MENGEJAR CINTA

VAS KERAMIK JUAN



VAS KERAMIK JUAN

0Hari pun telah pagi. seperti biasa hey kha pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk mereka. setelah selesai menyiapkan sarapan, hey kha membangunkan Juan.     

hey kha membuka tirai kamar, lalu mendekat kerah Juan yang masih tertidur pulas.     

hey kha yang melihat tidru Juan yang begitu pulas, sangat terpesona akan wajah tampan suaminya itu. perlahan ia menyentuh wajah Juan.     

"Juan..,Tuhan menganugerahkan ketampanan yang    luar biasa untukmu. sungguh, kau bisa membuat gila semua wanita dengan wajahmu ini."gumam hey kha yang menatap Juan dengan penuh kekaguman.     

Juan yang mendengar hal itu tersenyum. betapa terkejutnya hey kha melihat Juan yang tiba-tiba tersenyum.     

"Ka-kau sudah bangun rupanya,"     

juan tersenyum melihat hey kha yang terkejut. juan pun menarik hey kha ke pelukannya.     

" Sayang..,wajah tampanku ini dianugerahkan oleh tuhan hanya untukmu. kau pasti sangat puas dengan diriku bukan.?" ucap juan memuji dirinya. hey kha tersipu malu karena juan mendengar ucapannya.     

"berhenti bermain, cepat mandi, lalu turun kebawah untuk sarapan." ucap hey kha yang bangkit dari tubuh juan.     

hey kha pergi meninggalkan Juan dengan wajahnya yang masih memerah.     

Juan yang melihat hal itu menggeleng-gelengkan kepalanya.     

"Kami telah menikah selama bertahun-tahun,tapi dia selalu saja tersipu malu ketika aku menggodanya."     

Juan pergi ke kamar mandi untuk mandi. beberapa saat kemudian, hey kha kembali ke kamar untuk memberikan pakaian untuk Juan dan seperti biasa hey kha membantu Juan memakai dasi.     

saat itu hey kha begitu dekat dengan wajah Juan. jantung hey kha berdegup dengan kencan.     

(ada apa ini? ini bukan pertama kalinya kami sedekat ini. tapi, setiap hari inilah yang aku rasakan pada suamiku). gumam hey kha.     

Juan yang melihat hey kha tampak melamun mendekat dan berbisik di telinganya.     

"Kau tidak sedang berpikiran mesum terhadapku bukan?"     

hey kha tampak terkejut karena Juan tiba-tiba berkat seperti itu. tanpa sengaja kepala hey kha terbentur hidung Juan dan membuat hidung Juan mengeluarkan darah.     

hey kha sangat panik melihat darah di hidung Juan,lalu mengambil tisu untuk mengelapnya.     

"Ju-juan..,maafkan aku. aku begitu ceroboh."sambil terus mengelap hidung Juan yang berdarah. karena darah di hidung juan tidak berhenti, hey kha pun ingin mengambil kotak obat namun Juan tiba- tiba saja menarik dan mencium hey kha.     

hey kha hampir tidak bisa bernafas dibuatnya, sementara itu darah yang keluar dari hidung Juan mulai mengalir ke bibir mereka. seketika hey kha mendorong Juan.     

"Kau, sudah gila ya?!" ucap kesal hey kha.     

hey kha pun pergi mengambil kotak obat untuk Juan, lalu memberikan obat untuk Juan.     

Juan yang melihat hey kha masih tampak kesal padanya, mengangkat tangannya lalu menyentuh wajah hey kha.     

hey kha tampak terkejut dibuat juan.     

"A-apa yang coba kau lakukan? kau sedang terluka saat ini. sebaiknya,jangan berbuat yang aneh-aneh." ucap hey kha.     

Juan tersenyum mendengar perkataan dari hey kha,terlebih lagi hey kha tampak gugup.     

"Kau tahu hey kha, Jika itu dirimu. sampai kapan pun aku tidak akan pernah puas. bagiku, kau seperti magnet yang terus saja menarikku ke arahmu, kau bagaikan manisnya madu yang tidak akan pernah bisa di dilupakan manisnya. pada saat pertama kali merasakannya, selalu saja membuat orang ketagihan untuk memakannya."     

wajah hey kha seketika merona mendengar perkataan Juan. sungguh pujian yang begitu luar biasa.     

