TIDAK SALING MENYAKITI
TIDAK SALING MENYAKITI
Elisa sampai terlebih dahulu di tempat kejadian karena tempat kecelakaan itu tidak jauh dari villa .
Di tempat itu sudah ada beberapa pengawal , Elisa berlari setelah turun dari mobil dan Bertanya dimana Robin berada dengan linangan air mata .
Seorang pengawal menjawab pertanyaan Elisa , pengawal itu mengatakan bahwa Robin baik-baik saja dan hanya luka ringan .
Elisa merasa belum tenang mendengar hal itu lalu pergi ke klinik terdekat sesuai dengan apa yang dikatakan oleh pengawal itu padanya , eliasa masih saja khawatir walau pun pengawal mengatakan bahwa Robin baik-baik saja.
Beberapa saat kemudian Juan dan juga jody , Adelia datang ke tempat kejadian untuk melihat kondisi Robin sama seperti Elisa mereka pun pergi ke klinik terdekat untuk melihat kondisi Robin .
Elisa melihat Robin yang sedang duduk sambil di periksa oleh dokter melangka perlahan mendekati Robin .
Elisa pun tidak lupa menghapus air matanya.
Robin berbalik ketika melihat sorot mata dokter yang sedang memeriksanya itu melihat ke arah belakang .
" Elisa ..? "
Elisa memberikan senyuman Robin , tapi senyum itu adalah senyum kesedihan dan itu terlihat sangat jelas .
" A .. apakah kau baik-baik saja ..? "
Tanya Elisa pada Robin , Robin pun menggukkan kepalanya.
Dokter juga mengatakan bahwa Robin baik-baik saja , hanya mengalami luka benturan kecil di kepala dan tidak ada cedera serius .
Juan , Jody dan juga Adelia datang untuk melihat keadaan Robin .
Juan terlebih dahulu menghampiri robin .
" Mengapa kau bisa seceroboh ini .?!! "
Robin hanya tersenyum ketika Juan memarahinya .
Robin melihat kearah belakang Juan , dan yang berdiri di belakang Juan ternyata Adelia .
Adelia menundukan kepalanya ketika Robin melihat kearahnya .
Robin entah mengapa setiap kali melihat Adelia bersedih hatinya selalu merasa sakit berbeda saat melihat Elisa menangis atau bersedih , Rasanya sangat berbeda .
Robin mengerti dengan perasaan yang dia miliki saat itu .
Sebab Adelia adalah cinta pertamanya , Adelia yang membuat ia membuka hatinya untuk seorang wanita berani melawan janjinya.
( Seandainya kau mau percaya Adel , aku mencintaimu setulus hatiku , aku menerima apa pun kekuranganmu . Tapi sekarang apa yang harus aku lakukan ..?? )
Gumam Robin sambil melirik kearah Elisa .
Setelah selesai diobati oleh Robin sudah diijinkan pulang ke rumah .
Juan pun meminta dokter itu untuk ikut bersamanya agar dapat memeriksa keadaan hey kha .
Saat itu Elisa dan juga Robin ikut di mobil yang sama dengan Juan sementara Jody dan Adelia naik mobil yang sama .
Robin dan juga Elisa duduk dibelakang , sedangkan Juan duduk didepan mengemudi mobil .
Juan melihat dari kaca spion Elisa begitu perhatian dengan Robin , Elisa selalu saja menanyakan apa lukanya masih sakit atau apalah .
Juan merasa senang melihat hal ini , namun sebelumnya ia sempat kesal karena terkesan dirinya seperti seorang supir .
Beberapa saat kemudian mereka pun sampai begitu juga dengan Adelia dan juga Jody .
Tapi mereka tidak langsung turun dari mobil , Jody masih menahan Adelia karena ia ingin mengatakan sesuatu pada edelia .
" Ada apa ..?? "
Tanya Adelia pada Jody , Jody melepaskan tangannya dari tangan Adelia .
Jody berbalik melihat kearah Adelia .
" Aku tahu perasaanmu sekarang , aku bisa melihat cintamu yang begitu besar untuk Robin ... Mengapa kau tidak mencoba mengungkapnya ..?? Lagi pula Robin tidak menyukai Elisa , Robin hanya menghargainya saja . "
Adelia terpaku dia melihat kearah , Adelia seakan tidak percaya bahwa Jody mengatakan hal itu padanya .
