TIDAK PERCAYA
TIDAK PERCAYA
Jody terbangun dari tidurnya dan kaget ketika melihat Adelia tepat berada di hadapannya .
Wajah mereka saling menatap membuat Jody tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi , apa lagi melihat posisi tidur Adelia .
Segera Jody memanggil suster yang berada di ruangan itu untuk bertanya.
" Mengapa Adel bisa tidur seperti ini ...?? "
Tanya Jody pada suster itu .
" Ah ini ... Pasien yang memintanya sendiri "
Jody menghela nafasnya mendengar apa yang di katakan suster itu lalu duduk di samping Adelia .
" Apa yang kau lakukan Adel ? Kau membuat ku jatuh semakin dalam keegoisan ku . Jika kau terus bersikap seperti ini padaku , aku mungkin tidak akan bisa merelakan mu bahagia dengan siapa pun sampa kapan pun itu . "
Jody meminta suster itu untuk menjaga adelia sebentar karena ia ingin mandi dan mengganti pakaiannya di toilet sebentar .
Jody masuk kedalam kamar mandi dengan terpaksa , sebenarnya ia sangat tidak ingin meninggalkan Adelia karena takut Adel bangun tidak melihatnya ,
Tapi ia juga perlu untuk mandi dan juga mengganti pakaiannya , agar ia juga tidak terlihat jelek di hadapan Adelia nantinya , ia harus tetap menjaga penampilan nya .
Beberapa saat kemudian Jody keluar dari kamar mandi dan ia melihat aroun yang duduk di sebelah Adelia yang telah sadar .
Adelia tersenyum melihat Jody , Jody sampai tersipu malu ketika adelia tersenyum manis sambil memanggil namanya.
" Jody .. "
Jody perlahan mendekat .
" Apakah kau menginginkan sesuatu ..? "
Tanya Jody pada Adelia , Adelia menggelengkan kepalanya.
" Ah ... Kalau begitu aku akan keluar untuk membeli makanan untukmu . "
Jody bergegas keluar dari ruang itu karena jantung seakan berdetak kencang seakan keluar karena Adelia terus memandanginya .
" Hu ... Hu ., "
Suara nafas yang keluar dari mulut Jody ketika ia Sampai di depan pintu .
Kedua pengawal yang melihat Jody bertanya apa yang terjadi .
" Apa yang terjadi tuan ..?? "
Jody memandangi kedua pengawal itu karena ia tidak sadar bahwa mereka memperhatikannya .
Jody segera meninggalkan tempat itu dan pergi mencari restoran yang menjual makanan sehat untuk Adelia .
Sementara Adelia tampak terkejut melihat Jody yang pergi begitu saja .
" Apakah Jody marah kakak ..?? Mengapa aku merasa Jody menghindari ku . "
Aroun segera menepis anggapan Adelia yang seperti itu pada Jody .
" Tidak Adel . Apakah kamu tidak melihat bagaimana Jody melihatmu . Menurut ku di hanya sedang malu .. "
" Benarkah ..?? "
Tanya Adelia pada around , around pun menganggukkan kepalanya.
" Kakak , aku mau makan buah ... "
Around begitu senang melihat Adelia yang kembali bersemangat.
Aroun meminta bantuan suster mengupas buat untuk Adelia .
Saat itu Adelia tersadar akan satu hal setelah melihat dengan jelas tangan aroun yang di infus dan wajahnya yang tampak pucat .
" Kakak ... Apa yang terjadi padamu ? Mengapa kau harus di rawat . "
Seketika aroun terkejut mendengar pertanyaan Adelia dan melihat ke arah suster.
" Ah ini ..."
Sambil mengangkat tangannnya yang di infus.
" Karena terlalu lelah , jadi tubuhku melemah dan akhirnya seperti ini . Tapi aku baik-baik saja ."
Walaupun aroun menjelaskan pada Adelia tapi tetap saja terlihat ke khawatira di wajah Adelia , around menggenggam tangan adiknya itu .
" Aku baik-baik saja , terlebih lagi melihatmu yang kembali lagi membuat diriku semakin membaik . Terima kasih karena telah kembali Adel .. aku sungguh senang. "
Adelia sangat ingin menangis saat itu tapi ia tidak ingin menambah lagi kesedihan yang ada dalam diri aroun .
Adelia menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis pada aroun .
Beberapa saat kemudian , Adelia kembali menanyakan Jody pada aroun karena Jody belum juga kembali dan di saat yang sama hey kha datang bersama dengan Juan untuk melihat Adelia yang telah sadar .
" Kak hey kha ... "
Panggil Adelia pada hey kha , hey kha bergegas menghampiri Adelia lalu memeluknya.
Mereka berdua saling berpelukan , Juan pun merasa lega karena beban hey kha berkurang dengan sadarnya Adelia .
Juan mengajak aroun untuk bicara di luar dan membiarkan hey kha serta Adelia bicara .