Juan yang melihat hal itu tertawa kecil.     

(sudah ku duga akan seperti ini.) gumamnya senang.     

sedangkan hey kha yang melihat Juan menertawainya,merasa sangat kesal lalu melempar juan dengan bantal.     

"Juan Yin.l!!agi-lagi kau menggodaku."     

Juan sangat senang melihat ekspresi wajah hey kha seperti itu dan sekali lagi menggoda hey kha.     

" Sayang,wajahmu hampir matang. aku sangat ingin memakannya." wajah hey kha lebih merona lagi mendengar ucapan juan.     

juan terus saja menggoda hey kha. hey kha mengambil bantal lalu memukul Juan dengan bantal. juan berlari dari kejaran hey kha sambil terus menggoda sang istri. juan berlari keluar kamar, hey kha sangat kesal karena tidak bisa mengejar juan, lalu memutuskan untuk melemparkan bantal yang ada di tangannya kearah juan, namun...,bantal itu mengenai vas keramik kesayangan juan.     

vas keramik itu adalah hadiah dari nyonya yin untuk juan. nyonya yin memberikan vas keramik itu saat juan pertama kali menempati rumah itu.  hey kha masih tercengang dengan apa yang baru saja ia lakukan.     

"Mengapa vas ini bisa berada disitu? bukankah itu selalu tersimpan di lemari kaca?" ucap hey kha yang bingung.     

hey kha menggaruk-garuk kepalanya karena merasa tertekan.     

Juan bahkan pernah sangat marah pada hey kha, saat ia baru tinggal beberapa hari dirumah ini. hey kha menjadikan vas itu sebagai vas bunga dan diletakan di kamarnya, karena warna vas itu yang sangat elegan dengan warna kuning keemasan. membuat hey kha ingin memajangnya di kamar. karena vas itu, Juan sampai membuat keributan ditengah malam dan juan mengetahui bahwa vas itu ada di kamar hey kha.     

Juan masuk ke kamar hey kha,lalu melihat vas kesayangannya yang telah dipenuhi dengan air, serta ada bunga di dalam vas tersebut. hal itu, membuat juan sangat marah dan berteriak pada hey kha.     

juan sangat marah, hingga membuat hey kha sangat takut. begitu juga dengan para pelayan.     

juan membuang isi didalam vas itu,lalu perlahan berjalan mendekat kearah hey kha dengan ekspresi wajah menyeramkan.     

"Mulai saat ini! Jangan pernah menyentuh barang apapun lagi di rumahku!" teriak juan pada hey kha dengak ucapan kasar.     

kini,hey kha merasa takut mengingat hal itu.     

pelayan yang tidak sengaja melihat vas itu,mengatakan pada hey kha.     

"Nona,ini kan..?"     

hey kha berbalik dan menutup mulut pelayan itu.     

"hust..! pelankan suaramu. bantu aku membersihkannya lalu simpanlah,aku akan mengambilnya nanti." bisik hey kha.     

hey kha sangat terkejut mendengar langkah kaki datang mendekat.     

(ini pasti Juan,kualatnya diriku.)gumam hey kha.     

Juan yang melihat seorang pembantu berjongkok, menanyakan pada hey kha apa yang terjadi.     

"Aku mendengar sesuatu yang pecah,apa itu yang palayan itu bersihkan.?"     

hey kha tampak panik saat juan bertanya.     

" oh itu, aku tidak sengaja menyenggol gelas yang di bawahnya lalu terjatuh." jelas hey kha pada juan.     

juan berjalan mendekati kearah pelayan itu. hey kha tampak panik dan menghentikan juan.     

"kau ingin kemana?"     

"Aku ingin kekamar untuk mengganti pakaianku,"ucap juan sambil menunjukan bajunya yang telah kotor terkena darah.     

hey kha merasa lega mendengarnya, lalu kembali menarik Juan.     

" Ayo, kita sarapan terlebih dahulu.makanannya pasti hampir dingin," ajak hey kha.     

setelah sampai di meja makan, hey kha mengambil makanan untuk Juan.     

"silakan makan sayang,"     

Juan tampak bingung dengan sikap hey kha yang sangat gugup.     

