MENGEJAR CINTA

HEY KHA YANG PANIK



HEY KHA YANG PANIK

"Dokter Hey kha, bukankah ada yang aneh dengan sikap tuan tang??" Ucap Anna.     

"Jangan terlalu banyak berpikir,  dia adalah seorang pasien. Tugas kita sebagai dokter adalah membantunya untuk segera sembuh, jika bertemu dengan Juan dapat membuatnya puas dan segerah sembuh. Apa salahnya aku membantunya,"ucap Hey kha.     

Tiba-tiba saja hey kha merasa mual, ia pun segera bergegas ke toilet namun toilet di lantai itu sedang rusak.     

Ia pun bersandar di dinding dan berusaha menangkap dirinya.     

Asistennya Anna segerah berlari menghampiri Hey kha.     

"Apakah dokter baik-baik saja?"tanya Anna yang terlihat khawatir, terlebih lagi wajah Hey kha memucat dan keringat bercucuran dari dahinya.     

"Aku sedikit mual,tapi toilet itu tidak bisa di gunakan."     

"Tunggu sebentar dokter, saya akan segera kembali."pintah Ana yang berlari mencari kursi roda untuk Hey kha.     

Hey kha merasa pusing dan juga mual.     

"Mengapa harus saat ini,"gumam Hey kha.     

Anna segerah datang dan membawa kursi roda, ia membantu hey kha duduk di kursi roda lalu membawah hey kha kesebuah ruangan untuk istirahat.     

"Dokter istirahatlah sebentar, aku akan menelpon Dokter Nai."      

Hey kha berbaring di tempat tidur, namun rasa pusing dan juga mual tidak juga hilang.     

Ia pun bangkit dari tempat tidurnya, lalu berlari kekamar mandi.     

Anna sangat khawatir melihat kondisi Hey kha, walaupun itu adalah hal wajar untuk ibu hamil.     

Hey kha masih berada di kamar mandi, sementara dokter Nai telah tiba di ruangan.     

Dokter Nai mengetuk pintu kamar mandi.     

"Dokter Hey kha, apakah kau baik-baik saja? Bisakah saya masuk dan melihat kondisi dokter?" Ucap Dokter Nai.     

Hey kha perlahan membuka pintu lalu keluar. Terlihat wajah Hey kha memucat dengan keringat dingin mengucur di dahinya.     

Segera dokter Nai dan Anna membantu Hey kha untuk berbaring di tempat tidur.     

"Aku baik-baik saja, kalian tidak perlu khawatir. Ini adalah hal wajar bagi wanita hamil," ucap hey kha untuk menenangkan mereka.     

"Bagaimana mungkin saya bisa tenang melihat kondisi dokter hey kha yang seperti ini,"ucap Anna semakin khawatir.     

"Tidak apa-apa, suster Anna. Kau tidak perlu terlalu khawatir,"ucap dokter Nai.     

Dokter Nai memeriksa keadaan Hey kha,     

"Sebaiknya dokter Hey kha istirahat dulu, jangan terlalu banyak bekerja." Ucap dokter Nai yang telah selesai memeriksa Hey kha.     

"Terima kasih dokter Nai,"     

"Sama-sama dokter Hey kha, saya akan kemabli ke ruangan saya. Jika ada apa-apa tolong cepat hubungi saya,"     

"Baiklah,"     

Dokter Nai kembali keruangnya. Sementara Hey kha beristirahat sebentar dengan di temani Anna.     

Sudah sejam Hey kha Istirahat, Ia melihat beberapa panggilan dan juga chat dari Juan.     

"Ah..,20 menit yang lalu. Pasti Juan akan segera sampai,"Gumam Hey kha.     

Ia tahu bahw suaminya itu pasti akan segera bergegas untuk mencarinya saat ia tidak membalas telpon ataupun pesan dari Juan.     

"Anna?" Panggil Hey kha. Namun ia tidak melihat Anna saat itu.     

Ternyata Anna sedang berada di dalam Toilet.     

"Dokter Hey kha,"panggil Anna saat melihat hey kha bangun dari tempat tidurnya.     

"Sebaiknya dokter istirahat lebih lama lagi, lagipula pemeriksaan untuk hari ini telah cukup(tidak ada pasien untuk di periksa lagi)."     

"Juan sedang kemari, aku tidak ingin ia melihat ku dalam kondisi seperti ini. Aku pasti tidak akan di bolehkan lagi untuk datang ke rumah sakit,"     

Anna merasa sedih mendengar perkataan hey kha. Hey kha sangat ingin menjadi dokter yang hebat,tapi kondisinya saat ini tidak memungkinkan. Terlebih lagi suaminya sangat mengkhawatirkan kondisi hey kha.     

