MENGEJAR CINTA

KEJUTAN UNTUK HEY KHA



KEJUTAN UNTUK HEY KHA

0hey kha yang terbangun karena ingin ke kamar mandi, menatap jam dinding yang sudah menunjukan pukul 23:35 malam.     

hey kha pun pergi ke kamar mandi. setelah selesai, hey kha merasa dirinya lebih baik lalu pergi keruang kerja Juan untuk menemuinya. karena hey kha khawatir dengan Juan, terlebih lagi Juan mengatakan bahwa suasana hatinya sedang tidak baik.     

"Aku ingin melihat apakah Juan masih merasa sedih saat ini,"     

hey kha pun sampai didepan ruang kerja Juan, saat hey kha ingin mengetuk pintunya, hey kha tanpa sengaja mendengar pembicaraan antara Juan dan Robin saat itu. hey kha merasa sangat bersalah pada Juan.     

hey kha tetap berdiri didepan pintu tanpa berani masuk.  sementara itu, juan menyuruh Robin untuk meletakan vas keramik itu di lemari kaca.     

Robin yang saat itu membuka pintu, sangat terkejut melihat hey kha yang berdiri didepan pintu dan sempat berteriak sangking terkejutnya.     

"Ahh..,"     

Juan yang mendengar hal itu bertanya padanya.     

"mengapa kau berteriak seperti itu..?? "     

Robin pun membuka pintunya dengan lebar, Juan yang melihat hey kha seketika beranjak dari tempat duduknya dan bergegas menghampirinya.     

"hey kha..,mengapa kau kemari? kau harusnya istirahat dikamar." ucap juan yang menghamiprinya.     

hey kha menatap Juan dan bertanya.     

" Kau pasti membenciku..? kau pasti sangat kecewa padaku.? Aku memang tidak berguna."     

Juan sangat terkejut mendengar hey kha yang bicara seperti itu padanya. terlebih lagi mata hey kha menahan tangisnya.     

"hei, gadis bodoh! apa yang kau katakan? mana mungkin aku melakukan semua itu."sambil memeluk hey kha dengan erat.     

Robin yang melihat hal itu pergi menjauh.     

(Sebaiknya,jombloh mengenaskan sepertiku menjauh. ini membuat hatiku sakit!)batinya.     

Juan menarik hey kha ke ruangannya, setelah itu mengambilkan air untuknya.     

" minumlah, agar hatimu lebih tenang."     

hey kha mengambil air itu dan meminumnya. setelah itu hey kha menyentuh tangan Juan.     

"Maafkan aku Juan,karena kecerobohan ku vas pemberian ibumu pecah."     

Juan pun tersenyum sambil menyentuh wajah hey kha.     

"Aku hanya terkejut pada awalnya, tapi aku tidak menyalahkan mu. itu pun bukan salahmu. Kau tidak perlu merasa bersalah, vas itu masih bisa diperbaiki lagi, tapi jika hatimu yang pecah/retak bagaimana aku memperbaikinya..?"     

hey kha yang mendengar hal itu, merasa senang dan memeluk Juan.     

"aku minta maaf sekali lagi Juan, aku pun berterima kasih atas semua yang kau lakukan untukku." ucap hey kha.     

Juan sengat senang mendengar hal itu lalu mencium kening hey kha dengan lembut.     

Juan mengangkat hey kha ke pelukannya lalu pergi ke kamar tidur mereka. setelah sampai dikamar, Juan membaringkan hey kha dan mengambilk salep untuk mengolesi wajah hey kha.     

hey kha sangat terharu dengan apa yang Juan lakukan. walaupun ia telah memecahkan barang berharga milik juan,tapi juan masih memaafkan dirinya.     

"Apakah kita akan terus seperti ini.? apa cintamu suatu saat nanti akan berubah..?" tanya hey kha pada juan.     

juan yang mendengar hal itu menyentil kepala hey kha.     

