MENGEJAR CINTA

PERTUNANGAN JODY



PERTUNANGAN JODY

0Malam semakin larut,tapi Juan masih saja terjaga. Ia memikirkan banyak hal,terlebih lagi Robin.     

Penyakit Elisa yang semakin memburuk, membuat Robin terpuruk. Juan tidak tahu harus berbuat apa lagi.     

Robin telah ia anggap sebagai adiknya, sedangkan Elisa telah di anggap adik oleh hey kha.     

Walaupun Juan membatasi aktivitas hey kha di rumah sakit karena hey kha sedang hamil,tapi cepat atau lambat hey kha pasti akan tahu bahwa Elisa sedang sekarat. Hari-hari tenang pasti akan pergi dan yang ada hanya kesedihan.     

" Apa yang harus aku lakukan, agar air matamu tidak jatuh lagi. Ujian sili berganti menghampiri kebahagiaan mu, akulah yang melakukan begitu banyak kesalahan di masa lalu. Seharusnya aku menderita sendirian,tapi mengapa kau pun harus menderita, bahkan lebih menderita lagi dari diriku."ucap Juan sambil menyentuh ujung rambut Hey kha. Ia takut menyentuh wajah dan kepala Hey kha, karena Hey kha pasti akan terbangun dari tidurnya.     

Beberapa saat kemudian, Juan mulai terlelap di samping hey kha. Setelah sekian lama akhirnya ia bisa tidur dengan cukup nyeyak di samping Hey kha.     

Hari pun mulai pagi.     

Hey kha terbangun dari tidurnya dan melihat kearah jam dinding.     

"Telah pagi rupanya," gumam hey kha sambil menggosok matanya yang masih mengantuk.     

Hey kha berbalik dan melihat pemandangan yang menakjubkan, yaitu wajah tampan sang suami yang sedang tertidur lelap.     

"Aku selalu saja kagum dengan wajahmu Juan, kau bagaikan cahaya yang selalu membuatku takjub dan terpesona tiap harinya. Aku masih tidak percaya bahw selama bertahun-tahun, aku hidup dengan anugerah yang begitu besar sepertimu." Ucap hey kha yang tengah memandangi wajah Juan.     

Hey kha mengusap perutnya lalu berkata.     

" Ibu tidak masalah jika kau perempuan ataupun laki-laki,tapi tolong jangan ikuti wajah jelekku ini. Kau harus mengikuti wajah ayahmu yang sangat tampan ini. Agar kekasihmu nanti tidak akan berpaling darimu,"     

Tiba-tiba Juan Tersenyum dalam tidurnya saat mendengar ucapan hey kha. Ternyata Juan telah terbangun saat mendengar perkataan hey kha sejak awal.     

"Juan...,ihhh" ucap kesal Hey kha, karena Juan mempermainkan dirinya.     

Juan pun bangun dari tidurnya lalu memberikan kecupan selamat pagi pada sang istri yang sedang cemberut itu.     

"Pagi istriku," ucap Juan.     

"Oh iya, aku kurang setuju dengan perkataan istriku ini."lanjut Juan.     

"Perkataan yang mana?" Tanya hey kha.     

"Bahwa memiliki wajah tampan seperti ku tidak akan ditinggalkan oleh kekasihnya,tapi nyatanya kau berulang kali meninggalkanku dan mencoba lari dariku." Jawab Juan atas pertanyaan Hey kha.     

Hey kha tersenyum lebar mendengar hal itu, ia pun sedikit memalingkan wajahnya dari Juan karena merasa bersalah.     

Juan yang melihat hal itu ikut tersenyum,lalu mengusap perut besar hey kha.     

" Kau harus mengikuti wajah ibumu, ayah yakin kau tidak akan pernah di lepaskan atau di tinggalkan oleh kekasihmu. Lihatlah ayah yang begitu mencintai ibu, dan tidak bisa hidup tenang ketika ibumu pergi meninggalkan ayah." Ucap Juan.     

"Tapi sekarang ibumu telah ayah ikat hingga tidak bisa lari lagi," lanjut Juan lalu memeluk Hey kha.     

"Aku sangat, sangat mencintai mu." Ucap Juan saat memeluk hey kha.     

"Beruntungnya diriku," ucap hey kha saat itu.     

Juan melepaskan pelukannya, lalu bertanya apa yang ingin hey kha makan sebagai Saparannya.     

"Aku ingin makan buah,"     

"Baiklah,tapi kamu harus minum susu hangat dan juga roti sebagai sarapan pertama yang masuk kedalam perutmu."     

"Siap, Presdir" ucap hey kha yang ingin menggoda Juan.     

Juan mengusap kepala sang istri.     

'istriku Sungguh menggemaskan,'batin Juan.     

