MENGEJAR CINTA

MERASA SANGAT BINGUNG?



MERASA SANGAT BINGUNG?

0hey kha tampak terkejut setelah mendengar apa yang Robin katakan.     

" Juju adalah nama panggilan kecil Juan dari ibunya..?? "     

Robin pun menganggukan kepalanya.     

tiba-tiba sekujur tubuh hey kha menjadi lemas.     

( Habislah diriku..kali ini pasti tidak ada ampun bagiku:loudly_crying_face::loudly_crying_face:).     

sambil menyentak-yentakan kakinya dan memukul meja dengan kedua tangannya.     

Robin tampak bingung melihat hey kha yang seperti itu lalu bertanya.     

" Ada apa dengan mu nona..?? "     

hey kha berkata pada Robin sambil merengek.     

" Robin..Robin..habislah diriku kali ini..?"     

Robin semakin bingung dengan apa yang hey kha katakan.     

" Nona saya semakin bingung dengan apa yang nona katakan."     

hey kha hanya bisa pasrah saat itu.     

Robin yang melihat sikap hey kha yang seperti itu semakin tidak mengerti dan berkata.     

" nona hey kha bisakah nona duduk..? nona membuat kepala saya pusing sejak tadi melihat nona yang mondar mandir sejak tadi !"     

hey kha menghentikan langkahnya lalu melihat kearah Robin dan bertanya.     

" Apakah kau tahu vas keramik kesayangan juan.? "     

robin menganggukan kepalanya sambil melihat hey kha.     

Hey kha menarik kursi kerjanya dan duduk sedikit berdekatan dengan Robin dan berkata.     

" Ceritakan padaku tentang vas keramik itu.."     

Robin menatap bingung kearah hey kha lalu berkata.     

" Apakah nona hey kha tidak mengetahui tentang vas itu selama ini..? "     

hey kha yang sudah sangat tegang menunggu penjelasan dari Robin menjadi kesal dengan pertanyaannya.     

hey kha melipat kedua tangannya di dadanya lalu melotot kerah Robin, Robin yang melihat hal itu sedikit ketakutan.     

( Jangan membuat seorang dokter marah, apalagi ini berada diruangan nya jika tidak kau akan dijadikan sebagai bahan praktek otonomi nya:loudly_crying_face::loudly_crying_face:).     

gumam Robin dalam hatinya.     

Robin mendorong perlahan ke belakang kursinya sambil berkata.     

" eh:grinning_face_with_sweat:..Vas itu pemberian ibu tuan Juan sewaktu tuan kecil, sebenarnya lebih tepatnya yang membuat itu tuan Juan dan juga ibu tuan Juan."     

hey kha lebih lemas lagi mendengar semua itu, seakan roh nya ingin segera keluar dari tubuhnya.     

" ah..aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"     

teriak hey kha sambil menyentak-yentakan kedua kakinya dilantai:crying_face:.     

Robin yang melihatnya seketika beranjak dari tempat duduknya lalu membuka pintu untuk keluar namun tiba-tiba hey kha menarik bajunya dan berkata.     

" Kebiasaan buruk mu untuk kabur harus segera kau hilangkan jika tidak..! "     

sambil menatap marah kerah Robin.     

Robin sedikit terkejut melihatnya dan berkata.     

" Saya tidak ingin kabur nona, saya hanya ingin memanggil dokter untuk memeriksa nona saat ini."     

hey kha menarik nafas panjangnya lalu melepaskan baju Robin dan berkata.     

" Kau kembali lah ke kantor.."     

Robin tanpa berfikir panjang lagi melangkah pergi namun hey kha menghentikannya.     

" Tunggu.."     

Robin pun berbalik dan bertanya pada hey kha.     

" A..ada apa lagi nona..?"     

hey kha yang melihat Robin tampak takut padanya berkata.     

" Apa segitu menakutkannya diriku..?? "     

Robin yang mendengar dan melihat raut wajah sedih hey kha merasa bersalah lalu berkata.     

" maafkan saya nona.. nona sangat baik dan juga cantik mana mungkin aku takut pada nona."     

hey kha pun tersenyum mendengar perkataan Robin lalu berkata.     

