Kultivator Perempuan

Bukan Musuh



Bukan Musuh

0Nie Wushang sangat kebingungan saat melihat Mo Tiange menggunakan tatapan seperti itu padanya. Ia melihat ke bawah untuk memeriksa dirinya sendiri. "Apa yang salah?"     

Sambil tersenyum, Mo Tiange berbicara dengan terus terang. "Kau melarikan diri?"     

Ekspresi Nie Wushang menjadi muram dalam sekejap. Tangannya mengepal erat.     

Mo Tiange melirik tangan Nie Wushang, kemudian mengatakan, "Jangan lupa bahwa kau berada di dalam formasiku."     

Nie Wushang tampak terkejut, namun ia segera menjadi santai. Sesaat kemudian, ia akhirnya berbicara. "Kau benar. Aku mengkhianati guruku, mencuri senjata sihirnya yang berharga, dan melarikan diri dari Celestial Pole." Pada titik ini, ia menatap Mo Tiange lekat-lekat. "Kau bahagia setelah mendengarnya, kan?"     

Setelah memastikan dugaannya, Mo Tiange akhirnya melepaskan batu besar yang membebani pikirannya. Hubungan antagonis antara ia dan Nie Wushang adalah karena Lord Song Feng. Jika Nie Wushang meninggalkan Lord Song Feng, mereka berdua tidak bisa dianggap musuh.     

Mo Tiange menatap Nie Wushang, kemudian tertawa. "Benar, aku merasa sangat senang. Jangan bilang kau tidak merasa senang?"     

Ketenangan Mo Tiange benar-benar membuat Nie Wushang tercengang. Ia menatap Mo Tiange dengan perasaan rumit.     

Ia ingat ketika pertama kali bertemu Mo Tiange. Mo Tiange masih berada di tahap tengah alam Foundation Building, dan ia adalah murid yang sangat dibanggakan Lord Daois Jinghe dan menjamu tamu wanita di Upacara Pembentukan Jiwa Lord Daois Xuanyin. Ekspresi Mo Tiange terlihat sangat tenang, dan ia bersikap dengan penuh keyakinan.     

Pada saat itu, Nie Wushang tahu gurunya ingin pergi ke sekolah Xuanqing untuk membuat masalah dengan Lord Daois Jinghe, jadi ia menaruh banyak perhatian pada orang yang disebut "murid kebanggaan Lord Daois Jinghe" ini. Mo Tiange jelas adalah orang yang sangat istimewa, namun ia tampak acuh tak acuh terhadap kehormatan atau aib, membuat Nie Wushang merasa jengkel saat melihatnya. Nie Wushang mengakui bahwa ia merasa iri pada Mo Tiange saat itu. Karena perasaan iri, ia tidak bisa menahan rasa kesal yang tumbuh pada Mo Tiange.     

Kali berikutnya ia bertemu Mo Tiange, puluhan tahun telah berlalu. Pada saat itu, ia baru saja maju ke alam Core Formation dan mengikuti gurunya ke Gunung Iblis.     

Pada saat itu, nyonya Daois Qingwei ini sudah cukup terkenal. Ketika berjalan di sekitar Kunwu, Nie Wushang kadang-kadang mendengar orang-orang membicarakan tentang Mo Tiange dan bahwa Lord Daois Jinghe dari sekolah Xuanqing kembali mengambil murid jenius lain yang maju ke alam Core Formation sebelum mencapai usia seratus tahun, dan seterusnya...     

Setelah belasan tahun berlalu, Nie Wushang secara bertahap melupakan rasa iri yang awalnya muncul di dalam hatinya. Namun, ketika mereka kembali bertemu, ia masih membenci Mo Tiange. Mengapa Mo Tiange sangat beruntung, walaupun mereka berdua sama-sama seorang wanita? Mo Tiange memiliki guru yang sangat mencintai murid-muridnya dan juga memiliki saudara martial senior yang memedulikannya hingga seperti itu.     

Ia, di sisi lain, tidak memiliki apa-apa sama sekali.     

Melihat kesempurnaan Mo Tiange membuatnya membenci ketidaksempurnaannya sendiri.     

Namun, ketika gurunya ingin menghancurkan kesempurnaan ini dan membuat mereka bertiga merasa jijik seolah-olah mereka sedang menelan lalat, ia menjadi tidak tahan. Itulah sebabnya ketika melaksanakan perintah gurunya, ia menyabotase rencana gurunya dan bahkan memanfaatkan waktu ketika gurunya bergegas ke Istana Giok dan mencegah rencana gurunya terjadi.     

