timnya tersebut. Namun ini merupakan hal yang wajar, karena meskipun dia kuat sebagai sebagai individu, dia masih bisa dihancurkan oleh para bajak laut lainnya.     

"Ya, para pelaut di Scarlet Tiger, baik itu pelautku atau para bajak laut yang menjadi tawanan kita, semuanya dapat kau pilih," Leylin menutup mata terhadap masalah ini.     

"Baiklah, saya akan pergi dan membangunkan mereka, dan memilih mereka satu per satu!" Giant terlihat sangat bersemangat.     

"Lakukan sesukamu!" Leylin tidak memiliki sesuatu untuk dikatakan tentang metode perekrutan yang dilakukan oleh Giant, dan hanya melambaikan tangan kepadanya.     

Jika pemimpin pasukan tempur tidak memiliki beberapa orang kepercayaan yang membantunya di medan pertempuran, maka kemungkinan dia bahkan tidak akan bisa bertahan dalam satu pertempuran. Leylin perlu membiarkan Giant memilih orang-orangnya sendiri.     

Selain itu, Leylin juga percaya bahwa Giant tidak akan berani mengkhianatinya. Dia yakin bahwa resiko untuk melakukan pemberontakan sangat tinggi sehingga akan menghilangkan semua pikiran untuk melakukan pengkhianatan...     

Perjalanan, pertempuran dan perjuangan yang tak pernah berakhir itu akan terus-menerus menantang mereka. Leylin yakin bahwa perjalanan ke Pirates' Cove ini akan membentuk para krunya menjadi lebih baik.     

'Pada umumnya, bahkan sebuah kru bajak laut yang terkenal di laut lepas membutuhkan sekitar seratus orang bajak laut,' Leylin menggerakkan jarinya dengan bebas di atas peta, 'Contohnya Black Tiger, atau bahkan Bajak Laut Merfolk yang baru saja kita hancurkan. Semua kru bajak laut biasa memiliki lebih dari seratus orang anggota, dan kapten mereka bahkan seorang Profesional peringkat 10 dengan peralatan yang sangat bagus.'     

'Kru bajak laut yang benar-benar berskala besar setidaknya membutuhkan lebih dari 300 orang bajak laut, dan juga membutuhkan sejumlah kapal. Jika aku menginginkan sebuah kapal perang utama, maka kapal itu harus diperkuat dengan sihir atau menerima berkah dari seorang pendeta.'     

Kru bajak laut sebesar itu terdiri dari armada pesisir kecil yang bertugas menjaga wilayah pantai. Jika Leylin memiliki kekuatan sebesar itu, dia akan mampu mendapatkan posisi yang cukup baik di antara angkatan laut Benua Tengah, atau bahkan di negara-negara lain. Jika sudah seperti itu, lalu siapa yang bersedia untuk melawannya tanpa alasan yang kuat?     

Akibatnya, hanya ada tiga kru bajak laut dengan skala yang benar-benar besar di Laut Dambrath, yaitu Black Skeleton, Tigershark, dan Barbarian.     

Dua dari ketiga kru bajak laut itu bahkan berada di bawah kendali Marquis Louis. Selain itu, armada lain yang dimiliki oleh marquis tersebut tidak bisa dianggap remeh. Salah satunya adalah sebuah armada budak profesional.     

Armada ini selalu berada di garis depan dalam setiap pertempuran melawan penduduk asli, dan Marquis Louis telah menggunakan banyak koin emas untuk mempersenjatai armada itu. Armada tersebut bahkan lebih kuat daripada angkatan laut elit kerajaan!     

Tindakan Leylin melenyapkan Bajak Laut Black Tiger dan Bajak Laut Merfolk hanya dianggap sebagai tindakan melenyapkan sampah milik sang marquis. Dia tidak bisa dianggap telah menghadapi kekuatan utama Marquis tersebut.     

Baru setelah Leylin mampu menghancurkan Black Skeleton, Tigershark dan armada budak profesional dalam satu kali serangan saja, dia bisa dianggap telah melakukan serangan fatal pada kegiatan perdagangan di Kepulauan Baltik. Namun, hal ini hampir mustahil untuk dilakukan. Dia hanya bisa terus bertindak secara diam-diam, dan sedikit demi sedikit mengikis kekuatan Marquis tersebut.     

Sangat tidak realistis jika sekarang Leylin bertarung melawan seorang Marquis dari kerajaan tersebut. Namun, dia bukan orang biasa. Dia akan menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mencapai tujuannya, tanpa mengkhawatirkan konsekuensinya.     

Leylin adalah jenis orang yang bisa digambarkan sebagai orang gila yang berpikiran rasional, atau mungkin dia adalah orang yang paling logis.     

"Aku akan membutuhkan banyak orang untuk mencapai tujuan ini... Atau sekutu-sekutu," Leylin tidak akan cukup bodoh untuk bertindak melawan Marquis tersebut sendirian.     

Selain itu, melawan Marquis Louis dan Viscount Tim adalah dua masalah yang berbeda. Meskipun selama ini Leylin telah menjadikan Marquis Louis sebagai targetnya, namun Viscount Tim yang mendambakan tanah Faulen tetap akan menjadi pihak yang menanggung dampaknya.     

Leylin tidak berlayar ke Pirates' Cove tanpa alasan. Selain untuk merekrut orang-orang yang dia butuhkan, dia sedang bersiap untuk mencari lebih banyak dukungan. Karakter Marquis Louis yang suka mendominasi pasti akan menyinggung beberapa orang, meskipun hal itu dilakukan secara tidak sengaja, dan Leylin ingin mengumpulkan orang-orang tersebut serta memanfaatkan kekuatan mereka.     

Leylin menekankan jari-jarinya pada tanda Pirates' Cove yang terdapat di peta, matanya kembali terlihat tenang seperti sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.