"Apa lagi yang kau perbuat,sayang? kau sangat cepat berubah, baru saja kau seperti ingin mencakarku habis-habisan tapi..,"     

hey kha tersenyum mendengar perkataan Juan.     

"apa yang kau katakan,sayang. mana mungkin aku ingin mencakar wajah berharga suamiku."     

Juan tersenyum mendengar perkataan hey kha,lalu meletakan sendok makannya.     

"Ada apa.? apakah makanannya tidak enak?" tanya hey kha yang bingung.     

"mana mungkin sayang,Aku hanya tidak bisa makan dengan baju yang kotor ini." jawab juan.     

"Baiklah,kau tunggu sebentar dan aku akan mengambilkan kemeja mu."     

hey kha bergegas keatas dan melihat pelayan itu telah selesai membersikan pecahannya.     

hey kha pun mengambil pecahan tersebut dan menyimpannya dibawah tempat tidur.     

hey kha turun kebawah untuk memberikan pakaian pada Juan, setelah itu hey kha mengisi tempat makan juan.     

Juan yang melihat sikap hey kha yang seperti itu, merasa curiga. namun,Juan tidak memperdulikannya lagi dan pergi kekantor.     

hey kha merasa lega melihat Juan yang telah pergi ke kantor.     

hey kha pun kembali ke kamarnya dan mengambil vas tersebut. lalu pergi ke setiap toko yang menjual vas keramik namun tidak ada yang sama dengan vas keramik itu.     

hey kha mulai kebingungan, terlebih lagi ketika mendengar bahwa itu adalah keramik yang langka.     

"paman,coba lihat ini, apakah vas keramik ini berasal dari dinasti kuno atau semacamnya..?" tanya hey kha dengan gelisah.     

penjual keramik itu,melihat keramik yang ditunjukan hey kha padanya.     

"Vas ini dibuat dengan sangat baik, jika di lihat-lihat,ini seperti keramik-keramik jaman dulu tapi aku bisa memastikan bahwa ini adalah vas keramik biasa." ucap penjual keramik itu.     

hey kha sangat terkejut mendengar perkataan penjual tersebut.     

"Paman pasti salah memeriksanya,tolong periksan lagi." hey kha memohon.     

tuan tokoh itu memeriksanya kembali dan mengatakan hal yang sama bahwa itu adalah vas biasa.     

hey kha berfikir dengan keras saat mendengar hal itu.     

( Jika ini hanya keramik biasa.? mengapa Juan sangat menyayanginya.? ini aneh! ). batin hey kha.     

"Nona, saya telah membuat keramik selama 20 tahun, Jadi saya bisa menjamin bahwa ini hanyalah keramik biasa. saya pun bisa membuat keramik yang sama dengan ini,walaupun mungkin tidak sebaik yang asli"     

penjual itu,menunjukan sesuatu pada hey kha.     

"Nona,coba lihat ini."     

hey kha melihat pecahan yang ditunjukan penjual itu padanya.     

"Ini terlihat seperti sebuah tulisan.? tapi tulisannya terlalu kecil." ucap hey kha.     

hey kha meminjam kaca pembesar pada tuan toko itu, lalu melihat apa yang tertulis. dia tampak terkejut melihat tulisan itu.     

"Juju sayang..,"{dengan lambang hati?}     

hey kha tampak kesal setelah melihat tulisan itu.     

"hm..,ini pasti panggilan sayang dari kekasih lamanya. pantas saja Juan sangat menyayanginya.!"gumam kesal hey kha.     

penjual keramik itu tampak bingung melihat ekspresi wajah hey kha.     

"Ada apa nona..? nona terlihat sangat kesal setelah membaca tulisan itu."     

"tidak apa-apa..," jawab hey kha sambil tersenyum kecil.     

"nona,bisa datang seminggu lagi untuk mengambil vas tersebut."ucap penjual keramik.     

hey kha tampak kaget mendengar kata seminggu yang diucapkan oleh penjual tersebut.     

"Seminggu..?"     

" Jika ingin hasil yang baik,itu adalah waktu yang tepat untuk mengambilnya." jelas penjual tersebut.     

hey kha pun hanya bisa menghela nafas panjangnya.     

