MENGEJAR CINTA

PERTEMUAN MEREKA



PERTEMUAN MEREKA

0Saat Tikha tiba dirumah sakit semua orang menjadi terkejut begitu juga dengan nyonya Yin, mereka berpelukan untuk melepaskan kerinduan mereka,     

Semua keluarga menjadi senang.     

Juan yang mendengar keributan diluar ruangan Hy Ju keluar untuk melihatnya, ketika Juan membuka pintu betapa terkejutnya ia melihat Tikha yang berdiri tepat di depannya.     

Juan yang melihat tikha menariknya ke dalam lalu memeluknya dengan erat sambil meneteskan Air matanya.     

" Aku menunggumu sejak lama.. Akhirnya kau kembali..akhirnya kau kembali.."     

sambil memeluk erat tubuh hey kha.     

Hey kha yang juga merasakan hal yang sama dengan Juan berbalik memeluk nya sambil menangis.     

" Maafkan aku...maafkan aku...maafkan. " Juan yang mendengar perkataan hey kha melepaskan pelukannya lalu menyentuh wajah hey kha sambil berkata.     

" Ini semua bukan salah mu.."     

sambil mengusap air mata yang terus mengalir di wajah hey kha.     

" Karena ke egoisan ku membuat mu menderita.. akulah yang membuatmu meninggalkan ku..semua ini salahku... Bahkan jika aku bersujud di kakimu saat ini, semua hal itu tidak dapat menghapus rasa sakit yang telah aku lakukan padamu selam bertahun tahun."     

Hey kha yang mendengar semua itu hanya bisa menangis tanpa mengeluarkan satu kata pun, terus terang hati hey kha pun masih sangat terluka mengingat semua kejadian silam yang begitu menyayat hatinya, kejadian yang meninggalkan rasa sakit yang ia bawah selama bertahun-tahun.     

Juan mengerti arti air mata dan juga diam nya hey kha rasa sakit di masa lalu pasti selalu mengikutinya.     

(Bahkan penyesalan serta penderita yang aku alami sejak lama tidak dapat menghilangkan rasa kecewa yang ada dalam dirinya).     

Juan membantu hey kha berjalan menemui Hy Ju yang telah tertidur.     

Hey kha sangat senang melihat Hy Ju dan perlahan mendekatinya, menyentuh rambutnya perlahan lalu wajahnya, tangannya dan juga pakaiannya hey kha tidak dapat membendung air matanya ketika melihat tangan kecil Hy Ju menggenggam dan memeluk fotonya di saat ia tertidur.     

Tubuh hey kha bergetar karena tekanan bayinya yang membuat seluruh tubuhnya melemah lalu jatuh ke lantai.     

Juan yang melihat hal itu sangat panik lalu mengangkat hey kha ke tempat duduknya kemudian melangkah untuk memanggil dokter, namun hey kha menghentikan nya.     

" Tidak..aku baik-baik saja, kau tidak perlu terlalu Khawatir dan juga jangan membuat keributan..Hy Ju sedang istirahat aku tidak ingin dia terganggu."     

Juan mengerti dengan ke khawatir hey kha, namun Juan juga tidak ingin mengabaikan hey kha yang terlihat sangat lemah.     

" Baiklah.."     

Juan mengangkat hey kha ke pelukannya lalu berjalan keluar, hey kha merasa tidak nyaman dengan hal itu lalu berkata pada Juan.     

" Turun kan aku...capat. "     

Juan tersenyum mendengar perkataan hey kha.     

" Kau masih saja keras kepala.. apakah kau ingin menggigit ku seperti terakhir kali aku menggendong mu..??"     

Hey kha merasa kesal mendengar Juan yang menggodanya.     

" Kau..." Sambil memandang marah ke arah Juan yang terus berjalan keluar.     

Mendengar pintu kamar yang terbuka semua orang yang menunggu di luar terkejut melihat Juan mengangkat hey kha dalam pelukannya.     

Nenek yang melihat hal itu tersenyum senang.     

" Akhirnya hari ini datang juga di kehidupan kalian berdua."     

Juan tersenyum melihat kearah nenek dan berkata.     

" Aku akan mengajak hey kha untuk menemui dokter Rian.. nenek aku titipkan Hy Ju sebentar."     

Nenek tersenyum sambil mengangguk-angguk kepalanya.     

Juan pun pergi menemui dokter Rian di ruangannya sambil menggendong hey kha di pelukan nya, Adelia yang melihat itu merasa kan sedikit rasa bersalah terhadap kakaknya namun di sisi lain Adelia sangat senang melihat Juan dan juga hey kha dapat bersama kembali.     

setelah sampai di ruangan dokter Rian, Juan menurunkan hey kha.     

dokter Rian terkejut melihat Juan yang tiba-tiba masuk keruangannya., selain itu dokter Rian juga sangat terkejut melihat sosok wanita yang berdiri dihadapannya.     

