SALAH PAHAM
SALAH PAHAM
Sementara Robin terlihat akan menelannya saat itu .
Wanita yang bersama dengan Jody pun keluar untuk melerai perkelahian mereka .
" Lepaskan kakak ku ..."
Teriak wanita cantik yang berlari kearah mereka yang tengah bertengkar.
Robin melihat wanita yang berteriak padanya itu .
" Kakak ..?? "
Jody langsung melepaskan tangan Robin yang menarik kerak bajunya sementara bibinya berdarah karena pukulan Robin yang terasa begitu menyakitkan .
Setelah lepas dari Robin kali ini Jody melayangkan pukulan pada Robin , bukan karena ingin membalas pukulan Robin padanya tapi untuk kata-katanya yang menghina Adelia .
" Kau pantas mendapatkan itu ..!!! Apa pun yang terjadi pada Adelia itu bulan urusanmu lagi . Kau telah beristri . Hargailah istrimu dan jauhi Adel .."
Tegas Jody pada Robin lalu pergi dari sana .
Robin begitu kesal saat itu karena perkataan Jody yang seperti itu .
Robin berteriak karena kesal .
Jody masih terus memikirkan perkataan dari Robin yang mengatakan bahwa Adelia hamil dan parahnya lagi Adelia hamil anaknya , padahal Jody tidak pernah menyetuh Adelia selama ini .
" Kak Jody ... Apakah kau baik-baik saja ..?? Atau kita kerumah sakit untuk berobat dulu ..., Lihatlah bibirmu sampai pecah Seperti itu . Sebenarnya siapa pria gila itu ..?? Dia yang menghalangi jalan kita tapi dia malah memukul kak Jody ..??!! Dasar tidak jelas ..!! "
Kata wanita yang adalah sepupunya Jody yang baru saja tiba dari Amerika.
Jody pergi menjemput adik sepupunya itu yang bernama Paula .
" Aku baik-baik saja ., Sebaiknya aku mengantarmu terlebih dahulu karena setelah ini aku masih mempunyai urusan yang penting ."
Paula hanya bisa mengangguk diam dengan perkataan Jody .
Jody mengambil handphone lalu mencoba untuk menghubungi Adelia namun nomor telepon adelia tidak bisa di hubungi .
" Ada apa dengan Adel ..?? Pasti sesuatu yang buruk terjadi "
Gumam Jody dan memacu kecepatan mobilnya agar segerah sampai ke apartemen Paula .
Setelah sampai di depan apartemen Paula , jody membantu Paula mengeluarkan semua barang bawaannya dari bagasi dan meminta security membatu paula membawa kopernya ke apartemennya .
" Aku akan menghubungimu nanti ..."
Jody bergegas masuk kedalam mobilnya , lalu kembali membuka jendela mobil .
" Oh iya .. jika butuh sesuatu telepon saja pak Van dia akan membantumu "
Jody pun pergi meninggalkan Paula yang masih dengan situasi saat itu .
" A .. ah.."
Sambil menarik nafasnya tidak mengerti lagi dengan apa yang dilakukan Jody saat itu .
Jody masih terus menghubungi Adelia namun lagi-lagi handponenya tidak aktif atau berada diluar jangkauan.
Jody semakin panik lalu menelpon Aroun .
Aroun yang saat itu sedang berada di ruangan Adelia menunggu Adelia yang belum sadar hingga saat itu .
Around melihat Jody yang terus saja menghubunginya keluar dari ruangan Adelia untuk mengangakat telpon dari Jody .
" Halo .., "
Sapa Aroun pada Jody , Jody merasa senang karena Aroun mengangakat teleponnya .
" Adel .. apakah Adel baik-baik saja ..?? "
Tanya Jody dengan nada yang penuh dengan kekhawatiran .
Aroun hanya diam mendengar pertanyaan Jody , dan dengan diamnya Aroun Jody langsung mengetahui kondisi Adelia saat itu .
" Baiklah ... Aku akan segera kesana "
Lalu mematikan telponnya.
Jody lebih cepat lagi memacu mobilnya agar bisa sampai secepat mungkin di rumah sakit .
Dalam perjalanan Jody begitu kesal karena sakitnya Adelia kali ini pasti berhubungan dengan Robin , karena hanya Robin yang mampu memperburuk kondisi Adelia dengan sikap atau pun perkataannya , terlebih lagi mendengar perkataan Robin yang menuduh Adelia hamil dan itu anaknya .
" Pasti hal itu yang membuat kondisi Adelia memburuk . Robin ...!!! Sampai kapan kau akan membuat dia menderita .?!! "
Beberapa saat kemudian Jody pun sampai kerumah sakit lalu menanyakan kamar Adelia di bagian informasi rumah sakit .
Setelah mendapatkan nomor ruangan Adelia Jody bergegas pergi .
Jody melihat Aroun yang tengah berdiri di salah satu ruangan yang pastinya itu adalah ruangan Adelia .