Ia sendiri tidak bisa menjelaskan mengapa ia melakukan tindakan seperti itu. Mungkin... ia melakukan hal tersebut karena kesempurnaan Mo Tiange membuatnya mengembangkan semacam kerinduan, jadi ia tidak ingin menghancurkannya? Atau mungkin.. untuk wanita, kejadian seperti itu terlalu kejam — terlalu kejam sehingga ia bahkan tidak bisa menerimanya?     

Ia merasa tidak perlu mengungkapkan alasannya — pada saat ia kembali sadar, ia sudah menghancurkan rencana gurunya.     

Kemudian, ia memanfaatkan periode saat gurunya pergi ke Istana Giok untuk meninggalkan Gunung Iblis, seolah ia melarikan diri untuk menyelamatkan hidupnya.      

Ia sangat ketakutan dengan bagaimana gurunya akan menghukumnya ketika tahu ia telah menghancurkan rencana gurunya. Apakah gurunya akan menamparnya sampai mati dalam amarah? Atau, akankah gurunya mengurungnya di Kolam Iblis Primordial dan menyiksanya sampai ia berpikir bahwa ia lebih baik mati daripada hidup?     

Tetapi, meskipun ia praktis dipenuhi dengan rasa takut, ia tidak pernah menyesali tindakannya.     

Diluar dugaannya, perubahan aneh terjadi pada Gunung Iblis, dan ia lolos dari bencana. Meskipun berhasil melarikan diri dalam keadaan menyedihkan, gurunya terluka parah dan sama sekali tidak mengetahui perbuatannya.     

Dalam sepuluh tahun berikutnya, gurunya terus-menerus melakukan meditasi Closed Door untuk memulihkan diri dan tidak punya waktu untuk mengkhawatirkannya.      

Ia merasa lega untuk sementara waktu, namun kekhawatiran di hatinya tidak pernah hilang. Gurunya akan mengetahui perbuatannya cepat atau lambat, dan begitu gurunya mengetahui hal tersebut, ia akan sangat beruntung jika ia bisa ditampar sampai mati. Ia tidak ingin mati. Bahkan, ia ingin hidup lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, keinginannya untuk melarikan diri tumbuh semakin kuat setiap hari.     

Gurunya terluka parah, dan tidak punya waktu untuk mengkhawatirkannya — apakah ada peluang yang lebih baik dari saat ini? Ia merencanakan pelariannya untuk waktu yang lama, dan akhirnya membulatkan tekad. Ia hanya bisa menyerah atau berhasil sampai akhir. Mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa gurunya sedang memulihkan diri, ia mencuri senjata sihir gurunya lalu melarikan diri dari Celestial Pole.     

Sejak saat itu, ia tidak lagi memiliki guru Nascent Soul tahap akhir, ia tidak memiliki pelindung. Namun, ia memiliki kebebasan — kebebasan yang ia dambakan siang dan malam.     

Melarikan diri dari Celestial Pole dan menyeberangi Laut Selatan adalah langkah berbahaya baginya. Ia memahami kepribadian pendendam gurunya lebih baik daripada siapapun. Karena ia mengkhianati gurunya, tidak ada jalan untuk kembali. Jika tertangkap oleh gurunya, ia tidak akan bisa hidup atau mati. Karena itu, ia berpikir bahwa ia lebih baik mengambil risiko. Bahkan jika ia kemudian meninggal di Laut Selatan, kematian masih lebih baik daripada nasib lain yang menantinya.     

Untungnya, setelah mengecewakannya lebih dari seratus tahun, kali ini, Tuhan akhirnya memberikan harapan padanya, membiarkannya melewati Laut Selatan dan tiba dengan selamat di Pulau Kutub Utara Yunzhong.     

Namun, tidak pernah sekalipun terlintas dalam benaknya bahwa ia sekali lagi akan bertemu nyonya Daois Qingwei di sini.     

Sebelum meninggalkan Celestial Pole, ia mengetahui bahwa saudara martial senior Mo Tiange sudah berhasil membentuk Nascent Soul-nya dan bahwa keduanya sudah terikat sebagai rekan Kultivasi Ganda. Menurut alasan inilah, bukankah mereka seharusnya tidak dapat dipisahkan dan saling menempel erat pada saat ini? Mengapa mereka terpisah satu sama lain dan mengapa Mo Tiange bahkan pergi ribuan mil jauhnya ke Yunzhong sendirian? Nie Wushang merasa sangat bingung. Sekarang, ia tiba-tiba menemukan bahwa ia tidak bisa memahami orang yang dianggapnya "sangat istimewa" ini.      

