Penyihir kegelapan di dunia magus

Marquis Louis



Marquis Louis

0Setelah Leylin menyelesaikan doanya di aula utama gereja, beberapa pelayan perempuan akhirnya menunjukkan jalan untuk bertemu dengan Uskup Tapris.     

Tapris sangat berterus terang ​​pada saat dia mulai berbicara, "Anakku, tampaknya kamu telah menemui beberapa masalah!"     

"Ya, uskup yang terhormat. Saya sangat membutuhkan ajaran dan bimbingan dari Dewa Ilmu Pengetahuan." Dalam hatinya Leylin menjadi jauh lebih santai hanya karena sikap Tapris tersebut. Tapris memang bersikap seperti apa yang telah Leylin perkirakan, dan bermaksud menggunakan kesempatan ini untuk menggoyahkan kepercayaan diri keluarganya. Dia tidak punya rencana apapun untuk benar-benar menggantikan Keluarga Faulen.     

Jika ini masalahnya, maka memberikan beberapa keuntungan sebagai imbalan atas bantuan yang Tapris berikan tidak akan menjadi sebuah masalah yang sulit bagi Leylin.     

Jika menilai dari gerak-geriknya, Uskup Tapris pasti juga menyetujui permintaan Leylin tersebut dalam hati. Sebagai pewaris keluarga Faulen, janji-janji Leylin pasti akan dipenuhi oleh Baron Jonas, dan ini adalah janji yang dibuat di sebuah gereja dengan dewa sebagai saksi mereka.     

'Sepertinya Baron Jonas memiliki seorang penerus yang luar biasa!' Tapris berpikir perlahan di dalam hati, kemudian memandang Leylin, "Leylin kecil yang terhormat, apakah kamu pernah mendengar tentang Viscount Tim?"     

"Viscount Tim?" Suara Leylin terdengar dipenuhi dengan keraguan. Dengan bimbingan dari Anthony, dia tentu memahami keberadaan para bangsawan kelas atas dari Kerajaan Dambrath tersebut, namun sepertinya dia belum pernah mendengar apapun tentang Viscount ini.     

"Oh, lihat aku, aku terlalu terburu-buru! Viscount Tim baru saja dinobatkan beberapa bulan yang lalu, jadi sangat wajar jika kamu tidak pernah mendengar tentang dia sebelumnya. Namun ayahnya adalah orang terhormat yang pasti pernah kamu dengar sebelumnya. Marquis Louis!"     

Tapris memperhatikan ekspresi wajah Leylin dengan tatapan penuh harap.     

"Marquis Louis? Adik dari raja!" Leylin menghela napas pelan. Meskipun dia tahu bahwa hal-hal tidak akan berjalan dengan sederhana kali ini, namun dia tidak menyangka bahwa para bangsawan yang terlibat dalam perebutan wilayah Faulen tersebut akan memiliki koneksi langsung dengan keluarga kerajaan.     

Para bangsawan tidak pernah menjadi sebuah komunitas dengan hubungan yang sangat dekat. Perebutan kekuasaan antara para bangsawan regional dan pusat tidak pernah berhenti bahkan untuk sesaat, dan meskipun ada kemungkinan untuk menyatukan mereka sebagai satu kesatuan di hadapan para dewa, namun pertempuran untuk mendapatkan keuntungan akan segera dimulai setelah tekanan dari dunia luar berkurang.     

Di dalam kerajaan, bangsawan regional dan bangsawan pusat adalah dua faksi yang bertarung paling sengit.     

"Betul. Viscount Tim sudah dewasa. Meskipun dia adalah putra kedua, namun Marquis Louis sangat memujanya, dan bahkan berharap untuk mendapatkan sepetak tanah kerajaan untuknya..." Tapris berhenti berbicara, dan membiarkan Leylin memikirkan sisanya.     

"Jadi begitu!" Leylin mengangguk dengan serius. Meskipun raja dan orang-orangnya memerintah seluruh Kerajaan Dambrath, namun mereka tidak mungkin memiliki semua wilayah kerajaan tersebut. Selain itu, setelah pembagian tanah yang dilakukan dari generasi ke generasi dan kemunculan keluarga-keluarga bangsawan lainnya, jumlah tanah kerajaan yang sekarang dikuasai secara langsung oleh raja sudah cukup kecil.     

