MENGEJAR CINTA

Pertandingan Seru



Pertandingan Seru

0Juan pergi meninggalkan dapur dengan marah.     

Sementara hey kha tidak tahu harus berbuat apa lagi, ketika melihat para pelayan itu berlutut memohon maaf pada Juan.     

Semua ini karena keras kepalanya, padahal Juan berulang kali melarang tapi dirinya(hey kha) tetap bersikeras melakukan pekerjaan dapur.     

" Kalian semua berdiri, dan kembali bekerja. Aku akan bicara pada Juan.!" Kata hey kha pada para pelayan termasuk bibi han.     

Juan yang masih berada di tangga mendengar perkataan hey kha. Lalu mentap tajam kearah mereka semua,ketika mereka hendak berdiri.     

Mereka pun kembali ke posisi semula yaitu berlutut, dan tidak berani beranjak dari tempat itu.     

Hey kha sendiri takut ketika Juan marah seperti itu.     

'dasar penindas.!!' batin kesal hey kha.     

Hey kha pergi keruang kerja Juan untuk meminta maaf.     

Sesampainya di depan pintu ruangan Juan,hey kha masih ragu untuk membuka masuk kedalam.     

" Aku harus merangkai kata terlebih dahulu sebelum masuk. Jangan sampai aku membuat suami ku yang pemarah itu, salah paham lagi."  Gugam hey kha, yang terus mondar mandir di depan pintu ruangan Juan.     

Hy Ju yang mendengar keributan, keluar untuk melihat apa yang terjadi.     

Ketika hy Ju melihat para pelayan termasuk bibi Han, sedang berlutut di lantai.     

Hy Ju bertanya pada seorang pengawal yang sedang lewat.     

" Apa yang sedang mereka lakukan.??"      

" I..itu.!!" Ucap pengawal itu yang sedikit gugup.     

" Menjengkelkan.!! Aku heran mengapa ayah memperkejakan pengawal yang gagap seperti ini.!!! Pergi.!!" Kata hy Ju pada pengawal itu, lalu mengusirnya.     

Pengawal itu pergi dengan terburu-buru menuruni tangga.     

" Sungguh ayah dan anak yang menakutkan.!!"     

Gumam pengawal itu bergegas pergi keluar.     

Hy Ju menuruni tangga lalu bertanya pada kepala pelayan.     

" Apa yang terjadi bibi Han?! Mengapa kalian semua berlutut,apakah terjadi sesuatu?!!"      

" Iya,tuan muda.! Tuan Juan marah besar ketika nona hey kha datang kedapur untuk membuat makan siang.!" Jawab bibi Han.     

" Lalu dimana ibu.?!!" Tanya hy Ju dengan panik.     

" Tenang saja tuan muda, nona hey kha baik-baik saja.! Nona pergi keruang kerja tuan Juan."     

Mendengar perkataan bibi Han, hy Ju segerah berlari melihat hey kha, ia takut kejadian di mana Juan marah dan menyakiti hey kha terulang lagi.     

Jika kali ini Juan melakukan hal itu lagu, hy Ju sudah berjanji bahwa sampai matipun ia tidak akan pernah memaafkan Juan.     

" Ibu harus baik-baik saja.!" Gumam hy Ju.     

Saat itu, hey kha yang hendak membuka pintu ruangan Juan, terhenti ketika mendengar hy Ju memanggil namanya sambil berteriak.     

" Ibu...!!" Panggil hy Ju.     

" Sayang..!! Apa yang kau lakukan disini dan mengapa kau berlari?!" Tanya hey kha pada hy Ju yang tepat berdiri di hadapannya.     

" Ibu, baik-baik saja.?! Apakah ayah menindas ibu lagi.?! Jika iya. Biarkan hy Ju menghadapi ayah sekarang.!! "      

Mendengar perkataan hy Ju membuat hey kha tertawa, sementara Juan yang hendak keluar dari ruangan itu, kembali menutup pintu ruangannya, ketika mendengar suara hy Ju. Kali ini pun Juan di buat kesal dengan perkataan hy Ju.     

'hhmmm.!! Dia datang lagi untuk mengacau..!!' batin Juan.     

Sementara hy Ju tampak bingung mengapa hey kha tertawa.     

" Apa yang lucu ibu.?!" Tanya hy Ju.     

" Kamu sayang,kamu yang lucu.!! Mana mungkin ayahmu menyakiti ibu. Yang ada ibu yang menyakitinya, dan kini membuatnya marah. Ibu sedang berusaha untuk memikirkan kata untuk merayunya.!" Kata hey kha pada hy Ju.     

" Merayu.?! " Tanya hy Ju dengan wajah polosnya.     

Hey kha terkejut melihat ekspresi wajah hy Ju.     

" Ah, maksud ibu, merayu dengan kata-kata manis, agar ayahmu tidak marah lagi.!!"     

" Oh agar ayah tidak marah lagi.?! Jika itu alasannya ibu mondar-mandir disini, lupakan saja. Dan tidak perlu minta maaf pada ayah. Ayah juga bukan anak kecil lagi yang perlu di rayu.!!" Kata hy Ju pada hey kha.     

Hey kha duduk memikirkan perkataan hy Ju.     

Sementara Juan yang sedang berdiri di balik pintu menguping pembicaraan mereka, mulai terbakar api marah ketika mendengar perkataan hy Ju.     

'Anak ini.!!' batin Juan.     

" Benar juga, apa yang hy Ju katakan. Lebih baik biarkan ayahmu sendiri dulu." Ucap hey kha.     

