MENGEJAR CINTA

JUAN YANG BEGITU MARAH



JUAN YANG BEGITU MARAH

Saat melihat hey kha pingsan seorang pegawai pergi kelantai atas dimana Juan sedang rapat dengan para pegawainya.     

Security mencoba untuk menahan pegawai tersebut, namun ia berkata.     

" Jika kalian ingin tetap bekerja jangan halangi saya bertemu dengan pak Presdir. "     

security itu pun berusaha mencegatnya.     

" Katakan masalah penting apa..??? biar saya yang akan sampaikan. "     

pegawai itu mengatakan bahwa istri pak Presdir pingsan dilantai bawah.     

security pun membiarkan nya masuk.     

Semua orang sangat terkejut melihat seorang pegawai tiba-tiba masuk di rapat yang sedang berlangsung.     

Seorang pegawai yang mengikuti rapat berkata.     

" siapa ini...??? dimana sopan santun mu..!!"     

Pegawai itupun menjawab.     

" Maaf kan saya...Tapi di bawah sana.."     

sambil melihat ke Juan.     

Robin sedikit kesal dengan pegawai yang menghentikan rapatnya.     

" Cepat katakan..Jika tidak.."     

pegawai menjawab pertanyaan dengan gugup.     

" ii..Istri pak Presdir jatuh pingsang.."     

Juan sangat terkejut mendengarnya, Lalu berlari keluar ruangan.     

" Sial... Apa saja yang mereka lakukan.!!"     

lalu berlari menuju lift Dengan wajah yang sangat marah.     

semuanya mengikuti Juan turun ke lantai bawah untuk melihatnya.     

selama dalam lift Juan sangat gelisah memikirkan keadaan hey kha dan mereka yang menggunakan lift bersama merasa takut karena Juan mengancam mereka semua.     

" Kalian.."     

dengan tatapan yang tajam dan menakutkan.     

" berdoa lah...jika terjadi sesuatu hal yang buruk terhadap istri ku, Akan ku buat kalian semua menderita."     

Robin yang mendengarnya merasa sangat takut dan bergumam dalam hatinya.     

(Gawat..kali ini tuan Juan benar-benar sangat marah. HABISLAH KITA.!!!)     

setelah pintu lift terbuka Juan berlari menghampiri hey kha ke ruang UKS kantor yang saat itu sedang di tangani oleh dokter.     

semua pegawai yang berdiri di luar ruangan yang menunggu hey kha merasa takut melihat pandangan tajam Juan.     

Juan masuk kedalam ruangan dan melihat hey kha yang terbaring lemah di tempat tidur lalu bergegas menghampiri nya.     

hey kha yang melihat Juan memaksakan dirinya untuk bangkit dari tempat tidurnya namun Juan dengan cepat menahan tubuh hey kha dan berkata.     

" Apa yang kau lakukan..?? " dengan tatapan cemas.     

hey kha yang melihat wajah Juan yang tampak pucat melihatnya menarik tangan Juan lalu memegang tangannya sambil mengatakan dengan senyuman.     

" Mengapa kau terlihat pucat..?? Aku baik-baik saja, Aku belum akan mati.."     

Ia ingin menggoda Juan namun hey kha sangat terkejut karena Juan tiba-tiba memeluknya dengan erat sambil berkata.     

" Apa yang kau katakan.."     

hey kha mendengar suara Isak tangis Juan di telinganya.     

hey kha melepaskan pelukan Juan dan melihatnya, ternyata memang benar Juan sedang menangis, hey kha merasa bersalah melihatnya Juan yang seperti itu lalu berkata.     

" Maafkan aku.. Aku tidak bermaksud membuatmu bersedih."     

sambil menundukkan kepalanya.     

Juan yang melihat hey kha seperti itu mengangkat tangan nya lalu menyentuh dengan lembut wajah hey kha dan berkata.     

" Apa yang kau pikirkan..??? Aku tidak menyalakan mu, Aku sangat khawatir mendengar mu pingsan.. Aku sangat menyesal karena tidak berada disisi mu saat itu..maafkan aku."     

hey kha memeluk Juan sambil tersenyum.     

" Tapi saat ini kau bersama ku, Aku sangat senang.. Aku sangat..sangat senang."     