Sampai saat ini, semua wilayah di kerajaan telah dibagi sampai hampir tidak ada yang tersisa lagi. Meskipun mereka adalah pangeran atau putri raja, namun jika mereka tidak disukai oleh raja, mereka bahkan tidak akan menerima gelar yang diberikan secara turun-temurun. Gelar dengan peringkat tertinggi yang bisa mereka terima adalah Count Palantine, atau Marquis, dan mereka hanya akan memiliki beberapa mansion.     

Sebagai seorang adik dari raja yang sekarang, Marquis Louis masih bisa mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang cukup banyak. Kepulauan Baltik adalah wilayah kekuasaannya, dan luas total dari seluruh wilayah kepulauan tersebut jauh melebihi luas wilayah milik Keluarga Faulen. Dia bahkan memiliki beberapa pelabuhan laut dalam yang cukup baik.     

Pada dasarnya, bahkan Keluarga Faulen harus bergantung volume perdagangan yang luar biasa di Kepulauan Baltik tersebut dan berperan sebagai pembantu mereka demi mendapatkan uang.     

Namun, Louis masih harus mempertimbangkan putra pertamanya. Akan sangat bodoh baginya untuk membagi wilayahnya, dan oleh karena itu dia telah mengarahkan pandangannya ke tempat lain. Mungkin sekarang dia telah mengalihkan pandangannya ke arah wilayah Keluarga Faulen     

Merampas wilayah kekuasaan keluarga bangsawan lain tanpa alasan yang jelas pasti menimbulkan gejolak besar di lingkungan para bangsawan. Tetapi jika keluarga ini dapat dilenyapkan tanpa adanya seorang penerus, dan Marquis Louis meminta Tim untuk mewarisi nama keluarga mereka, maka segalanya akan menjadi jauh lebih mudah. Pengaruh Louis sebagai seorang marquis juga akan meminimalkan konsekuensi dari insiden ini.     

"Terima kasih banyak karena telah berterus terang, uskup yang terhormat. Mulai sekarang, Gereja Ilmu Pengetahuan akan diterima secara utuh oleh wilayah Keluarga Faulen. Selain itu, kami akan memberikan sebidang tanah lain di bagian timur pulau ini untuk dipersembahkan sebagai penghargaan kepada gereja," Leylin berdiri dan mengucapkan terima kasih.     

Meskipun informasi ini hanya sebuah laporan intelijen, namun Leylin merasa bahwa peluang kebenaran dari informasi tersebut sangat tinggi.     

Pertama, wilayah yang berada di bawah kekuasaan Keluarga Faulen memang mengurangi keuntungan yang didapatkan oleh Marquis Louis. Meskipun hanya sedikit, namun jumlah keuntungan tersebut sudah cukup untuk membuatnya kesal. Kedua, Keluarga Faulen adalah sebuah keluarga bangsawan yang baru berdiri, dan mereka tidak memiliki hubungan yang erat dengan para bangsawan lain yang terbilang sulit untuk dihadapi. Hanya ada konsekuensi kecil yang akan diterima Marquis Louis terkait dengan tindakannya terhadap mereka.     

'Mungkinkah ini juga merupakan sebuah perseteruan antara kelompok-kelompok regional dan pusat?' Leylin telah merasakan lebih banyak tipuan dari pada masalah ini, dan dia memiliki pemahaman yang baik dalam menilai masalah ini.     

'Keluarga Faulen dimulai dengan tugas kemiliteran, dan sejak awal merupakan bagian dari pasukan pengawal kerajaan. Oleh karena itu, keluarga ini dapat dianggap sebagai bagian dari kelompok bangsawan pusat. Tetapi sejak mereka mendapatkan tanah kerajaan milik mereka sendiri dan tiba di tempat ini, keluarga ini sebenarnya sudah condong ke kelompok bangsawan regional. Begitulah cara ayahku, sang baron, menangani keluarga ini. Namun anehnya, orang-orang di Pulau Faulen sangat jarang berhubungan dengan orang-orang dari daratan utama karena pulau ini adalah sebuah pulau sepi yang letaknya sangat jauh dari Benua Tengah. Oleh karena itu, keluarga ini belum diterima oleh para bangsawan regional... Dan itu adalah alasan mengapa sekarang keluarga ini berada dalam situasi yang kurang nyaman, karena kami tidak dapat bergantung pada kedua pihak tersebut...'     