" Nona hey kha..?? Kau.."     

sambil menatap keheranan.     

Juan yang melihat ekspresi terkejut nya dokter Rian hanya tersenyum dan berkata.     

" Nanti akan saya jelaskan..tapi untuk sekarang tolong periksalah dia, dia hampir saja pingsan tadi mungkin karena tekanan atau apa lah saya pun kurang mengerti."     

Dokter Rian pun memeriksa kesehatan hey kha dan berkata.     

" benar.. Akhir-akhir ini nona hey kha terlalu banyak berpikir dan juga tekanan batin yang mendalam..kondisinya sedikit tidak baik(buruk)."     

Juan terlihat sangat khawatir mendengar perkataan dokter Rian.     

sambil menggenggam tangan hey kha Juan tanpa dapat mengucapkan sepatah kata pun.     

hey kha yang melihat Juan seperti itu merasa sangat sedih dan bergumam dalam hatinya.     

(dia pasti merasa sangat bersalah) mata hey kha memerah menahan tangisnya.     

hey kha melihat kearah dokter Rian lalu berkata.     

" Saya memang kurang menjaga kesehatan saya...tapi ke depannya saya akan lebih memperhatikan kesehatan saya dan hidup lebih baik lagi." lalu menatap kearah Juan sambil tersenyum.     

Juan merasa senang mendengar perkataan hey kha, perkataan nya sedikit membuatnya sedikit tenang.     

kemudian Juan pamit pergi pada Dokter Rian.     

Juan dan hey kha kembali ke ruangan Hy Ju yang saat itu ditemani Robin dan juga Adelia.     

Robin yang melihat Juan dan hey kha bangkit dari tempat duduknya lalu menghampiri mereka sambil berkata.     

" Nenek dan juga lainnya pulang untuk istirahat... saya dan Adel di minta untuk menjaga Hy Ju."     

Juan membantu hey kha duduk di samping Hy Ju yang masih tertidur.     

Juan mengambilkan selimut dan menyelimuti hey kha lalu bertanya apakan dia menginginkan sesuatu, maka Juan akan menyiapkannya.     

Robin yang melihat hal itu merasa sangat senang dan juga terharu tanpa sadar air mata nya jatuh membasahi wajahnya.     

Adelia yang melihat hal itu merasa bingung dan bertanya.     

" Ada apa dengan mu..?? mengapa kau menangis..?? "     

Juan dan hey kha yang mendengar perkataan Adelia berbalik dan melihat kerah Robin yang menghapus air matanya, Juan mendekat dan bertanya.     

" Ada apa..??? Apakah ada hal yang buruk terjadi. "     

sambil memegang pundak robin.     

Robin menundukkan kepalanya sambil berkata. " tidak ada..." sambil terus menangis.     

Juan sangat khawatir dengan sikap Robin yang seperti itu.     

" Ada apa dengan mu.?? Aku akan panggilkan dokter."     

Juan melangkah pergi namun Robin menghentikannya sambil berkata.     

" Aku..Aku hanya sangat senang melihat tuan Juan sangat bahagia..."     

sambil menangis tersedu-sedu Robin melanjutkan perkataannya.     

" Akhirnya hari ini datang juga... Akhirnya tuan bahagia juga...sekian lama... Akhirnya."     

Juan yang mendengar perkataan tulus dari Robin memeluknya sambil menepuk-nepuk pundaknya.     

hey kha dan Adelia yang melihat mereka sangat terharu dan ikut menangis.     

Juan pun melepaskan pelukannya lalu berkata pada Robin.     

" Sudahlah...kau terlihat seperti anak kecil jika menangis seperti ini, Apakah kau tidak malu dilihat oleh Adelia..?? "     

Robin tersenyum mendengar Juan yang menggoda nya.     

beberapa saat kemudian Adelia pamit untuk pulang.     

" Kak Tikha..ee maaf maksud ku kak hey kha.."     

hey kha tersenyum melihat Adelia yang terlihat canggung di hadapan nya saat ini.     

Adelia melanjutkan perkataannya.     

" kak..aku akan pulang, kakak sebaiknya disini dulu untuk menemani Hy Ju, nanti aku akan menjelaskan nya pada kak Aroun. "     

hey kha beranjak dari tempat duduknya lalu melangkah kan kakinya kearah Adelia, juan yang melihat hal itu berusaha menggapai tangannya namun tak sampai.     

terlihat raut wajah sedih terpancar di wajah Juan, hey kha yang melihat hal itu berbalik dan menggenggam tangannya sambil berkata.     

" Aku tidak akan ke mana-mana lagi.."     

sambil tersenyum :smiling_face_with_smiling_eyes: pada Juan.     

* To be continue :hugging_face: *     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.