Penyihir kegelapan di dunia magus

Laboratorium Rahasia



Laboratorium Rahasia

0Leylin berjalan melalui pintu dan menuju ke kamar Isabel. Isabel menjadi sangat tertutup sejak pertemuan terakhir mereka, dan bahkan mengusir para pelayan yang datang.     

*Tok! tok!* Leylin mengetuk pintu dengan sopan.     

"Siapa itu? Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku tidak ingin diganggu?" Suara Isabel terdengar agak marah.     

"Ini aku," Kata Leylin dengan tenang. Pintu terbuka dan memperlihatkan wajah Isabel. Namun, pipinya memerah tidak wajar, seolah-olah dia baru saja melakukan latihan keras, atau sebuah mungkin upacara.     

"Ada apa? Aku sedang bersiap untuk beristirahat!" Setelah melihat Leylin, Isabel tampak bingung sesaat.     

"Apakah kamu tidak akan mempersilahkan aku masuk?" Leylin tersenyum.     

"Tidak sopan bagi seorang laki-laki untuk memasuki kamar wanita pada malam hari seperti ini, kamu tahu itu kan! Atau mungkin kamu sudah menjadi orang yang tidak bermoral, sepupuku sayang?" Mata Isabel berkilau dan dia bersandar dengan santai di pintu sambil berbicara dengan genit.     

Diam-diam Leylin merasa ingin tertawa karena melihat pose Isabel yang berlebihan itu. Ketika menyangkut masalah pengalaman, jumlah pengalaman yang dia miliki jauh melebihi pengalaman sepupunya tersebut.     

"Apakah aku telah berubah menjadi orang yang tidak bermoral? Apakah kamu ingin mengetahuinya? '' Leylin mendekat dengan senyum nakal di wajahnya dan dengan lancang mengendus leher sepupunya yang halus, menghirup aroma tubuh seorang gadis yang bercampur dengan suatu aroma tertentu.     

"Apa yang kamu lakukan?" Gadis itu menghindari Leylin dengan wajah memerah, dan Leylin mengambil kesempatan untuk memasuki kamar.     

Tidak banyak perubahan yang terlihat dalam susunan kamar ini, tetapi tampaknya ada sebuah aroma darah yang samar-samar menyebar di udara. Meskipun Isabel telah membersihkan dan berusaha untuk menyembunyikannya, alis Leylin masih mengernyit.     

"Apakah ada sesuatu yang ingin kamu ceritakan kepadaku?" Leylin duduk di sofa dan berusaha untuk terdengar setulus mungkin, "Bagaimanapun juga, kamu adalah sepupuku, dan aku tidak ingin kamu menanggung beban ini sendirian."     

"Tidak ada apa-apa... Ini sudah berakhir..." Isabel terdiam, dan kemudian berbicara seolah-olah dia tidak peduli.     

Leylin menghela napas ketika melihat Isabel berusaha terlihat tegar. Tentu saja, dia mengetahui bahwa tidak ada untungnya jika dia mengungkapkan kebenaran. Meskipun ada jejak-jejak energi negatif yang yang mencemari kamar tersebut, namun tindakan Isabel sama murninya dengan tindakan yang dilakukan oleh seekor kelinci kecil berwarna putih jika dibandingkan dengan percobaan-percobaan yang pernah dia lakukan.     

Leylin berubah pikiran. Pada awalnya dia percaya bahwa membiarkan Isabel tinggal di mansion merupakan sebuah keputusan yang baik, tetapi sepertinya meninggalkannya di dalam mansion hanya akan menarik lebih banyak perhatian dan masalah. "Baiklah! Aku datang kemari untuk meminta bantuan!"     

"Bantuan apa?" Mata Isabel bersinar dengan kilatan tanpa perasaan.     

"Yah..." Leylin menggaruk kepalanya dan kemudian menyampaikan berita tentang Marquis Louis dan Viscount Tim, dan juga serangan yang akan segera dia lancarkan kepada para perompak.     

"Kalau begitu... Mereka adalah pihak yang bertanggung jawab atas musnahnya keluargaku?" Tangan Isabel berkedut, dan sebagian kursi kayu besi berwarna hitam yang dipegangnya hancur. Serpihan-serpihan kayu berserakan di antara jari-jarinya.     

'Kekuatan fisik sebesar itu?' Murid Leylin menyusut, 'Dia memiliki kekuatan yang melebihi seorang Profesional peringkat 5, dan hampir mendekati kekuatan Profesional peringkat 10... Para setan dan iblis itu benar-benar murah hati dalam memberikan kekuatan, meskipun harganya adalah jiwa dari sang Sacrificer...'     