Setelah memikirkan dengan seksama tentang masalah ini, tiba-tiba Leylin dikejutkan oleh sebuah sebuah pemahaman yang sangat mendalam, 'Pantas saja. Jika aku berhadapan dengan situasi ini, bahkan aku tidak akan bisa menahan diri untuk tidak bertindak. Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan, namun resikonya sangat kecil. Mungkin Viscount Tim juga memohon untuk mendapatkan kesempatan ini dengan cara yang menyedihkan…'     

Bahkan, tebakan kedua Leylin ini jauh lebih mendekati kebenaran daripada tebakannya yang pertama, tetapi ada beberapa perbedaan kecil.     

Meskipun lawan Leylin kali ini hanya seorang viscount dan sepertinyanya relatif kurang cakap, namun dia didukung oleh sang marquis dan dia bahkan merupakan keponakan raja. Jika seseorang sampai lengah bahkan untuk sedetik saja ketika berhadapan dengannya, maka dia akan dengan mudah memicu kekacauan.     

Namun, untungnya Tim hanyalah putra kedua yang disukai oleh ayahnya. Bahkan Marquis Louis tidak akan menghabiskan banyak energi untuknya, apalagi sampai melapor kepada raja. Selama Leylin tidak membunuh lawannya tersebut, mungkin tidak akan ada serangan balik yang ditujukan kepadanya.     

Lagipula, ketika menyangkut masalah-masalah seperti membuat rencana untuk merebut wilayah milik keluarga-keluarga yang lebih kecil, karena kebanyakan keluarga bangsawan yang lebih besar melakukannya secara diam-diam, maka kabar-kabar semacam ini hanya tersimpan di dalam pikiran mereka sendiri, dan tidak dapat dibicarakan di muka umum.     

Tapris secara pribadi mengantarkan Leylin keluar dari gereja. Tepat ketika Leylin akan naik kereta, Tapris bergumam pelan dengan suara yang dalam di samping telinganya, "Sepertinya baru-baru ini sekelompok besar bajak laut telah melarikan diri ke wilayah di sekitar pulau ini. Kuharap kamu berhati-hati! Semoga Dewa Ilmu Pengetahuan memberkatimu."     

"Saya mengerti!" Mata Leylin bersinar, dan dia memandang Tapris dalam-dalam sebelum naik ke atas kereta.     

Gerbong kereta tersebut tersebut bergerak naik turun saat roda bergulir. Leylin duduk di dalam gerbong itu dengan mata terpejam, namun pikirannya terus bekerja.     

'Uskup Tapris yang licik itu. Apakah dia bersiap untuk bertaruh pada kedua belah pihak?' Sebenarnya, saat ini Leylin benar-benar ingin mendapatkan bantuan dari gereja itu. Jika dia sendiri dapat memberikan tekanan kepada marquis tersebut dengan menggunakan kekuatan dari Gereja Ilmu Pengetahuan, maka marquis tersebut pasti akan menyerah untuk melakukan gerakan semacam itu.     

Tapi hal ini jelas tidak mungkin untuk dilakukan. Bahkan Uskup Tapris tidak memiliki beberapa markas khusus yang bisa dia gunakan untuk menggunakan wewenangnya. Jika mereka mengirim prajurit dan pendeta dari gereja tersebut, mereka akan dianggap mendukung keluarga Faulen. Tapris juga pasti akan menolak untuk melakukannya.     

Sekarang sepertinya Tapris hanya memberikan sedikit informasi, dan dia berhasil mendapatkan banyak keuntungan. Bahkan jika Baron Jonas berada di sini, dia tidak akan berani untuk menarik kembali kata-katanya. Jika Viscount Tim berhasil merebut pulau itu, dia tidak akan lupa untuk merekrut Tapris juga. Jika menempatkan taruhan pada kedua belah pihak akan menjamin Tapris mendapatkan keuntungan, mengapa dia tidak dilakukannya?     