"apakah kau masih meragukan cintaku padamu..?? Akan ku janjikan 1 hal padamu. selama aku masih bernafas, cintaku dan juga tubuhku hanyalah milikmu seorang. kecuali, kematian tidak ada yang dapat memisahkan kita lagi."     

kata-kata juan sunggu membuat hey kha tenang.     

"Aku mencintaimu,juan."     

Juan tersenyum pada hey kha lalu menarik selimut untuk dipakaikan pada hey kha.     

" Aku juga mencintaimu, aku bahkan sangat mencintaimu." ucap juan.     

hey kha tersenyum manis pada Juan.     

Juan yang melihat hal itu, hanya dapat menarik nafas panjangnya.     

"Ada apa denganmu.? mengapa kau seperti itu," tanya hey kha yang melihat juan menghela nafasnya.     

Juan memeluk hey kha sambil mengatakan.     

"sudahlah, Aku sedang belajar ilmu pengendalian diri.! "     

" ilmu pengendalian diri..?? itu terdengar aneh." ujar hey kha mengejek juan.     

"aku sedang berusaha menahan diri untuk tidak melahapmu, apakah kau mengerti?!"     

Juan pun menarik kaki hey kha dan meletakkannya di atas perutnya, hal itu membuat hey kha terkejut karena ia dapat merasakan sesuatu yang mengeras dibawah perut Juan.     

wajah hey kha tiba-tiba memerah. Juan yang melihat hal itu mendekatkan wajahnya kearah wajah hey kha.     

"kini,kau mengerti kan sayang.?" ucap juan sambil menatap hey kha.     

hey kha kembali menarik kakinya dari atas perut juan.     

( Dasar Juan Yin. aku pun harus menahannya,} batin hey kha.     

hey kha segerah berbalik membelakangi juan dengan wajah merona. juan pun memeluk sang istri dari belakang,lalu menyelipkan tangannya di balik baju hey kha.     

"Apa yang kau lakukan?" tanya hey kha yang terkejut.     

" Tidurlah."bisik juan sambil tersenyum puas.     

hey kha hanya bisa diam saja,setelah beberapa saat kemudian mereka pun tertidur lelap.     

keesokan paginya. seperti biasa mereka memulai hari mereka dengan aktivitas masing-masing.     

saat hey kha pergi kerumah sakit, disana sudah ada Eline yang menunggunya. hey kha yang melihat hal itu merasa kesal.     

(Jangan katakan kau ingin mencari masalah lagi dengan ku?!} gumam kesal hey kha.     

Eline segera menghampiri hey kha. sementara hey kha,tampak acuh melihat eline.     

"Kau pasti berpikir bahwa aku akan meminta maaf padamu.? Jangan perna bermimpi hey kha. apa yang kau lakukan hari ini padaku, pasti akan aku balas semuanya. meski pun di belakangmu ada Juan Yin!! berbesar kepala lah saat ini, karena semua ini akan segera berakhir." ucap eline dengan penuh kebencian.     

Eline pun pergi meninggalkan hey kha.     

hey kha tidak terlalu memperdulikan ancaman dari Eline karena hey kha yakin ia tidak akan berbuat lebih jauh lagi.     

Beberapa jam kemudian juan menelpon hey kha. Juan mengatakan bahwa ia akan menjemputnya nanti setelah pulang kerja. karena Juan ingin mengajak hey kha ke suatu tempat. hey kha merasa senang mendengarnya.     

Saat itu, dirumah sakit kedatang banyak sekali pasien kecelakaan mobil beruntun. karena jumlah pasien yang banyak dan juga sebagian dokter sedang melakukan operasi,membuat mereka kekurangan dokter untuk menangani pasien di unit UGD.     

"dokter hey kha kau yang akan menangani pasien ini," ucap seorang dokter.     

"baiklah," ucap hey kha dengan percaya diri.     

hey kha meminta Anna untuk menyiapkan ruang operasi serta melakukan pemeriksaan anestesi terhadap pasien tersebut sebelum di bawah kerungan operasi.     