Juan pun menanyakan mengapa hey kha bisa berada di kantornya.     

hey kha mengatakan bahwa dia ke kantor Juan untuk mengantarkan makan siangnya dan bertanya pada receptions namun ia mengatakan bahwa Juan sedang rapat dan menunggu selam 2 jam di lobi kantor dan seterusnya.     

Juan sangat marah mendengarnya namun ia menahannya untuk sementara karena melihat kondisi hey kha yang masih lemah, Juan tidak ingin memarahi mereka dihadapan hey kha.     

Seseorang mengetuk pintu dan ternyata itu Robin yang mengantarkan makanan yang hey kha bawah dan sudah Robin panaskan kembali.     

Juan mengatakan pada Robin untuk menyuruh para pegawai untuk belum pulang karena ada yang ingin dia sampaikan terutama untuk para pegawai yang berada dilantai bawah.     

Robin mengangguk kan kepalanya.     

hey kha melihat Juan dan bertanya.     

" Ada apa..?? Apakah ada hal yang buruk terjadi..?? "     

Juan menyentuh kepala hey kha sambil berkata.     

" hanya masalah kantor... ayo kita makan, Aku sangat ingin makan masakan istriku.."     

Hey kha tersipu malu mendengar perkataan Juan den wajahnya memerah.     

Juan yang melihatnya lalu mengangkat kepala hey kha lalu menciumnya dengan lembut.     

Setelah itu Juan memeluk hey kha dan berkata.     

" Kau hampir saja membuatku mati berdiri jika terjadi sesuatu yang buruk padamu.. Aku sangat takut..aku sangat takut."     

hey kha memeluk balik Juan dan mencoba untuk membuat nya tenang.     

" Maafkan aku... Aku janji ini tidak akan terulang lagi, Aku akan lebih memperhatikan diriku lagi.." sambil mengusap-usap punggung Juan.     

" Ayo kita makan... perutku juga sudah kelaparan."     

Juan melepaskan pelukannya lalu tersenyum pada hey kha.     

Mereka pun makan bersama dan Juan menyuapi hey kha walaupun hey kha menolaknya namun Juan tetap bersikeras menyuapi hey kha dan terkadang Juan mencuri kesempatan untuk mencium hey kha, hey kha tampak kesal dibuat Juan dan bertanya dengan nada kesal.     

" Mengapa kau terus mencium ku...? Aku sedang makan. "     

Juan tersenyum melihat ekspresi kesal hey kha lalu berkata.     

" Aku hanya ingin mencium mu saja... kau teruslah makan."     

hey kha sedikit jengkel mendengar perkataan Juan, namun Juan malah semakin senang ( sudah sangat lama...aku tidak melihat ekspresi wajahnya yang seperti ini, sangat menyenangkan menggodanya) Juan pun terus mencium hey kha walau pun hey kha sedang makan, terkadang di pipi kiri lalu di pipi kanan dan juga dibibir.     

" Juan berhenti:face_with_steam_from_nose:... aku tidak ingin makan lagi."     

Juan melihat hey kha yang tampak kesal mengatakan.     

" Baiklah.."     

hey kha pun tersenyum pada Juan, namun Juan yang melihat senyuman manis dari hey kha kembali mencium nya, setelah itu pergi keluar.     

" Maafkan aku...aku tidak sanggup menahan diri.."     

lalu melangkah pergi.     

hey kha sangat kesal namun dalam hatinya ia merasa senang dengan perlakuan Juan padanya.     

" Kau... sangat senang menggoda ku ya..??"     

Juan berbalik dan tersenyum senang melihat hey kha lalu mengatakan padanya.     

" Kau istirahatlah...aku akan keluar sebantar lalu setelah itu kita akan pulang."     

beberapa saat kemudian hey kha sudah merasa baikan lalu berjalan ke toilet namun tanpa sengaja melihat beberapa pegawai yang berjalan dengan tergesa gesa , karena penasaran hey kha mengehentikan mereka dan bertanya.     

" Mengapa kalian terlihat terburu-buru..?? Apa yang terjadi ,.? "     

mereka yang melihat hey kha membungkuk lalu memberi salam padanya sambil berkata.     