Aroun sedang berbincang dengan seorang dokter bule , entah dokter itu dari mana asalnya .
Jody segerah mengahampiri Aroun lalu bertanya kondisi Adelia .
" Bagaimana. Kondisi Adelia ..?? "
Dengan suara yang terengah-engah , Aroun memegang bahu Jody .
" Tenangkan dirimu ..., Kondisi Adel telah membaik , Adel baru saja sadar tapi untuk sementara biarkan dia istirahat . "
Jody merasa lega mendengar hal itu lalu melihat Adelia dari balik pintu .
" Aku titip Adel sebentar ..., Aku akan bicara dengan dokter Edward dulu "
Pinta Aroun pada Robin , Robin pun mengaggukkan kepalanya .
Jody masuk kedalam ruangan adelia , hati Jody begitu sakit melihat tubuh Adelia yang tertusuk dengan jarum infus .
" Ini pasti sangat menyakitkan ..?? Mengapa kau tidak bisa melepaskan perasaanmu Adel .., seharusnya kau bahagia bukan menderita. "
Jody menundukan kepalanya di tangan Adelia.
Adelia dapat mendengar perkataan Jody , Adelia pun merasa bersalah karena selama ini ia tidak dapat membalas cinta Jody .
(Kita sama-sama terluka .., apa yang aku rasakan saat ini adalah balas atas perbuatanku padamu . Aku jelas-jelas tahu bahwa kau mencintaiku tapi aku menutup mataku dan juga hatiku dan Tuhan pun melakukan hal yang sama padaku dengan menutup semua jalanku . Tapi apa yang bisa aku lakukan ..?? Jika takdirku memang tidak untuk memiliki atau pun dimiliki )
Gumam Adelia dalam diamnya yang melihat Jody masih terus bersedih dengan menundukan kepalanya.
Suasana hening sesaat membuat hati keduanya meresa bahwa hidup kadang adil dan tidak adil .
Tapi siapa yang tahu kemana takdir maembawa kita , walau pun ada yang yang berkata bahwa selama kita berusaha pasti kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan tapi nyatanya tidak semuda berkta atau menyampaikan hal itu .
Karena sekeras apa pun seseorang berusaha tapi takdir kita bukan di orang itu atau di tempat itu sampai kapan pun kita tidak akan pernah mendapatkan atau memilikinya .
Mengubah takdir ..?? Siapa yang bisa mengubah takdir tanpa seijin yang Maha Kuasa ..?? Siapa yang menolak mati disaat kematian itu datang . Siapa yang bisa menolak jodoh saat dia adalah jodoh yang diantarkan Tuhan padanya . Walau pun kita berusaha untuk menolak tetap saja ia akan datamg dari arah yang tidak pernah terduga dan kita bayangkan . Kadang menyakitkan dan kadang juga membahagiakan semua itu adalah skenario yang telah Tuhan ciptakan untuk semua umatnya , kita hanya mampu berpasrah diri dengan apa kehendak langit .
*Berusaha sebaik mungkin dan jangan pernah menyerah . * Semua itu hanyalah kata-kata penyemangat saja agar kita punya semangat untuk hidup .
Around masuk kedalam ruangan Adelia dan melihat Jody yang menggenggam tangan Adelia .
Hati around menjadi tenang karena Jody masih tetap terus bersama dengan Adelia dan tidak mempunyai dendam atau apa pun itu karena Adelia tidak membalas cintanya .
( Dia adalah pria yang baik Adel ...)
Perlahan Aroun mendekat.
" Kau bisa kembali ..., Aku akan menjaganya . Kau tidak perlu khawatir kondisi Adel baik-baik saja saat ini "
Jody menggelengkan kepalanya .
" Tidak ... Aku akan menjaganya . Kau bisa istrihat , kau pasti belum istirahat .., aku tidak akan tenang jika dirumah mengingat Adel masih berada di tempat ini "
Aroun menarik nafasnya , Aroun sangat mengerti dengan sifat Jody saat ini karena hal itu pun ia rasakan saat melihat kondisi Adelia yang seperti ini .
" Bisakah aku meminta sesuatu ..?? "
Tanya Aroun pada Jody , Jody berbalik melihat Around .
" Begini ..., Aku ingin kau membuat Adel agar tidak bertemu lagi dengan Robin . Jika ia terus bertemu dengan robin hal itu akan perburuk kondisinya . Aku akan foulus untuk mencari obat untuknya .. "
Jody begitu senang karena Aroun masih saja mempercayakan Adelia padanya .
" Kau tidak perlu khawatir .. "
Aroun sedikit lega mendengar perkataan jody dan ia bisa fokus dengan penyembuhan Adelia .
Dua hari kemudian Adelia pun keluar dari rumah sakit .
" Terima kasih karena telah menjagaku selama ini "
Kata Adelia pada Jody yang membuat Jody senang .
" Kau adalah segalanya untukku "
Sambil mengusap lembut kepala Adelia dengan senyum manis serta lesung pipi yang nampak di wajah tampannya itu .