MENGEJAR CINTA

KEMARAHAN JUAN



KEMARAHAN JUAN

0Juan pergi ke ruang kerja dan duduk bersandar di kursinya. sambil bersandar, Juan menatap keatas dengan penuh kesedihan.     

"mengapa harus vas itu..,"     

rasa marah bercampur kecewa menyelimuti hati dan pikiran Juan.     

waktu menunjukan pukul 20:50 malam.     

hey kha terbangun dari tidurnya dan mendengar Isak tangis dari seseorang. hey kha membuka matanya, ia pergi untuk memeriksa siapa yang sedang menangis dan ternyata itu tangis seorang pelayan.     

hey kha mendekat dan bertanya apa yang terjadi pada pelayan itu.     

"Mengapa kau menangis.? apakah kau takut aku akan mati.?" tanya hey kha pada pelayan pribadinya.     

pelayan itu,tiba-tiba berlutut di hadapan hey kha dan itu membuat hey kha sangat terkejut.     

"maafkan saya nona,saya benar-benar minta maaf.! "sambil terus menangis.     

hey kha menjadi semakin bingung dibuatnya. hey kha membantu pelayan itu untuk berdiri.     

Hey kha kembali bertanya karena merasa khawatir melihat pelayan itu yang terus minta maaf dan juga menangis.     

"Ada apa? katakan padaku. kau membuatku bingung dan juga takut melihatmu seperti ini." ucap hey kha yang khawatir.     

" Maafkan saya nona,Tuan Juan."     

belum selesai pelayan itu berkata Juan masuk dan menyuruhnya untuk keluar sambil membentaknya.     

pelayan itu pun pergi karena merasa sangat takut. hey kha yang melihat hal itu merasa ada yang aneh dan bertanya pada Juan.     

"Ada apa Juan.?? kau terlihat tidak baik-baik saja."     

Juan hanya tersenyum kecil melihat kearah hey kha.     

"Aku baik-baik saja." jawab juan.     

Juan memanggil pelayan untuk memanaskan kembali bubur hey kha. selama menunggu pelayan membawa kembali bubur itu,hey kha terus bertanya tapi Juan hanya mengatakan bahwa semua baik-baik saja.     

hey kha menatap wajah Juan yang terlihat tidak mengenakan, ia merasa ada yang janggal dengan juan saat ini.     

(sebenarnya ada apa ini? dia terlihat sangat kesal, apakah karena masalah aku yang terluka karena berkelahi.?) gumam hey kha.     

pelayan yang memanaskan bubur itu pun datang dan memberikannya pada Juan.     

tangan Juan gemetar ketika mengambil mangkok bubur itu, hey kha yang melihat hal itu menyentuh tangan Juan.     

"Aku baik-baik saja,kau tidak perlu khawatir."sambil tersenyum melihat kearah Juan dan tiba-tiba saja mangkuk yang dipegang Juan saat itu jatuh kelantai dan pecah.     

semua orang sangat terkejut melihatnya termasuk hey kha yang paling terkejut akan hal itu.     

" uan apakah kau baik-baik saja..?? "tanya hey kha pada Juan,sambil meraih tangan Juan. namun,Juan menarik kembali tangannya.     

hey kha semakin terkejut dengan sikap juan, ia bahkan merasa takut saat itu.     

hey kha menatap juan dengan begitu banyak pertanyaan.     

kini juan sadar dengan apa yang sedang terjadi saat itu,m karena tidak dapat mengontrol emosinya. ia membuat hey kha terlihat takut padanya.     

"Maafkan aku. akhir-akhir ini, begitu banyak masalah yang membuat kepala ku pusing. suasana hatiku pun sedang tidak baik. aku harap kau mengerti," ucap juan.     

Juan bahkan menundukan kepalanya. ia tidak ingin menyakiti hey kha lagi. hey kha yang melihat itu, memeluk juan. juan pun balik memeluk hey kha dengan kaku.     

(Apa yang kau sembunyikan dariku Juan.? pelukanmu kali ini terasa sangat berbeda) batin hey kha.     

Juan melepaskan pelukannya,lalu membaringkan hey kha ke tempat tidur. ia meminta hey kha kembali istiraha, kemudian menyelimuti hey kha.     

"aku akan kembali ke ruang kerja. kau istrahatlah, agar tubuhmu cepat sembuh."     

hey kha pun menganggukkan kepala sambil tersenyum pada Juan. namun kali ini juan sungguh sangat berbeda. kecupan selamat malam yang sering ia lakukan,kali ini tidak juan lakukan.     

Juan melangkah pergi dan memanggil pelayan untuk membersikan pecahan mangkuk dilantai. ia mengatakan pada para pelayan untuk tidak mengatakan apapun pada hey kha.     

"Jangan bicara apa pun!! " ucap pelan juan memberikan peringatan.     

pelayan itu merasa takut melihat tampang Juan yang tampak menyeramkan.     

Pelayan itu pun masuk dan membersikan pecahan mangkokyang ada di kamar hey kha.     

hey kha bangun dari tempat tidur dan bertanya pada pelayan itu.     

"Apakah ada hal yang buruk terjadi selama aku tertidur tadi..??"     

pelayan itu tampak terkejut.     

"tidak ada yang terjadi nona..,"     

pelayan itu dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya. setelah itu ia pamit pergi,namun hey kha menghentikan pelayan tersebut karena curiga.     