" nyonya Presdir.. itu di depan."     

berbicara sedikit gugup, hey kha yang melihat ke khawatir di wajah para pegawai itu mulai mengerti lalu menyuruh mereka untuk pergi dengan suara yang ramah lalu bergumam dalam hatinya ( Terlihat dari wajah takut para pegawai itu..pasti terjadi sesuatu hal yang tidak baik) sambil terus berfikir ( sebaiknya aku lihat saja ).     

Hey kha berjalan perlahan dengan tongkat nya ke depan arah menuju lobi perusahaan.     

dari kejauhan hey kha sudah bisa mendengar suara Juan.     

" itu kan suara Juan... tapi.??"     

hey kha melanjutkan langkahnya dan melihat Juan yang berdiri di depan para pegawai nya yang sedang menunduk kan kepala di hadapannya yang tengah marah.     

Hey kha mendengar Juan berkata pada para pegawainya.     

" Kalian semua memliki penglihatan dan juga ingatan yang sangat buruk... Hampir saja aku kehilangan.."     

Juan pun menghenti sejenak pembicaraan nya lalu melanjutkan kembali.     

" Mulai besok para pegawai yang ada dilantai bawah, Tidak perlu lagi datang kekantor...Mereka di pecat.!!!"     

Hey kha sangat terkejut mendengarnya.     

(Juan..kau sampai segitunya..)     

hey kha perlahan berjalan menghampiri Juan.     

Dengan marahnya Juan menatap ke arah receptions yang berada tepat dihadapannya.     

" Dan kau receptions bodoh.!!! Ku pastikan kau.."     

belum selesai Juan bicara hey kha memanggilnya.     

" Sayang apa yang sedang kau lakukan..??? " sambil tersenyum lalu mendekat kearah Juan.     

Juan yang mendengar suara hey kha berbalik lalu segera menghampiri nya.     

" Kau apa yang kau lakukan..?? Aku kan menyuruh mu untuk istirahat. "     

Sambil mengangkat hey kha ke pelukannya.     

namun hey kha menyuruh Juan menurunkan nya karena ada yang ingin dia sampaikan dan disisi lain hey kha sangat malu dilihat oleh para pegawai.     

Juan menurunkan hey kha lalu bertanya.     

" Apa yang ingin kau sampaikan..??"     

hey kha menggenggam kedua tangan Juan lalu berkata.     

" Lihatlah.."     

sambil menunjuk kerah para pegawai yang terlihat tertekan dengan sikap Juan.     

" Mereka adalah pegawai mu yang setia.. wajah yang tidak bersalah, mengapa kau menghakimi mereka atas apa yang tidak bisa kita ketahui ..."     

Sambil tersenyum melihat kerah para pegawai.     

" ini semua salahku.. Aku yang memaksa receptions itu untuk menunggu dilobi kantor, karena kau sedang rapat dan aku berpikir mungkin kau masih marah ke pada ku, sebab itu.."     

hey kha menundukkan kepalanya karena merasa bersalah pada semuanya.     

Juan mengangkat kedua tangannya lalu menyentuh wajah hey kha sambil berkata.     

" Gadis bodoh...mana mungkin aku marah pada mu. "     

hey kha memeluk Juan dalam pelukannya dan hey kha berkata dengan pelan.     

" Sayang...maafkanlah mereka."     

lalu menatap keatas sambil melihat wajah Juan.     

Juan tersenyum senang melihatnya.     

Juan melihat kearah pegawainya lalu berkata.     

" Kali ini ku maafkan...tapi ingat, Tidak ada lain kali lagi. Paham..??"     

mereka semua mengangguk lalu mengatakan.     

" Paham..pak Presdir.!"     

Juan pun mengatakan.     

" Kalian sudah bisa istirahat sekarang.."     

Semua orang merasa senang karena dapat bernafas dengan lega.     

* to be continue :hugging_face: *     

Hai:hugging_face: kakak pembaca sekalian.     

Semoga kalian suka dengan ceritanya ya:winking_face:     

jangan lupa tekan Rated :glowing_star: nya, saya ucapkan terima kasih :folded_hands::folded_hands: atas dukungan pembaca yang baik hati:smiling_face_with_heart-eyes::smiling_face_with_heart-eyes::smiling_face_with_heart-eyes:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.