Hy Ju pun tersenyum senang mendengar hal itu.     

" Benar ibu, biarkan ayah sendirian.!! Ibu main bersama hy Ju di taman." Ajak hy Ju pada hey kha.     

" Tapi sayang. Bagaimana dengan para pelayan.?!" Tanya hey kha pada hy Ju.     

Hy Ju meminta hey kha untuk mendekatkan karena ada yang ingin ia katakan pada hey kha.      

Hey kha pun mendekat sesuai permintaan hy Ju.      

" Ibu tinggal meminta mereka untuk kembali bekerja lagi, biar bagaimanapun ibu adalah nyonya rumah, dan berhak mengambil keputusan. Dan pastinya ayah tidak akan mungkin marah lebih lama pada ibu.. benarkan ibu.!" Bisik hy Ju pada hey kha.     

Hey kha tersenyum senang lalu mengelus Ket hy Ju.     

" Anak pintar.!!" Lalu memberikan ciuman di pipi hy Ju.     

Sementara Juan sudah sangat kesal sejak tadi, terlebih lagi ia tidak tahu apa yang hy Ju katakan pada hey kha dan membawah hey kha pergi.     

Hy Ju sendiri tahu bahwa Juan sedang menguping pembicaraan mereka dari balik pintu,karena ia melihat Juan yang membuka pintu itu dan menutup kembali secara perlahan.     

Hy Ju sengaja membuat Juan kesal, karena Juan berani membuat hey kha khawatir dan berdiri di depan pintu ruangan kerja Juan untuk minta maaf.     

'selamat ayah.! Mulah saat ini,harimu akan lebih menyenangkan.!! Karena ayah memintaku untuk tinggal, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menindas balik ayah jika macam-macam dengan ibu.!!' batin hy Ju. Yang berjalan terus sambil melirik kebelakang.     

Juan pun bersin saat itu. Haaacccuuhh..!!     

" Aku yakin. Anak itu pasti mengutukku.!! Sebenarnya dia anakku atau bukan?!! Selalu saja membuatku jengkel.!" Gumam Juan, sambil mengelap hidungnya dengan tisu.     

Hey kha turun kebawah lalu, meminta para pelayan untuk bekerja seperti semula.     

Sementara hey kha dan juga hy Ju pergi ke taman.     

Hy Ju mengajak hey kha pergi ke halaman belakang, karena ia ingin bermain basket.     

" Ibu ingat tidak.??!" Tanya hy Ju pada hey kha.     

" Apa sayang.?!" Tanya balik hey kha.     

" Ketika kita di Indonesia, kita sering bermain basket bersama."     

" Iya sayang. Ibu rindu dengan rumah yang ada di sana.nanti kita akan pergi ke Indonesia lagi untuk melihat rumah itu, dan menyapa tetangga kita yang baik hati." Ucap hey kha pada hy Ju.     

Hey kha duduk di bangku sambil mengupas jeruk yang ada di tangannya. Sementara hy Ju bermain basket dengan beberapa orang pengawal yang menemaninya.     

Saat hey kha hendak memakan jeruk yang telah ia kupas, tiba-tiba saja ia terkejut saat seseorang mengambil jeruk itu.     

Ketika hey kha berbalik, betapa terkejutnya ia melihat Juan yang duduk cemberut disampingnya.     

" Ju-juan...!!"     

Juan hanya diam saja, sambil mentap tajam kearah hy Ju, yang sedang tertawa senang bermain basket dengan para pengawal.     

" Bukankah seharusnya kau sedang bekerja saat ini.?!" Tanya hey kha dengan gugup.     

" Aku ingin bekerja.!! Tapi aku di buat kesal karena menunggu seseorang tapi bukannya masuk dan minta maaf, dia malah pergi sambil tersenyum lebar, sementara diriku menahan marah. Aku sungguh kesal.!!" Ucap Juan saat itu.     

Namun Juan tidak mendengar sedikitpun jawaban dari hey kha. Juan berbalik untuk melihat hey kha yang duduk di sampingnya.     

Namun betapa terkejutnya ia melihat hey kha yang sedang menutup mulutnya menahan tawa.     

" Kau..!!" Ucap Juan.     

Hey kha pun melepaskan tawanya, dan tertawa terbahak-bahak.     

" Benar apa kata hy Ju,kau seperti anak kecil. Sungguh menggemaskan.!!"      

Juan yang ingin marah, menjadi Lulu ketika melihat tawah di wajah istri tercintanya.     

Juan menyetuh wajah hey kha, lalu merapikan rambut yang menutupi wajahnya karena tiupan angin.     

" Bagaimana aku bisa marah padamu,kau sungguh istriku yang cantik.!!" Ucap Juan saat itu, yang membuat hey kha kaget dan wajahnya (hey kha) merona.     

Namun suasana romantis itu, berakhir saat sebuah bola mengagetkan Juan, Ketika menyetuh kakinya.     

" Oh iya. Aku hampir lupa pada makhluk kecil ini.!! Aku harus memberinya pelajaran.!!" Gumam Juan.     

Juan membuka kemeja putihnya, dan memakai kaus dalam polos berwarna putih, lalu menggulung celana panjang hitamnya.     

" Ayo kita bertanding anak kecil.!!" Ucap Juan pada hy Ju.     

Hy Ju pun mendekat kearah Juan dan berkata.     

" Dengan senang hati.!! Ini saatnya anak kecil menindas orang dewasa.!!" Mereka berdua saling menatap tajam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.