Setelah terdiam untuk waktu yang lama, Mo Tiange mengangkat alis, kemudian bertanya, "Ada apa?"     

Nie Wushang mengalihkan pandangan, lalu berkata dengan lemah, "Bukan apa-apa. Aku tiba-tiba menyadari bahwa aku sepertinya tidak mengerti dirimu sama sekali."     

Mo Tiange mengerutkan alis, sedikit bingung dengan arti ucapannya.     

Namun, pada detik berikutnya, Nie Wushang tersenyum. "Lupakan saja, tidak perlu menyebutkan hal-hal ini. Ayo lanjutkan membahas hubungan kita."      

Mo Tiange tiba-tiba melambaikan tangannya. "Karena kau sudah meninggalkan gurumu, kita mungkin bukan teman, tapi kita juga tidak akan menjadi musuh selama kau tidak memusuhiku."     

"..." Nie Wushang menatapnya. Pandangannya sekali lagi dipenuhi dengan emosi yang rumit. "Kau…"     

"Oh, kau juga menyelamatkanku," kata Mo Tiange sambil tersenyum, "Bagaimanapun juga, pada akhirnya kau mencegah kejadian itu. Saat itu, aku tidak punya kesempatan untuk mengucapkan terima kasih."     

Setelah mendengar perkataan Mo Tiange, tatapan Nie Wushang bergerak. Fakta bahwa Nie Wushang duduk di sini hari ini dapat dianggap disebabkan oleh masalah ini. Jika bukan karena menyelamatkan Mo Tiange, ia tidak akan memilih untuk melarikan diri karena takut akan hukuman gurunya, dan ia tidak akan mengambil risiko untuk menyeberangi Laut Selatan dan datang ke Pulau Kutub Utara.     

"Untuk apa kau berterima kasih padaku? Jika aku tidak memimpin guruku, kau juga tidak akan..."     

Mo Tiange hanya tersenyum. "Pada saat itu, kau kembali bersama gurumu tidak lama setelah kau pergi. Sepertinya, gurumu berada di dekat tempat itu, kan? Dengan kesadaran ilahi gurumu - kultivator Nascent Soul tahap akhir yang paling kuat di Celestial Pole, kurasa dia pasti sudah lama menyadari keberadaan kita, tentu saja, ini tidak berarti aku tidak peduli sama sekali. Hanya saja, semua dendam di antara kita disebabkan oleh gurumu. Karena kau sudah meninggalkannya, kurasa kita tidak perlu lagi menyebutkan hal ini."     

"..." Nie Wushang memiliki ekspresi yang rumit. Ia menatap Mo Tiange untuk waktu yang lama, dan akhirnya berkata, "Hari itu, bukan aku yang memimpin guruku. Saat keluar dari kabut, kita langsung ditemukan olehnya..."     

Mo Tiange sama sekali tidak terlihat terkejut dengan apa yang dikatakan Nie Wushang. Ia hanya mengangguk ringan, lalu berkata, "Begitu..." Menilai dari sikap Nie Wushang kali ini, ia sudah menebak bahwa Nie Wushang tidak memiliki kebencian terhadapnya. Itu adalah yang terbaik — ia tidak ingin menjadi musuh Nie Wushang.     

Keduanya terdiam beberapa saat. Kemudian Mo Tiange bertanya, "Apakah kau ingin mengatakan sesuatu yang lain?"     

Nie Wushang pertama-tama menggelengkan kepala, ragu-ragu sebentar, lalu akhirnya mengangguk. "Tentang masalah dengan sekte Tianyan, kau tidak perlu khawatir masalah ini akan melibatkanmu. Mungkin, mereka tidak dapat menemukanku. Bahkan, kultivator Nascent Soul tidak dapat melakukannya."     

"Apa kau seyakin itu?" Mo Tiange sedikit terkejut. Sebenarnya, ia tidak takut terlibat dalam masalah ini atau apapun. Formasi pribadinya tidak lemah, dan bahkan kesadaran ilahi kultivator Nascent Soul masih akan diblokir di luar.     

Nie Wushang melengkungkan bibir, membentuk seringai bangga. "Metode penyembunyian tubuhku ini tidak pernah terkalahkan. Kalau tidak, bagaimana bisa aku berani mencuri barang sekte Tianyan?"     

Perkataannya memang benar. Tanpa kehadiran Lord Song Feng, Nie Wushang tidak lain hanyalah seorang kultivator Core Formation tahap awal — bagaimana ia bisa melawan sekte Tianyan, yang memiliki dua kultivator Nascent Soul? Karena berani mencuri, ia tentu memiliki sesuatu untuk diandalkan.      