Leylin telah mendengar tentang pengorbanan darah terus menerus yang harus diberikan demi mendapatkan energi iblis. Para pengikut setan ditangkap dan dimusnahkan di benua itu. Jika berita tentang Keluarga Faulen melindungi Isabel sampai tersebar, maka akan timbul masalah-masalah yang bahkan lebih mendesak daripada masalah dengan Marquis Louis.     

"Tapi aku belum memastikannya. Itu hanya sebuah kemungkinan..." Leylin membelai dagunya dan tidak berbohong tentang informasi ini.     

"Baiklah, aku akan memastikannya sendiri. Para perompak itu bahkan berani masuk tanpa izin dan menyinggung wilayah Keluarga Faulen kita! Kita harus membuat darah dan jiwa mereka bertobat di neraka sebagai bayarannya!" Mata cantik Isabel menyipit, dan terlihat dipenuhi dengan rasa haus untuk membunuh.     

"Terima kasih banyak, sepupu!" Leylin mengutuk di dalam hati sambil tersenyum lebar.     

"Jangan khawatir, lagipula kita adalah sepupu. Aku akan menjagamu!" Isabel berjanji, dia terlihat tabah dan tegas.     

Setelah mengucapkan terima kasih sekali lagi, Leylin mundur dan senyum di wajahnya menghilang. Matanya bersinar, dan terlihat jelas bahwa dia sedang berpikir serius. 'Laut membentang sangat luas dan dipenuhi dengan berbagai macam manusia sampah dan tidak berguna dari Benua Tengah. Para pelaut dari zaman ini tidak dapat dianggap baik, orang-orang tidak beriman dan para pengikut dewa bercampur bersama mereka. Seharusnya tidak ada masalah jika Isabel bersembunyi di antara mereka...'     

Sebagai seorang pengikut iblis, Isabel jelas tidak bisa tinggal di dalam mansion keluarga, karena hal itu akan membuat Leylin mendapatkan kesulitan yang tak ada habisnya. Lagipula, kekuatan gereja-gereja berada pada puncaknya ketika berada di dunia nyata utama, dan begitu diketahui bahwa Keluarga Faulen telah menampung seorang pengikut iblis, maka konsekuensinya akan sangat mengerikan.     

Oleh karena itu, lautan luas yang luas akan menjadi tempat persembunyian terbaik bagi Isabel.     

'Selain itu, kemungkinan iblis telah memberinya banyak kekuatan, tetapi pasti ada harga yang harus dibayar. Bahkan mungkin jiwanya akan...' Ekspresi wajah Leylin tampak muram, 'Beberapa pelaut tidak berguna yang menghilang dari laut terbuka seharusnya tidak akan terlalu diperhitungkan. Seharusnya darah mereka bisa memuaskan iblis dan memberikan lebih banyak waktu bagi Isabel... '     

Saat ini, Leylin jelas telah menjadi lebih kuat. Selama dia sudah cukup kuat, baik itu Marquis Louis yang semakin mendekati mereka ataupun kontrak iblis yang dibuat oleh sepupunya, dia yakin dia bisa menghilangkan semua masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh seorang penyihir peringkat 6 tersebut.     

'Rencana terus berubah... Dan saat ini, aku sangat membutuhkan kekuatan. Mungkin tidak ada masalah jika aku mengambil risiko...' Diam-diam Leylin mengambil keputusan.     

Serangan ini jelas akan memperlihatkan sebagian kekuatan Leylin. Sejak awal, Viscount Tim telah mengirimkan sebuah pasukan pembunuh dengan seorang pemimpin peringkat 7. Ini menandakan bahwa para perompak ini seharusnya lebih kuat dari para pembunuh bayaran itu. Bantuan dari sepupu dan bawahannya tidak akan cukup, dia perlu meningkatkan peluangnya.     

Setelah kembali ke kamarnya, Leylin langsung menuju ke laboratoriumnya. Dengan perintahnya, bahkan Claire dan Clara tidak bisa masuk, dan di dalam laboratorium tersebut juga ada beberapa pola mantra peringatan yang bekerja dengan sangat baik.     

Di atas meja laboratorium yang mengkilap terdapat banyak tabung reaksi dan peralatan kaca yang ditumpuk dengan rapi. Ada juga berbagai peralatan alkimia yang cukup untuk membuat murid-murid penyihir yang lebih miskin merasa iri.     