Tentu saja, bukan karena tidak ada cara lain untuk mendapatkan bantuan dari gereja, tetapi cara itu mengharuskan seluruh wilayah Keluarga Faulen mengabdi kepada gereja tersebut. Meskipun begitu, kedua belah pihak akan mengalami kerugian dan dihancurkan tanpa pandang bulu jika Leylin menggunakan metode ini. Selain itu, mereka akan diboikot oleh semua bangsawan dari daratan utama, dan dilihat sebagai pengkhianat oleh para bangsawan tersebut!     

Setelah mempertimbangkan masalah ini, Leylin sampai pada kesimpulan bahwa keadaan tidak akan meningkat ke tahap yang mematikan, dan dia tidak memiliki keberanian untuk meninggalkan kelas sosialnya. Tidak diragukan lagi bahwa dia akan menggunakan metode 'itu'.     

"Bajak laut?" Leylin tampak melamun. Karena lawannya kali ini juga merupakan keluarga bangsawan yang mengendalikan perdagangan luar negeri dan memiliki banyak pelabuhan, maka mereka jelas memiliki sebuah kekuatan maritim yang tangguh.     

Bahkan kemungkinan para perompak di dekat wilayah tersebut diam-diam telah berada di bawah kendali mereka. Sangat mungkin bagi mereka untuk mengirimkan sekelompok orang untuk menyebabkan keributan di Pulau Faulen dan menggunakan cara ini untuk memberikan tekanan, atau bahkan menyerang mansion secara langsung serta membungkam para anggota Keluarga Faulen. Lagipula dahulu mereka pernah melakukannya sekali.     

"Mengandalkan seratus orang petugas patroli untuk menyingkirkan gelombang serangan bajak laut ini sepertinya cukup menantang..." Leylin mengelus dagunya. Dia tidak pernah meremehkan kekuatan lawannya. Dengan adanya seorang marquis yang mendukungnya, viscount itu seharusnya dapat dengan mudah mengirimkan puluhan Profesional.     

"Mustahil dia bisa mengirimkan seorang Profesional di atas peringkat 15, tetapi mungkin ada orang yang berada di atas peringkat 10, dan beberapa profesional elit di atas peringkat 5... Tidak akan mudah untuk mengalahkan mereka..." Leylin dengan cepat mengevaluasi kekuatan lawannya tersebut sampai pada tingkat yang paling dasar.     

Tentu saja, Keluarga Faulen tidak hanya memiliki petugas patroli pelabuhan, tetapi para Profesional yang sebenarnya jelas sedang bepergian bersama Baron Jonas. Hanya Ernest sang penyihir saja yang tetap tinggal di mansion untuk mengurus beberapa hal, tetapi sumber bantuan ini juga telah Leylin utus sendiri.     

"Mereka pasti akan memfokuskan kekuatan utama mereka pada sang baron. Seharusnya kekuatan yang mereka kirimkan ke tempat ini hanya sebagian kecil dari kekuatan utama yang mereka miliki. Bukan berarti kami tidak bisa melawan mereka dengan semua kekuatan yang kami miliki!" Leylin menatap ke arah yang jauh.     

Bahkan, Leylin juga mempertimbangkan untuk meringkuk dan bersembunyi di beberapa sudut daratan utama, menghindari situasi yang sedang dihadapinya itu. Kemudian dia akan perlahan-lahan mengumpulkan berbagai kemampuan dan menjadi seorang penyihir hebat, bahkan mungkin menjadi seorang peringkat Legenda yang kuat. Tetapi, dengan mengesampingkan kasih sayang dari sang baron dan istrinya, meskipun dia mampu meninggalkan segala yang dimilikinya tanpa perasaan apapun, dia tidak dapat menyerahkan keuntungan yang diberikan oleh Keluarga Faulen kepadanya.     

Seorang penyihir membutuhkan sumber daya dalam jumlah yang sangat besar agar bisa berkembang. Baik itu bahan-bahan mahal yang bisa Leylin gunakan untuk melakukan sihir, atau semua jenis buku sihir serta barang-barang semacam itu. Dibutuhkan sejumlah besar koin emas untuk membeli barang-barang tersebut. Tanpa bantuan dari sebuah kekuatan berpengaruh yang bisa mengumpulkan kekayaan untuknya, dia tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.