Mo Tiange berpikir sejenak, lalu bertanya, "Mengapa kau harus mencuri barang sekte Tianyan?" melihat ekspresi ragu-ragu Nie Wushang, ia segera menambahkan, "Aku hanya bertanya. Kau tidak perlu menjawab jika kau tidak mau."     

"Ini bukan rahasia." Senyum pahit muncul di wajah Nie Wushang. Ia melihat ke bawah dan menatap tangannya yang tertutup sarung tangan, kemudian berkata pelan, "Kau pasti tahu kultivator seperti apa guruku, kan?"     

Mo Tiange tidak menjawab, karena ia tidak mengerti apa yang maksud perkataan Nie Wushang.     

Nie Wushang menghela napas, kemudian melanjutkan, "Rumor di Celestial Pole sangat tepat. Dia memang bukan manusia, hantu, Daois, atau iblis — dia tidak bisa dianggap manusia sebenarnya. Meskipun aliran kultivasi yang kupraktikkan bukan teknik yang yang diketahuinya, hal-hal baik apa yang bisa diajarkannya padaku? Aku, seorang kultivator bela diri, bisa sampai ke tempatku hari ini hanya dalam beberapa ratus tahun hampir tanpa hambatan sama sekali karena dia menggunakan Aura Iblis Primordialnya sendiri untuk membuka seluruh meridianku... " Pada titik ini, ia melihat ekspresi terkejut Mo Tiange, sehingga senyumnya menjadi lebih pahit lagi. "Benar. Dari sudut pandang orang lain, aku juga bukan orang yang murni. Seringkali, Aura Iblis Primordial dalam tubuhku akan bereaksi. Pada saat itu, kematian selalu terasa lebih baik..."     

Apa yang dikatakan Nie Wushang membuat Mo Tiange terkesiap. Ia benar-benar tidak pernah menduga Lord Song Feng akan benar-benar bertindak seperti itu pada muridnya sendiri.     

"Apakah mencuri benda milik sekte Tianyan terkait dengan hal ini?"     

"Ya," Nie Wushang masih menatap tangannya sendiri, namun ia tampak linglung, "Sejak meninggalkan guruku, aku ingin hidup seperti manusia. Setelah tiba di Pulau Kutub Utara, aku telah bertanya di berbagai tempat tentang cara untuk menghilangkan Aura Iblis Primordial selama setahun terakhir. Pada akhirnya, aku mendengar sekte Tianyan memiliki harta... "     

Begitu pikirannya mencapai titik ini, ia mengangkat pandangannya untuk menatap Mo Tiange dan menunjukkan senyum mengejek. "Semua orang mengatakan bahwa para kultivator Yunzhong lebih kuat daripada kultivator Celestial Pole. Menurut pendapatku, mereka hanya memiliki metode pertarungan yang sedikit aneh, tapi mereka tidak dapat dianggap kuat."     

Mo Tiange terdiam. Nie Wushang adalah seorang kultivator bela diri. Metodenya dalam bertarun benar-benar berbeda dari para kultivator Dao. Dua poin paling unik yang dimiliki para kultivator Yunzhong dalam pertarungan kekuatan magis adalah kecepatan dan kendali aura spiritual. Tapi, dua poin tersebut tidak berguna melawannya, jadi tidak heran jika ia mengatakannya.     

"Jadi, bagaimana selanjutnya?" tanya Mo Tiange. "Berapa lama kau akan bersembunyi di tempatku?"     

Nie Wushang berkata dengan acuh tak acuh, "Tidak terlalu lama. Kelompok orang bodoh itu tidak akan dapat menemukanku. Setelah tiga hari, aku akan berpura-pura menjadi seorang kultivator yang pergi ke laut. Pada saat itu, aku akan meninggalkan Pulau Kutub Utara." Ia menatap Mo Tiange dan matanya bersinar, "Tentu saja, aku juga bisa pergi jika kau masih khawatir aku akan melibatkanmu."     

Mengangkat alis, Mo Tiange terus menatapnya sambil tersenyum. "Apa? Apa kau mencoba menghasutku agar aku bisa membantumu?"     

Nie Wushang tercengang. Ia kemudian menunjukkan senyum tak berdaya. "Baiklah, meskipun bukan musuh, kita juga bukan teman. Aku memang ingin tinggal di sini lebih lama. Aku tidak bisa melakukan apa-apa jika kau ingin mengusirku, tetapi jika kau tidak mengusirku, aku tidak akan pergi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.