" Kau masih bisa kembali padanya ... Robin juga masih memiliki pert padamu . Hhmm jika kau mau aku bisa membantumu mendapatkan Robin kembali ... "
Adelia lebih terkejut lagi mendengar hal itu .
" Kau pasti bercanda ..."
Kata Adelia seakan tidak percaya dengan perkataan Jody .
Jody membelai kepala Adelia dengan lembut dan berkata .
" Aku akan bahagia jika kau bahagia,.. mungkin ini yang bisa aku lakukan padamu untuk terakhir kalinya . "
Adelia lebih terkejut lagi mendengar perkataan Jody .
" Kau ...?!!! "
Tangan Jody yang tadinya membelai kepala Adelia , turun dan menyentuh wajah Adelia .
" Aku ingin kau bahagia , memikirkan ini semua aku merasa sangat sakit tapi ... Selama kau bahagia aku akan ikut senang . Karena jika cahaya matahari berganti malam dan menutup sinarnya , maka aku tidak akan lagi melihat matahari itu bersinar secerah kemarin . "
Air mata Adelia perlahan menetes , ia sangat tahu dengan maksud Jody .
Ternyata Jody sudah tahu bahwa Adelia selama ini mengidap penyakit kangker dan itu sudah stadium 4 , hidupnya yang sekarang bagaian suatu hadiah atau bonus dari Tuhan untuknya .
Aroun bahkan sudah berusaha hingga tidak tidur siang dan malam untuk menyembuhkan penyakit Adelia dengan berbagai obat penelitiannya tapi nyatanya itu semakin memperparah penyakit Adelia .
Perlahan Jody menghapus air mata Adelia .
" Jangan menangis Adel ... Aku mohon jangan menangis . "
Adelia masih terus menangis mengingat hidup ya yang tinggal sebentar lagi .
" Aku ingin kau bahagia ... Aku akan melakukan apa pun untukmu . "
Adelia mengeleng-gelengkan kepalanya.
" Tidak ... Aku tidak menginginkan hal itu , ak .. aku ingin dia bahagia , aku ingin dia merasakan cinta selain cinta dariku , aku ingin sebelum aku pergi dia bahagia bersama Elisa , aku ingin dia membuka hatinya untuk Elisa dan melupakan aku ... Melihatnya bahagia dan memiliki seorang anak itu akan membuatku menutup mata dengan tenang . Aku ingin mewujudkan mimpi itu , aku ingin ..."
Tangis Adelia tidak dapat terbendung lagi , Jody memeluknya Adelia .
(Tuhan mungkin kami tidak berjodoh di masa ini tapi jika ada dimana masa akan berulang aku ingin meminta dan memohon padaMU Tuhanku , ijinkan aku menjadi pendamping hidupnya yang akan membahagiakan dirinya selamanya . Membuat dia tersenyum dan mewarnai hari-harinya dengan cintaku , cinta yang tidak akan pernah luntur dimakan masa dan juga zaman .).
* Ya Allah , Author ingin satu seperti Jody dan juga Juan yang mencintai pasangan mereka sepenuh hati dan juga jiwa mereka . Jadikanlah aku orang-orang yang beruntung mendapatkan pria sebaik gambaran dunia dalam novelku , Amin *
Sakit hari itu alami , alami bagi setiap manusia tapi apakah sakit itu akan alami jika di alami setiap hari ..??? Apakah itu adalah hal yang wajar atau kah keterlaluan .
Jika hati dapat berteriak dan berbicara maka ia akan mengeluh , menangis dan juga tertawa .
Siapa yang ia kelukan ..?!!
Siapa yang ia tangisi ...?!!
Siapa yang ia tertawakan ..?!!
Itulah yang di pikirkan Jody selama memeluk Adelia , rasa sakit selama ini , entah harus ia apakan .
Apa yang harus dia lakukan dengan hati yang selalu saja kecewa dan tersakiti karena cintanya yang tidak pernah terbalaskan .
Tapi ia rela terluka dan mengalah demi orang yang ia cintai , walau pun tidak bisa memiliki tapi tidak harus menyakiti .