" aku tahu kau sangat setia terhadap Juan bahkan kau sampai bersumpah untuk tidak menikah karenanya sebab itulah kau menjauhi Adelia..tapi bisakah masalah hari ini kau tidak bicarakan pada Juan..? "     

Robin yang mendengar perkataan hey kha sempat bingung namun ia tidak ingin bertanya lebih lanjut lagi dan menganggukkan kepala kearah hey kha lalu pergi.     

Tanpa hey kha dan Robin sadari Adelia mendengar apa yang hey kha katakan pada Robin, Adelia yang saat itu datang mengunjungi hey kha melihat Robin keluar dari ruang hey kha hendak menghampirinya namun tanpa sengaja ia mendengar percakapan mereka.     

walau pun hati Adelia sakit namun ia mencoba untuk berpura2 tidak mendengarnya lalu menghampiri Robin yang berjalan keluar dari kamar hey kha.     

Robin yang melihat Adelia mencoba untuk menghindarinya namun Adelia berlari dan menarik lengan baju Robin dan berkata.     

" kau disini rupanya..kita memang jodoh:smiling_face_with_smiling_eyes:"     

Robin hanya bisa tersenyum kepada Adelia saat itu.     

Adelia merangkul tangan Robin dan berkata.     

" Ayo kita makan siang bersama "     

sambil menarik Robin pergi.     

sesampainya di restoran Adelia menanyakan apa yang ingin Robin makan tapi Robin tetap dengan sikap dinginnya pada Adelia dan mengatakan.     

" terserah padamu saja "     

Adelia tetap tersenyum walau pun Robin bersikap dingin padanya.     

Selagi menunggu makanan datang Robin sama sekali tidak berbicara dan hanya diam saja, Adelia terus mengajak Robin bicara namun Robin hanya menjawab 1 atau 2 kata saja, Adelia menatap wajah Robin sambil bertanya.     

" Apakah kau segitu tidak menyukaiku..?? sehingga kau selalu saja menjauh dari ku, setiap hari aku pergi menemui mu tapi kau selalu saja menghindari ku, saat kau pergi pun kau tidak pernah berbalik untuk melihatku.. hati ku sakit tapi aku selalu saja tersenyum dan aku yakin kau pun tahu akan hal itu tapi kau terus saja mengabaikan nya seakan kau menutup matamu untuk ku.."     

air mata Adelia mengalir deras saat itu, hati Robin sebenarnya sakit melihat nya namun ia berusaha menahannya.     

Robin beranjak dari tempat duduknya lalu pergi namun tiba-tiba ia terhenti mendengar perkataan yang membuat hatinya semakin terluka.     

" Aku mohon lihat aku sekali saja saat kau pergi.. Aku mohon berbalik lah dan peluk aku saat aku menangis "     

sambil terus menangis:loudly_crying_face:.     

mata Robin memerah menahan air matanya mendengar perkataan Adelia namun ia terus mengabaikannya lalu pergi meninggalkan Adelia.     

hati Adelia Semakin sakit melihat kesekian kali Robin pergi meninggalkannya tanpa berbalik lagi, air matanya terus mengalir Adelia menutup wajahnya dengan kedua tangannya saat itu lalu seseorang menghampirinya dan berkata.     

" sangat disayangkan jika makanan ini hanya dibiarkan saja..bagaimana jika aku bantu menghabiskannya. "     

Adelia yang sangat mengenal suara itu berkata.     

" kau selalu saja berada dimana-mana.. kau pasti sangat senang melihatku seperti ini bukan..? "     

pria itu pun berkata.     

" Senang! Lebih tepatnya saat ini aku sangat ingin mengatakan kedua kakinya itu "     

Adelia sangat terkejut mendengarnya lalu menatapnya dengan tatapan tajam, pria itu pun hanya tertawa lalu mengusap air mata di wajah Adelia .     

ditempat lain hey kha masih berdiam diri diruangan nya memikirkan bagaimana cara menghadapi masalah ini.     

" ah Aaaaa...kepala terasa ingin pecah! "     

hey kha terkejut ketika mendengar seseorang mengetuk pintu ruangannya .     

hey kha pun beranjak dari tempat duduknya untuk membuka pintu tersebut.     

" Hai..dokter hey kha.? "     

sapa seorang perempuan padanya, hey balik menyapanya lalu mempersilakannya masuk.     

hey kha bertanya padanya .     