Sayangnya, di mata Leylin, semua itu tidak lebih dari sebuah penyamaran.     

*Krak!* *Krak!* Setelah Leylin menarik sebuah tuas yang terdapat di bawah meja laboratorium tersebut, suara dari roda gigi yang saling bergesekan terdengar. Bersama dengan terdengarnya suara pelan, seluruh meja itu bergerak ke kiri, dan mengungkapkan sebuah jalur yang mengarah ke bawah.     

'Meskipun para penyihir memiliki kepercayaan besar pada sihir, namun ada terlalu banyak benda dan teknik di dunia ini yang dapat mendeteksi gelombang mantra. Sebaliknya, metode-metode sederhana seperti ini dapat menyembunyikan lebih banyak rahasia...' Leylin membawa sebuah lampu minyak sambil menuruni tangga. Setelah berjalan sekitar sepuluh meter, dia tiba di depan sebuah batu besar.     

Batu granit besar yang berdiri tegak di dalam lorong dan menghalangi seluruh jalan sehingga membuatnya terlihat seperti jalan buntu tersebut memberikan sensasi bahwa batu itu tidak dapat dihancurkan.     

"Arcane Mark, aktifkan!" Sebuah rune mantra terpancar dari tangan Leylin, dan cahaya tersebut membuat permukaan batu granit itu mulai melembut serta mengungkapkan sebuah jalur yang bersinar. Leylin berjalan tanpa merasakan keraguan sama sekali, dan dia menggantungkan lampu minyaknya di dinding.     

Apa yang muncul di balik batu besar tersebut adalah sebuah laboratorium berskala kecil. Leylin telah menggunakan metode-metode untuk mencegah penyelidikan sihir di sini, dan menciptakan sebuah jebakan di bagian bawah. Hal itu cukup untuk menunjukkan betapa berharganya laboratorium ini bagi Leylin.     

Karena laboratorium ini letaknya berada jauh di bawah tanah, maka laboratorium tersebut hanya memiliki luas beberapa meter persegi. Sebuah meja kayu kuno berukuran besar telah memenuhi sebagian besar ruangan itu, dan hanya ada sedikit ruang yang tersisa bagi seseorang untuk berdiri. Langit-langit laboratorium tersebut juga sangat rendah dan seluruh ruangan itu terasa sangat menyesakkan.     

Bau tar yang kuat tercium di lantai dan sudut-sudut ruangan menunjukkan adanya mekanisme pembakaran otomatis yang bahkan lebih mengerikan. Jika Leylin mencurigai sesuatu, hanya dengan sebuah percikan kecil akan cukup untuk membakar seluruh tempat ini dan menyembunyikan semua yang ada disini.     

Alasan adanya mekanisme ini adalah karena percobaan yang Leylin lakukan terlalu mengejutkan. Jika percobaan tersebut sampai diketahui, maka mereka akan dianggap sebagai orang sesat!     

"Sepertinya ini hampir selesai..." Leylin mengamati larutan raksasa di dalam cawan petri. Sejumlah besar cairan mendidih berwarna merah cerah memberikan sensasi bahwa cairan ini adalah darah.     

"Kemudian... ini!" Di sudut meja terdapat sebuah patung kayu. Patung itu memiliki sepasang sayap iblis, beberapa mata majemuk dan enam jari yang membuatnya menyerupai sosok iblis serta memancarkan sebuah aura jahat.     

Ini adalah patung Beelzebub yang Leylin buat dari ingatan makhluk tersebut. Kepemilikan patung semacam itu akan membuat seseorang akan dibakar sampai mati jika dia sampai tertangkap oleh pihak gereja, dan bahkan seorang raja sekalipun tidak akan terhindar dari perlakuan semacam ini.     

Tentu saja, larangan-larangan ini tidak berarti bagi Leylin. Keberaniannya itu sudah cukup untuk membuat banyak dewa tertegun.     

"Sepertinya Beelzebub benar-benar memasuki fase hibernasi. Dia tidak bereaksi sedikitpun terhadap doa atau pengorbanan..." Tangan Leylin membelai patung iblis itu dengan ekspresi wajah yang bermacam-macam.     

Jika dipikir lagi, Leylin adalah penyebab utama dari situasi ini. Jika dia tidak mencuri begitu banyak Kekuatan Hukum Beelzebub dan bahkan menghancurkan sebagian besar jiwa sejatinya, maka Raja Penguasa Kerakusan itu tidak akan terluka begitu parah sehingga dia harus berhibernasi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.