Setelah mereka keluar hey kha bertanya tentang kondisi tubuh Adelia apakah ada bagian tertentu yang terasa sakit atau tidak nyaman .
Hey kha terlihat begitu khawatir dan itu membuat Adelia ikut sedih .
" Kak hey kha , aku baik-baik saja ... "
Hey kha kembali memeluk Adelia karena sangat senang , Adelia balik memeluk hey kha.
" Oh iya kak .... Apa saat kak hey kha datang kemari tidak bertemu dengan Jody ? "
Tanya Adelia pada hey kha .
" Tidak ... " Jawab hey kha dengan menggeleng kepalanya.
" Oh .. begitu "
Kalimant yang Adelia ucapkan terdengar sedih .
Hey kha kini mengerti bahwa Adelia mulai membuka hatinya untuk Jody .
" Mungkin Jody sedang jalan-jalan sebentar keluar , nanti juga dia akan kembali lagi , mana bisa dia meninggalkanmu terlalu lama . "
Adelia tersipu mendengar perkataan hey kha , kali ini hey kha pun yakin bahwa Adelia mulai membuka hati untuk Jody .
" Selama kau tidak sadarkan diri , Jody selalu berada di sampingmu , mana pernah ia beranjak dari tempat duduknya . Jody dengan setia menunggu mu dan juga selalu membatu kebersihan tubuh mu. "
Adelia seketika terkejut mendengar , Jody membersihkan tubuh.
" Apa ..?? Apakah dia juga membuka pakaian ku ? "
Hey kha tertawa melihat ekspresi wajah Adelia yang begitu terkejut.
" Tidak ... Apakah kau berpikir bahwa dia adalah pria yang mengambil kesempatan saat kau tidak sadarkan diri ? "
Adelia kembali merenungkan perkataan hey kha .
" Perlakuan Jody dengan baik Adel ... Kau tidak akan mendapatkan pria sebaik dia , walau pun kau pergi mengelilingi dunia untuk mencarinya . Hargailah apa yang kau dapat karena bisa jadi ini adalah kesempatan terakhir buatmu ."
Adelia kembali termenung mendengar perkataan hey kha .
" Baiklah ... Cukup mengobrolnya dan kau Istirahatlah . "
Kebetulan juga saat itu dokter yang memeriksa Adelia telah datang dan itu adalah dokter Frans.
Hey kha tersenyum melihat ke arah Frans, selamat pagi dokter Frans.
" Apakah kau baik-baik saja ...?? "
Pertanyaan yang dokter Frans lontarkan membuat hey kha sedikit kaget .
" Ah .. saya . Saya baik-baik saja ... Terima kasih dokter Frans. Saya akan keluar "
Dokter Frans masih terdiam saat hey kha berjalan melewatinya setelah hey kha pergi dokter Frans kembali menghela nafasnya.
Adelia dapat melihat hal itu , ketika dokter Frans memeriksa Adelia , Adelia pun berkata.
" Apakah dokter Frans menyukai kak hey kha ..?? "
Sontak saja dokter Frans terdiam mendengar hal itu .
" Mengapa kau bertanya seperti itu ?? "
Tanya dokter Frans pada Adelia .
" Tidak ... Aku hanya penasaran. Tapi jika benar iya . Dokter tidak akan punya peluang , karena cinta mereka semakin besar dan juga erat . "
" Mengapa kau begitu yakin ?? "
Jawab dokter Frans pada Adelia.
Adelia pun tersenyum mendengarnya .
" Karena masa lalu mengajarkan banyak hal pada pasangan itu dan juga perpisahan serta pengorbanan yang menyakitkan membuat keduanya saling menghargai dan saling mempertahankan . "
Mendengar perkataan Adelia , dokter Frans hanya bisa diam saja .
setelah selesai memeriksa kondisi adelia dan memberikan obat serta menyuntikan cairan keselang infusnya , dokter Frans berkata.
" Jangan terlalu banyak berpikir dan istirahatlah ... "
Dokter Frans yang melangkah pergi pun kembali berhenti lalu berbalik mengatakan pada adelia.
" Dia sedang duduk termenung di taman sejak tadi ... Hanya itu yang ingin aku katakan. "
Mendengar perkataan dokter Frans , Adelia menghentikannya .
" Tunggu dokter ... Apakah aku bisa keluar untuk jalan-jalan ? "
Adelia sangat berharap dokter Frans mengijinkannya .
" Tidak . Kau masih butuh istirahat ... Dan suster jangan ijinkan pasien kemana-mana , ini perintah dokter . "
Suster pun mengiyakannya perkataan dokter Frans.
Adelia sangat kesal mendengar perkataan dokter Frans lalu berkata.
" Dasar dokter pendendam dan ke kanak-kanakkan . Aaaahhhh ... Sungguh menyebalkan . "
Dokter Frans hanya tersenyum mendengar perkataan Adelia dan berjalan keluar dari ruangannya .