" apakah kau pegawai baru.? "     

perempuan yang bernama Anna itu pun menjawab.     

" iya, dan aku adalah asisten dokter hey kha sekarang ."     

hey kha merasa bingung dengan perkataan Anna dan berkata.     

" Tapi aku sudah mempunyai seorang asisten"     

Anna sebenarnya sempat kecewa mendengar apa yang hey kha katakan lalu berkata.     

" iya saya tahu dokter hey kha mempunyai asisten tapi dia sudah berpindah ke bagian lain beberapa hari yang lalu "     

hey kha sangat terkejut mendengarnya.     

" pindah..?? "     

Anna pun menganggukkan kepalanya sambil melihat kearah hey kha.     

hey kha begitu kecewa mendengarnya.     

" mengapa dia tidak memberitahukan terlebih dahulu padaku.."     

hey kha melihat kearah Anna dan memberinya sebuah agenda sehari-hari untuk dipelajarinya.     

Anna sangat senang karena hey kha mau menerimanya.     

( dokter hey kha terkenal dengan kebaikan hatinya..Ini sangat baik)     

gumam Anna dalam hatinya.     

hey kha mengajak Anna untuk memeriksa beberapa pasien.     

setelah selesai memeriksa pasien hey khe menyuruh Anna untuk mengantarkan laporan hasil pemeriksaan.     

Anna pun tersenyum pada hey kha lalu pergi mengantarkan laporan yang hey kha berikan.     

hey kha merasa tidak tenang lalu mengambil tasnya dan pergi ke toko keramik itu lagi, hey kha menunggu didepan lift pada saat lift itu terbuka hey kha pun masuk kedalam tanpa ia sadari didalam ternyata ada dokter Eline.     

dokter Eline pun menyapa hey kha saat itu.     

" Nona ini hendak kemana terburu-buru, sampai-sampai tidak melihatku..? "     

hey kha begitu kesal setelah melihat ternyata ia satu lift dengan Eline, wanita yang paling tidak ingin hey kha temui.     

hey kha hanya diam saja tidak menanggapi apa pun yang Eline katakan padannya.     

Elina yang melihat hey kha mengacuhkannya sangat kesal dan mencoba untuk mengejek hey kha saat itu.     

" Bukankah kau baru saja tiba..tapi sekarang ingin pergi lagi, Aku sangat iri padamu..karena sebagai istri dari Presdir kau dapat melalaikan tugas-tugas mu.."     

hey begitu kesal mendengar hal itu tapi ia berusaha menahannya.     

(ini bukan saatnya bertengkar dengannya ).     

gumam hey kha dalam hatinya.     

Eline yang terus mengejek hey kha karena kesal padanya.     

" kau terlihat kesal padaku saat ini, apakah kau akan berlari ke pangkuan Presdir dan merengek meminta bantuannya karena aku mengganggu mu.?"     

Eline tertawa kecil mengatakan hal itu:grinning_face_with_big_eyes:.     

saat itu pintu lift akan terbuka namun hey kha menekan tombol menutupnya kembali, Eline yang melihat hal itu sempat terkejut.     

hey kha menyandarkan tubuhnya ke dinding sambil melipat kedua tangannya di dada lalu menatap tajam ke arah Eline saat itu, Eline semakin terkejut dibuatnya dan bertanya.     

" Apa yang ingin kau lakukan ..?? "     

hey kha pun tersenyum lirih melihat sikap Eline yang seperti itu dan berkata.     

" Aku akan lari ke pangkuan Juan..? :slightly_smiling_face: Sangat lucu! "     

hey kha mendekat ke arah Eline saat itu dan mengatakan.     

" kau terlalu meremehkan ku rupanya. Aku beritahu pada mu..kau bukan apa-apa disini sehingga bisa menggangguku seorang istri dari Presdir! di mataku kau hanyalah sebuah nyamuk yang terus saja berisik yang suka menggigit padahal kau sangat lemah dan sangat patut dikasihani:angry_face: "     

Eline yang mendengar penghinaan dari hey kha merasa tidak terima dan mengangkat tangannya untuk menampar hey kha.     

" pakkkkk"     

hey kha sangat kesal dibuatnya lalu berkata pada Eline dengan wajah yang sangat marah.     

" kebetulan aku sedang Ingin menghajar seseorang saat ini!:angry_face: "     

* to be continue     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.