"baik,dokter."     

hey kha pun melakukan operasi dengan bantuan asisten dokternya. hey kha melakukan operasi kurang lebih selama dua jam. setelah dua jam berlalu, operasi yang hey kha lakukan pun berhasil tanpa kendala.     

hey kha merasa sangat senang,karena itu operasi pertama yang ia lakukan sendiri. setelah melalui beberapa tahap pemeriksaan, pasien segera dipindahkan ke ruangan ICU untuk penangan lebih lanjutnya.     

Hey kha kembali ke ruangannya lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi.     

" Ah..aku sangat senang hari ini. aku sempat gugup awalnya, walaupun itu bukan yang pertama kalinya aku melakukan operasi, tapi dia adalah pasien pertama ku. aku sangat senang akan hal ini,setidaknya ada yang dapat aku banggakan dihadapan Juan, karena dia selalu meragukan diriku sebagai seorang dokter."     

Anna yang mendengar hal itu mendekat dan berkata pada hey kha sambil memberikan segelas air untuk hey kha.     

" Dokter hey kha memang pada dasarnya sangat cerdas,semua dokter hey kha lakukan dengan sangat baik. sebab itulah, operasi kali ini sangat sukses dan pasien yang sekarat tadinya sempat tertolong."     

hey kha tersenyum mendengar pujian dari anna.     

"Saya sebenarnya sempat keberatan, karena pasien yang dokter tangani tadi merupakan pasien kecelakaan yang sangat parah, selain itu juga pasien banyak mengeluarkan darah dan dokter Ziya memberikan pasien itu pada dokter. saya berpikir itu mungkin sebuah kesengajaan.." ucap anna.     

Hey kha tidak sempat memikirkan hal itu,tapi setelah mendengar perkataan anna, ia merasa bahwa itu adalah kesengajaan ziya. ziya tahu bahwa selama ini, hey kha hanyalah seorang dokter pendamping di ruang operasi dokter rian.     

"Sudahlah. lupakanlah hal itu yang penting pasien itu baik-baik saja saat ini dan kau harap kau untuk tidak sembarangan bicara. bukannya aku me marahimu, tapi aku hanya tidak ingin kau mendapatkan masalah." jelas hey khan pada anna.     

Anna pun tersenyum mendengar hal itu sambil mengaggukan kepalanya.     

sementara di ruangan lainnya dokter Ziya sangat kesal mendengar keberhasilan operasi hey kha.     

"padahal pasien itu sudah sangat sekarat, bagaimana perempuan itu bisa menyelamatkannya!? dasar jalang! aku akan memberimu pelajaran yang pantas karena membuat Eline di pecat dengan tidak terhormat!!"sambil melemparkan gelas yang di genggamnya.     

Waktu saat itu menunjukan pukul 19:00 malam, Juan pun datang untuk menjemput hey kha dirumah sakit, hey kha sangat senang melihat Juan.     

"Apakah harimu menyenangkan..?? senyummu sangat cerah seperti mentari di pagi hari." ucap juan.     

hey kha merangkul tangan Juan dan berkata.     

" Ayo, aku akan ceritakan di mobil."     

Dalam perjalanan hey kha menceritakan apa yang terjadi dirumah sakit, Juan ikut senang mendengar apa yang hey kha katakan.     

" istriku adalah dokter yang hebat rupanya. aku akan menelpon manager rumah sakit dan menyuruhnya menaikan pangkatmu."     

hey kha cemberut mendengar hal itu.     

"Aku tidak mau. aku ingin diakui sebagai dokter yang hebat dengan kemampuanku dan mendapatkan jabatan yang pantas dengan jeri payahku, bukan bantuan dari tuan Presdir."     

setelah sampai ditempat tujuan. Juan menyuruh hey kha menutup matanya, hingga ia menyuruhnya membuka mata. hey kha pun mengikuti perkataan Juan dengan patuh.     

Juan membantu hey kha berjalan dan setelah sampai Juan menyuruh hey kha membuka matanya.     

Saat itu hey kha melihat semua orang hadir. kemudian Juan berlutut tepat di hadapannya sambil memegang sebuah kotak cincin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.