"Panggilkan Desy kemari..,"pinta hey kha.     

pelayan itu terkejut mendengar nama Desy, (Desy adalah nama pelayan yang begitu dekat dengan hey kha, pelayan yang baru saja Juan usir keluar tadi).     

pelayan itu berkata bahwa pelayan Desy sedang tidak enak badan dan sedang istirahat saat ini. hey kha pun menyuruhnya pergi.     

hey kha merasa lebih khawatir lagi mengingat kondisinya yang terlihat berantakan serta terlihat seperti seorang yang sangat ketakutan.     

"Sudahlah, wajahku masih terasa nyeri. sebaiknya aku istirahat dan menjenguknya besok."     

hey kha kembali berbaring dan tidur.     

diruang kerja Juan, Juan menyuruh Robin untuk datang kerumahnya sekarang juga.     

sementara itu, Juan menyuruh pengawal untuk memanggil pelayan itu     

{Desy}.     

pelayan itu sangat takut ketika masuk keruangan kerja Juan. karena Juan menatapnya seperti seekor harimau yang ingin segerah mengoyak-ngoyak mangsanya.     

Juan menatap tajam sambil bertanya.     

"bagaimana vas itu bisa pecah..??"     

pelayan itu seakan tidak dapat lagi membuka mulutnya untuk bicara, Ia merasa sangat tertekan dan hanya bisa menangis.     

Juan beranjak dari tempat duduknya,lalu perlahan menghampiri pelayan itu.     

"seorang pelayan mengatakan bahwa, dia melihatmu mengeluarkan vas itu dari lemari kaca.apakah itu benar.??" tanya juan yang saat itu berjongkok tepat di hadapan pelayan itu.     

pelayan itu hanya bisa menganggukkan kepalanya,karena mulutnya seakan tidak bisa dibuka lagi. ia terlalu takut saat itu dan hanya terus menangis.     

Juan sangat kesal karena tangisan pelayan itu. la meminta pengawal untuk menyeret pelayan tersebut ke penjara bawah tanah.     

"penjarakan dia dibawah tanah!  jika dia terus diam,rantai dia dan jangan berikan makanan untuknya." ucap juan.     

Robin yang masuk saat itu, begitu terkejut mendengar apa yang Juan katakan.     

(kesalahan apa yang diperbuat pelayan ini sehingga membuat tuan Juan tidak berbelas kasih padanya?!! ) batin robin.     

Juan yang melihat robin,bertanya padanya.     

"Pergi kemana kau siang tadi..?? kau pun tidak mengikuti rapat hari ini..?"     

Robin sangat terkejut mendengar hal itu,ia bisa melihat kemarah juan.     

"P-pagi ini aku pergi menemui klien dan tanpa sengaja bertemu dengan nona hey kha." jelas robin dengan terburu-buru.     

"kau bertemu hey kha..?" tanya juan sambil berjalan mendekat kearah robin.     

"Iya, saya melihat nona hey kha keluar dari salah satu toko dan pergi menghampirinya." jawab robin.     

Juan kembali bertanya pada robin.     

"apakah kau mengingat toko apa itu.?"     

robin berpikir sejenak untuk mengingat nama toko tersebut.     

"itu seperti toko keramik,tuan."     

Juan mengajak Robin untuk pergi ke toko tersebut. Robin merasa bingung tapi ia sendiri takut bertanya mengingat suasana hati Juan saat ini sangat buruk.     

setelah sampai di toko itu, Juan bertanya apakah ada seorang wanita muda yang menyuruh memperbaiki atau membuat sebuah vas keramik seperti pada foto yang Juan tunjukan pada penjual itu.     

tuan toko itu pun menunjukan pecahan keramik yang Juan maksud.     

Juan perlahan menyetuh tulisan yang berada pada keramik yang telah pecah itu, Robin sendiri sangat terkejut ketika melihat vas keramik itu.     

( Vas ini..?)batin robin. sambil menatap kearah Juan yang terlihat sangat sedih menatap vas itu.     

Setelah sampai dirumah Juan pergi keruang kerjanya lalu mengeluarkan pecahan keramik itu dari sebuah kotak.     

Juan meminta Robin untuk mengambilkan lem untuknya. Robin pun meletakan lem itu dimeja Juan dan terus berdiri melihat Juan yang terlihat sangat bersedih.     

Perlahan Juan menyusun kembali pecahan tersebut dan memberikan lem pada setiap pecahan agar saling menempel. namun, walaupun saling menempel tetap saja terjatuh, Juan semakin kecewa melihat hal itu.     

Juan menyuruh Robin untuk mengambil lakban untuknya.     

Robin pun memberikan lakban itu pada Juan. Juan melakban vas keramiknya itu dengan bantuan Robin, Juan melihat hasil dari perbaikan vas itu membuat hatinya semakin sakit.     

"Bahkan barang satu-satunya pemberian darimu(ibu) tidak dapat ku jaga dengan baik." ucap sedih juan.     

robin ikut bersedih melihat dan mendengar perkataan juan.     

"Tuan muda, apakah kau ingat permintaan terakhir kedua orang tuamu..? mereka ingin tuan Juan hidup dengan baik, lupakanlah masa lalu yang menyakitkan tuan. kau sekarang memiliki nona hey kha dan juga tuan muda Hy Ju. tuan harus bahagia." ucap robin mencoba menghibur juan.     

"Jika bukan karena keegoisan ku, mungkin mereka masih hidup dan menemaniku hingga kini. mereka masih bisa melihat dan juga menggendong cucu mereka, itu akan jadi pemandangan yang sangat indah." ujar juan sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi.     

Semetara hey kha yang sejak tadi berdiri didepan pintu mendengar semua yang Juan katakan. Ia merasa sangat bersalah pada Juan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.