Mereka segera pergi dari ruangan itu. Tidak berapa lama kemudian Juan pun muncul di hadapan mereka.     

"Juan?" Ucap hey kha yang terkejut melihat Juan yang telah tiba.     

"Apakah kau baik-baik saja?"tanya Juan sambil melihat tubuh hey kha apakah ada yang terluka.     

"Aku baik-baik saja, aku baru saja selesai memeriksa pasien." Ucap hey kha.     

Juan pun memeluk istrinya tercinta itu,     

"Syukurlah,"     

Juan merasa lega karena hey kha baik-baik saja.     

Sekertaris Ju melihat hal itu bisa bernafas dengan lega. Karena Juan tiba-tiba saja keluar di tengah-tengah rapat. Terlebih lagi Juan sangat marah di ruangan rapat dan bahkan memecat direktur perencanaan. Jika terjadi sesuatu pada hey kha, entah apalagi yang akan Juan perbuat.     

"Kebetulan kau berada di sini, bisakah kau membantuku?"tanya hey kha pada Juan.     

"Dengan senang hati sayang," Juan pun mengecup kening sang istri.     

Sementara di sana masih ada Anna dan juga sekertaris Ju.     

Sekertaris Ju sudah biasa akan hal itu, tapi Anna jadi baper sendiri. Karena di umurnya yang sudah menginjak usia 25 tahun, ia masih saja menjomblo hingga saat ini.     

Hey kha mengajak Juan pergi kekamar Tuan Tang.     

Disana Hey kha memanggil tuan tang,namun seperti biasa Tuan Tang mengabaikannya.     

"Lihat tuan, siapa yang saya bawah untuk menemui tuan."     

Tuan Tang pun berbalik dan betapa terkejutnya ia melihat sosok pria yang sangat ingin ia temui sedang berdiri di hadapannya.     

"Juan Yin...,"     

Juan pun cukup terkejut melihat Tuan Tang saat itu.     

"Tuan lihatlah saya menepati jan...," Hey kha yang saat itu melangkah maju untuk mendekat kearah Tuan Tang. Di hentikan oleh Juan. Juan pun menarik tangan hey kha dan berdiri tepat di depan hey kha.     

Hey kha merasa bingun dengan situasi saat itu.     

"Untuk apa kau ingin menemuiku? Bukankah urusan di antara kita telah selesai?" Ucap Juan dengan dinginnya.     

'Urusan?? Apakah mereka mempunyai masalah?' batin hey kha.     

"Juan Yin, sekian lama aku menunggumu. Akhirnya kau datang Juga."ucap Tuan Tang. Ia pun turun dari tempat tidurnya.     

"Sekertaris Ju," panggil Juan. Ia meminta sekertaris Ju untuk membawah Hey kha keluarga dari ruangan itu.     

"Ternyata dialah wanita yang selama ini menjadi pemberitaan itu. Sungguh wanita yang cantik yang baik hati," ucap tuan Tang sambil tertawa terbahak-bahak.     

Hey kha sangat terkejut melihat hal itu.     

"Tuan tang tenangkan diri anda," ucap hey kha yang ingin menenangkan pasiennya itu. Namun Juan yang merasa khawatir akan keselamatan hey kha memintanya untuk pergi.     

"Cepat pergi hey kha!" Teriak Juan yang lebih membuat Hey kha terkejut.     

"Sekertaris Ju, apa yang sedang kau lihat. Cepat bawah dia pergi!" Teriak Juan pada sekertaris Ju.     

Sekertaris Ju pun menarik tangan hey kha, namun hey kha enggan untuk meninggalkan Juan sendiri. Bisa saja terjadi sesuatu yang buruk pada Juan,terlebih lagi melihat sikap aneh tuan Ju.     

"Tidak,tidak...,Juan."panggil hey kha saat ia berhasil di tarik keluar oleh sekertaris Ju.     

Juan pun mengunci ruang itu, dan hanya mereka berdua yang berada di dalamnya.     

Hey kha berteriak meminta Juan untuk membukakan pintu untuknya,namun Juan tidak menghiraukan teriakan hey kha saat itu. Hingga beberapa saat kemudian terdengar suara tembakan dari dalam kamar itu.     

Hey kha yang meminta Juan untuk membuka pintu itupun terhenti saat mendengar suara tembakan. Tubuhnya gemetar saat itu.     

Entah apa yang telah terjadi di dalam.     

*Wah... Siapa nih yang tertembak??     

Jangan ketinggalan bab-bab akhir dari cerita ini ya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.