"Baiklah.,saya akan kembali seminggu lagi."     

hey kha keluar dari toko tersebut dengan raut wajah yang murung. hey kha terus berjalan tanpa melihat kekiri dan kekanan. Robin yang melihat hey kha dari arah seberang jalan, pergi menghampirinya lalu memanggil nama hey kha,namun hey kha tidak mendengarnya.     

Robin yang melihat hey kha berjalan sambil menundukkan kepalanya bergegas menghampiri hey kha yang hampir saja menabrak sebuah tiang.     

Robin menarik tangan hey kha dan hal itu membuat hey kha terkejut.     

"Robin..?kau," ucap hey kha terkejut.     

"Iya,nona. ada apa dengan nona hey kha.? nona bahkan berjalan sambil menundukkan kepala. apa nona tidak tahu bahwa hal itu sangat berbahaya." ujar robin.     

hey kha yang mendengar omelan dari Robin bertambah kesal.     

"huh..,aku tidak ingin berdebat denganmu saat ini. apakah kau ingin tahu apa yang aku inginkan saat ini..!?" kata hey kha yang tampak kesal.     

Robin semakin bingung dengan sikap hey kha.     

"Apa yang bisa saya bantu nona?"tanya robin.     

hey kha tersenyum jahat kearah Robin. robin tampak takut melihat ekspresi wajah hey kha seperti itu.     

(Apa lagi ini.?)gumam Robin dalam hatinya.     

hey kha mendekat pada robin. "Yang aku inginkan..?!"     

"Apa itu nona? katakan,saya akan melakukannya untuk nona."ucap robin.     

"Aku sangat ingin memukul seseorang!! hingga dia tidak bisa bangkit dari tempat tidurnya.!" ucap kesal hey kha.     

robin sangat terkejut mendengar perkataan hey kha. seketika ia mundur perlahan dan ingin lari dari hey kha namun sial,kepala Robin membentur tiang saat ia berbalik pergi.     

bukkk...!! suara kepala robin terbentur.     

hey kha merasa kasihan namun ia masih sangat kesal saat itu.     

"Dasar bodoh..!! kau selalu saja sial!" ujar hey kha.     

hey kha membantu Robin berdiri dan memanggil sebuah taksi. hey kha mengajak robin kerumah sakit untuk berobat.     

hey kha yang melihat jidat Robin benjol mengambil selep dari dalam tasnya dan mengoleskan pada Robin.     

"Mengapa kau malah berbalik pergi..?membuat orang kesal saja!" ucap hey kha.     

"jika aku tidak kabur saat itu,pasti akan jauh lebih parah dari ini yang akan aku dapatkan." ucap robin yang tampak merajuk saat itu.     

"mana mungkin aku berbuat seperti itu..,kau terlalu berlebihan."     

Robin hanya diam saja mendengarnya.     

Setelah sampai dirumah sakit, hey kha meminta Robin untuk keluar dari mobil,agar hey kha dapat mengobatinya. hey kha pun ingin bertanya sesuatu.     

seperti biasa,setelah hey kha masuk ke dalam rumah sakit, setiap orang yang melewatinya selalu saja memberikan salam.     

hey kha mengajak Robin masuk ke ruangannya dan mengobati luka Robin.     

"duduklah,aku akan mengobati lukamu."ucap hey kha.     

hey kha mengobati luka di kepala robin,lalu bertanya padanya.     

"Robin,apakah kau pernah mendengar seseorang memanggil Juan dengan nama Juju?"     

robin melihat kearah hey kha,namun robin hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan hey kha.     

hey kha tampak bingung dengan sikap Robin yang seperti itu.     

"ada apa robin? Apakah itu,merupakan panggilan sayang juan untuk kekasih lamanya?"tanya hey kha kembali.     

Robin lebih terkejut lagi mendengar hal itu dan sontak saja berkata.     

"Bukan! nona salah paham, "     

"jika bukan,mengapa kau berekspresi berlebihan seperti iitu?"     

robin menjelaskan pada hey kha,bahwa nama Juju adalah panggilan sayang juan sewaktu kecil dan itu di berikan oleh ibu juan.     

"I-ibu..?" hey kha seakan tidak percaya bahwa dirinya merusak barang paling berharga milik juan,terlebih lagi itu pemberian ibunya.     

* Hai pembaca sekalian jangan lupa tinggalkan komentar kalian tentang ceritanya.     

makasih     

see you next time     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.