Ia pun pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Sementara Hey kha sedang mengganti pakaiannya.     

Mereka pun duduk sarapan bersama sambil bercerita dan tertawa bersama.     

Hey kha terus saja memandangi wajah Juan.     

"Mengapa kamu tidak mendekat dan menyatu wajahku atau mungkin tubuhku?"goda Juan sambil menaikkan alis kanannya.     

Hey kha menghela nafasnya.     

"Kamu pasti sangat sibuk dan juga lelah,"     

Ucapan hey kha itu membuat Juan menatapnya.     

"Menjalankan perusahaan besar, sekaligus menjalankan kewajiban mu Sebagai seorang suami dan juga ayah yang baik."lanjut hey kha.     

Juan yang duduk berhadapan dengan hey kha, beranjak dari tempat duduknya lalu duduk di samping Hey kha.     

"Jangan berpikir keras, apalagi terlalu mengkhawatirkan diriku. Aku baik-baik saja selama ini. Rasa jenuh dan juga lelah pasti ada, karena aku adalah manusia biasa. Tapi semua itu hilang saat aku melihatmu dan juga memelukmu seperti ini," jelas Juan sambil memeluk hey kha.     

"Kau adalah kekuatanku,"lanjut Juan.     

Mereka saling berpelukan.     

*Cinta yang manis akan di rasakan jika kita saling percaya dan juga berbagi dengan tulus.     

Beberapa saat kemudian, mereka kembali jalan-jalan sebelum mereka kembali ke kota E.     

Hey kha pun tidak ingin mengambil waktu luang Juan terlalu banyak, karena Juan pasti akan begadang semalam untuk mengerjakan pekerjaan yang tertunda selama mereka liburan. Hey kha sebenarnya ingin pergi ke kota malang dan meminta Juan untuk kembali terlebih dahulu. Namun Juan menolak karena perut hey kha yang telah membesar dan mungkin saja akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.     

Terlebih lagi jika mengingat ada seorang dokter yang menyukai istri tercintanya itu. Ia lebih tidak rela lagi membiarkan hey kha pergi sendiri.     

Juan memaksa untuk pergi bersama,tapi hey kha membatalkan niatnya untuk pergi karena tidak ingin Juan bekerja terlalu keras.     

Mereka pun kembali ke kota E, saat sore hari.     

Setelah menempuh perjalanan udarah kurang lebih dua jam. Mereka pun sampai di rumah dengan selamat.     

Benar saja, sesampainya di rumah. Juan hanya duduk sekitar 15 menit lalu kembali lagi ke kantor mengurus pekerjaannya.     

Melihat Juan yang seperti itu membuat hati hey kha sakit.     

"Seandainya kau adalah orang biasa,pasti sangat menyenangkan."gumam hey kha yang duduk sambil bersandar di kursi dan melihat langit-langit ruang tamu.     

Kepala pelayan datang menghampiri hey kha.     

"Saya buatkan Jus mangga untuk nona," kata bibi Han.     

"Terima kasih bibi,"ucap hey kha.     

"Aku akan istirahat sedikit lalu pergi ke rumah nenek untuk menjemput Hy Ju." Lanjut hey kha memberitahu pada bibi Han.     

Hey kha yang beranjak dari tempat duduknya untuk kembali ke kamarnya, terhenti karena mendengar berita yang ada di TV.     

Ia mengambil remote TV dan mengeraskan suara.     

"Berita utama pada sore hari ini, yaitu tentang pertunangan Nona Alena putri kedua dari Grup A dan juga Jody Wu Putra kedua dari Grup Wu. Mereka akan melaksanakan pertunangan pada malam ini."      

Hey kha begitu terkejut dan juga terdiam hingga remote TV yang ia pegang jatuh ke lantai.     

"Nona Hey kha, apa nona baik-baik saja?" Tanya bibi Han yang khawatir.     

"Tolong siapkan mobil bibi, aku akan kerumah Adel sekarang."     

"Tapi nona,"     

"Aku akan mengganti pakaianku," ucap hey kha yang bergegas ke kamarnya.     

Karena khawatir, bibi hanya menelpon Juan.     

Namun Juan sedang rapat saat itu dan ponsel Juan tertinggal di ruangannya.     

Beberapa saat kemudian Hey kha menuruni tangga dan Mobil telah terparkir di depan rumah.     

"Bibi tidak perlu khawatir," ucap hey kha.     

"Tapi nona, mengapa nona berpakaian seperti ini?"tanya bibi hanya yang bingung karena hey kha memakai gaun saat itu.     

"Tentu saja untuk membuat pertunjukan yang besar," ucap hey kha. Ia pun mengecup pipi bibi Han lalu pamit pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.